Rumornya, beberapa dari mereka tinggal di ruang atas, ada yang pergi ke ruang tengah, lalu ada juga yang ke ruang bawah. Namun, alam semesta ini sangat luas, dengan ruang tingkat atas, menengah, serta bawah yang masing-masing memiliki banyak ruang. Setiap ruang adalah sebuah dunia yang berbeda.Setiap dunia terus menerus melahirkan kultivator baru. Oleh karena itu, mencari delapan kultivator ini di alam semesta yang luas hampir seperti mencari jarum di tumpukan jerami.Namun, konon katanya, penjaga ruang bisa pergi ke tempat mana pun yang mereka inginkan hanya dengan pikiran mereka. Oleh karena itu, memburu dan membunuh delapan orang ini sebenarnya sangat mudah. Namun, entah karena alasan apa, akhirnya penjaga ruang tidak menyerang mereka.Luca berpikir bahwa Surya kemungkinan besar telah mendapatkan senjata ajaib ruang dan waktu dari salah satu dari delapan orang ini. Hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut mungkin sudah meninggal. Luca meneguk segelas minumannya sambil merenung.Sur
Gerardo bangkit berdiri dari tanah, lalu berujar, "Surya memang pantas mati. Tapi Pak Hamza, apa kamu benar-benar ingin membantai seluruh penduduk Kota Utama Barker? Kalau kamu melakukannya, hal ini pasti akan menggemparkan sembilan kota utama.""Gerardo, kamu melihat masalah ini terlalu sederhana. Apa kamu tahu bagaimana adikku Dalton mendirikan Organisasi Pembunuh Naga, lalu memiliki status serta kedudukan yang tinggi di sembilan kota utama? Apa kamu mengerti?" tanya Hamza.Gerardo menundukkan kepala, menjawab dengan suara gemetaran, "Itu semua karena Pak Dalton adalah adik kandung Pak Hamza.""Huh." Hamza mendengus dingin, lalu berkata, "Ternyata kamu nggak sepenuhnya bodoh. Pada awalnya, kalau bukan karena aku, bagaimana mungkin Dalton bisa mendirikan cabang Organisasi Pembunuh Naga di sembilan kota utama?""Sekarang, Dalton sudah mati. Kalau aku, sebagai kakaknya, membiarkan ini berlalu begitu saja, bukankah aku hanya akan menjadi bahan tertawaan? Bagaimana bisa aku mempertahankan
"Baik, Pak. Bolehkah aku bertanya, apa tugas yang akan kamu berikan padaku kali ini di Kota Utama Barker?""Bryce, sekarang aku ingin mengucapkan selamat padamu. Kali ini, aku mengirimmu ke Kota Utama Barker bukan untuk menjalankan tugas, tapi untuk menjadi penguasa kota di Kota Utama Barker. Segera, kamu akan muncul di Pertemuan Aliansi Sembilan Penguasa Kota dengan status yang sama sepertiku, yaitu sebagai penguasa kota," jelas Gerardo."Apa?"Bryce langsung berlutut, lalu berkata dengan penuh hormat, "Pak Gerardo, aku sama sekali nggak memiliki niat untuk merebut posisi penguasa kota. Tapi, mohon berikan aku kesempatan untuk membuktikan diri."Setelah berkata demikian, Bryce terus menerus bersujud. Gerardo berjalan ke hadapan Bryce, menghentikan tindakannya, lalu membantunya berdiri sambil berkata, "Bryce, kamu adalah orang yang paling aku percayai. Kali ini, mengirim dirimu ke Kota Utama Barker sebagai penguasa kota juga karena perubahan situasi. Kamu nggak perlu khawatir.""Aku ma
Edmund terempas beberapa meter ke belakang sebelum akhirnya mendarat dengan stabil. Pada saat yang sama, Surya dan yang lainnya sudah menyerbu ke depan. Mereka masing-masing melepaskan energinya untuk melancarkan serangan. Surya melambaikan tangan kanannya, membuat Pedang Naga Iblis muncul di tangannya. Kemudian, dia dengan cepat menebas ke arah Hamza dengan pedangnya.Pada saat itu, tubuh Hamza miring ke belakang, sementara mulutnya melafalkan mantra. Kedua tangannya langsung dipenuhi dengan aura hitam. Sebuah perisai pertahanan dari aura hitam segera terbentuk. Dalam sekejap, semua serangan mereka menghantam perisai pertahanan aura hitam itu.Awalnya, Surya mengira dia bisa membelah perisai pertahanan itu dengan satu tebasan. Namun, tidak disangka bahwa energi pedang hitam itu langsung diserap oleh perisai tersebut. Pada saat yang sama, semua serangan lainnya juga ikut diserap. Kemudian, tubuh Hamza tampak bergetar kuat, lalu gelombang energi menyebar."Bum!"Semua orang terlempar ol
Hamza menggertakkan giginya, aura energinya meledak dalam seketika, membentuk sebuah perisai hitam. Kemudian, Hamza terus mengalirkan aura energi ke dalam perisai hitam itu, menyebarkan aura energi yang kuat ke sekelilingnya dalam radius seratus meter, membuat batu-batu kecil di tanah bergetar.Pada saat itu, Edmund yang berada di langit tidak bisa menahan diri untuk memejamkan mata sambil menghela napas saat melihat pemandangan ini. Dia tahu bahwa sekarang sudah terlambat untuk mengatakan apa pun. Edmund hanya memiliki satu tetesan energi. Dia baru saja menggunakannya.Dia pikir selama dirinya bisa membunuh Hamza dalam waktu sepuluh menit dan tidak memberinya kesempatan untuk mengonsumsi tetesan energi, Edmund bisa memenangkan pertempuran ini. Bahkan dirinya juga bisa menjadi terkenal di sembilan kota utama.Namun, sekarang semuanya sudah berubah. Hamza tidak akan mati, sementara semua usahanya, semua rencananya, akan hancur hari ini. Tidak ada yang akan memiliki kesempatan untuk meng
"Pak Groot!"Begitu melihat ini, Surya berteriak keras. Groot membelakangi Surya, menghadapi angin kencang sambil berteriak, "Bagaimanapun juga, aku adalah senior kalian. Bagaimana mungkin aku bisa melihat kalian mati di depan mataku? Kalau ada yang harus mati, biarkan aku yang mati lebih dulu."Angin kencang yang menderu datang, membuat perisai pertahanan Groot dengan cepat terkoyak. Pakaian Groot juga tercabik-cabik menjadi potongan-potongan. Groot berteriak dengan marah, "Aku akan bertarung untuk Kota Utama Barker!"Saat melihat ini, mata Surya tampak memerah. Kekuatan cahaya dalam tubuhnya seketika meningkat beberapa kali lipat. Saat melihat Groot terlempar ke belakang, Surya segera meraih tangan Groot, menariknya ke dalam perisai pertahanan kekuatan cahaya. Segera setelah itu, mereka semua terempas oleh energi pedang yang ganas hingga menabrak bangunan tiga lantai di belakang mereka."Bum!"Bangunan tiga lantai itu tampak berguncang di bawah serangan energi pedang. Pada akhirnya,
"Edmund, berikan energimu juga padaku!"Setelah mengatakan itu, Hamza tiba-tiba mengulurkan tangannya dari dalam perisai hitam, meraih ke arah Edmund. Pada saat itu, karena pedang panjang di tangan Edmund tertarik oleh perisai, Edmund tidak bisa mencabut pedangnya. Jadi dia hanya bisa menerima cekikan Hamza."Ayo, Edmund, mari kita menjadi satu!""Hahaha!"Hamza tertawa terbahak-bahak, terus menyerap energi dari tubuh Edmund. Namun, pada saat itu Edmund membentuk segel dengan kedua tangannya, melafalkan mantra dengan mulutnya. Detik berikutnya, seekor naga hitam muncul di udara di atas kepalanya. Seketika itu juga, naga hitam itu mengeluarkan raungan marah, lalu mencakar perisai hitam Hamza."Groar!""Bum!"Perisai hitam itu meledak dalam sekejap. Pada saat yang sama, Edmund juga berhasil melepaskan diri dari cengkeraman Hamza. Dia terbang mundur sejauh beberapa puluh meter. Kemudian, Edmund tidak terus mundur, melainkan maju untuk menyerbu ke arah Hamza.Edmund melompat ke udara dan m
Saat Hamza melihat penampilan Surya pada saat ini, dia langsung merasa terkejut, lalu berujar, "Kamu ternyata masih hidup? Tunggu sebentar, kamu ternyata adalah penerus anak cahaya. Kamu juga mengenakan satu set lengkap Baju Besi Cahaya!""Bajingan, sembilan kota utama nggak membutuhkan cahaya. Aku akan membunuhmu!" teriaknya.Hamza mengerahkan kekuatannya, membuat pedang hitam di tangannya menusuk perisai kekuatan cahaya. Kemudian, dia dengan cepat menusuk ke arah Surya. Surya memegang pedang hitam Hamza dengan kedua tangannya, sementara Sarung Tangan Cahaya mengubah energi di pedang hitam menjadi kekuatan cahaya yang disalurkan ke tubuh SuryaMelihat pemandangan ini, Hamza merasa sangat terkejut. Dia mengerahkan kekuatannya lagi, membuat pedang hitam di tangannya terlepas dari genggaman Surya, lalu menusuk Baju Besi Cahaya di tubuh SuryaPada saat itu, Baju Besi Cahaya memancarkan cahaya putih, dengan lapisan tipis cahaya hitam yang mengalir di luar cahaya putih tersebut. Energi di p