Share

Bab 45

Bab 45

"Saya bisa sendiri," ujar Gathan dengan begitu dinginnya pada Kinan.

"Tapi Tante nyuruh Kinan anter Mas Gathan sampai kamar, Mas." Kinan menolak perintah Gathan untuk membiarkanya melanjutkan perjalanan ke kamarnya sendiri. Ia keukeuh mendorong kursi roda Gathan melintasi koridor singkat yang memisahkan ruang tamu dan ruang makan.

Gathan menengok ke belakang, mendelik tajam pada Kinan. Keteguhan yang dipaksakan terpampang jelas di wajah Kinan yang lembut itu. Hingga nyaris saja Gathan tertawa geli melihatnya. Namun tentu saja urung karena tertawa terlalu kontras dengan emosi yang menguasainya saat ini. Bisa-bisa ia dikira gila karena perubahan emosi yang teramat drastis. Lagipula godaan untuk tertawa itu tak sebegitu besarnya, dan bukan jenis tawa bahagia tapi lebih ke tawa kasihan.

"Kinan!" ujar Gathan, begitu singkat, begitu tajam, begitu mengancam. Membuat Kinan yang m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status