Surya bertanya dengan kening berkerut, "Apa Hamza itu sangat kuat? Bagaimana kekuatannya kalau dibandingkan dengan Pak Edmund dan Pak Gerardo?"Hamdan menggelengkan kepala, menjawab, "Nggak bisa dibandingkan. Dulu, Gerardo bisa menjadi penguasa kota di Kota Utama Victor karena dia didukung oleh Hamza. Pak, sepuluh Pak Gerardo pun nggak sebanding dengan satu Hamza!"Surya merasa terkejut mendengar ini.Hamdan kembali berujar, "Haih, sepertinya kamu hanya bisa bersembunyi. Berlatihlah secepat mungkin, lalu sebelum Hamza menemukanmu, pergilah ke ruang atas melalui portal untuk berlatih di sana.""Dengan begitu, kamu bisa menghindari kemarahan Hamza. Pak, mulai sekarang jangan muncul sembarangan. Kendalikan dirimu, fokuslah pada latihanmu," lanjutnya."Tapi ...."Surya masih hendak berbicara, tapi Hamdan sudah mengangkat tangannya. Hamdan sangat memahami ruang tengah. Jika dia saja tidak bisa menyelesaikan masalah ini, itu berarti masalah ini memang tidak bisa diselesaikan.Oberon berkata,
Namun, Connor tidak tahu bahwa kepala keluarga Rowan yang sebenarnya, Babbit Rowan, sudah lama mati. Babbit yang sekarang sebenarnya adalah inkarnasi dari Edmund.Meskipun Connor berpihak pada Edmund, dia tidak mengetahui rahasia Edmund. Sebenarnya, Edmund juga tidak menganggap Connor sebagai pelayan yang setia. Seseorang yang dengan mudah mengkhianati sekutunya pasti adalah orang yang oportunis.Alasan Edmund menerima Connor hanyalah untuk memanfaatkannya. Keinginan terbesar Connor adalah agar Edmund dan Babbit saling bertarung, lalu dia bisa mengambil keuntungan dari situasi tersebut.Connor berpikir bahwa dengan cara ini, dia bisa meningkatkan posisinya, bahkan mungkin menjadi penguasa kota di Kota Utama Barker. Namun, rencana semacam ini tampak konyol bagi Edmund, karena hal itu tidak mungkin terjadi.Bagaimana mungkin Edmund akan melawan dirinya sendiri? Namun, ini justru bisa menjadi cara untuk mengendalikan Connor. Sekarang, tubuh Edmund belum pulih sepenuhnya. Demi bisa mengala
"Ya."Surya mengangguk dengan penuh semangat sambil berkata, "Benar. Aliran waktu di dunia cermin perunggu memang seribu kali lebih cepat daripada di dunia luar."Oberon bertanya, "Jadi, kamu memiliki senjata ajaib ruang dan waktu. Nggak heran kekuatanmu bisa meningkat begitu pesat hanya dalam waktu beberapa tahun saja. Tapi aku nggak mengerti, bagaimana bisa cermin perunggu ini kamu bawa dari ruang bawah bumi ke ruang tengah?""Ruang bawah bumi hanyalah sebuah ruang yang lebih rendah, bagaimana mungkin ada senjata ajaib sekuat itu?" tanya Oberon lagi.Surya menepuk bahu Oberon sembari berkata, "Aku akan menjelaskan itu padamu nanti. Kamu selalu ingin meningkatkan kekuatanmu, 'kan? Ini adalah kesempatanmu."Kemudian, Surya membawa Oberon ke Pegunungan Burung Merah. Merasakan aura energi yang kuat di Pegunungan Burung Merah, yang setidaknya seribu kali lebih kuat dari dunia luar, Oberon langsung terkejut. Dia berkata, "Ini .... Bagaimana mungkin? Kenapa ada aura energi yang begitu kuat
"Baik, Pak Edmund."Setelah menerima perintah tersebut, anak buah Edmund segera menyelinap ke Keluarga Christo. Setelah melakukan penyelidikan, mereka kembali ke kediaman penguasa kota."Pak Edmund, kami mendapatkan informasi kalau Hamdan memasuki kota sendirian. Nggak ada orang lain yang kembali bersamanya ke Kota Utama Barker.""Oh?"Setelah mendengar hal ini, sudut bibir Edmund membentuk senyum simpul, lalu dia berkata, "Jadi itu berarti, Surya dan Oberon sudah mati dalam pertempuran? Huh, dua orang itu memang pantas mendapatkannya."Connor mengangkat bahunya tanpa daya, lalu berkata, "Pak Edmund, apa kamu sudah lihat? Apa yang aku katakan benar, 'kan? Surya dan Oberon sudah menyinggung Dalton, tapi mereka masih berharap untuk bertahan hidup. Itu benar-benar hal yang mustahil."Di dalam hatinya, Edmund merasakan perasaan penuh kepuasan. Dia berujar, "Seseorang kemarilah. Segera pergi ke Organisasi Pembunuh Naga untuk mencari tahu kabar tentang Dalton. Lihat apakah dia sudah kembali.
"Apa? Surya belum kembali?"Hamza melangkah maju dengan marah, lalu berkata, "Apa dia mengatakan kapan akan kembali?""Nggak, dia nggak mengatakan apa-apa," jawab penjaga itu."Kalau ada urusan dengannya, kalian bisa kembali lagi besok," tambahnya.Hamza menatap dua penjaga itu dengan tatapan tajam. Tiba-tiba, mereka terlempar ke belakang hingga menabrak pintu gerbang, lalu terjatuh dengan keras ke tanah."Ayo, ikut denganku."Hamza membawa rombongannya memasuki kediaman Keluarga Christo. Ketika mereka baru sampai di halaman, Hamdan segera menyambut mereka. Dia menghapus air mata di wajahnya sambil berkata, "Aku Hamdan, memberikan salam pada Pak Hamza.""Oh? Hamdan, apa kamu mengenalku?" tanya Hamza."Aku pernah bertemu dengan Pak Hamza sekali," jawab Hamdan.Hamza berkata dengan marah, "Jangan banyak bicara omong kosong, Hamdan. Sekarang juga, beri tahu aku di mana Surya! Dia sudah membunuh adikku, jadi sekarang aku akan membunuhnya untuk membalaskan dendam adikku!"Setelah mendengar
"Benarkah? Lalu kenapa kamu mengatakan kalau Surya yang membunuh adikku Dalton?" tanya Hamza."Aku ...."Connor langsung berlutut dengan suara keras, lalu berusaha menjelaskan, "Pak Hamza, saat itu aku pikir Pak Dalton sudah menjebak Surya dengan dinding es, jadi aku yakin Surya pasti akan mati. Oleh karena itu, aku pergi lebih dulu."Connor melanjutkan, "Kemudian, aku mendengar kalau Hamdan kembali ke Kota Utama Barker. Aku sangat terkejut karena Hamdan adalah pelayan Surya. Kalau Surya mati, Hamdan pasti nggak akan bertahan hidup. Tapi sekarang Hamdan masih hidup. Ini membuktikan kalau Surya pasti belum mati.""Surya dan Pak Dalton adalah musuh bebuyutan. Mereka sangat ingin saling membunuh. Jadi kalau Surya belum mati, Pak Dalton pasti dibunuh oleh Surya," tambahnya.Dengan tatapan tajam dari Hamza, Connor terlempar sejauh puluhan meter, lalu terjatuh keras ke tanah. Hamza berteriak, "Berani sekali! Connor, apa kamu pikir kamu bisa mempermainkanku?"Hamza adalah orang yang sangat ku
"Aku ...." Wajah Connor menjadi panas. Tiba-tiba, dia tidak bisa berkata apa-apa. Sebenarnya, dalam hati Connor juga tidak yakin bahwa Surya telah membunuh Dalton. Mungkin saja, kata-kata Hamdan ada benarnya. Namun, bagaimana dia bisa mengatakan kalau dia melarikan diri pada saat itu meski dengan identitas sebagai teman mereka?Kening Hamza berkerut saat dia bertanya, "Connor, kenapa kamu diam saja?""Aku ...."Pada saat itu, Hamdan berinisiatif membuka mulutnya, "Pak Hamza, mengenai hal ini, Pak Connor nggak bisa mengungkapkannya karena dia nggak mau orang lain tahu apa yang sudah dia lakukan. Bagaimana dia bisa membiarkan orang lain tahu tentang perbuatan tercelanya itu?"Hamdan melanjutkan, "Sebenarnya, inilah yang terjadi ...."Hamdan menceritakan kembali kejadian yang terjadi di Danau Parsin pada siang hari itu. Namun, dia sengaja mengubah hasil akhirnya, dengan menceritakan bahwa Dalton mengalahkan Surya. Hamdan mengatakan bahwa Dalton sudah membunuh Surya dan Oberon, lalu mening
Hamza hanya memberi waktu tiga hari. Sekarang, seluruh kota sudah mencari selama dua hari, tapi tetap tidak menemukan apa pun.Seluruh Kota Utama Barker dipenuhi suasana tegang dan mencekam. Bahkan sistem pemanas di kota sudah setengah lumpuh, sementara pemanasan di bagian barat kota segera berhenti.Tanah tidak lagi terasa hangat, bahkan jalanan sudah membeku oleh es. Para kultivator yang berlalu-lalang semuanya tampak terburu-buru, seolah-olah mereka berusaha keras menghindari sesuatu."Cuaca sialan!""Kalau kita masih nggak bisa menemukan Pak Dalton, aku khawatir akan terjadi pembantaian di Kota Utama Barker. Pada saat itu, semua kultivator di kota ini akan mati.""Sialan! Daripada hidup dalam ketakutan seperti ini, lebih baik kita pergi ke alun-alun, lalu pergi meninggalkan Kota Utama Barker dengan lingkaran teleportasi. Kita bisa pindah ke kota utama lainnya. Ketika Kota Utama Barker sudah kembali tenang, kita bisa kembali lagi.""Teman-teman, bagaimana menurut kalian?"Mereka sal
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di