Davidoff sengaja menahan Viktor. Dia terlihat sangat terobsesi dengan menantunya."Ke mana kau akan pergi? Apakah kau akan menemui kami lagi?"Semua orang terdiam menunggu Viktor berbicara. Namun, Viktor terlihat tidak berminat berbicara banyak dengan kedua mertuanya."Dan, apakah kau tidak membenci kami berdua?"Ada kesedihan mendalam yang Viktor tangkap dari suara yang baru saja keluar dari mulut Davidoff."Saya akan pergi menemui Zoya dan Kakek."Viktor mengakhiri perkataannya dengan senyum sarkas. Dia pergi tanpa berpaling menatap wajah Davidoff ataupun Galana."Viktor, kau harus berhati-hati! Karena Maksim dan keluarganya terlalu berbahaya."Viktor tidak memedulikan teriakan Galana. Dia terus melangkah bersama Vasili yang masih setia di sisinya. Ya, keduanya memasuki mobil.Sementara itu, Davidoff dan Galana menatap kepergian Viktor dengan cemas."Mari, Tuan dan Nyonya! Silakan ikuti saya!"Seorang anak buah Viktor segera mengambil alih situasi agar sepasang suami istri tersebut
Nada bicara yang tinggi membuat semua orang tahu bahwa Lenin sedang meluapkan kekecewaannya kepada sang anak."Apakah maksud Anda adalah mereka, Tuan Lenin?!"Viona menunjuk sekelompok orang yang berdiri tidak jauh di belakang mereka. Ya, mereka adalah anak buah Maksim yang selama ini sangat setia. Namun, di mana Feliks?! Ya, di mana dia?! Karena sejak tadi, asisten Maksim tersebut tidak menampakkan batang hidungnya."Sial! Mengapa mereka bisa tertangkap?!"Maksim sangat kecewa karena nyatanya tak ada yang bisa membebaskan dirinya juga kedua orang tuanya dari para polisi. Ia menghela napas panjang.'Bukankah Feliks masih berada di perusahaan keluarga Konstantin untuk mengurus surat-surat pengalihan kekuasaan keluarga ini? Apakah aku harus menghubunginya sekarang?'Ada keraguan yang muncul di hati Maksim. Namun, Maksim sendiri tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi kepadanya jika ia keluar dari mansion dan mendekam di penjara."Bukankah saya bisa menghubungi seorang Pengacara?
Caleb bertanya tanpa merasa bersalah. Dia juga menatap Viktor yang sedang tertawa kecil."Ada apa?! Bagaimana Anda bisa membiarkan pria asing masuk ke kamar saya?! Bagaimana Anda bertanggung jawab akan hal ini, Tuan Caleb?!"Xandrova terlihat benar-benar marah hingga wajahnya merah padam. Dia juga bertolak pinggang ketika meluapkan amarahnya kepada Caleb."Apakah maksud Anda adalah Tuan Muda Viktor?"Di tengah kebingungannya, Xandrova melirik pria tampan yang tadi memeluknya dari belakang.'Mengapa Caleb memanggil pria ini dengan sebutan Tuan Muda Viktor? Apakah dia adalah Viktor ku? Ah, rasanya tidak mungkin!'Xandrova menolak kenyataan di depan kedua matanya. Namun, bukankah Caleb tidak akan berbohong?"Zoya, mengapa kau tidak mengenali aku? Tidak tahukah kau bahwa aku merindukanmu setiap saat?"Viktor mendekati Xandrova yang masih terbengong-bengong dengan penampilan barunya."Aku mengenali suaramu, tetapi ...."Dan sekali lagi, Viktor mendekap tubuh langsing Xandrova. Kali ini, wa
"Ego."Satu kata yang berhasil keluar dari mulut Gennadius berhasil mengagetkan semua orang di sana. Tak ada yang berani berkomentar atau membantah jawaban Gennadius, termasuk Viktor."David dan Galana belum siap memiliki seorang anak karena masih memiliki keegoisan yang tinggi. Namun, saya memakluminya."'Apa aku tidak salah dengar? Mengapa Kakek memaklumi Papa dan Mama yang sudah menelantarkan Zoya?'Viktor tak henti-hentinya penasaran. Sebab, pria itu tahu bagaimana rasanya hidup tanpa kasih sayang orang tua."Maaf, Kakek. Mengapa Anda memaklumi tindakan Papa David dan Mama Galana? Karena menurut saya, Papa dan Mama sudah seharusnya merawat darah daging mereka sendiri."Pendapat Viktor memang benar. Sebagai orang tua, sudah sepatutnya Davidoff dan Galana bertanggung jawab membesarkan buah hati mereka, Xandrova Zoya Konstantin. Bukan hanya Viktor yang memiliki pemikiran seperti itu, tetapi juga semua orang."Yeva, kau dan Lada tahu betul, mengapa saya melakukan hal tersebut?!"Tidak
Vasili merasa tidak sampai hati menganggu kedua majikannya. Namun apa daya, dia harus menyela pembicaraan Viktor dan Xandrova."Maaf, Tuan dan Nona Muda. Kita sudah sampai di mansion keluarga Romanov."Vasili memberitahu majikannya. Keduanya pun menoleh."Oh, inikah mansion keluarga Romanov yang kau katakan itu, Viktor? Besar dan mewah sekali.""Silakan, Nona!"Seorang penjaga membukakan pintu untuk Xandrova. Wanita tersebut pun tersenyum. Tak ada kebahagiaan bagi Viktor, selain melihat sang istri tersenyum."Terima kasih."Xandrova memang senantiasa tersenyum dan menyapa siapa saja, tanpa memedulikan status mereka."Mari, Zoya!"Keduanya menaiki beberapa anak tangga diikuti oleh Vasili."Tolong parkirkan mobil Tuan Muda!"Vasili memberikan kunci kepada satu penjaga, lalu menyusul tuannya."Selamat malam, Tuan Muda dan Nona Muda."Seorang pria menyambut kedatangan Viktor dan Xandrova dengan senyum dan salam sapa yang sangat sopan."Zoya, perkenalkan! Dia adalah Damien, kepala pelayan
Vasili mengeluhkan sikap Viktor dan Xandrova di dalam hati sambil memalingkan wajahnya ke jendela. 'Astaga! Lagi dan lagi, Tuan Muda memamerkan kemesraan dengan Nona Zoya di depan kedua mataku. Tidak tahukah dia bahwa aku sangat anti dengan wanita? Anti dan bahkan sangat jijik.' "Viktor, kau memang benar. Perjalanan dari St Petersburg ke Moskow hanya menghabiskan waktu 60 menit saja." Xandrova berkata kepada Viktor saat mereka sedang berada di dalam mobil menuju mansion keluarga Romanov yang berada di distrik Dmitrovka, Moskow. "Kau terlalu lugu, Zoya. Kau tahu? Kakek menderita stroke akibat jatuhnya perusahaan keluargamu di tangan Maksim. Namun, aku tidak menyangka kau masih bisa tersenyum dan tidak terpengaruh dengan kondisi kesehatan Kakek." "Semua ini karenamu, Viktor. Kau selalu menyemangati aku. Dan, seperti yang pernah aku katakan bahwa aku percaya kau telah memilihkan Dokter terbaik untuk merawat Kakek Gennadius." 'Aku berkata jujur kepadamu, Viktor. Terima kasih telah me
"Katakan saja di sini! Tidak apa-apa."Usai mendapatkan lampu hijau dari majikannya, Vasili pun menyampaikan laporan tanpa ragu-ragu."Baiklah, Tuan Muda."Vasili melirik Xandrova sejenak. Dia berkata di dalam hati, 'paras Nona Zoya yang cantik, sesuai dengan hatinya yang juga sama-sama cantik. Setiap kali mendengar Nona Zoya bertutur kata, aku seolah terhipnotis.'Oh, apakah Vasili mulai memperhatikan Xandrova? Bukankah Vasili tidak suka berada di dekat wanita? Sebenarnya ada apa dengan pria ini?"Saat ini, Nona Viona tengah berada di kantor polisi bersama dengan pengacara keluarga Romanov yang akan menuntut Tuan Lenin dan keluarganya.""Lalu, bagaimana dengan perusahaan keluarga Konstantin yang berada di tangan Maksim?!"Mendengar pertanyaan dari suaminya, tentu saja Xandrova ingin perusahaan yang sudah dibangun oleh keluarganya selama bertahun-tahun dapat kembali ke pangkuan sang kakek. Bukan hanya Xandrova yang menginginkan semua itu, tetapi juga semua orang."Anda tidak perlu kha
Xandrova memasuki ruangan besar di mana suaminya duduk bekerja di sana sepanjang hari. Dia melihat Viktor sedang menutup laptopnya. Di sisi Viktor berdiri Leonid yang sedang memandangi Xandrova."Oh astaga! Zoya, kau cantik sekali!"Xandrova tersipu malu mendengarkan pujian dari Leonid."Apakah kau ingin saya menutup mulutmu dengan dasi, Leon?!"Viktor menggertak Leonid sambil menatapnya. Dia memakai jasnya sambil berjalan menuju Xandrova."Mengapa kau memintaku untuk datang ke sini, Viktor?""Karena aku memiliki surprise untukmu, Zoya."Leonid segera menyusul Viktor yang sudah keluar terlebih dahulu menuju meja Veronika. Diam-diam, kedua mata Leonid memperhatikan gerak-gerik sang sekretaris."Halo, Nona Zoya. Selamat datang di perusahaan RHC."Veronika berdiri, lalu membungkukkan badan seraya mengucapkan kalimat sambutan kepada Xandrova. Istri dari Viktor tersebut pun membalasnya dengan senyum."Zoya, sebelum kau salah paham denganku, maka aku akan menjelaskan terlebih dahulu. Perken