Surya menatap Huggins dengan tatapan dingin. Bagaimanapun juga, apa yang dia lakukan barusan sudah membuat Surya sangat marah. Orang ini sama sekali tidak menghormati Klan Manusia. Apa yang disebut dengan sembilan rintangan hanyalah alat bagi Huggins untuk menyingkirkan mereka berdua.Pria tua itu tersenyum simpul, lalu berkata dengan hormat, "Oke, oke, semuanya akan mengikuti aturan Pak Huggins."Huggins awalnya hanya bertanya-tanya saja. Namun, mendengar balasan lelaku tua itu, dia merasa lebih yakin. Dia melambaikan tangan dengan ekspresi dingin, lalu berkata, "Ayo, ikuti aku."Dalam perjalanan meninggalkan arena pertarungan, Surya bertanya dengan suara pelan, "Senior, kenapa kamu masih begitu sopan pada Huggins? Dia sudah beberapa kali mencoba menggunakan alasan rintangan untuk membunuh kita."Meskipun Surya juga memiliki beberapa keterampilan komunikasi, tapi saat menghadapi penghinaan ekstrem seperti Huggins, tingkat kepercayaan Surya terhadap Huggins sudah berkurang hingga menja
Huggins tersenyum simpul sembari berkata, "Anak muda, aku mengerti bagaimana perasaanmu sekarang. Tapi sebaiknya kamu mengendalikan emosimu, karena aku nggak melanggar kesepakatan. Aku hanya memberikan peringatan dengan baik pada kalian. Kalau kalian nggak mengerti tentang putaran kayu dengan kecepatan lima kali lipat, aku bisa memperlihatkannya pada kalian."Setelah berkata demikian, Huggins melambaikan tangannya. Prajurit yang menunggu di samping menerima perintah, berlari ke samping kayu, lalu mengatur perangkat bantalan. Kemudian, kecepatan kayu mulai meningkat. Seiring dengan peningkatan kecepatan kayu, susunan duri di atasnya bahkan berubah hingga menjadi bayangan."Ini ....""Anak muda, ini adalah rintangan kedua. Jadi, sebenarnya aku berharap kalian bisa melewati rintangan ini. Tapi kalau kalian nggak memiliki kekuatan untuk itu, lalu memilih untuk mundur, aku juga akan menerimanya.""Nggak perlu, kami memilih untuk melanjutkan rintangannya," kata pria tua itu. "Kecepatan putar
"Apa yang sedang kalian lakukan? Kenapa kecepatan guliran kayu ini jadi makin cepat?"Pria tua itu bertanya sambil mengerutkan kening. Saat mendengar ini, Huggins berpura-pura marah, mengutuk pada penjaga, "Apa yang kamu lakukan? Kenapa tiba-tiba meningkatkan kecepatan putaran kayu?""Pak, aku sungguh minta maaf. Aku juga nggak tahu apa yang terjadi. Perangkat bantalan ini sepertinya tiba-tiba lepas kendali.""Baiklah, segera atasi masalah ini dengan baik. Jangan sampai terjadi kecelakaan.""Dimengerti, Pak."Huggins memandang pria tua yang datang mendekat ke arahnya, lalu berkata, "Aku sungguh minta maaf, aku nggak pernah menyangka kayunya akan mengalami masalah seperti ini. Tapi untungnya semua orang selamat tanpa cedera. Selamat atas keberhasilan kalian dalam rintangan kedua.""Sekarang, silakan ikut denganku. Kita akan pergi ke lokasi rintangan ketiga bersama-sama."Huggins memimpin jalan di depan. Sementara itu, pria tua itu memberikan peringatan dari belakang, "Surya, berhati-hat
Pria tua itu mengambil salah satu batu kristal di atas meja, memutar-mutar sambil memperhatikannya dengan cermat, lalu berkata, "Batu kristal ini lebih kokoh dari besi. Batu kristal emas adalah yang paling kuat di antara semua batu kristal. Pak Huggins, apa kamu nggak salah?""Apa yang salah?""Apa kalian nggak memahami peraturannya dengan cukup jelas? Apa aku perlu mengulanginya lagi?"Pria tua itu menggelengkan kepala sembari berkata, "Ini bukan masalah aturan. Senior Zony pernah mengatakan kalau tantangan ini nggak akan terlalu sulit. Tapi sekarang kalian malah menggunakan batu kristal emas. Apakah kalian sengaja ingin mempersulit kami?"Huggins membalas, "Aku nggak tahu apa yang kamu bicarakan. Tapi perintah untuk tantangan ketiga yang aku terima adalah agar kalian memecahkan batu kristal emas. Ini adalah aturan yang ditetapkan oleh Yang Mulia Ram. Kalau kalian berdua merasa nggak mampu menyelesaikan rintangan ini, kalian bisa memilih untuk menyerah.""Kamu!"Pria tua itu menghela
Pada saat yang sama, Surya tidak seberuntung itu. Prajurit manusia duyung yang kuat tiba-tiba menyerang dengan lumpur. Gerakannya juga sangat cepat. Sebelum Surya sempat menghindar, wajahnya tersiram lumpur. Matanya tidak bisa dibuka, jadi dia mengulurkan tangan secara naluriah untuk menyentuh bagian matanya.Namun, pada saat itu manusia duyung yang kuat itu bergegas maju menuju Surya, lalu meraih tangan Surya. Pria tua itu berseru, "Awas!"Namun, tepat pada saat ini, sebelum prajurit manusia duyung yang kuat itu bisa mengambil tindakan, Surya sudah memanfaatkan situasinya. Dia langsung menggunakan kekuatannya untuk menarik prajurit manusia duyung, lalu menjatuhkannya ke lumpur dengan keras.Di babak ini, Surya dan pria tua itu kembali mendapat kemenangan.Surya menyeka lumpur dari wajahnya sembari berujar, "Senior, terima kasih atas pelajaran gulatnya tadi. Kalau nggak, aku mungkin sudah kalah sekarang.""Dasar bocah nakal, aku benar-benar sudah meremehkanmu," balas pria tua itu sambi
"Bagus sekali. Selamat, lawan kalian adalah Komandan Morris. Sekarang, kita akan segera pergi ke kediaman Komandan Morris."Pria tua itu bertanya dengan ragu, "Pergi ke kediaman Komandan Morris? Mungkinkah pertempuran ini akan terjadi di kediaman Komandan Morris?""Benar. Kenapa? Apa kamu punya pertanyaan?""Karena ini adalah pertempuran, tentu saja yang terbaik adalah memilih tempat terbuka agar kita nggak melukai orang yang nggak bersalah.""Hehe."Huggins tertawa kecil, lalu menjelaskan, "Tampaknya kalian belum cukup mengenal Klan Manusia Duyung. Enam energi dasar adalah landasan kultivasi kami. Kediaman setiap pemimpin sudah diperkuat dengan lingkaran sihir energi. Di sana, kekuatan pimpinan akan jauh meningkat. Memilih bertarung di kediaman sendiri jelas akan lebih menguntungkan bagi Komandan Morris. Sementara untuk masalah melukai orang yang nggak bersalah, aku akan menugaskan orang untuk mengevakuasi kediaman Komandan Morris.""Jadi, kalian nggak perlu mengkhawatirkan tentang ma
Mendengar itu, wajah Morris menjadi serius. Dia berlutu di tanah, lalu berkata dengan hormat, "Pak Huggins, jangan khawatir. Aku, Morris, akan menggunakan segala cara untuk menjaga kehormatan wilayah perairan ini.""Ya, bangunlah."Huggins menoleh sedikit ke samping, lalu mulai memperkenalkan, "Ini adalah dua lawanmu, mereka adalah kultivator dari Dunia Manusia."Morris bangkit berdiri dari tanah, menatap Surya dan pria tua itu, lalu bertanya, "Kalian berdua, apakah kalian akan menantangku bersama-sama kali ini?""Nggak."Huggins menjawab, "Sesuai dengan aturan, hanya salah satu dari mereka yang bisa menantangmu.""Sekarang, sudahkah kalian memutuskan? Siapa yang akan menantang Komandan Morris?""Aku."Surya mengambil langkah ke depan sembari berujar, "Karena aku adalah orang yang ingin mengambil kembali kaldron delapan naga, tentu saja aku yang harusnya menantang Komandan Morris."Pria tua itu tidak mengatakan apa-apa, bisa dianggap sebagai tanda persetujuan. Bagaimanapun juga, dia ha
Pada saat ini, pria tua itu berkata, "Komandan Morris, maafkan aku. Kali ini, misi untuk mengambil kembali kaldron delapan naga adalah tugas temanku, Surya, bukan tugasku. Jadi, kali ini aku nggak bisa bertarung denganmu. Tapi kalau kamu bisa mengalahkannya, itu akan membuktikan kalau kamu memiliki kekuatan yang luar biasa."Pria tua itu menatap Morris dengan tatapan penuh penghargaan. Tekad seperti ini, yang tidak takut pada apa pun, ingin selalu meningkatkan kekuatan dirinya, sudah lama tidak dilihat pria tua itu.Morris menjawab, "Baiklah kalau begitu. Pak Surya, mulai sekarang kita akan menjadi lawan."Surya menatap Morris, lalu berkata setelah beberapa saat, "Kapan kita akan mulai?""Kalau kamu mau, kita bisa melakukannya sekarang juga," jawab Morris.Huggins melihat arlojinya, lalu berujar, "Sekarang, izinkan aku memberitahukan peraturannya. Kompetisi ini akan berlangsung selama sepuluh menit. Dalam waktu sepuluh menit, kalau Surya gagal mengalahkan Morris, atau Morris tetap memi