Share

Sebangku dengan dia

Penulis: Yhupei
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Kayla sekarang sudah berada di kelasnya, yaitu X IPS A. Ia duduk di bangku yang berada di ujung, di tepian jendela. Kayla sengaja memilih tempat itu karena itu merupakan tempat yang dirasa oleh strategis untuk segala hal, untuk tidur saat pelajaran sejarah yang membosankan misalnya. Di kala semua murid-murid yang lain memiliki partner duduk masing-masing hanya Kayla sendiri yang belum memiliki siapapun di bangku sebelahnya. Kayla rasa itu lebih baik lagi, ia bisa lebih leluasa menikmati tempat yang strategis itu sendirian. 

Bukannya Kayla tidak ingin bersosialisasi dengan murid-murid lain, ia hanya merasa kalau hal itu bisa ia lakukan di lain hari. Biarkan lah alur yang membawanya, bukan kemauannya sendiri.

Kayla masih mengingat eskpresi wajah Arin ketika ia mengatakan Ando sekelas dengan gadis itu. Ekspresi Arin masih bisa membuat Kayla terkekeh sendiri sampai sekarang. Bagaimana tidak, raut kejengkelan yang gadis itu tunjukkan juga recokan yang gadis itu paparkan seperti kentara sekali seperti orang yang mau tapi bersikap tidak mau. Lucu. Meskipun Arin tidak satu kelasnya dengannya, Kayla ikhlas menerimanya lapang dada. Setidaknya ada Ando yang sekelas dengan gadis itu. Bukan hanya Ando bisa menjaga gadis itu apabila ada yang menggangu, Kayla juga yakin kalau dengan mereka yang satu kelas, peluang mereka berdua untuk bisa melakukan pdkt-an bertambah lebih besar.

"Permisi."

Lamunan Kayla seketika buyar dikarenakan adanya suara lembut dari seseorang yang berdiri di hadapannya. Kayla pun mendongkakkan kepalanya, menatap sang pelaku. Setelah mengetahui siapa orang itu, mata Kayla membola dan mulutnya ternganga.

"Gua bisa duduk di sini?" Orang  dengan gender laki-laki itu berlanjut bertanya. 

Kayla menggeleng dengan cepat "G-gak, g-gak bi—" kalimat Kayla terjeda ketika ia menyadari kalau kursi yang kosong hanya tersisa di sebelahnya saja.

Kayla berpikir, tidak mungkin ia menerima orang tersebut untuk duduk di sampingnya. Kayla tidak ingin hal itu terjadi. Berpikir, berpikir, berpikir, ia harus menemukan solusi. Namun, belum juga kegiatan menyiksa otaknya itu membuahkan hasil. Cowok yang belum ia ketahui namanya itu sudah duduk di sampingnya tanpa izin.

"Lo—" hendak memprotes, namun lagi-lagi terpaksa dihentikan karena tiba-tiba saja seorang guru masuk ke dalam kelasnya.

"Selamat pagi anak-anak," sapa guru itu.

"Pagi Pak," balas semua murid secara kompak. Kecuali Kayla yang menatap cowok di sampingnya ini dengan tatapan sengit. Kalian tahu siapa yang duduk di samping Kayla itu? Yupz! Benar sekali, cowok itu adalah orang yang menerima pernyataan cintanya kemarin. Kayla tidak menyangka, ternyata cowok itu mengejarnya sampai di sini. Dalam hati, ia terus merutuki dirinya sendiri atas kesialan yang menimpanya.

"Perkenalkan nama saya, Darma Jial. Kalian boleh memanggil saya Pak Darma atau Pak Jial. Pilih aja, senyaman kalian. Selama dua semester ini, saya akan berperan sebagai wali kelas kalian," ucap seorang guru laki-laki yang usianya masih bisa dikatakan muda itu karena baru menginjaki angka 30 tahun.

Mendengar perkenalan diri yang dilakukan oleh pak Darma, Kayla menoleh. "Hah! Karma sial," ucap Kayla spontan membuat semua murid yang semulanya tadi menyapa guru itu, langsung memusatkan perhatian mereka pada Kayla. Menyadari kalau ia telah melakukan kesalahan Kayla langsung menunduk dalam, apalagi pak Darma juga ikutan memberi tatapan padanya.

'mati Lo, Kay!' rutuk Kayla pada dirinya sendiri. Semua ini salah cowok di sampingnya, andaikan cowok itu tidak terus berputar-putar dalam kepala Kayla mungkin saja gadis itu bisa lebih fokus memerhatikan kelas. Dengan masih menunduk Kayla menoleh sedikit pada cowok itu, langsung saja rasa kesal Kayla semakin bertambah ketika tahu kalau cowok itu tengah menahan tawa untuknya.

"Kamu, yang plesetin nama saya tadi," ucap Pak Darma memanggil Kayla sembari menunjuk gadis itu menggunakan mistar panjang yang ia bawa. 

Langsung saja ritme jantung Kayla menjadi tidak beraturan, ia takut memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi selanjutnya. Pikir Kayla, ia pasti akan dihukum oleh guru yang memiliki tatapan tajam itu. Perlahan Kayla mengangkat kepalanya, menatap pak Darma.

"I-iya, Pak," kata Kayla yang tidak bisa menutupi rasa takutnya itu.

"Siapa nama kamu?"

"K-kayla A-audrey," jawab Kayla terputus-putus.

"Kayla, kamu jadi ketua kelas," ucap pak Darma to the point.

"Please, jangan hukum saya pak, ma—Hah! Saya pasti salah denger 'kan, Pak?" Kayla yang awalnya hendak meminta maaf namun malah berubah drastis menjadi sedikit heboh.

"Ta—"

"Anggap saja itu hukuman dari saya karena kamu sudah mengubah nama saya tanpa izin dari saya," ucap pak Darma dengan santai. "Oke, sekarang kita cari wakil ketua kelasnya. Kira-kira yang mau mengajukan diri menjadi wakil ketua kelas bisa angkat tangan." Tanpa pikir panjang, Kayla langsung mengangkat tangannya.

"Kayla, jangan rakus jabatan," ucap pak Darma yang seketika membuat seisi kelas tertawa, meskipun lelucon itu garing.

"Bukan gitu maksud saya, Pak. Saya cuma mau menyampaikan kalau cara Bapak memilih perangkat kelas ini gak adil dan gak efisien banget. Jadi saya usul, lebih baik pake cara voting aja," ucap Kayla. Gadis itu masih berusaha menghindari jabatan yang hendak diberikan padanya. Seumur-umur Kayla mengenyam pendidikan, belum pernah sekalipun tercatat dalam riwayat hidup seorang Kayla yang menjadi seorang pemimpin kelas. Membayangkannya saja Kayla tidak sempat. 

Pak Darma mengangguk sekali, "Bagi yang tidak setuju Kayla menjabat sebagai pemimpin kelas kalian, silahkan angkat tangan kalian, kalau perlu angkat kakinya sekalian," kata pak Darma.

Kryukk-Kruyuk ... Hanya ada suara gersang. Kayla mengumpat dalam hati, mengapa semuanya bersikap seperti ini terhadapnya.

"See, semua setuju kalau kamu yang jadi ketua kelas. Jadi, kamu tidak bisa mengelak lagi—nahh ... Sekarang Bapak akan pilih salah satu dari anak cowok yang akan menjadi pendamping hidup kamu."

"Pak!"

"Maksud Bapak, pendamping masa kepemimpinan kamu, wakil ketua kelas." kata pak Darma, meralat ucapan sebelumnya. Kayla duga, pak Darma itu dulunya pasti pernah menjadi seorang pelawak-gagal manggung makanya sedari tadi guru yang sangar tapi kalem itu berusaha untuk memberikan lelucon meskipun tidak terlalu diapresiasikan oleh para murid.

Dari tempatnya, Kayla menyadari kalau sosok cowok yang berada di sampingnya ini masih menahan tawa untuknya. Karena tidak terima Kayla pun mengatakan, "Pak, dia aja yang jadi wakilnya," kata Kayla pada pak Darma sembari menunjuk sosok cowok itu. Tersenyum miring, berpikir ini cukup untuk membalas cowok itu. Namun, Cowok itu tidak membantah ataupun bereaksi lebay seperti Kayla tadi. Ia hanya menoleh, menatap Kayla tanpa ekspresi yang berarti.

"Nama kamu siapa?" Tanya pak Darma.

"Kenzo Alodario!" Bukan cowok itu yang menyahut, tapi itu adalah para gadis yang baru Kayla sadari kalau sedari tadi mereka terus memerhatikan cowok yang berada di sampingnya, tapi Kayla tidak mempersalahkan itu. Ia teringat dengan nama yang Arin sebutkan kemarin, kenapa semuanya bisa kebetulan seperti ini.

"Kenzo, kamu siap jadi wakil ketua kelas?" Tanya pak Darma.

Kenzo mengangguk, kemudian berkata, "siap, Pak," jawabnya tanpa berniat berniat untuk berpikir dua kali.

Raut wajah Kayla seketika berubah seperti tidak terima. Ia tidak puas, seharusnya cowok itu merasa kesal dan protes agar dirinya bisa menganggap kalau ini pembalasan yang pantas karena cowok itu menahan tawa untuknya tadi.

Bab terkait

  • The sweetness of first love   Tugas Pertama

    Hiruk pikuk murid-murid di kelas yang sedang memperkenalkan diri masing-masing sesuai perintah Pak Darma, tidak Kayla pedulikan. Ia tengah meratapi nasib yang dianggapnya sangat menyebalkan. Jadi ketua kelas? OMG seumur-umur pendidikannya baik dari jenjang TK sampai awal pendaftaran SMA, Kayla tidak pernah membayangkan jabatan itu akan dijambangi olehnya. Bukan kenapa, menurut Kayla menjadi ketua kelas itu sangatlah merepotkan, membuang waktu, dan juga ia harus bertanggungjawab untuk banyak orang yang tidak ada hubungan apa pun dengannya. Terlebih lagi pekerjaan itu tidak akan memberikannya gaji. Maklumi saja, Kayla memang sangat perhitungan jika disuruh melakukan sesuatu yang tidak ia sukai. Posisi Kayla sekarang ini adalah menyangga keningnya di dataran meja belajarnya. Ia tidak tidur, ia hanya ingin menenangkan pikirannya saja. Lalu Kayla sedikit memiringkan kepalanya mengarah ke Kenzo. Kayla benar-benar tidak habis pikir, kenapa bisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • The sweetness of first love   Kesalahan

    Kayla berjalan begitu riangnya sembari bersenandung kecil. Dalam hati menyuarakan sebuah lirik lagu cinta yang menjadi gambaran suasana hatinya saat ini, yaitu falling love. Di tangan kanan-kirinya terdapat gulungan kertas pink berpita biru dan sebatang coklat juga tidak ketinggalan menyertai langkahnya. Dia adalah seorang murid baru di sebuah SMA swasta yang bernama SMA Garuda. Tepat hari ini dirinya telah menyelesaikan mos terakhir yang diselenggarakan oleh sekolah SMA GARUDA-nya itu. Dan di hari ini pula Kayla ingin menyatakan sebuah perasaan yang disebut cinta kepada salah satu anggota osis yang membimbingnya selama mod itu berlangsung. "Itu dia." Mata Kayla menangkap sosok cowok yang keluar dari salah satu ruangan kelas yang hendak ia tuju sekaligus adalah kelas milik cowok itu sendiri. Kayla memegang dada bagian kirinya, merasakan degu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • The sweetness of first love   Penyesalan

    Seorang gadis berambut hitam sebahu dengan pita biru laut yang selalu dikenakannya, bermata bundar coklat pekat dan kelihatan besar, serta berlesung pipi di kedua belah pipi chubby-nya. Beberapa ciri-ciri fisik itu sudah cukup jelas sedang menjelaskan gambaran sosok seorang Kayla Audrey.Gadis dengan keceriaan yang selalu terpancar dari dalam dirinya, tak jarang juga tingkahnya yang kadangkala konyol sangat ampuh untuk membuat orang-orang di sekitarnya menjadi merasakan keceriaannya juga.Namun hari ini, hari yang sudah semalaman kemarin diperkirakan oleh gadis itu adalah hari yang sangat baik dan pastinya akan sangat membahagiakan juga untuknya karena ia hendak menyatakan cinta kepada seseorang yang ia sukai dan berkeyakinan kalau cintanya itu pasti akan diterima.Nyatanya, kenyataan tak semanis khayalan. Bukan penolakan yang membuat gadis itu tampak se-menyedihkan sekarang i

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • The sweetness of first love   Belum selesai

    Pikir Kayla, saran yang Ando berikan padanya lumayan juga untuk ia terapkan. Walaupun sedikit memalukan nantinya karena pasti akan ditertawakan oleh Aska, namun setidaknya itu dapat menyelesaikan kesalahpahaman.Ia hanya perlu menemui Aska dan menjelaskan kalau sesungguhnya pernyataan cinta itu di tujukan padanya. Selesai!Ahh ... Tidak, masih tidak karena setelah melakukan penjelasan, Kayla 'kan juga harus menunggu jawaban dari Aska tentang pernyataan cinta darinya itu.Mengingatnya lagi membuat salah satu organ terpenting dalam tubuh Kayla kembali berdegup cepat. Padahal ini bukan kalipertamanya, dia juga 'kan sudah melakukannya beberapa jam yang lalu. Namun kenapa masih belum bisa terbiasa, kenapa rasanya seperti kembali berada dalam kejadian itu lagi?Mengajak Arin, Kayla pergi menuju kelas kakak osisinya itu tepat di jam pulang sekolah."Rin, tangan gua kok rasanya gemetaran yak?"

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • The sweetness of first love   Satu kelas

    Pagi yang cerah ini Kayla awali dengan senyuman ceria. Bukan tanpa alasan, karena hari ini merupakan hari yang baru bagi Kayla. Hari ini ia telah resmi menjadi siswa didik di SMA Garuda. Tidak ada lagi kegiatan-kegiatan MOS yang melelahkan dan itu membuat Kayla bahagia.Senyum Kayla berubah semakin cerah kala ia melihat seorang individu yang amat dikenalnya. "Arin. Tungguin," panggilannya kepada Arin yang berjalan di depan.Mendengar adanya suara panggilan dari Kayla, Arin menoleh. Langkahnya pun terhenti sesuai dengan permintaan Kayla tadi. Namun, ketika ia melihat seseorang yang lain yang berjalan berdampingan dengan Kayla, gadis itu malah langsung melanjutkan perjalanannya yang sempat terjeda. Panggilan yang Kayla lakukan lagi sengaja dihiraukan oleh Arin. Melihat Arin yang benar-benar sengaja mengabaikannya, Kayla tidak marah karena ia sangat tahu alasan kenapa Arin berperilaku seperti itu dan Kayla memaklumi alasannya."Marahannya awet ya," kata Kayla

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • The sweetness of first love   Tugas Pertama

    Hiruk pikuk murid-murid di kelas yang sedang memperkenalkan diri masing-masing sesuai perintah Pak Darma, tidak Kayla pedulikan. Ia tengah meratapi nasib yang dianggapnya sangat menyebalkan. Jadi ketua kelas? OMG seumur-umur pendidikannya baik dari jenjang TK sampai awal pendaftaran SMA, Kayla tidak pernah membayangkan jabatan itu akan dijambangi olehnya. Bukan kenapa, menurut Kayla menjadi ketua kelas itu sangatlah merepotkan, membuang waktu, dan juga ia harus bertanggungjawab untuk banyak orang yang tidak ada hubungan apa pun dengannya. Terlebih lagi pekerjaan itu tidak akan memberikannya gaji. Maklumi saja, Kayla memang sangat perhitungan jika disuruh melakukan sesuatu yang tidak ia sukai. Posisi Kayla sekarang ini adalah menyangga keningnya di dataran meja belajarnya. Ia tidak tidur, ia hanya ingin menenangkan pikirannya saja. Lalu Kayla sedikit memiringkan kepalanya mengarah ke Kenzo. Kayla benar-benar tidak habis pikir, kenapa bisa

  • The sweetness of first love   Sebangku dengan dia

    Kayla sekarang sudah berada di kelasnya, yaitu X IPS A. Ia duduk di bangku yang berada di ujung, di tepian jendela. Kayla sengaja memilih tempat itu karena itu merupakan tempat yang dirasa oleh strategis untuk segala hal, untuk tidur saat pelajaran sejarah yang membosankan misalnya. Di kala semua murid-murid yang lain memiliki partner duduk masing-masing hanya Kayla sendiri yang belum memiliki siapapun di bangku sebelahnya. Kayla rasa itu lebih baik lagi, ia bisa lebih leluasa menikmati tempat yang strategis itu sendirian.Bukannya Kayla tidak ingin bersosialisasi dengan murid-murid lain, ia hanya merasa kalau hal itu bisa ia lakukan di lain hari. Biarkan lah alur yang membawanya, bukan kemauannya sendiri.Kayla masih mengingat eskpresi wajah Arin ketika ia mengatakan Ando sekelas dengan gadis itu. Ekspresi Arin masih bisa membuat Kayla terkekeh sendiri sampai sekarang. Bagaimana tidak, raut kejengkelan yang gadis itu tunjukkan juga recokan yang gadis itu paparka

  • The sweetness of first love   Satu kelas

    Pagi yang cerah ini Kayla awali dengan senyuman ceria. Bukan tanpa alasan, karena hari ini merupakan hari yang baru bagi Kayla. Hari ini ia telah resmi menjadi siswa didik di SMA Garuda. Tidak ada lagi kegiatan-kegiatan MOS yang melelahkan dan itu membuat Kayla bahagia.Senyum Kayla berubah semakin cerah kala ia melihat seorang individu yang amat dikenalnya. "Arin. Tungguin," panggilannya kepada Arin yang berjalan di depan.Mendengar adanya suara panggilan dari Kayla, Arin menoleh. Langkahnya pun terhenti sesuai dengan permintaan Kayla tadi. Namun, ketika ia melihat seseorang yang lain yang berjalan berdampingan dengan Kayla, gadis itu malah langsung melanjutkan perjalanannya yang sempat terjeda. Panggilan yang Kayla lakukan lagi sengaja dihiraukan oleh Arin. Melihat Arin yang benar-benar sengaja mengabaikannya, Kayla tidak marah karena ia sangat tahu alasan kenapa Arin berperilaku seperti itu dan Kayla memaklumi alasannya."Marahannya awet ya," kata Kayla

  • The sweetness of first love   Belum selesai

    Pikir Kayla, saran yang Ando berikan padanya lumayan juga untuk ia terapkan. Walaupun sedikit memalukan nantinya karena pasti akan ditertawakan oleh Aska, namun setidaknya itu dapat menyelesaikan kesalahpahaman.Ia hanya perlu menemui Aska dan menjelaskan kalau sesungguhnya pernyataan cinta itu di tujukan padanya. Selesai!Ahh ... Tidak, masih tidak karena setelah melakukan penjelasan, Kayla 'kan juga harus menunggu jawaban dari Aska tentang pernyataan cinta darinya itu.Mengingatnya lagi membuat salah satu organ terpenting dalam tubuh Kayla kembali berdegup cepat. Padahal ini bukan kalipertamanya, dia juga 'kan sudah melakukannya beberapa jam yang lalu. Namun kenapa masih belum bisa terbiasa, kenapa rasanya seperti kembali berada dalam kejadian itu lagi?Mengajak Arin, Kayla pergi menuju kelas kakak osisinya itu tepat di jam pulang sekolah."Rin, tangan gua kok rasanya gemetaran yak?"

  • The sweetness of first love   Penyesalan

    Seorang gadis berambut hitam sebahu dengan pita biru laut yang selalu dikenakannya, bermata bundar coklat pekat dan kelihatan besar, serta berlesung pipi di kedua belah pipi chubby-nya. Beberapa ciri-ciri fisik itu sudah cukup jelas sedang menjelaskan gambaran sosok seorang Kayla Audrey.Gadis dengan keceriaan yang selalu terpancar dari dalam dirinya, tak jarang juga tingkahnya yang kadangkala konyol sangat ampuh untuk membuat orang-orang di sekitarnya menjadi merasakan keceriaannya juga.Namun hari ini, hari yang sudah semalaman kemarin diperkirakan oleh gadis itu adalah hari yang sangat baik dan pastinya akan sangat membahagiakan juga untuknya karena ia hendak menyatakan cinta kepada seseorang yang ia sukai dan berkeyakinan kalau cintanya itu pasti akan diterima.Nyatanya, kenyataan tak semanis khayalan. Bukan penolakan yang membuat gadis itu tampak se-menyedihkan sekarang i

  • The sweetness of first love   Kesalahan

    Kayla berjalan begitu riangnya sembari bersenandung kecil. Dalam hati menyuarakan sebuah lirik lagu cinta yang menjadi gambaran suasana hatinya saat ini, yaitu falling love. Di tangan kanan-kirinya terdapat gulungan kertas pink berpita biru dan sebatang coklat juga tidak ketinggalan menyertai langkahnya. Dia adalah seorang murid baru di sebuah SMA swasta yang bernama SMA Garuda. Tepat hari ini dirinya telah menyelesaikan mos terakhir yang diselenggarakan oleh sekolah SMA GARUDA-nya itu. Dan di hari ini pula Kayla ingin menyatakan sebuah perasaan yang disebut cinta kepada salah satu anggota osis yang membimbingnya selama mod itu berlangsung. "Itu dia." Mata Kayla menangkap sosok cowok yang keluar dari salah satu ruangan kelas yang hendak ia tuju sekaligus adalah kelas milik cowok itu sendiri. Kayla memegang dada bagian kirinya, merasakan degu

DMCA.com Protection Status