"Apa yang sedang kalian lakukan? Kenapa kecepatan guliran kayu ini jadi makin cepat?"Pria tua itu bertanya sambil mengerutkan kening. Saat mendengar ini, Huggins berpura-pura marah, mengutuk pada penjaga, "Apa yang kamu lakukan? Kenapa tiba-tiba meningkatkan kecepatan putaran kayu?""Pak, aku sungguh minta maaf. Aku juga nggak tahu apa yang terjadi. Perangkat bantalan ini sepertinya tiba-tiba lepas kendali.""Baiklah, segera atasi masalah ini dengan baik. Jangan sampai terjadi kecelakaan.""Dimengerti, Pak."Huggins memandang pria tua yang datang mendekat ke arahnya, lalu berkata, "Aku sungguh minta maaf, aku nggak pernah menyangka kayunya akan mengalami masalah seperti ini. Tapi untungnya semua orang selamat tanpa cedera. Selamat atas keberhasilan kalian dalam rintangan kedua.""Sekarang, silakan ikut denganku. Kita akan pergi ke lokasi rintangan ketiga bersama-sama."Huggins memimpin jalan di depan. Sementara itu, pria tua itu memberikan peringatan dari belakang, "Surya, berhati-hat
Pria tua itu mengambil salah satu batu kristal di atas meja, memutar-mutar sambil memperhatikannya dengan cermat, lalu berkata, "Batu kristal ini lebih kokoh dari besi. Batu kristal emas adalah yang paling kuat di antara semua batu kristal. Pak Huggins, apa kamu nggak salah?""Apa yang salah?""Apa kalian nggak memahami peraturannya dengan cukup jelas? Apa aku perlu mengulanginya lagi?"Pria tua itu menggelengkan kepala sembari berkata, "Ini bukan masalah aturan. Senior Zony pernah mengatakan kalau tantangan ini nggak akan terlalu sulit. Tapi sekarang kalian malah menggunakan batu kristal emas. Apakah kalian sengaja ingin mempersulit kami?"Huggins membalas, "Aku nggak tahu apa yang kamu bicarakan. Tapi perintah untuk tantangan ketiga yang aku terima adalah agar kalian memecahkan batu kristal emas. Ini adalah aturan yang ditetapkan oleh Yang Mulia Ram. Kalau kalian berdua merasa nggak mampu menyelesaikan rintangan ini, kalian bisa memilih untuk menyerah.""Kamu!"Pria tua itu menghela
Pada saat yang sama, Surya tidak seberuntung itu. Prajurit manusia duyung yang kuat tiba-tiba menyerang dengan lumpur. Gerakannya juga sangat cepat. Sebelum Surya sempat menghindar, wajahnya tersiram lumpur. Matanya tidak bisa dibuka, jadi dia mengulurkan tangan secara naluriah untuk menyentuh bagian matanya.Namun, pada saat itu manusia duyung yang kuat itu bergegas maju menuju Surya, lalu meraih tangan Surya. Pria tua itu berseru, "Awas!"Namun, tepat pada saat ini, sebelum prajurit manusia duyung yang kuat itu bisa mengambil tindakan, Surya sudah memanfaatkan situasinya. Dia langsung menggunakan kekuatannya untuk menarik prajurit manusia duyung, lalu menjatuhkannya ke lumpur dengan keras.Di babak ini, Surya dan pria tua itu kembali mendapat kemenangan.Surya menyeka lumpur dari wajahnya sembari berujar, "Senior, terima kasih atas pelajaran gulatnya tadi. Kalau nggak, aku mungkin sudah kalah sekarang.""Dasar bocah nakal, aku benar-benar sudah meremehkanmu," balas pria tua itu sambi
"Bagus sekali. Selamat, lawan kalian adalah Komandan Morris. Sekarang, kita akan segera pergi ke kediaman Komandan Morris."Pria tua itu bertanya dengan ragu, "Pergi ke kediaman Komandan Morris? Mungkinkah pertempuran ini akan terjadi di kediaman Komandan Morris?""Benar. Kenapa? Apa kamu punya pertanyaan?""Karena ini adalah pertempuran, tentu saja yang terbaik adalah memilih tempat terbuka agar kita nggak melukai orang yang nggak bersalah.""Hehe."Huggins tertawa kecil, lalu menjelaskan, "Tampaknya kalian belum cukup mengenal Klan Manusia Duyung. Enam energi dasar adalah landasan kultivasi kami. Kediaman setiap pemimpin sudah diperkuat dengan lingkaran sihir energi. Di sana, kekuatan pimpinan akan jauh meningkat. Memilih bertarung di kediaman sendiri jelas akan lebih menguntungkan bagi Komandan Morris. Sementara untuk masalah melukai orang yang nggak bersalah, aku akan menugaskan orang untuk mengevakuasi kediaman Komandan Morris.""Jadi, kalian nggak perlu mengkhawatirkan tentang ma
Mendengar itu, wajah Morris menjadi serius. Dia berlutu di tanah, lalu berkata dengan hormat, "Pak Huggins, jangan khawatir. Aku, Morris, akan menggunakan segala cara untuk menjaga kehormatan wilayah perairan ini.""Ya, bangunlah."Huggins menoleh sedikit ke samping, lalu mulai memperkenalkan, "Ini adalah dua lawanmu, mereka adalah kultivator dari Dunia Manusia."Morris bangkit berdiri dari tanah, menatap Surya dan pria tua itu, lalu bertanya, "Kalian berdua, apakah kalian akan menantangku bersama-sama kali ini?""Nggak."Huggins menjawab, "Sesuai dengan aturan, hanya salah satu dari mereka yang bisa menantangmu.""Sekarang, sudahkah kalian memutuskan? Siapa yang akan menantang Komandan Morris?""Aku."Surya mengambil langkah ke depan sembari berujar, "Karena aku adalah orang yang ingin mengambil kembali kaldron delapan naga, tentu saja aku yang harusnya menantang Komandan Morris."Pria tua itu tidak mengatakan apa-apa, bisa dianggap sebagai tanda persetujuan. Bagaimanapun juga, dia ha
Pada saat ini, pria tua itu berkata, "Komandan Morris, maafkan aku. Kali ini, misi untuk mengambil kembali kaldron delapan naga adalah tugas temanku, Surya, bukan tugasku. Jadi, kali ini aku nggak bisa bertarung denganmu. Tapi kalau kamu bisa mengalahkannya, itu akan membuktikan kalau kamu memiliki kekuatan yang luar biasa."Pria tua itu menatap Morris dengan tatapan penuh penghargaan. Tekad seperti ini, yang tidak takut pada apa pun, ingin selalu meningkatkan kekuatan dirinya, sudah lama tidak dilihat pria tua itu.Morris menjawab, "Baiklah kalau begitu. Pak Surya, mulai sekarang kita akan menjadi lawan."Surya menatap Morris, lalu berkata setelah beberapa saat, "Kapan kita akan mulai?""Kalau kamu mau, kita bisa melakukannya sekarang juga," jawab Morris.Huggins melihat arlojinya, lalu berujar, "Sekarang, izinkan aku memberitahukan peraturannya. Kompetisi ini akan berlangsung selama sepuluh menit. Dalam waktu sepuluh menit, kalau Surya gagal mengalahkan Morris, atau Morris tetap memi
Detik berikutnya, Morris menjejakkan kakinya ke tanah, melompat terbang ke arah Surya. Di udara, Morris mengayunkan tombaknya, menghunuskan tombak itu ke arah Surya. Surya mengelak ke samping, lalu menendang punggung Morris. Gerakan Surya terlalu cepat hingga Morris tidak sempat bereaksi.Morris yang menerima tendangan keras, terjatuh ke tanah. Kemudian, dia melompat lagi, menghunuskan tombaknya. Surya kembali menghindar, lalu menendang Morris sekali lagi."Bum!"Morris terjatuh ke tanah. Dia mengayunkan tombak di tangannya, menghantamkannya ke tanah, lalu berkata dengan ekspresi dingin, "Kamu ini, apa kamu hanya bisa menghindar saja?""Kalau begitu, Alrich, keluarlah!"Morris mengucapkan mantra, membuat lingkaran sihir muncul di tanah. Detik berikutnya, sebuah tangan raksasa yang terbentuk dari tanah terulur keluar dari lingkaran sihir tersebut, lalu mencoba menangkap Surya.Surya melompat menghindar, tapi tangan raksasa itu terus mengejarnya. Angin kencang bertiup saat tangan raksasa
Saat ini, Morris seperti orang yang sudah hancur. Dia berdiri di sana dengan kepala tertunduk, memegang tombak di tangannya, lalu berkata dengan penuh ketidakpercayaan, "Bagaimana ini mungkin? Kenapa energiku bisa hilang dalam sekejap? Ini nggak mungkin, ini benar-benar nggak mungkin!"Detik berikutnya, Surya muncul di depan Morris, menunjuk ke arah Morris dengan Pedang Petir di tangannya sembari berujar, "Kekuatan cahaya adalah kekuatan aturan dari ruang tengah. Di hadapan kekuatan cahaya yang mutlak, kekuatanmu masih terlalu lemah.""Haih, aku nggak menyangka aku akan kalah.""Apa kamu mengakui kekalahanmu?""Nggak, aku nggak akan mengakui kekalahanku. Jadi bunuh saja aku."Morris tidak pernah berpikir untuk mengaku kalah, tapi dia tahu bahwa dia bukan tandingan Surya. Sekarang, setelah dikalahkan oleh Surya, hanya kematian saja yang bisa menjaga martabatnya.Huggins memaki, "Morris, kamu ini benar-benar! Bagaimana bisa kamu melakukan ini? Kamu sudah sangat mengecewakanku. Mulai seka
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di