Vasili mengeluhkan sikap Viktor dan Xandrova di dalam hati sambil memalingkan wajahnya ke jendela. 'Astaga! Lagi dan lagi, Tuan Muda memamerkan kemesraan dengan Nona Zoya di depan kedua mataku. Tidak tahukah dia bahwa aku sangat anti dengan wanita? Anti dan bahkan sangat jijik.' "Viktor, kau memang benar. Perjalanan dari St Petersburg ke Moskow hanya menghabiskan waktu 60 menit saja." Xandrova berkata kepada Viktor saat mereka sedang berada di dalam mobil menuju mansion keluarga Romanov yang berada di distrik Dmitrovka, Moskow. "Kau terlalu lugu, Zoya. Kau tahu? Kakek menderita stroke akibat jatuhnya perusahaan keluargamu di tangan Maksim. Namun, aku tidak menyangka kau masih bisa tersenyum dan tidak terpengaruh dengan kondisi kesehatan Kakek." "Semua ini karenamu, Viktor. Kau selalu menyemangati aku. Dan, seperti yang pernah aku katakan bahwa aku percaya kau telah memilihkan Dokter terbaik untuk merawat Kakek Gennadius." 'Aku berkata jujur kepadamu, Viktor. Terima kasih telah me
"Katakan saja di sini! Tidak apa-apa."Usai mendapatkan lampu hijau dari majikannya, Vasili pun menyampaikan laporan tanpa ragu-ragu."Baiklah, Tuan Muda."Vasili melirik Xandrova sejenak. Dia berkata di dalam hati, 'paras Nona Zoya yang cantik, sesuai dengan hatinya yang juga sama-sama cantik. Setiap kali mendengar Nona Zoya bertutur kata, aku seolah terhipnotis.'Oh, apakah Vasili mulai memperhatikan Xandrova? Bukankah Vasili tidak suka berada di dekat wanita? Sebenarnya ada apa dengan pria ini?"Saat ini, Nona Viona tengah berada di kantor polisi bersama dengan pengacara keluarga Romanov yang akan menuntut Tuan Lenin dan keluarganya.""Lalu, bagaimana dengan perusahaan keluarga Konstantin yang berada di tangan Maksim?!"Mendengar pertanyaan dari suaminya, tentu saja Xandrova ingin perusahaan yang sudah dibangun oleh keluarganya selama bertahun-tahun dapat kembali ke pangkuan sang kakek. Bukan hanya Xandrova yang menginginkan semua itu, tetapi juga semua orang."Anda tidak perlu kha
Xandrova memasuki ruangan besar di mana suaminya duduk bekerja di sana sepanjang hari. Dia melihat Viktor sedang menutup laptopnya. Di sisi Viktor berdiri Leonid yang sedang memandangi Xandrova."Oh astaga! Zoya, kau cantik sekali!"Xandrova tersipu malu mendengarkan pujian dari Leonid."Apakah kau ingin saya menutup mulutmu dengan dasi, Leon?!"Viktor menggertak Leonid sambil menatapnya. Dia memakai jasnya sambil berjalan menuju Xandrova."Mengapa kau memintaku untuk datang ke sini, Viktor?""Karena aku memiliki surprise untukmu, Zoya."Leonid segera menyusul Viktor yang sudah keluar terlebih dahulu menuju meja Veronika. Diam-diam, kedua mata Leonid memperhatikan gerak-gerik sang sekretaris."Halo, Nona Zoya. Selamat datang di perusahaan RHC."Veronika berdiri, lalu membungkukkan badan seraya mengucapkan kalimat sambutan kepada Xandrova. Istri dari Viktor tersebut pun membalasnya dengan senyum."Zoya, sebelum kau salah paham denganku, maka aku akan menjelaskan terlebih dahulu. Perken
"Tuan Davidoff, apakah hari ini Anda tidak akan pergi untuk memberikan kesaksian di kantor polisi?"Damien menatap wajah Davidoff tanpa ekspresi."Tidak. Hari ini saya tidak memiliki jadwal apapun.""Bagus jika begitu. Sepertinya Anda perlu jalan-jalan keliling mansion ini agar tahu di titik mana saja kami memasang kamera CCTV!"Damien pergi meninggalkan Davidoff yang masih tercengang akibat perkataannya.'Saya harus melaporkan hal ini kepada Tuan Vasili. Namun, bukankah saat ini Tuan dan Nona Muda masih berada di dalam pesawat?'Rencana tetaplah menjadi bagian dari rencana. Damien senantiasa menjaga sikapnya dalam bekerja. Dia tidak segan-segan membeberkan apapun yang dilakukan oleh Davidoff jika itu adalah hal yang ganjil.***"Canada, I'm here now!"Xandrova berseru gembira ketika menginjakkan kakinya di Kanada. Dia terlampau senang tiba di Kanada bersama Viktor."Tuan Muda, apakah Nonaー"Suara Vasili tertahan saat Viktor mengangkat satu tangannya meminta agar sang bodyguard diam.
"Rupanya Papa masih menginginkan Viona! Namun jika aku lihat lebih teliti lagi, Viona berusaha menolak kehadiran Papa dan dia mencoba berontak dari sikap Papa yang semena-mena."Viktor mengulang video tersebut sebanyak tiga kali. Dia juga membaca keterangan yang berada di bawahnya."Oh, rupanya begini kronologinya ....""Viktor? Viktor?"Viktor segera menyudahi kegiatannya. Dia meletakkan ponsel di atas meja. Kemudian, berjalan menghampiri Xandrova yang celingukan mencari-cari dirinya."Aku di sini, Sweetie."Viktor naik ke ranjang dan memberikan kecupan selamat pagi singkat di dahi Xandrova."Halo, Sweetie. Selamat pagi. Bagaimana tidurmu?"Xandrova melingkarkan kedua tangannya di leher Viktor."Aku pikir, kau pergi lagi."Dengan gayanya yang manja, Xandrova berhasil membuat jantung Viktor berdegup lebih cepat."Bukankah aku sudah berjanji untuk tetap di sini bersama denganmu, Zoya? Mengapa kau meragukan kata-kata Suamimu yang tampan ini?"Keduanya pun terkekeh dan saling menggoda sa
Setelah berada selama 7 jam di atas langit, kini Viktor dan Xandrova telah sampai di London, Inggris. Seperti biasa, Viktor dan Vasili menunggu Xandrova selesai membuat vlog untuk keperluan konten di media sosial. Sesekali Viktor tertawa melihat tingkah usil Xandrova yang menggemaskan. Dan tanpa disadari, Vasili mengukirkan senyum tipis di bibirnya.'Nona Zoya memang memiliki kepribadian luar biasa. Aku membayangkan, bagaimana anak Tuan Muda Viktor dan Nona Zoya saat lahir nanti. Perpaduan gen sempurna yang pernah ku ketahui di dunia ini. Mereka berdua akan melahirkan anak-anak jenius.'Vasili menyudahi angan-angannya ketika mendengar suara Xandrova memanggil namanya."Vasili, mengapa kau melamun? Apa yang sedang kau pikirkan?"Xandrova melambaikan tangan ke arah Vasili. Pria itu bergegas berlari mendekati Viktor dan Xandrova yang sedang berdiri agak jauh di depannya."Maaf atas keteledoran saya, Nona Zoya."Vasili menundukkan kepala berulang kali sambil meminta maaf kepada Xandrova.
Viktor melirik istrinya sebelum mereka naik ke ranjang masing-masing untuk dipijat."Kita akan hidup abadi di surga Tuhan, Zoya."***Vasili masih duduk dengan setia menunggu kedua majikannya. Dia sendiri mengabaikan perintah Xandrova untuk menikmati layanan spa yang terdapat di hotel ini secara cuma-cuma. Vasili memilih untuk duduk menikmati kopi juga keindahan kota London dari tempatnya."Aku memang tidak terbiasa disentuh oleh wanita. Bahkan di usiaku sekarang, aku tidak pernah memiliki seorang kekasih. Entahlah! Aku hanya trauma dengan wanita sejak kematian Nyonya Yekaterina yang tragis."Vasili tidak tahu bahwa di belakangnya Viktor dan Xandrova berdiri mendengarkan setiap kata yang terucap dari mulutnya. Xandrova menutup mulutnya karena terkejut. Xandrova juga menatap Viktor sambil mengangkat kedua bahunya."Vasili, apapun yang kau pikirkan tentang kedua mertua saya tidaklah benar."Xandrova maju beberapa langkah menuju Vasili yang terkaget-kaget dengan kedatangan kedua majikann
Morzevich pun tidak menyadari kehadiran Viktor juga Xandrova hingga akhirnya suara sang cucu menyadarkannya."Apa kabar, Nyonya Mozza?"Viktor mengembangkan senyum di bibirnya yang kemerahan. Begitu juga dengan Xandrova. Keraguan wanita itu pun hilang."Viktor!"Morzevich pun melangkah menyambut sang cucu."Mengapa kau tidak memanggilku, Vlad?"Morzevich sempat-sempatnya memarahi sang suami yang tidak memberitahu kedatangan Viktor."Oh, apakah kau adalah Zoya? Kau lebih cantik daripada di media sosial!"Morzevich mengusap lembut kedua pipi Xandrova dengan kedua tangan sambil tersenyum.Sapaan ramah Morzevich membuat Xandrova semakin yakin untuk tetap tenang dan percaya diri. Dia akhirnya tahu kebenaran ucapan Viktor yang berkata bahwa kakek dan neneknya adalah orang baik."Ayo masuk!"Morzevich menggenggam erat tangan Xandrova dan berjalan masuk ke kamar hotelnya."Kau pasti lelah diajak Viktor ke sana kemari. Viktor memang benar-benar Cucu kurang ajar!"Semua orang duduk di ruang tam