Jessica perlahan berkata, "Jaka mengambil risiko dengan menyandera Sarah dan ingin membunuh Sunan. Sekarang dia bahkan sudah ditangkap, ini adalah hukuman berat. Dalam keadaan seperti ini, demi mengurangi hukumannya, Jaka pasti akan mengatakan banyak hal yang akan melibatkan perusahaan."Ardi hanya mendengar tanpa bicara.Jessica diam sejenak, lalu lanjut berkata, "Dalam keadaan seperti ini, aku hanya bisa merepotkanmu pergi ke sana. Jaka harus mati. Kalau memungkinkan bunuh gadis itu dan Sunan juga.""Baik, Bu."Jessica menatap Ardi dan berkata, "Perusahaan akan mengurus keluargamu dengan baik. Aku akan melaporkan masalahmu pada Nona Besar. Kamu pergi saja dengan tenang.""Terima kasih, Bu Jessica."Raut wajah Ardi tetap datar, dia berbalik badan dan meninggalkan kantor.Jessica langsung mengisap rokok itu dalam-dalam, lalu bergumam, "Jaka, kamu sangat nggak berguna. Dasar sampah, kamu membuatku kehilangan Ardi. Bagaimana aku mempertanggungjawabkan hal ini pada Nona Besar?"Jessica be
Orang yang datang adalah Ardi, dia langsung menangkap Sarah dan mencekik leher Sarah, lalu seluruh tubuh Ardi bersembunyi di belakang tubuh Sarah.Karena memakai energi spiritual, kemampuan menyamarkan diri Ardi sudah berakhir, dia terpaksa menunjukkan wujud aslinya.Hampir di saat yang bersamaan, sekelompok agen khusus pengawas yang sampai duluan dan mengepung ruangan sambil mengarahkan senjata api ke arah Ardi dari dinding yang dihancurkan."Jangan bergerak! Lepaskan Sarah!" bentak kapten kecil.Ardi sama sekali tidak memedulikannya dan tetap menunggu dalam diam.Ardi memang sudah bertekad bulat untuk mati, tetapi jika ada kesempatan, Ardi tetap akan memilih untuk kabur dan pulang untuk berkumpul dengan keluarganya. Asalkan sudah menyelesaikan misi, Ardi percaya perusahaan juga tidak akan menyalahkannya.Saat ini Yenny tiba dan mengarahkan senjata pada Ardi sambil berkata, "Siapa kamu? Kenapa kamu mau membunuh Jaka?"Yenny bisa dikatakan sudah murka. Kantor agen khusus sudah diterobo
Yenny langsung melompat dan memeluk Sarah, lalu mendarat dengan sekali berguling untuk mengurangi tabrakan. Yenny meletakkan Sarah dengan pelan di tanah.Sekarang Sarah sudah terlihat pucat dan sekarat, sedangkan Ardi sudah menyalakan mesin mobil, lalu menginjak habis gas dan menerjang ke arah pintu utama.Ardi sudah membunuh Jaka, Sarah juga akan mati. Hanya tersisa Sunan seorang.Namun, Jessica sudah bilang target utamanya adalah Jaka. Ardi hanya diminta untuk membunuh Sunan dan Sarah dalam keadaaan yang memungkinkan. Ardi termasuk sudah menyelesaikan misi, 'kan?Asalkan kabur dari kantor agen khusus, dengan kemampuan menyamarkan diri Ardi, tidak mungkin ada orang yang bisa menemukannya dalam begitu banyak orang. Apalagi dalam kegelapan malam.Asalkan meninggalkan tempat ini, Ardi bisa naik ke gunung. Dengan kemampuannya, meski berjalan kaki sekalipun, Ardi juga bisa sampai ke Negara Siaka.Berpikir akhirnya bisa pulang dan berkumpul dengan keluarga, Ardi langsung tersenyum.Sudah li
Para agen khusus terkejut, raut wajah Yenny juga terlihat serius. Yenny tahu bahwa setiap kultivator memiliki kelebihan yang luar biasa.Namun, Surya terlihat tenang dan santai. Tangan Surya mengeluarkan segel mantra, lalu dia menjentikkan jarinya dan berkata, "Cahaya Petir."Dalam sekejap, muncul dua bola petir sebesar kepalan tangan di atas kepala Surya yang menembakkan dua cahaya petir dan langsung menghancurkan dua bayangannya Ardi.Saat bersamaan, tubuh Ardi memancarkan tekanan energi spiritual yang sangat kuat dan kemudian menghilang.Surya juga tidak berhenti. Setelah mengeluarkan Cahaya Petir, kedua tangannya membentuk segel dan berteriak, "Penjara Guntur Empat Arah!"Penjara Guntur Empat Arah yang sangat kuat muncul lagi, beberapa rantai petir keluar dengan cepat dari bola petir.Ruang di hadapan Surya bergetar, tubuh Ardi muncul dan kebetulan ditahan oleh Penjara Guntur Empat Arah.Saat ini Surya tertawa dan berkata, "Bagus sekali. Tapi kamu nggak ada apa-apanya di hadapanku.
"Lastri baik-baik saja, 'kan?" tanya Surya.Yenny menggeleng dan berkata, "Lastri baik-baik saja, tapi luka Sarah cukup parah."Surya menghampiri Sarah. Surya menggunakan kekuatan spiritualnya untuk melindungi organ dalam Sarah. Jadi, meski Sarah terluka cukup parah, nyawanya juga tidak terancam.Melihat Surya berdiri di sisinya, air mata Sarah langsung mengalir. Namun, Sarah sudah tidak sanggup untuk berbicara.Saat ini, Sarah baru benar-benar mengerti dirinya sudah masuk ke lingkaran setan yang sangat berbahaya, bahkan hampir terbunuh.Ternyata dunia ini tidak seperti yang dia lihat, tetapi ada juga sekumpulan orang seperti ini.Mereka begitu menakutkan dan menyeramkan.Surya bisa melihat ketakutan Sarah.Surya menghelakan napas. "Lihatlah dirimu. Betapa berbahayanya itu. Kelak kamu jangan membuat masalah lagi."Sarah mengangguk pelan. Kelak meski memberinya ratusan nyali, Sarah juga tidak berani lagi.Saat ini mobil ambulans sudah datang, Yenny mengutus orang mengantar Sarah ke ruma
Saat ini Raka berkata, "Pihak berwajib dan Konsorsium Pelita memang nggak memiliki bukti mengenai Perusahaan Kenanga, tapi Jaka memfitnah Pelita dan Ardi berencana membunuh saksi, itu semua adalah kenyataan. Berdasarkan hal ini, Perusahaan Kenanga pasti akan memberikan sedikit keuntungan. Kalau nggak, Pelita pasti akan memanfaatkan kesempatan ini untuk terus mengejar dan membuat masalah pada Perusahaan Kenanga. Bahkan akan menyebabkan ancaman bisnis yang besar. Jadi, perkataan Kak Surya memang benar."Begitu mendengar penjelasan Raka, Yenny langsung mengerti dan perlahan berkata, "Sepertinya kali ini, Konsorsium Pelita sudah mendapatkan keuntungan.""Itu juga karena kehebatan Kak Surya. Kalau sampai Ardi membunuh saksi dan masih hidup bebas di luar, kedua belah pihak palingan hanya berakhir seri. Perusahaan Kenanga juga nggak akan mengalah, bahkan akan sedikit sombong," ujar Raka.Yenny mengangkat bahu dan menggeleng sambil berkata, "Aku nggak seperti kalian yang punya begitu banyak tr
Surya mengangguk dan berkata, "Yang terutama dalam bidang bisnis adalah perkembangan. Saling melukai adalah hal paling akhir. Itu juga cara yang terpaksa dilakukan. Pemikiranmu benar.""Kalau begitu, ampuni mereka dulu. Ini adalah hal yang sangat bagus. Bukankah kita harus merayakannya dengan baik malam ini?" tanya Raka.Linda tertawa dan berkata, "Nggak masalah. Konsorsium Pelita yang traktir. Kita minum sampai puas.""Baik." Raka dan Yenny menjawab bersamaan.Surya juga tertawa. Biasanya Raka dan Yenny tidak akan mudah diajak seperti ini.Namun, mereka berdua selalu begitu bersedia membantu masalah Surya. Bisa dilihat mereka memang teman sejati Surya.Saat ini Rio tiba-tiba mengetuk pintu, Surya membiarkannya masuk."Tuan, ada hal yang ingin saya sampaikan pada Anda." Rio berbicara terbata-bata ketika melihat ada banyak orang di dalam ruangan.Surya berkata, "Semua orang sendiri, katakan saja.""Baik." Rio berkata, "Peter mentransfer 200 miliar kemari. Katanya ingin berterima kasih a
Surya menggeleng tidak berdaya. Pria ini jelas sudah mabuk dan bertindak seenaknya. Dasar orang aneh.Raka mengerutkan keningnya, raut wajahnya terlihat sangat tidak senang.Yenny langsung membentak, "Kalau sudah mabuk, pulang dan tidurlah. Jangan cari masalah."Linda bersandar pada Surya sambil terkekeh.Pria bersetelan jas merasa sedikit marah karena sudah dipermalukan. Namun, belum sempat pria itu berbicara, datang lagi dua pria dari belakangnya dan berkata pada Yenny, "Dasar nggak tahu diri, apakah kamu tahu siapa kakakku ini?""Aku nggak peduli siapa dia. Cepat pergi," ujar Yenny dengan nada dingin.Seorang pria berkata dengan marah, "Sialan. Kak Benny dari lembaga perdagangan dan ekonomi. Kami juga adalah orang hebat di bidang ini. Beraninya kamu berbicara seperti itu pada Kak Benny." "Hehe, apakah sangat hebat?" Yenny jelas sudah tidak bisa menahan amarahnya.Namun, beberapa orang ini jelas sudah mabuk. Ditambah lagi cukup kaya, mereka juga terlihat marah.Bagaimanapun mereka s
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di