Linda perlahan berkata, "Sekarang yang ingin menghancurkan reputasi Pelita hanyalah Perusahaan Kenanga. Kita sedang berada dalam tahap persaingan yang sangat ketat.""Perusahaan Kenanga?" ujar Surya.Linda mengangguk dan berkata, "Hanya Perusahaan Kenanga yang memiliki kemampuan ini untuk meminta stasiun TV melaporkan berita seperti ini. Kalau biasanya, dengan posisi Pelita di dunia bisnis, mereka juga nggak berani melakukan hal seperti ini."Setelah mendengarnya, Surya mulai mondar-mandir di dalam kamar sambil berpikir.Saat ini Yenny berkata, "Sarah dan stasiun TV sama-sama bermasalah. Tapi Sarah nggak mau bicara, kita juga nggak punya bukti. Ini bukan hal yang mudah.""Tapi orang di stasiun TV begitu banyak, nggak mungkin semuanya akan kompak. Utus seseorang untuk menyelidiki stasiun TV, mungkin bisa menemukan sesuatu," ujar Raka.Surya mengangguk dan berkata, "Ada satu cara. Tapi bagaimana cara menyelidikinya dan mau mengutus siapa ke sana?""Ini mudah. Kutelepon departemen relasi
"Lembaga investigasi. Apakah dengan Nona Lastri? Kami ingin menanyakan beberapa hal padamu."Lastri langsung waspada. Lastri meletakkan rotinya secara perlahan, lalu pergi membukakan pintu.Tiga orang berseragam lengkap berjalan masuk.Orang yang memimpin berkata, "Halo, namaku Jason Pura. Aku datang mencarimu untuk memahami beberapa hal.""Bukankah ini sudah keterlaluan?" Lastri membentak, "Aku sudah dipecat, apa lagi yang kalian inginkan?"Mata Lastri sudah berkaca-kaca.Jason langsung berkata, "Jangan panik. Kami hanya datang memahami tentang Sunan Wanto. Ini nggak berhubungan denganmu.""Sunan Wanto?" Lastri tercengang.Jason berkata, "Benar, ada yang melapor kalau Sunan sudah melanggar hukum. Kami datang khusus untuk menyelidiki keadaan."Lastri mendengus, "Aku nggak tahu apa pun."Lastri tahu Sunan cukup hebat dalam bidang pers. Lastri hidup sendirian di Kota Juwana, jadi dia lebih baik menghindar dari masalah.Ancaman pembunuhan Jaka pada Lastri baru terjadi kemarin. Dia nggak m
Sunan menelepon dan berkata dengan panik, "Pak, orang lembaga investigasi mencariku."Terdengar suara rendah dari seberang sana, "Sampaikan saja apa kesalahanmu. Jangan lupa kalau kamu masih punya istri dan anak. Pikirkanlah demi kebaikan mereka."Orang di seberang sana langsung menutup telepon. Begitu mendengar perkataan itu, Sunan sudah tahu riwayatnya sudah tamat.Atasan Sunan sama sekali tidak ingin melindunginya, sebaliknya malah memakai keluarga Sunan untuk mengancamnya.Jika Sunan mengatakan hal yang tidak seharusnya dikatakan, keluarganya juga akan dirugikan.Sunan tidak habis pikir, atasannya juga memiliki kuasa yang cukup besar, mengapa bisa mengabaikannya begitu saja?Namun, Sunan juga tidak tahu bahwa Raka terlibat dalam hal ini. Beberapa orang hebat sudah mendapatkan kabar ini sejak awal. Masih mau melindunginya? Bisa melindungi diri sendiri saja sudah sangat bagus.Wajah Sunan langsung memucat, dia seakan-akan kehilangan jiwanya dan terkesan tidak berdaya.Saat ini Jason
Beberapa saat kemudian, pria yang sebelumnya menahan Lastri masuk ke kantor Jaka dengan ekspresi datar.Jaka bersandar di kursi sambil menatap Ardi dan berkata, "Ardi, sudah berapa lamakamu mengikutiku?""Sudah empat tahun, Pak.""Sudah empat tahun." Jaka bergumam, "Sekarang aku dan perusahaan sedang menghadapi masalah dan membutuhkanmu untuk mengurusnya.""Bapak perintahkan saja.""Kamu pergi membunuh Sunan. Sekarang dia seharusnya masih belum dipenjara dan hanya ditahan di kantor polisi. Seharusnya nggak sulit," ujar Jaka dengan nada dingin."Baik, malam ini aku ke sana.""Baik, sudah merepotkanmu.""Apakah masih ada hal yang lain, Pak?""Sementara ini nggak ada. Setelah berhasil, kamu akan menerima dua miliar dan liburan selama satu bulan.""Terima kasih, Pak."Ardi membungkuk untuk berterima kasih, lalu berbalik badan dan pergi.Jaka menghelakan napas panjang, tapi keningnya tetap berkerut.Jaka akan mengatasi Sunan terlebih dulu, baru mengatasi Sarah.Jika gagal membunuh Sunan, Ja
Pintu baru saja terbuka, beberapa pria tegap menerobos masuk dan mengepung Sarah."Apa yang sedang kalian lakukan?" Melihat keadaan ini, Sarah langsung berteriak.Pria muda yang memimpin mendengus dan berkata, "Geledah.""Sedang apa? Apa yang kalian lakukan?" Sarah memberontak sambil berteriak. Namun, begitu ditampar dua kali, kaki Sarah langsung melemas dan tersungkur di lantai.Ponsel Sarah diambil dan seluruh tubuhnya digeledah. Setelah memastikan tidak ada alat komunikasi, mereka baru berhenti.Sarah melihat pemuda yang memimpin itu dengan ekspresi ketakutan. Pemuda ini hampir seusia dengannya, sekitar 20-an tahun dengan tato bunga di lengannya.Beberapa orang yang mengikutinya juga memiliki tato naga dan harimau, ekspresi mereka terlihat sangat garang."Siapa kalian? Apa yang ingin kalian lakukan?" tanya Sarah ketakutan.Pemuda yang bertato bunga mendengus, "Kamu nggak perlu tahu. Kamu harus patuh agar nggak disiksa."Sarah langsung tidak berani berbicara lagi."Tempat ini lumayan
Saat ini Sarah sudah melihat dengan jelas bahwa yang datang adalah Surya. Sarah langsung berteriak, "Jangan melukaiku. Aku minta maaf, aku minta maaf.""Jangan takut. Aku bukan orang jahat."Surya melangkah maju dan membuka tali yang mengikat Sarah. Surya memapah Sarah duduk di kursi, lalu duduk di hadapan Sarah sambil menyalakan sebatang rokok.Seluruh tubuh Sarah gemetar dan tidak berani menatap Surya.Kejadian malam ini sungguh sudah menakutinya.Surya menggeleng dan menghelakan napas. "Kamu ini, sudah kubilang padamu. Jangan mengambil jalan yang salah. Lihatlah, betapa berbahayanya."Sarah langsung menangis tersedu-sedu. Surya langsung mengerutkan kening dan tidak tahu harus mengatakan apa.Dalam waktu yang cukup lama, Sarah baru berhenti menangis dan diam-diam melirik Surya, lalu berkata dengan terbata-bata, "Aku sungguh nggak tahu akan ada masalah sebesar ini. Kalau tahu, aku nggak akan melakukannya.""Apakah kamu tahu, nyawamu sudah terancam?" ujar Surya dengan perlahan.Sarah m
Awalnya Sarah sama sekali tidak tahu sebenarnya Konsorsium Pelita mewakili apa dan sama sekali tidak merasa takut.Namun, setelah itu, Sarah tahu ini berhubungan dengan Konsorsium Pelita, barulah mulai memperhatikannya dan menyadari bahwa Konsorsium Pelita adalah perusahaan internasional.Saat itu, Jaka sudah memberinya uang dan mendukungnya untuk terus membesarkan masalah. Sarah juga sudah terhasut sampai melupakan kehebatan menakutkan dari Konsorsium Pelita.Sampai akhirnya disandera, barulah Sarah sedikit mengerti sebenarnya seperti apa Perusahaan Kenanga dan Konsorsium Pelita itu.Saat ini Sarah sudah sangat menyesal dan benar-benar merasa takut.Sekarang Surya, bos di balik perusahaan internasional yang misterius dan hebat duduk di hadapannya. Semacam tekanan tak kasat mata membuat Sarah sesak napas.Surya menatap Sarah dan berkata, "Jangan takut. Aku nggak marah padamu.""Terima kasih, Pak Surya. Terima kasih, Pak Surya. Aku sungguh sudah salah. Aku nggak akan berani lagi.""Ah!"
Jessica perlahan berkata, "Jaka mengambil risiko dengan menyandera Sarah dan ingin membunuh Sunan. Sekarang dia bahkan sudah ditangkap, ini adalah hukuman berat. Dalam keadaan seperti ini, demi mengurangi hukumannya, Jaka pasti akan mengatakan banyak hal yang akan melibatkan perusahaan."Ardi hanya mendengar tanpa bicara.Jessica diam sejenak, lalu lanjut berkata, "Dalam keadaan seperti ini, aku hanya bisa merepotkanmu pergi ke sana. Jaka harus mati. Kalau memungkinkan bunuh gadis itu dan Sunan juga.""Baik, Bu."Jessica menatap Ardi dan berkata, "Perusahaan akan mengurus keluargamu dengan baik. Aku akan melaporkan masalahmu pada Nona Besar. Kamu pergi saja dengan tenang.""Terima kasih, Bu Jessica."Raut wajah Ardi tetap datar, dia berbalik badan dan meninggalkan kantor.Jessica langsung mengisap rokok itu dalam-dalam, lalu bergumam, "Jaka, kamu sangat nggak berguna. Dasar sampah, kamu membuatku kehilangan Ardi. Bagaimana aku mempertanggungjawabkan hal ini pada Nona Besar?"Jessica be
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di