Sore harinya, di atap, Surya mengerutkan kening dan melihat ke kejauhan. Pada saat itu, Tina datang dan bertanya, "Kamu lihat apa, Surya?""Dua hari ini begitu tenang. Aku sedang berpikir, karena pembunuh dari Grup Greenergy nggak datang mencariku, kemungkinan mereka pergi mencari Desmon," kata Surya.Tina mengerutkan kening dan berkata, "Sekalipun mereka pergi mencari Desmon, kamu juga nggak bisa melakukan apa-apa. Lagi pula, nggak ada yang bisa kita lakukan.""Ya."Tepat pada saat itu, ponsel Surya berbunyi. Ternyata, itu adalah telepon dari Weston."Halo. Ada apa, Pak Weston?""Ada sesuatu yang kuharap Pak Surya mau menanganinya bersama kami.""Hmm? Apa yang terjadi?""Apa Pak Surya nggak lihat berita pagi ini? Ribuan kilogram ikan di kolam ikan Desa Mirya mati mendadak. Beberapa hari lalu, penduduk Desa Mirya membeli beberapa obat pemelihara kualitas air dari Perusahaan Teknologi Randt.""Sekarang, ikan mereka mati dan mereka terus menelepon kami untuk menuntut ganti rugi. Penduduk
"Nggak perlu bicara omong kosong lagi dengannya. Minggir!"Pada saat ini, seorang pria botak bergegas maju dengan membawa sekop, hendak memukul Surya dengan sekopnya. Surya buru-buru menghindar, meraih sekop pria botak itu, merebutnya, lalu mematahkan gagang sekop dengan satu tendangan sebelum berkata, "Mundur semuanya! Aku sarankan untuk kalian nggak menguji kesabaranku."Ketika penduduk Desa Mirya melihat Surya dengan mudah mematahkan sekop, mereka semua terdiam sambil mundur, tidak berani maju untuk melawan Surya. Lagi pula, bagi manusia biasa, orang yang bisa dengan mudah mematahkan sekop pasti punya kekuatan yang besar.Surya menatap penduduk desa yang tampak tak berdaya, merasa kesulitan di hatinya. Dia berkata, "Jangan khawatir semuanya. Kami datang ke sini bukan untuk mencari masalah. Kami datang ke sini untuk melakukan dua hal.""Pertama, kami ingin menenangkan kalian semua. Jangan khawatir, masalah ikan mati ini pasti akan ada jawabannya. Kedua, kami membutuhkan kerja sama ka
Andre melepas kacamata khususnya, melirik ke mayat Barley, lalu mulai muntah-muntah.Weston berujar, "Andre, apa kamu baik-baik saja?"Andre menggelengkan kepalanya, lalu berkata, "Nggak apa-apa. Melihat dari pakaian pria ini, dia pasti dari Grup Greenergy. Atau mungkin dari Lembah Cahaya.""Lembah Cahaya?"Weston mengerutkan kening sambil bertanya, "Apakah kamu yakin dia berasal dari Lembah Cahaya?""Ya, pakaiannya sangat mirip dengan Sang Suci itu. Kalau aku nggak salah ingat, dia pasti berasal dari Lembah Cahaya."Andre memiliki ingatan yang sangat kuat. Awalnya, Paolo meminta Andre menjadi asisten Weston untuk membantu Weston menganalisis beberapa hal. Sekarang, Kamber sedang menghadapi bahaya besar karena Grup Greenergy.Jika orang ini berasal dari Lembah Cahaya, masalah ini akan jadi makin serius. Andre muntah-muntah beberapa saat, lalu mengeluarkan ponselnya untuk menelepon seseorang.Surya yang mengamati dalam kegelapan mendengar Andre menyebut Lembah Cahaya. Dia merasa aneh. B
Surya yakin dengan pemikirannya sendiri. Bagaimanapun juga, setelah mendapatkan sampel air dan mengujinya, ekspresi Weston dan Andre berubah. Meski pencemaran air di Desa Mirya bukan disebabkan oleh pestisida produksi Grup Greenergy, Weston seharusnya juga mendeteksi adanya reaktan lain yang diproduksi oleh Grup Greenergy.Terlebih lagi, ini seharusnya adalah reaktan yang sangat penting. Jadi pertempuran tadi malam pastilah pertarungan antara orang-orang di dalam Grup Greenergy.Mungkinkah Lembah Cahaya dan Grup Greenergy memiliki hubungan yang sangat dekat, memiliki semacam hubungan kerja sama? Namun, hanya dalam waktu sesaat, kedua belah pihak mengalami konflik, lalu berbalik melawan satu sama lain.Lagi pula, di bawah cakupan pengawasan Faksi Daun Merah dan Faksi Daun Hijau di Kamber, hampir tidak mungkin bagi sebuah organisasi untuk menyembunyikan dirinya di sini. Oleh karena itu, apa yang dikatakan Elsa memang masuk akal. Lembah Cahaya seharusnya adalah organisasi internal Grup Gr
Tina tidak melihat Shakira sepanjang pagi, teleponnya juga dimatikan. Saat makan siang, Shakira juga belum kembali.Melihat ekspresi khawatir Tina, Surya menghiburnya, "Jangan khawatir, Nona Shakira bukan anak kecil. Dia mungkin keluar untuk melakukan sesuatu. Kalau urusannya sudah selesai, dia pasti akan kembali.""Baiklah," kata Tina dengan mata memerah. "Mungkin aku yang terlalu khawatir. Tapi aku sudah menganggapnya sebagai sahabat baikku."Sore harinya, Tina menelepon Shakira sekali lagi. Kali ini, telepon Shakira tersambung. Suara lemah Shakira terdengar dari ujung lain telepon, "Halo, Tina. Aku sedang sibuk di luar, ada apa?"Tina menjawab, "Nona Shakira, ada apa denganmu? Aku mendengar dari suaramu, sepertinya kamu sedang nggak baik-baik saja. Nona Shakira, apa kamu sedang sakit?""Oh, nggak. Aku hanya sibuk dengan beberapa urusan pagi ini, jadi aku sangat lelah. Aku hanya perlu istirahat sebentar. Aku akan kembali sebelum makan malam. Kalau nggak ada hal lainnya, aku akan menu
"Nggak perlu sungkan. Aku sudah bilang aku akan memberimu penjelasan. Kamu melakukan pekerjaan untukku, jadi bagaimana bisa aku membiarkanmu terluka?"Di dalam kantor, Dimon bangkit dari tanah. Luka di bagian belakang kepalanya sembuh secara otomatis. Dimon berkata dengan wajah dingin, "Pak tua, sepertinya kamu sudah bosan hidup."Meskipun Dimon telah memperlakukan Shakira dengan buruk, dia tidak merasa semua itu adalah salahnya. Bagaimanapun juga, Shakira yang pertama kali membuat masalah untuknya. Selain itu, Faksi Daun Merah tidak sekuat yang dia katakan. Terlebih lagi, jika bukan karena Shakira, dia tidak akan menderita seperti ini.Pada saat ini, asistennya berkata, "Pak Dimon, tenanglah. Paolo adalah orang dari Faksi Daun Merah. Kalau kita menyinggung perasaannya, kita sama saja akan menyinggung perasaan Faksi Daun Merah. Hal ini akan sangat berbahaya bagi kita.""Apakah Faksi Daun Hijau serendah itu? Ini wilayah Faksi Daun Hijau, tapi Paolo datang ke sini untuk memukuli orang. A
Surya hendak berbicara ketika tiba-tiba dia mendengar suara dentuman keras. Paolo terlempar ke belakang hingga menabrak kaca depan mobil."Ah! Pak Paolo!"Shakira buru-buru membuka pintu mobil, lalu bergegas keluar. Paolo berdiri, mencoba menghentikan Shakira untuk membantunya. Darah mengalir dari sudut mulutnya saat dia berkata, "Shakira, cepat pergi. Orang ini bukan lagi Dimon yang seperti dulu.""Huh." Dimon mendengus dingin, lalu berkata, "Sekarang karena kamu sudah ada di sini, nggak ada di antara kalian yang bisa pergi hari ini."Setelah mengatakan itu, Dimon yang tubuhnya sudah membesar seperti petarung berjalan mendekat dengan cepat. Saat itu, Surya keluar dari mobil sembari berkata, "Kata-katamu sombong sekali."Dimon tiba-tiba menghentikan langkahnya, lalu berujar, "Surya?"Surya menjawab, "Senang bertemu denganmu, Pak Dimon. Aku nggak menyangka kita akan bertemu di sini."Dimon hanya ragu-ragu sejenak sebelum berkata dengan nada dingin, "Kalau begitu, aku juga akan membunuhm
"Hahaha!"Dimon tertawa, lalu berkata, "Kekuatan Penguasa Kegelapan, telanlah mereka!""Surya!"Saat Tina melihat Surya ditelan, dia bergegas maju dengan cemas. Ada sebuah rantai di dalam bola hitam itu, yang merangkak ke arah tubuh Tina, lalu menariknya ke dalam."Tina!"Shakira berteriak, juga ikut tersedot ke dalam bola hitam. Namun, ketika Shakira tersedot ke dalam bola hitam, terdengar suara gemuruh di dalam bola hitam tersebut. Kemudian, bola hitam itu perlahan menghilang. Surya serta yang lainnya muncul kembali di depan Dimon."Kamu!"Surya menjilat bibirnya, lalu berujar, "Sungguh kekuatan penghancur yang kuat. Tapi sayangnya itu sudah jadi milikku sekarang!"Dalam sekejap, energi spiritual Surya meledak. Dia membalikkan tangan kanannya, membuat Pedang Petir muncul di tangannya. Detik berikutnya, Surya terbang ke depan, menebaskan pedangnya ke arah Dimon.Dinding hitam muncul lagi. Energi pedang yang terbungkus dalam kekuatan penghancur menghantamnya, menimbulkan suara gemuruh