Share

Bab 239

Melihat hal ini, Risa segera menjelaskan, "Dia adalah sopirnya Rania. Dia datang jauh-jauh, jadi kami mengajak dia makan bersama."

"Oh." Heru mengangguk pelan, lalu duduk di hadapan Surya dan Rania. Kemudian, dia melemparkan tasnya ke atas meja.

"Pelayan, sajikan makanannya," teriak Risa dengan cepat.

Namun, saat ini Heru berkata sambil melambaikan tangannya, "Nggak perlu terburu-buru."

"Oke, oke." Risa segera menghentikan pelayan.

Heru tersenyum, lalu berkata sambil memandang Rania, "Kamu Bu Rania, 'kan?"

"Nggak perlu sungkan. Aku hanya seorang karyawan," kata Rania dengan tenang.

Heru kembali bertanya, "Aku dengar kamu baru saja diangkat menjadi manajer umum Lintang Harapan?"

"Ya."

Heru berkata sambil terkekeh, "Lintang Harapan adalah perusahaan besar, nggak seperti kota kecil seperti ini. Pencapaian perusahaanku sudah seperti ini, nggak bisa berkembang lagi."

"Pak Heru juga merupakan pemuda yang memiliki talenta," kata Rania.

Heru tersenyum tipis. Kemudian, dia menatap Surya sambil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status