"Edmund, berikan energimu juga padaku!"Setelah mengatakan itu, Hamza tiba-tiba mengulurkan tangannya dari dalam perisai hitam, meraih ke arah Edmund. Pada saat itu, karena pedang panjang di tangan Edmund tertarik oleh perisai, Edmund tidak bisa mencabut pedangnya. Jadi dia hanya bisa menerima cekikan Hamza."Ayo, Edmund, mari kita menjadi satu!""Hahaha!"Hamza tertawa terbahak-bahak, terus menyerap energi dari tubuh Edmund. Namun, pada saat itu Edmund membentuk segel dengan kedua tangannya, melafalkan mantra dengan mulutnya. Detik berikutnya, seekor naga hitam muncul di udara di atas kepalanya. Seketika itu juga, naga hitam itu mengeluarkan raungan marah, lalu mencakar perisai hitam Hamza."Groar!""Bum!"Perisai hitam itu meledak dalam sekejap. Pada saat yang sama, Edmund juga berhasil melepaskan diri dari cengkeraman Hamza. Dia terbang mundur sejauh beberapa puluh meter. Kemudian, Edmund tidak terus mundur, melainkan maju untuk menyerbu ke arah Hamza.Edmund melompat ke udara dan m
Saat Hamza melihat penampilan Surya pada saat ini, dia langsung merasa terkejut, lalu berujar, "Kamu ternyata masih hidup? Tunggu sebentar, kamu ternyata adalah penerus anak cahaya. Kamu juga mengenakan satu set lengkap Baju Besi Cahaya!""Bajingan, sembilan kota utama nggak membutuhkan cahaya. Aku akan membunuhmu!" teriaknya.Hamza mengerahkan kekuatannya, membuat pedang hitam di tangannya menusuk perisai kekuatan cahaya. Kemudian, dia dengan cepat menusuk ke arah Surya. Surya memegang pedang hitam Hamza dengan kedua tangannya, sementara Sarung Tangan Cahaya mengubah energi di pedang hitam menjadi kekuatan cahaya yang disalurkan ke tubuh SuryaMelihat pemandangan ini, Hamza merasa sangat terkejut. Dia mengerahkan kekuatannya lagi, membuat pedang hitam di tangannya terlepas dari genggaman Surya, lalu menusuk Baju Besi Cahaya di tubuh SuryaPada saat itu, Baju Besi Cahaya memancarkan cahaya putih, dengan lapisan tipis cahaya hitam yang mengalir di luar cahaya putih tersebut. Energi di p
Melihat hal ini, Oberon yang terkejut langsung berkata, "Celaka, Surya masih berada dalam ruang kegelapan itu. Jangan-jangan dia juga akan diserap hingga menjadi serpihan?"Groot berujar, "Ayo kita selamatkan dia sekarang!""Nggak!"Di saat yang genting, Hamdan menghentikan mereka sambil berkata, "Tenang saja. Pak Surya memiliki Baju Besi Cahaya, dia nggak akan bisa diserap oleh Hamza. Sebaliknya, Hamza yang sudah meremehkan Pak Surya. Kali ini, Pak Surya nggak akan melepaskannya."Ruang kegelapan makin mengecil. Dalam sekejap, ruang kegelapan sudah berubah menjadi sebuah kubus dengan panjang sekitar satu meter, lebar sekitar satu meter, serta tinggi sekitar dua meter."Hahaha!""Surya, aku sudah nggak sabar untuk menyerap energimu. Kalau begitu, selamat tinggal, Surya!"Hamza membuka kelima jarinya, lalu dengan cepat mengepalkannya. Ruang kegelapan berbentuk kubus itu tiba-tiba mengecil, dengan cepat berubah menjadi sosok manusia. Namun, setelah berubah menjadi sosok manusia, ruang te
Hamza menatap Surya dengan tatapan seperti melihat mangsanya. Kemudian, tubuhnya langsung bergerak, pedang hitam muncul di tangannya, sementara dia mengayunkan pedang itu ke arah Surya. Surya mengangkat Pedang Naga Iblis di tangannya untuk menahan serangan tersebut."Clang!"Pedang Naga Iblis terbelah menjadi dua bagian. Hamza menendang Surya, membuatnya jatuh dengan cepat dari udara. Dengan pedang panjang di tangannya, Hamza mengejar dengan cepat. Saat Surya baru saja mendarat, Hamza sudah datang dengan cepat untuk menusukkan pedang ke dada kiri Surya.Pada saat itu, seekor harimau muncul dengan tiba-tiba. Harimau itu mengaum, lalu langsung melompat ke arah Hamza."Groar!""Clang!"Bayangan harimau berubah menjadi serpihan, sementara pedang hitam di tangan Hamza juga hancur berkeping-keping. Gelombang kejut yang kuat langsung membuat Hamza terlempar.Hamza melompat mundur beberapa meter jauhnya, menstabilkan tubuhnya, lalu memandang orang yang baru datang. Dia bertanya dengan kening b
Saat melihat ini, Groot berkata, "Celaka, Hamza ternyata masih menyimpan tetesan energi. Surya, cepat pergi, biar aku yang menahannya!""Mau pergi?"Sudah terlambat!"Dengan teriakan marah, Hamza mengayunkan pedang hitam di tangannya, menebas beberapa kali berturut-turut. Setiap tebasan pedangnya akan membentuk angin puyuh yang berembus ke berbagai arah, mengoyak para kultivator yang terkena angin puyuh menjadi serpihan.Di langit, dari ratusan orang kultivator yang awalnya ikut bertempur, dalam sekejap mata, tujuh puluh hingga delapan puluh orang sudah terjatuh oleh embusan angin puyuh yang melahap mereka.Groot sekali lagi memandang Surya dengan wajah serius, lalu berkata, "Waktu kita sudah nggak banyak. Aku nggak tahu berapa lama aku bisa bertahan. Surya, cepat pergi. Bawa Pak Edmund pergi bersamamu."Hamza menatap Groot dengan tajam sambil berteriak, "Dasar orang sok hebat. Biar aku beri tahu padamu, nggak ada satu pun dari kalian yang bisa pergi!"Hamza mengayunkan pedangnya. Seke
"Duar!"Naga putih itu berubah menjadi bubuk dan menghilang, kemudian kabut hitam segera menyebar seperti jaring laba-laba. Dalam sekejap, langit dengan radius ratusan meter ditutupi oleh jaring laba-laba hitam tersebut. Surya melihat jaring laba-laba di udara, lalu menundukkan kepala untuk melihat kabut di bawah.Saat ini, kabut tiba-tiba menyusut dan berubah menjadi bola hitam. Hamza berdiri di dalam bola seraya menatap Surya dengan penuh semangat. Tiba-tiba, Surya merasakan firasat buruk di dalam hatinya. Detik berikutnya, terdapat banyak tentakel terbentang dari jaring laba-laba hitam. Tentakel ini langsung melilit para kultivator di langit.Surya melihat seorang kultivator ditarik ke dalam jaring laba-laba oleh tentakel tersebut dan segera dilahap oleh jaring laba-laba. Beberapa aliran energi disalurkan melalui jalan berbeda ke bola hitam di bawah. Hamza benar-benar melahap energi dari kultivator tersebut!"Tuan!"Saat ini, Hamdan bergegas bersama Groot, Edmund, beserta orang lain
Pusaran gelap itu makin besar dan akhirnya menelan jaring laba-laba sepenuhnya. Saat melihat hal tersebut, Hamza menggertakkan gigi, bergegas keluar dari bola hitam, berbalik dan ingin melarikan diri."Kembali ke sini!"Penguasa Kegelapan mengulurkan tangan kanannya, lalu kekuatan isap yang kuat langsung menarik Hamza kembali. Detik berikutnya, Hamza dilahap pusaran gelap dan aura energi hitam terus menyerap energi dari tubuh Hamza.Hamza berubah menjadi seonggok mayat yang layu di hadapan Penguasa Kegelapan dan akhirnya berubah menjadi bubuk."Duar!""Duar!"...Setelah kematian Hamza, lebih dari puluhan ledakan tiba-tiba terdengar di langit. Tidak lama kemudian, langit terbuka seperti tirai dan lebih dari puluhan ruang kecil yang terbungkus oleh jaring laba-laba hitam langsung meledak.Ternyata kekuatan kultivasi Hamza masih terbatas. Meski berhasil menggunakan tetesan energi untuk tidak menggunakan lingkaran sihir tersebut, Hamza tidak sepenuhnya mengontrol kekuatan lingkaran sihir
Edmund tertawa kecil sambil berkata, "Hehe, jangan salah paham, kali ini aku yang memintanya untuk ikut denganku. Hadirin semuanya, aku yakin kalian semua sudah tahu apa yang terjadi di Kota Utama Barker, 'kan?""Kami sudah mengetahuinya.""Cuma saja kami nggak menyangka kalau Hamza menjadi begitu sombong. Adiknya Dalton itu nggak terlalu kuat, tapi dia selalu membuat masalah. Seharusnya kematiannya nggak perlu diperdebatkan, tapi Hamza justru menyalahkan semua kultivator di Kota Utama Barker atas kematian Dalton.""Dia sebenarnya ingin membunuh semua kultivator di Kota Utama Barker. Sekarang, dia sudah menyebabkan tragedi bagi dirinya sendiri. Dia punya tujuan seperti itu dan itu sepenuhnya karena salahnya sendiri.""Terima kasih."Edmund menghela napas lega, berjalan mendekat, menarik kursi, kemudian duduk. Hanya ada sembilan kursi di seluruh ruang konferensi. Sekarang, delapan orang sudah duduk dan hanya Surya yang masih berdiri di sana. Saat ini, Oliver, penguasa kota utama pertama
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di