Ketika melihat semua orang begitu marah, Sarah diam-diam merasa senang. Jika ketenaran ini terus berlanjut, mungkin Sarah akan menjadi selebriti internet yang berpenghasilan puluhan miliar. Bukankah kekayaan akan datang begitu saja?Surya meninggalkan rumah sakit dan mengendarai mobilnya pulang ke rumah. Sesampai di rumah, Surya melihat Yenny dan Raka sedang berbincang-bincang dengan Linda di ruang tamu."Kenapa kalian datang?" tanya Surya.Raka tersenyum dan berkata, "Kami mengkhawatirkanmu, Kak. Dengar-dengar masalahnya cukup heboh.""Bukan masalah besar, nggak perlu khawatir."Surya duduk, Linda memberikan segelas teh pada Surya sambil bertanya, "Bagaimana?""Gadis kecil ini masih berani asal bicara di hadapanku. Dia sudah cukup keterlaluan," ujar Surya.Linda menghelakan napas. "Sudah kutebak akan seperti ini. Anak-anak zaman sekarang bertindak tanpa mempertimbangkan akibatnya."Saat ini Yenny berkata, "Tenang saja, aku sudah meminta departemen teknik untuk memperbaiki kartu memori
Surya dan Linda sampai terbengong, Raka berani berbicara seperti itu pada Yenny?Raka langsung bangkit berdiri, lalu dengan marah berkata, "Jangan kira aku nggak bisa mengalahkanmu. Sekarang aku nggak selemah dulu lagi. Jangan coba-coba membentakku.""Oh?" Yenny bangkit berdiri, lalu mengepalkan tangannya sambil mendengus, "Kamu masih mau dihajar, ya? Mari, mari, mari, biar kulihat seberapa hebat dirimu."Tidak disangka Yenny dan Raka yang awalnya masih berbicara sudah akan berkelahi.Surya yang terlihat bingung langsung berkata, "Hei, hei, sedang apa kalian? Kalian salah minum obat, ya?""Sejak kecil kamu sudah menindasku, sekarang aku sudah nggak tahan lagi," bentak Raka.Surya terkejut dan berkata, "Sejak kecil dia sudah menindasmu? Ada apa ini?""Wanita ini adalah kakak sepupuku. Dia sering menghajarku karena dia menguasai seni bela diri," ujar Raka dengan nada kesal.Begitu mendengarnya, Surya langsung tertawa. Pantas saja, ternyata dua orang ini memiliki hubungan seperti ini.Saa
"Perbanyak laporan positif?" Lastri dengan heran berkata, "Pak, bukankah sebagai reporter harus mementingkan fakta, harus objektif dan adil?"Raut wajah Sunan langsung berubah masam dan berkata, "Lakukan saja seperti yang kuminta. Kamu nggak mau jadi karyawan tetap lagi?"Lastri terdiam. Dia menggigit bibirnya cukup lama, lalu berkata, "Baik, Pak.""Lastri, kamu harus ingat. Pekerjaan bukan hanya pekerjaan. Hal yang lebih penting adalah teori hidup. Orang yang nggak patuh sangat sulit untuk bertahan di tempat kerja. Kamu sudah mengerti?" ujar Sunan.Lastri menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Aku sudah mengerti, Pak.""Baguslah kalau sudah mengerti. Aku akan memberimu lebih banyak kesempatan, pergilah.""Terima kasih, Pak."Lastri berjalan keluar dari kantor dan berjalan ke meja kerjanya dengan ekspresi serbasalah.Lastri bisa memahami maksud kepala redaksi, tetapi berita yang memihak tidak sesuai dengan etos kerjanya.Setelah beberapa waktu, dia menghelakan napas dan memutuskan unt
Lastri hanya bisa memindahkan berkas ke Google Drive dan bersiap untuk melanjutkannya di rumah.Lastri mengendarai mobil meninggalkan stasiun TV dan berencana untuk pulang.Sedangkan saat ini, mobil Sunan lewat di hadapannya dan mengarah ke arah yang lain.Lastri merasa sedikit aneh, itu bukan jalan pulang Sunan.Lastri tanpa sadar mengikuti Sunan dari belakang.Dua mobil yang satu berjalan di depan dan yang satu lagi mengikuti dari belakang, sampai tiba di depan pintu sebuah klub pribadi.Sunan turun dari mobil, lalu seorang pria paruh baya keluar dari klub pribadi itu. Pria itu menyambut Sunan dengan ramah, mereka berdua berjabatan sambil berjalan masuk.Lastri yang duduk di dalam mobil merasa orang itu terlihat sedikit familier.Lastri berusaha keras berpikir, tetapi tetap tidak bisa mengingatnya.Lastri bersandar di kursi dan berpikir keras, tiba-tiba muncul sebuah ide.Lastri langsung mengeluarkan ponsel dan mulai mencari tahu, akhirnya dia menemukan foto pria itu.Wakil CEO Perus
Lastri terkejut dan berkata, "Aku nggak melakukan apa pun, aku hanya lewat."Lastri buru-buru ingin berjalan keluar.Namun, pria ini langsung maju dan menahan Lastri, bahkan merampas ponsel Lastri."Apa yang kamu lakukan, kembalikan padaku!" teriak Lastri.Pria itu menahan Lastri hanya dengan satu tangannya. Tangannya yang satu lagi sudah memainkan video yang direkam Lastri tadi.Saat ini, Sunan dan Jaka berjalan keluar dari ruang VIP."Untuk apa kamu datang?" Begitu melihat Lastri, Sunan langsung marah.Raut wajah Jaka yang berdiri di samping juga terlihat masam.Lastri sama sekali tidak bisa menyangkal dan hanya bisa berkata, "Aku hanya lewat.""Hanya lewat? Kamu bisa begitu kebetulan melewati tempat ini?" Sunan sudah jelas tidak percaya.Saat ini, pria itu menyerahkan ponselnya pada Jaka.Jaka membuka dan melihatnya, lalu menyerahkannya pada Sunan sambil berkata, "Pak Sunan, dia bahkan merekam video."Begitu melihatnya, Sunan langsung murka. Sunan menghapus video itu dan memaki, "Si
"Pak, ini sudah keterlaluan, 'kan? Saya nggak akan mengatakan apa pun. Saya juga nggak akan mencampuri masalah ini lagi," ujar Lastri.Sunan mendengus, "Ini adalah hukuman untukmu. Kalau nggak bersedia, kamu mengundurkan diri saja."Lastri langsung merasa kesal. Dirinya tidak melakukan kesalahan apa pun, atas dasar apa harus diperlakukan seperti ini?"Ingat. Setelah meninggalkan tempat ini, kamu jangan berharap bisa masuk ke bidang pers di seluruh Kota Juwana, Provinsi Andaru. Kamu mengerti?""Pak, saya sudah mengintrospeksi diri. Apa lagi yang Anda inginkan?""Apakah introspeksi diri saja sudah cukup?" Sunan berkata dengan marah, "Apakah kamu tahu? Kalau bukan aku, kamu mau bertahan hidup pun akan menjadi masalah."Begitu mendengar perkataan ini, Lastri langsung meluapkan seluruh kekesalan di hatinya.Lastri melempar kartu persnya dengan kuat di meja dan membentak, "Aku berhenti bekerja. Apa hebatnya? Kalau nggak bisa jadi reporter, aku masih bisa menjadi pengantar makanan. Aku nggak
Linda perlahan berkata, "Sekarang yang ingin menghancurkan reputasi Pelita hanyalah Perusahaan Kenanga. Kita sedang berada dalam tahap persaingan yang sangat ketat.""Perusahaan Kenanga?" ujar Surya.Linda mengangguk dan berkata, "Hanya Perusahaan Kenanga yang memiliki kemampuan ini untuk meminta stasiun TV melaporkan berita seperti ini. Kalau biasanya, dengan posisi Pelita di dunia bisnis, mereka juga nggak berani melakukan hal seperti ini."Setelah mendengarnya, Surya mulai mondar-mandir di dalam kamar sambil berpikir.Saat ini Yenny berkata, "Sarah dan stasiun TV sama-sama bermasalah. Tapi Sarah nggak mau bicara, kita juga nggak punya bukti. Ini bukan hal yang mudah.""Tapi orang di stasiun TV begitu banyak, nggak mungkin semuanya akan kompak. Utus seseorang untuk menyelidiki stasiun TV, mungkin bisa menemukan sesuatu," ujar Raka.Surya mengangguk dan berkata, "Ada satu cara. Tapi bagaimana cara menyelidikinya dan mau mengutus siapa ke sana?""Ini mudah. Kutelepon departemen relasi
"Lembaga investigasi. Apakah dengan Nona Lastri? Kami ingin menanyakan beberapa hal padamu."Lastri langsung waspada. Lastri meletakkan rotinya secara perlahan, lalu pergi membukakan pintu.Tiga orang berseragam lengkap berjalan masuk.Orang yang memimpin berkata, "Halo, namaku Jason Pura. Aku datang mencarimu untuk memahami beberapa hal.""Bukankah ini sudah keterlaluan?" Lastri membentak, "Aku sudah dipecat, apa lagi yang kalian inginkan?"Mata Lastri sudah berkaca-kaca.Jason langsung berkata, "Jangan panik. Kami hanya datang memahami tentang Sunan Wanto. Ini nggak berhubungan denganmu.""Sunan Wanto?" Lastri tercengang.Jason berkata, "Benar, ada yang melapor kalau Sunan sudah melanggar hukum. Kami datang khusus untuk menyelidiki keadaan."Lastri mendengus, "Aku nggak tahu apa pun."Lastri tahu Sunan cukup hebat dalam bidang pers. Lastri hidup sendirian di Kota Juwana, jadi dia lebih baik menghindar dari masalah.Ancaman pembunuhan Jaka pada Lastri baru terjadi kemarin. Dia nggak m
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di