Hampir semua netizen yang menonton siaran langsung melihat Sarah meringkuk di bawah selimut. Dia berbicara dengan kedua orang itu dengan ekspresi ketakutan.Salah satu dari mereka tampaknya adalah seorang pengacara. Sementara satunya tampaknya mengancam Sarah.Selain itu, Sarah juga mengatakan dirinya telah diancam, sehingga dia segera menutup siaran langsung dan menghapus video tersebut.Beberapa netizen langsung mengklik beranda akun Sarah. Mereka menemukan bahwa video tersebut telah dihapus.Saat ini, semua orang gempar.Seorang pengacara dan karyawan masuk ke rumah sakit di siang hari bolong, lalu secara terbuka mengancam seorang gadis adalah tindakan yang melanggar hukum.Seketika, sekelompok netizen mulai menggali informasi tentang pemilik mobil Phaeton. Mereka bersumpah akan menemukannya, membeberkan dan menghukumnya.Sarah berbaring di ranjang rumah sakit dengan ekspresi bangga.Dia merasa sangat senang dengan rencananya. Dia tahu betapa menakutkannya jika netizen menjadi heboh
"Kenapa hari ini kamu pulang begitu awal?" tanya Surya.Linda tersenyum dan menjawab, "Masalah sudah makin besar.""Apa yang terjadi?""Gadis itu suka bermain licik, dia bilang kita mengancamnya. Sekarang sudah ada banyak rumor yang beredar, katanya Konsorsium Pelita menindas yang lemah. Selain itu, bahkan ada yang sedang mencari tahu informasi tentangmu."Begitu mendengarnya, Surya mengerutkan keningnya. Dia tidak menduga masalah akan menjadi serumit ini."Bukankah gadis ini sudah keterlaluan? Dia asal membuat rumor seperti ini, apakah dia nggak memikirkan akibatnya?" ujar Surya.Linda tersenyum dan berkata, "Sebagian orang zaman sekarang bisa melakukan apa pun demi ketenaran. Begitu mereka tahu identitasmu, percaya nggak kalau kamu akan langsung dibully?" "Apakah nggak ada cara yang lebih baik untuk mengatasinya?" tanya Surya sambil mengerutkan keningnya.Linda berkata, "Ada, minta polisi lalu lintas yang mengurus masalah
Raut wajah Jessica langsung berubah masam, dia berkata dengan nada dingin, "Dia nggak bersedia? Jadi, apa gunanya kalian?""Baik, baik, saya sudah tahu harus bagaimana."Bawahan itu langsung berkeringat dingin dan mengiakan, lalu pergi dengan terburu-buru.Saat ini Jessica tersenyum dingin, dia mengisap rokoknya dalam-dalam sambil menunjukkan ekspresi yang misterius.Belakangan ini, Konsorsium Pelita dan Perusahaan Kenanga bersaing ketat demi memecahkan rekor baru dalam dunia bisnis.Awalnya Jessica mengira dengan modal dan relasi Perusahaan Kenanga, menaklukkan Lintang Harapan adalah hal yang sangat mudah.Namun, tidak disangka Konsorsium Pelita juga melibatkan diri. Konsorsium Pelita tidak hanya menghalangi gerakan mereka, bahkan melakukan serangan balik.Tidak disangka bagian internal Perusahaan Kenanga ada pertanda digoyahkan.Sebagai presdir Perusahaan Kenanga di Negara Aerovia, bagaimana mungkin Jessica mengizinkan hal seperti ini terjadi.Jessica langsung mengambil beberapa tind
Rio menghela napas dan pergi dengan langkah pelan.Setibanya di depan rumah sakit, Surya sengaja membeli sekeranjang buah kemudian melangkah masuk ke rumah sakit.Sedangkan di saat ini, Sarah yang berbaring di kasur sama sekali tidak bisa menyembunyikan senyumannya.Sarah tidak menyangka akan ada orang yang memberinya banyak uang demi hal ini. Sekarang dia sudah mendapatkan ketenaran dan keuntungan.Selain itu, orang yang datang berstatus tinggi dan menyatakan akan mendukungnya serta akan menjamin keselamatannya.Orang itu bisa mengeluarkan uang berjumlah miliaran untuk mendukungnya, orang itu pasti memiliki status tinggi. Kata-kata yang diucapkannya tentu sangat bisa dipercayai.Sekarang apa lagi yang perlu Sarah takutkan? Sekarang Sarah hanya memikirkan cara untuk memperbesar masalah ini, makin besar makin baik.Saat ini Surya berjalan masuk sambil membawa keranjang buah. Surya melihat ke sekitar dan akhirnya menemukan Sarah, lalu langsung menghampiri Sarah."Sarah Poland?" tanya Sur
Ketika melihat semua orang begitu marah, Sarah diam-diam merasa senang. Jika ketenaran ini terus berlanjut, mungkin Sarah akan menjadi selebriti internet yang berpenghasilan puluhan miliar. Bukankah kekayaan akan datang begitu saja?Surya meninggalkan rumah sakit dan mengendarai mobilnya pulang ke rumah. Sesampai di rumah, Surya melihat Yenny dan Raka sedang berbincang-bincang dengan Linda di ruang tamu."Kenapa kalian datang?" tanya Surya.Raka tersenyum dan berkata, "Kami mengkhawatirkanmu, Kak. Dengar-dengar masalahnya cukup heboh.""Bukan masalah besar, nggak perlu khawatir."Surya duduk, Linda memberikan segelas teh pada Surya sambil bertanya, "Bagaimana?""Gadis kecil ini masih berani asal bicara di hadapanku. Dia sudah cukup keterlaluan," ujar Surya.Linda menghelakan napas. "Sudah kutebak akan seperti ini. Anak-anak zaman sekarang bertindak tanpa mempertimbangkan akibatnya."Saat ini Yenny berkata, "Tenang saja, aku sudah meminta departemen teknik untuk memperbaiki kartu memori
Surya dan Linda sampai terbengong, Raka berani berbicara seperti itu pada Yenny?Raka langsung bangkit berdiri, lalu dengan marah berkata, "Jangan kira aku nggak bisa mengalahkanmu. Sekarang aku nggak selemah dulu lagi. Jangan coba-coba membentakku.""Oh?" Yenny bangkit berdiri, lalu mengepalkan tangannya sambil mendengus, "Kamu masih mau dihajar, ya? Mari, mari, mari, biar kulihat seberapa hebat dirimu."Tidak disangka Yenny dan Raka yang awalnya masih berbicara sudah akan berkelahi.Surya yang terlihat bingung langsung berkata, "Hei, hei, sedang apa kalian? Kalian salah minum obat, ya?""Sejak kecil kamu sudah menindasku, sekarang aku sudah nggak tahan lagi," bentak Raka.Surya terkejut dan berkata, "Sejak kecil dia sudah menindasmu? Ada apa ini?""Wanita ini adalah kakak sepupuku. Dia sering menghajarku karena dia menguasai seni bela diri," ujar Raka dengan nada kesal.Begitu mendengarnya, Surya langsung tertawa. Pantas saja, ternyata dua orang ini memiliki hubungan seperti ini.Saa
"Perbanyak laporan positif?" Lastri dengan heran berkata, "Pak, bukankah sebagai reporter harus mementingkan fakta, harus objektif dan adil?"Raut wajah Sunan langsung berubah masam dan berkata, "Lakukan saja seperti yang kuminta. Kamu nggak mau jadi karyawan tetap lagi?"Lastri terdiam. Dia menggigit bibirnya cukup lama, lalu berkata, "Baik, Pak.""Lastri, kamu harus ingat. Pekerjaan bukan hanya pekerjaan. Hal yang lebih penting adalah teori hidup. Orang yang nggak patuh sangat sulit untuk bertahan di tempat kerja. Kamu sudah mengerti?" ujar Sunan.Lastri menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Aku sudah mengerti, Pak.""Baguslah kalau sudah mengerti. Aku akan memberimu lebih banyak kesempatan, pergilah.""Terima kasih, Pak."Lastri berjalan keluar dari kantor dan berjalan ke meja kerjanya dengan ekspresi serbasalah.Lastri bisa memahami maksud kepala redaksi, tetapi berita yang memihak tidak sesuai dengan etos kerjanya.Setelah beberapa waktu, dia menghelakan napas dan memutuskan unt
Lastri hanya bisa memindahkan berkas ke Google Drive dan bersiap untuk melanjutkannya di rumah.Lastri mengendarai mobil meninggalkan stasiun TV dan berencana untuk pulang.Sedangkan saat ini, mobil Sunan lewat di hadapannya dan mengarah ke arah yang lain.Lastri merasa sedikit aneh, itu bukan jalan pulang Sunan.Lastri tanpa sadar mengikuti Sunan dari belakang.Dua mobil yang satu berjalan di depan dan yang satu lagi mengikuti dari belakang, sampai tiba di depan pintu sebuah klub pribadi.Sunan turun dari mobil, lalu seorang pria paruh baya keluar dari klub pribadi itu. Pria itu menyambut Sunan dengan ramah, mereka berdua berjabatan sambil berjalan masuk.Lastri yang duduk di dalam mobil merasa orang itu terlihat sedikit familier.Lastri berusaha keras berpikir, tetapi tetap tidak bisa mengingatnya.Lastri bersandar di kursi dan berpikir keras, tiba-tiba muncul sebuah ide.Lastri langsung mengeluarkan ponsel dan mulai mencari tahu, akhirnya dia menemukan foto pria itu.Wakil CEO Perus