Share

19. Interupsi

Penulis: Black Aurora
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-18 15:43:19
Cahaya matahari pagi menerobos masuk melalui celah tirai, membelai kulit Elle yang masih terlelap.

Perlahan kedua matanya pun mulai mengerjap, meski kelopaknya masih terasa berat. Begitu sepenuhnya terjaga, Elle baru menyadari sesuatu. Ia hanya sendirian.

Gadis itu menghela napas pelan, sebelum menoleh ke samping hanya untuk mendapati ranjang di sebelahnya sudah kosong.

Seprai yang berantakan dan sisa kehangatan di bantal menandakan bahwa Ryuu sempat tidur di sana, namun kini telah pergi entah ke mana.

Perasaan kecewa pun mulai merayapi hatinya. Apakah Ryuu benar-benar pergi begitu saja setelah semua yang terjadi semalam?

Namun sebelum pikirannya melantur lebih jauh, aroma harum yang menggoda tiba-tiba memenuhi udara dan tercium olehnya.

Manik hazel Elle pun melebar seketika, dengan bibirnya yang perlahan melengkung dalam sebuah senyuman.

Ryuu masih di sini.

Dengan perasaan lega yang terasa menghangatkan dada, ia buru-buru bangkit untuk turun dari ranjang.

Namun
Black Aurora

Masih adegan ranjang tipis-tipis ya gaes... belum bisa gaspol kalo bulan puasa hehee

| 16
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Prita Anindya
takutnya Bradley mulai berulah lagi nih
goodnovel comment avatar
Bianca
ryuu sptnya punya rencana deh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • The Sexy Stranger    20. Berubah

    Setelah mobil polisi yang membawa Ryuu pergi, Elle menutup pintu dengan perasaan cemas yang menghantui. Tanpa membuang waktu, dia bergegas menuju kamarnya untuk mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi Bradley. Namun sayangnya panggilannya tidak dijawab, hanya berakhir pada nada sambung yang hampa. Kegelisahan pun semakin menguasai pikirannya. Saat Elle hendak mencoba menelepon kembali, tiba-tiba terdengar suara mesin mobil dari arah pekarangan. Gadis itu pun menghentikan aktivitasnya sejenak, lalu berjalan menuju jendela untuk melihat siapa yang datang. Dan betapa terkejut Elle saat melihat Catherine yang keluar dari mobil dengan wajah kusut dan ekspresi marah yang jelas terlihat. Elle pun buru-buru membuka pintu sebelum Catherine sempat mengetuk. "Kamu! Apa yang sudah kamu lakukan, Elle? Dasar pengganggu! Bradley sekarang terbaring di rumah sakit karena ulahmu!" Tanpa basa-basi, Catherine langsung membentaknya dengan mata berkilat murka. Kata-kata tajam itu menus

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-20
  • The Sexy Stranger    21. Bimbang

    Michael memutar matanya mendengar ancaman Ryuu barusan, lalu menghela napas panjang. "Sungguh menyebalkan harus berurusan dengan pria yang akan selalu mengingat segalanya," gumannya, setengah mengutuk daya ingat sepupunya yang nyaris mustahil untuk dikalahkan. Itu adalah kejadian bertahun-tahun lalu, saat mereka masih remaja. Michael bahkan nyaris melupakannya. Atau lebih tepatnya, berusaha melupakan. Kala itu dia tengah bersantai di kamar, lalu iseng menonton film drama di laptopnya. Lalu tidak ada yang menyangka termasuk dirinya sendiri, bahwa cerita itu akan begitu menyentuh hingga membuat matanya memanas dan air mata jatuh begitu saja. Sayangnya nasib buruk datang bersamaan dengan keteledorannya. Dia lupa mengunci pintu, dan detik berikutnya, Ryuu masuk begitu saja tanpa aba-aba. Michael masih bisa mengingat bagaimana ekspresi Ryuu yang semula datar berubah menjadi penuh rasa ingin tahu, lalu dalam hitungan detik berubah lagi menjadi cemoohan yang tersembunyi d

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-21
  • The Sexy Stranger    22. Uchi No Elle

    Sore mulai merayap perlahan di tepian danau. Langit berpendar dalam semburat jingga yang perlahan menua, menyisakan jejak cahaya terakhir sebelum malam mengambil alih. Angin berembus lirih, membawa aroma tanah yang lembap setelah hujan siang tadi. Permukaan danau terlihat tenang, memantulkan langit yang berubah warna dengan damai, seakan tak terganggu oleh apa pun. Elle duduk di kursi kayu yang menghadap ke danau, memeluk tubuhnya sendiri dalam diam. Udara semakin dingin menusuk hingga ke tulang, tetapi ia tetap tak bergerak, seolah tubuhnya telah kehilangan kemampuan untuk merasa. Di hadapannya tampak air beriak pelan menenangkan, tetapi pikirannya justru melayang jauh dari tempat ini. Ia masih memikirkan pria itu. Ryuu. Namanya menggema di dalam kepala, menciptakan pusaran emosi yang tak dapat ia kendalikan. Tatapan pria itu, suaranya, setiap kata yang diucapkannya... semua itu berputar ulang seperti potongan film yang enggan berhenti. "Ayo ikut denganku."

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-22
  • The Sexy Stranger    23. Tidak Keberatan

    Ruangan itu dipenuhi keheningan yang terasa berat setelah kedatangan Ryuu. Tatapan tajamnya menyapu orang-orang di sekitarnya, seolah memberi tekanan yang tak kasat mata Namun kemudian sorot lembut matanya yang gelap dan dalam itu hanya tertuju pada satu orang, yaitu Elle. Pria itu menarik Elle sedikit lebih dekat, membuat gadis itu merasakan hangatnya perlindungan yang tak ia duga. Uchi no Elle (Elle milikku). Ryuu menyebut kalimat yang belum Elle mengerti artinya, membuat gadis itu mengangkat wajahnya untuk bertemu tatap dengan Ryuu, mencari arti dari kalimat yang diucapkannya itu. Tapi sebelum ia sempat bertanya, suara Bradley tiba-tiba saja memecah suasana. "Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya pria itu, tampak kesal mengingat bagaimana Ryuu dulu pernah memukulinya habis-habisan. Ryuu menoleh dengan ekspresi dingin. "Aku hanya memenuhi janjiku," jawabnya datar, tapi sarat makna. Orang-orang di sekitar mulai berbisik, merespons kehadiran Ryuu yang begitu menco

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-23
  • The Sexy Stranger    24. The One

    Warning : ada adegan anget-anget semriwing (belum panas sih, wkwkwk) tapi kalo takut batal puasanya, skip aja ya. *** Sesampainya di penginapan, Ryuu pun lebih dulu turun dari mobil. Ia mengitari bagian depan kendaraan itu untuk membuka pintu penumpang dimana Elle berada, lalu dengan gerakan cepat pria itu pun menarik tubuh Elle untuk masuk ke dalam dekapannya. Gadis itu seolah tak punya kesempatan untuk menolak, saat bibirnya lagi-lagi langsung disapu dengan ciuman panas dan penuh kepemilikan yang absolut. Tanpa melepaskan pagutan bibirnya, Ryuu mengangkat tubuh Elle dalam gendongannya dengan begitu mudahnya, seolah bobot tubuh gadis itu hanya seringan bunga. Namun begitu kakinya mulai bergerak melangkah menuju penginapan, Ryuu melepaskan ciumannya dan sedikit menarik wajahnya untuk menatap ke sekeliling. Manik gelapnya yang tajam menyapu dengan detail pada seluruh perubahan pada bangunan Lakeview Inn. Pada warna cat yang baru, furnitur yang lebih elegan, serta tamb

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-24
  • The Sexy Stranger    25. Tak Ada Jalan Keluar

    Ryuu tetap diam di ambang pintu, memperhatikan pemandangan di hadapannya dengan perasaan yang sulit diungkapkan. Ayaka masih menempel manja pada Elle, sementara Akio berdiri di samping mereka dengan ekspresi yang lebih terkendali, meskipun Ryuu bisa melihat kilatan kehangatan di matanya. Elle tertawa kecil, mengusap lembut kepala Ayaka. "Kalian datang ke sini sendirian?" Ayaka mengangguk bersemangat. "Iya! Kita naik mobil dengan Renjin!" Ryuu mendengus pelan dan menggerutu dalam hati ketika mendengar nama Renjin. Seharusnya orang itu mengawasi kedua anak kembarnya, bukan malah melepas mereka untuk mengganggunya. Akio yang sejak tadi diam akhirnya ikut angkat bicara. "Ini salah Ayaka. Dia menangis seharian dan bilang kangen dengan Elle, makanya Renjin mengantarkan kita ke sini." Seketika Ayaka mengerucutkan bibirnya. "Kamu juga kangen dengan Elle kan, Akio? Mengaku saja!" Akio hanya menghela napas dan mengedikkan bahu malas, tampak enggan berdebat. Elle tersenyum

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-25
  • The Sexy Stranger    26. Aku Tidak Akan Kemana-mana

    Ryuu telah selesai mengompres bengkak di pergelangan kaki Elle, lalu membersihkan sisa air dengan lap bersih, sebelum kemdian memasang perban elastis dengan hati-hati. Jemarinya yang besar dan kokoh bekerja dengan ketelitian serta cermat. Elle memperhatikan setiap gerakan dengan pandangan yang tertuju pada ekspresi serius pria itu. Ada kelembutan tersembunyi dalam cara pria itu menangani lukanya, hingga melukiskan senyum yang terbit di bibirnya. Ryuu yang tanpa sengaja mendongak dan menangkap ekspresi Elle, seketika langsung mengangkat alisnya. "Kenapa tiba-tiba tersenyum?" tanyanya. Elle mengangkat bahu ringan. "Karena kamu. Aku tidak menyangka jika kamu ternyata begitu terampil merawat kakiku." Ryuu pun tertawa tanpa suara. "Aku adalah orang tua tunggal dengan dua anak, Elle. Mengatasi kecelakaan kecil seperti ini sudah jadi bagian dari hidupku." Elle ikut tersenyum, entah kenapa ia merasakan kehangatan yang menelusup di dalam dadanya karena perkataan Ryuu. "Aya

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-27
  • The Sexy Stranger    27. Pertanyaan

    Pintu kamar itu tiba-tiba terbuka dari dalam, dan Ryuu pun keluar dengan menggendong Elle yang berada di dalam pelukannya. Langkahnya tegas dan genggamannya begitu kokoh, seolah ingin selalu memastikan agar Elle tak akan terluka lagi. Sedangkan Elle, gadis itu hanya bisa menyandarkan dirinya dengan pasrah di dada pria itu seraya merasakan denyut jantung Ryuu yang stabil, dan entah sejak kapan telah menjadi buaian yang membuatnya merasakan ketenangan. Ryuu membawa Elle ke ruang tamu, dan ternyata ada Akio yang sejak tadi sudah berdiri menunggu di sana dengan wajah yang murung. Bocah itu menatap Elle dengan manik gelapnya yang berkaca-kaca dipenuhi rasa bersalah, tampak seperti sekuat tenaga menahan tangisnya. Kedua tangannya mengepal di sisi tubuhnya yang sedikit gemetar. "Elle..." Akio berucap dengan suaranya lirih berbisik. "Maaf... Aku... aku sudah membuatmu terluka. Kalau saja aku tidak memanjat pohon itu..." Bibirnya bergetar, seolah satu kata lagi akan membuat

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-28

Bab terbaru

  • The Sexy Stranger    45. Sebuah Kesempatan

    Elle turun dari mobil dengan langkah-langkah pelan. Lakeview Inn tampak sepi seperti biasanya, hanya suara gesekan dedaunan serta kicau burung yang terdengar samar di kejauhan. Angin musim semi menyapu rambutnya, membawa aroma danau yang tenang dan nostalgia yang samar. Ia berdiri beberapa saat di depan pintu, memandang ke properti miliknya yang dulu selalu menjadi tempat perlindungan dari dunia luar. Bangunan tua berbalut ketenangan itu kini terasa seperti satu-satunya tempat yang tidak akan mengkhianatinya. Tidak seperti semua orang yang ia kenal. Saat kakinya menyentuh lantai kayu ruang tengah yang dingin dan sunyi, Elle pun menghela satu napas panjang. Sendiri. Lagi-lagi ia sendiri. Tapi sesungguhnya untuk pertama kalinya, ia merasa bahwa kesendirian ini… ternyata tidaklah menyakitkan. Justru sebaliknya. "Mungkin memang sepatutnya seperti ini," guman Elle. Mungkin tidak semua kebersamaan itu berarti. Mungkin sendiri tidak selalu sepi… tapi sebuah pilihan untuk me

  • The Sexy Stranger    44. Kembali

    Elle duduk di kursi belakang dengan tangan terlipat di pangkuannya. Kini ia tengah berada di dalam mobil yang melaju perlahan, keluar dari gerbang Mansion Takahashi yang megah. Di balik jendela yang mulai berembun oleh embusan udara dingin dari AC, Elle menatap kosong ke luar. Dunia di sekelilingnya seperti bergerak lambat, tak sejalan dengan kekacauan yang sedang berkecamuk di dalam dirinya. Sang supir yaitu seorang pria paruh baya berseragam rapi, sedikit menoleh ke arahnya melalui kaca spion di bagian tengah. “Ke mana kita akan pergi, Nona Elle?” tanyanya sopan. Elle mengangkat wajah, dan terdiam untuk sejenak. Ia bahkan tidak tahu harus ke mana. Sekujur tubuhnya masih dipenuhi amarah dan luka. Kata-kata Ryuu, atau lebih tepatnya keengganannya untuk berkata apa pun… membuat hatinya terasa seperti diremas dari dalam. Setelah beberapa saat ia berpikir, Elle pun menarik napas panjang dan menjawab, “Lakeview Inn," ucapnya akhirnya. "Itu tujuan kita." Supir itu ha

  • The Sexy Stranger    43. Di Antara Kata Yang Belum Terucap

    Sepeninggal Reina yang diusir oleh Ryuu, makan siang itu pun tetap berlanjut.Ayaka dan Akio kembali berceloteh seru, saling bersaing menceritakan kejadian lucu di sekolah hari itu dan membuat ruangan makan yang sebelumnya sempat mencekam kini kembali ramai. Namun di antara suara tawa anak-anak itu, ada sebuah kesunyian lain yang tak kasat mata. Elle masih tersenyum dan menanggapi cerita si kembar dengan sikap yang hangat, namun Ryuu tahu bahwa ada sesuatu dalam nada bicaranya yang berubah. Ada jeda yang terlalu lama sebelum ia merespons, ada senyum yang terlalu rapi serta terlalu tenang. Dan yang paling membuat Ryuu gelisah, Elle sama sekali tidak menoleh ke arahnya. Ryuu mencuri pandang beberapa kali, mencoba mencari isyarat di wajah gadis itu. Namun Elle tidak memberikan celah sedikit pun. Ia tetap melanjutkan makannya dengan anggun, seolah tak terjadi apa-apa. Tapi Ryuu tahu. Ia tahu jika Elle telah mendengar jelas ucapan Reina tadi. Reina memang sengaja melontarkan b

  • The Sexy Stranger    42. Saat Dunia Menghilang

    Suara langkah kaki di atas rumput basah terdengar pelan. Elle menoleh dari tempatnya duduk di ayunan kayu di pojok taman belakang, tepat di bawah pohon maple tua yang menjulang megah. Udara pagi masih membawa hawa sejuk, aroma tanah dan embun bercampur dengan wangi bunga dari taman pribadi yang baru seminggu ini ia kenal. Ryuu berjalan pelan ke arahnya. Pria itu hanya mengenakan kaus putih tipis yang dan celana katun santai. Rambutnya yang gelap sepertinya hanya dirapikan asal-asalan, tanda bahwa ia baru saja bangun dari tidur. Namun wajahnya masih terlalu tampan dan penuh senyum menatap Elle, membuat napas gadis itu seketika tercekat. Terutama ketika ia kembali teringat saat semalam Ryuu menyentuhnya, sama intens dan penuh gelora seperti malam-malam sebelumnya. Tanpa berkata-kata, pria itu lalu duduk di samping Elle. Memandangi angin pagi yang menyapu rambut coklatnya, membuat beberapa helai yang terlepas dari ikatan longgar itu menari di udara. “Morning, Sayang,” ucap Ryu

  • The Sexy Stranger    41. Kamu Tidak Akan Pernah Sendirian

    Bangunan sekolah itu menjulang megah di depan mata Elle, menampilkan arsitektur elegan bergaya neoklasik dengan sentuhan modern yang menakjubkan. Pilar-pilar tinggi, jendela besar berbingkai emas, dan taman luas yang tertata rapi menyambut setiap tamu dengan keanggunan mereka yang hampir membuat Elle menahan napas. Sekolah ini... lebih mirip istana daripada institusi pendidikan. "Wow…" bisiknya penuh kekaguman dan tanpa sadar. Tangan mungil Ayaka menggenggam erat jari-jarinya di sisi kanan, sementara Akio menggandeng tangan kirinya dengan santai. Mereka bertiga berjalan menyusuri jalan masuk utama, langkah-langkah kecil dan riang si kembar terdengar kontras dengan bangunan megah di depan mereka. "Ini aula utama. Tempat upacara dan pertunjukan," tukas Akio tenang, sambil menunjuk bangunan dengan kubah besar di sebelah kiri. "Dan yang di sana adalah ruang seni! Ada piano dan alat musik yang sangaat lengkap, Elle juga harus lihat ya!" Ayaka menambahkan dengan penuh seman

  • The Sexy Stranger    40. Milik Daddy

    Suasana pagi yang cerah berlanjut hingga ke halaman depan rumah. Matahari dengan sinarnya yang lembut menggantung manis di langit, angin sepoi-sepoi membawa aroma rumput yang baru disiram. Di depan mobil hitam mengilap yang sudah menunggu, Ayaka dan Akio berjalan beriringan sambil saling sikut-menyikut menyikut untuk memperebutkan perhatian Elle. “Aku duluan yang cerita!” seru Akio sambil memeluk tangan Elle di sebelah kanan. “Enggak, aku!” Ayaka merenggut tangan Elle dari sisi kiri dan memelototi saudara kembarnya. Elle hanya tertawa kecil, membiarkan keduanya bersandar di tubuhnya sambil melangkah bersama-sama menuju ke mobil. “Oke, semuanya boleh cerita. Tapi gantian ya?” ucapnya lembut. Elle memiliki senyum yang lebar, tulus, seperti embun pagi yang mendinginkan hati siapa pun yang melihatnya. Salah satu hal yang membuat keluarga kecil Takahashi ini jatuh hati kepadanya. “Aku punya teman baru, namanya Rin! Dia menyukai Hello Kitty sama sepertiku. Kami duduk bers

  • The Sexy Stranger    39. Seperti Rumah

    Mentari pagi menyusup lembut melalui celah-celah tirai jendela rumah bergaya modern-minimalis yang berdiri megah di tengah kawasan elit itu. Udara segar mengalir melalui jendela yang terbuka sebagian, membelai lembut kulit Elle saat kakinya melangkah turun dari lantai atas. Rambut coklat gelapnya yang biasanya digerai, kini diikat seadanya hingga membentuk sanggul kecil yang manis di atas kepala. Entah ada dorongan dari mana, pagi ini Elle merasa ingin melakukan sesuatu yang sederhana tapi hangat untuk Ryuu dan kedua anaknya. Yaitu... memasak. Terbiasa melakukan segala sesuatunya sendiri sewaktu di Lakeview Inn, rasanya Elle mulai bosan karena semua kebutuhannya telah tersedia di Mansion ini. Semuanya memang tampak luar biasa mewah, tapi Elle merasa seolah ada yang hilang darinya. Well, ia harus melakukan sesuatu agar pikirannya tidak melantur kemana-mana, dan sekarang ia sudah tidak sabar untuk menyentuh alat-alat memasak. Entah kenapa, membayangkan wajah Ayaka da

  • The Sexy Stranger    38. Rusa Kecil Di Antara Serigala Lapar

    Di dalam sebuah walk-in closet mewah, seorang gadis berdiri diam dalam gaun malam berwarna biru safir yang membalut tubuhnya dengan anggun. Potongannya sederhana namun tampak elegan, memperlihatkan lekuk bahu dan tulang selangkanya dengan cara yang begitu lembut. Rambutnya yang coklat gelap berkilau disanggul rapi dengan beberapa helai dibiarkan menjuntai, menambah kesan lembut sekaligus dewasa. Gadis itu menatap pantulan dirinya di depan cermin, mencoba meyakinkan diri sendiri bahwa ia telah siap. Tapi masalahnya, sejak tadi jantungnya terus berdegup dengan kencang. Malam ini Ryuu mengajak Elle makan malam di luar, namun ini bukanlah makan malam biasa. Ini adalah jamuan eksklusif yang diadakan oleh salah satu klien terbesar di perusahaan Ryuu, yaitu keluarga Hamilton, penguasa properti dan perhotelan di New York. Para tamu yang hadir adalah orang-orang penting, kalangan atas, dan tentu saja para sosialita dan pebisnis yang memiliki banyak kepentingan. Termasuk

  • The Sexy Stranger    37. Dunia Yang Baru

    Langit biru membentang luas di kejauhan, dihiasi awan tipis yang melayang tenang. Suara baling-baling helikopter terdengar konsisten dan mantap, mengisi ruang kabin dengan dengung lembut yang anehnya terasa menenangkan bagi Elle. Ia duduk di kursi kulit yang empuk, bersandar dengan Ayaka yang tertidur pulas di pangkuannya. Tangan mungil gadis kecil itu menggenggam jemari Elle dengan erat, seolah tak ingin terlepas. Tepat di seberang Elle, ada Ryuu yang sedang memangku Akio yang juga telah terlelap. Tubuh kecil bocah itu bersandar nyaman di dada Daddy-nya, dan sesekali mengguman pelan dalam tidurnya. Elle pun mengalihkan pandangannya ke jendela. Dari ketinggian ini, Lakeview Inn tampak semakin lama semakin mengecil, hingga nyaris tak terlihat di antara pepohonan yang menghijau. Tempat yang selama ini menjadi rumah yang nyaman serta awal dari semua kebahagiaan dalam hidupnya. Perasaan Elle bercampur aduk. Ada duka yang menggelayut, karena ia meninggalkan lokasi yang s

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status