Surya merasakan gelombang energi spiritual yang sangat kuat memancar dari dalam tubuh Sang Suci. Seketika itu juga, dia mengerutkan kening sambil berkata, "Ternyata kamu sudah mencapai tingkat Alam Raja standar, sungguh di luar dugaanku.""Huh!"Sang Suci tersenyum dingin, lalu berkata, "Di dunia ini masih banyak hal yang nggak kamu ketahui. Aku sarankan kamu lebih baik menyerahkan artefak suci itu sebelum aku marah. Kalau nggak, aku jamin aku akan melakukan apa yang aku katakan. Aku akan membunuh semua orang di dalam gedung ini."Menghadapi ancaman Sang Suci itu, Surya tidak menunjukkan rasa takut sedikit pun. Sebaliknya, dia berkata dengan tenang, "Sejauh yang aku tahu, Walton sudah memerlakukanmu dengan sangat baik. Dia sudah memberimu perlakuan paling istimewa di Keluarga John. Tapi kamu tadi nggak segan untuk membunuhnya.""Sepertinya, meski aku menyerahkan artefak suci itu, kamu juga nggak akan melepaskan aku dan orang-orang di gedung ini.Ekspresi mencemooh muncul di mata Sang S
Seluruh tubuh Sang Suci memancarkan cahaya putih. Kemudian, dengan satu langkah mendekat, seluruh tubuhnya berubah menjadi bayangan, seperti anak panah yang diluncurkan, melaju ke arah Surya."Aku akan membunuhmu!"Surya membentuk segel dengan kedua tangannya dengan cepat, lalu berteriak, "Teknik Pertahanan Bumi, Tembok Bumi!"Segera setelah dia berteriak, tiga Tembok Bumi setebal setengah meter muncul di depannya. "Ahhh!" Sang Suci membuka mulutnya untuk berseru. Dia langsung menerobos tiga Tembok Bumi, lalu menerjang ke arah Surya."Aku akan membunuhmu!"Sang Suci berteriak dengan marah, tangan kanannya tampak menggenggam di udara. Kemudian, tongkat sihir yang terbentuk dari energi spiritual muncul di tangannya. Detik berikutnya, Sang Suci tiba-tiba melambaikan tongkat sihirnya untuk menyerang ke arah Surya.Pada saat ini, Surya membalikkan tangan kanannya, mengeluarkan Pedang Petir di tangannya. Dalam sekejap, tongkat itu mengenai Pedang Petir. Dengan suara dentuman yang keras, Peda
Dua kekuatan cahaya yang kuat saling bertemu. Segera, Perisai Cahaya itu meledak. Gelombang kejut yang kuat membuat kedua pria itu terempas mundur sejauh lebih dari sepuluh meter pada saat yang bersamaan."Wush!"Sang Suci menghela napas berat, melihat ke arah sarung tangan kulit di tangan Surya, lalu berkata dengan nada dingin, "Sialan, kalau bukan karena kamu memiliki artefak suci di tanganmu, kamu pasti sudah mati sekarang!"Surya melihat sarung tangannya sambil berkata, "Terima kasih sudah mengingatkanku. Tapi aku nggak akan memberimu sarung tangan ini. Menyerah saja."Kata-kata ini sengaja diucapkan Surya untuk menantang Sang Suci. Meskipun Surya telah mengeluarkan sebagian besar kekuatan cahaya dalam pukulannya sebelumnya, tubuh Surya memiliki batasan, pukulan itu hanya melepaskan kekuatan cahaya yang tidak bisa ditahan oleh tubuhnya.Saat ini kekuatan cahaya dalam tubuhnya masih melebihi batas. Jika tidak segera dikeluarkan, itu akan menyebabkan ketidakseimbangan dalam aura di t
Pada saat ini, Surya berdiri di dalam bola cahaya putih, menatap Sang Suci dari kejauhan."Dasar berengsek!""Kembalikan artefak suci itu padaku!"Seiring dengan raungan Sang Suci, puluhan malaikat segera menyerang ke arah bola cahaya putih tersebut. Namun, mereka semua diserap oleh bola cahaya Surya, lalu berubah menjadi kekuatan cahaya."Apa?"Sang Suci tampak terkejut. Dia tidak menyangka Surya akan menggunakan trik ini. Namun, semuanya masih belum berakhir. Pada detik berikutnya, bola cahaya putih terbang menuju Sang Suci. Saat berada dekat dengan Sang Suci, bola cahaya tiba-tiba menjadi lebih kecil sebelum akhirnya tersedot sepenuhnya ke dalam tubuh Surya.Surya menatap Sang Suci, lalu tiba-tiba melayangkan pukulan."Aahhh!""Aku nggak percaya!"Sang Suci memanggil tiga Perisai Cahaya secara berurutan, tapi pukulan Surya satu demi satu menghantam Perisai Cahaya itu. Sebuah kekuatan besar langsung menembus ketiga perisai cahaya itu, membuat Sang Suci juga ikut terempas. Setelah keh
"Mati kamu!"Dalam sekejap, Surya merasakan aliran hangat yang kuat mengalir di sekujur tubuhnya. Kemudian, Surya langsung menggunakan kekuatan ini untuk menebaskan pedangnya dengan keras. Energi pedang yang terang dengan panjang puluhan meter turun. Tongkat Cahaya di tangan Sang Suci kekuatan cahaya langsung hancur, lalu Sang Suci kekuatan cahaya terpukul, meledak seketika, hancur menjadi serpihan."Jangan!""Sosok cahayaku adalah sosokku yang sebenarnya!""Surya, aku akan melawanmu!"Melihat tubuh kekuatan cahaya miliknya terbunuh, Sang Suci kekuatan penghancur menjadi sangat marah. Dia mengayunkan Tongkat Penghancur di tangannya untuk mendorong Desmon mundur. Kemudian, Sang Suci kekuatan penghancur membuka tangannya sambil menekan ke tanah. Seketika, gelombang aura hitam yang kuat menyebar dari bawah kaki Sang Suci kekuatan penghancur."Medan Kegelapan, keluarlah!"Sang Suci kekuatan penghancur langsung memanggil Medan Kegelapan. Para raksasa kegelapan yang tak terhitung jumlahnya m
"Hm."Dibandingkan dengan keterkejutan Tina, ekspresi Shakira tampak biasa saja. Seolah dia sudah bisa menduga hal ini.Surya membuka matanya, menatap Tina yang matanya memerah, lalu berkata, "Tina, aku baik-baik saja. Jangan khawatirkan aku. Oh ya, apa Desmon baik-baik saja?"Tina tahu bahwa Surya adalah orang yang kuat, jadi dia buru-buru menyeka air matanya, menoleh ke arah Shakira, lalu bertanya, "Nona Shakira, apakah Desmon itu akan baik-baik saja?""Ya."Shakira menatap Surya, lalu menjawab, "Jangan khawatir, Desmon sama sepertimu. Aura hidupnya sangat kuat. Selain itu, dia juga mendapat banyak manfaat dari pertempuran ini.""Terima kasih.""Rawat dirimu dengan baik."Shakira meninggalkan ruangan, lalu berjalan menuju koridor. Kemudian, dia mulai menelepon. Setelah panggilan terjawab, dia berkata, "Pak, Sang Suci kekuatan cahaya sudah dilenyapkan.""Kerja bagus. Sepertinya Surya ini memang orang yang layak untuk dimanfaatkan. Shakira, terus awasi dia. Kalau ada misi lainnya, aku
Saat tengah malam, di sebuah bangunan sepi di wilayah barat Edmilton, lampu di dalam ruangan tampak menyala. Weston menatap pria berambut putih yang duduk bersila di tanah, lalu berkata, "Dewa Pedang, Barrett sudah mati."Pria berambut putih yang sangat kurus ini mengenakan pakaian tradisional Negara Nion. Dia baru saja sedang bermeditasi dengan kaki bersila. Kemunculan Weston yang tiba-tiba membuatnya agak terkejut.Dewa Pedang dan Barrett adalah para ahli yang dikirim oleh Negara Nion ke Kamber untuk menyelidiki Grup Greenergy. Keduanya adalah orang-orang terkuat di Negara Nion. Karena mereka sama-sama memiliki darah Negara Nion, mereka berdua sangat menghormati satu sama lain.Setelah melihat kekuatan reaktan biru, Dewa Pedang dan Barrett mengajukan diri untuk bergabung dengan Grup Greenergy. Barrett awalnya adalah murid Dewa Pedang. Kali ini, Dewa Pedang dan Barrett tidak terkejut dengan pertarungan besar pada ahli dari delapan negara.Sebenarnya, niat awal Dewa Pedang adalah membi
Desmon datang ke hadapan Surya, lalu menunjukkan kekuatannya. Sekarang, tubuh Desmon sudah sepenuhnya menyerap kekuatan penghancur. Dia bisa mengendalikan kekuatan ini sesuka hati. Di depan Surya, Desmon mengumpulkan kekuatan penghancur menjadi sebuah Baju Besi Penghancur, sementara pada saat yang sama, sebuah Pedang Penghancur muncul di tangannya.Setelah Surya melihat perubahan Desmon, dia berkata, "Selamat, sepertinya kamu sudah berhasil mengendalikan kekuatan penghancur."Tepat pada saat ini, Tina masuk dari luar, diikuti oleh seorang pria berambut pirang dengan mata biru. Tina berkata, "Surya, seseorang sedang mencarimu.""Siapa?""Dia bilang namanya Gregory."Gregory adalah seorang pria dengan tubuh kekar. Dia menghampiri sisi tempat tidur Surya, lalu mulai memperkenalkan dirinya, "Halo, Pak Surya. Namaku Gregory. Aku adalah seorang kultivator yang dikirim oleh Negara Hesos ke Kamber untuk menyelidiki bukti kriminal Grup Greenergy. Senang bertemu denganmu.""Gregory?"Ketika Sur