Share

Chapter 2

Author: Fura Ferra
last update Last Updated: 2020-10-04 11:14:36

"Bisakah kau menemaniku beberapa hari ini di tempatku?" ajaknya, aku menaikkan satu alis mataku.

"Tempatmu?" Aku sedikit tidak mengerti apa yang ia maksud dengan tempatnya.

"Ahh, maksudku ke kasino milikku yang berada di Las Vegas, kau libur dari sekolahmu, bukan?" jawabnya seketika membuat mataku melebar.

"Kau memiliki kasino di Las Vegas?" tanyaku dan ia mengangguk.

"Mengapa kau baru memberitahuku, huh? Aku ingin belajar tentang berjudi sejak lama." Aku sedikit mencengkram lengannya.

"Karena kau masih terlalu muda untuk mengerti dunia itu, Nuva-ku sayang. Dan sekarang kau sudah cukup besar untuk mengerti," jawab Levy sambal tertawa kecil.

"Kau benar mengajakku, bukan?" tanyaku bersemangat.

Aku selalu mendengar tentang kasino yang katanya hiburannya sangat bagus, karena itu aku sangat bersemangat sekali ketika Levy mengajakku.

"Tentu saja, bersiap-siaplah kita berangkat sekarang. Aku sudah meminta izin pada Papa dan Mama untuk mengizinkanmu ikut bersamaku," jawab Levy sambil mengusap kepalaku.

Aku memeluk Levy dengan kencang, meski begitu Levy tidak merasakan sakit sama sekali. Kulihat wajahnya sedikit memerah, mengapa akhir-akhir ini wajah mereka memerah? Apa itu sebuah wabah?

"Nuva, jika kau memelukku seperti itu aku bisa menerjangmu saat ini juga," bisik Levy di telingaku.

"Jika kau melakukannya aku akan ...," Aku menjeda kalimatku sambil menatap wajah Levy yang kian merona. "... mencubitmu hingga dagingmu terkelupas," lanjutku langsung saja mencubit pinggangnya dengan keras.

"Aw ... Nuva, kau benar-benar," gerutu Levy sambil mengelus pinggangnya.

"Aku akan bersiap-siap." Aku merasa senang sekali dan berlari memasuki kamarku.

"Kau tidak perlu membawa pakaian, kau bisa membelinya di sana," kata Levy yang langsung merebahkan tubuhnya di ranjang besar milikku.

"Baiklah, kau sudah menyiapkan barang-barangmu?" tanyaku sambil menutup pintu walk in closet.

"Sudah, kau tenang saja. Kita berangkat sekarang agar nanti malam kita sampai di sana," jawabnya, aku mengangguk lalu mengambil tas kecilku yang hanya berisikan ponsel dan dompet.

Kami berdua keluar kamar lalu berjalan ke pintu utama, di sana sudah ada Papa dan Mama yang sepertinya ingin berpergian juga.

"Nuvaca,"panggil Mama.

"Apa kalian berdua akan pergi?" tanyaku saat menghampiri mereka berdua.

"Papa ingin mengajak Mama bulan madu," jawab Mama sambil tertawa pelan.

"Sudah lama Papa tidak bepergian dengan Mama, jadi bisakah kau tidak mengganggu Papa dan Mama saat berbulan madu?" kata Papa sambil mengacak rambutku.

"Tentu tidak akan, aku akan pergi bersama Levy, kalian tahu itu, bukan?" jawabku sedikit kesal karena rambutku menjadi berantakan.

"Levy, jaga Nuvaca baik-baik," kata Mama pada Levy, Levy sedikit bergidik ngeri saat merasakan aura hitam di sekitar Mama.

"Jika Nuvaca terluka sedikit saja, aku akan membunuhmu," lanjut Mama masih dengan senyumannya.

"Te-tentu saja, Mama. Aku akan menjaganya dengan taruhan nyawaku," jawab Levy yang ketakutan, aku hanya tertawa kecil melihatnya.

"Kami akan bersenang-senang jadi Mama dan Papa tidak perlu khawatirkan diriku," kataku untuk menenangkan Mama.

"Baiklah, kalian pergilah," kata Papa, aku mengangguk lalu memasuki mobil hitam yang akan kami gunakan untuk pergi.

Sedikit aku melihat raut wajah serius Papa saat berbicara dengan Levy, aku tidak bisa mendengar percakapan mereka, tetapi saat melihat raut wajah Mama yang berseri ketika melihat ke arahku, aku tidak memikirkan hal lain.

Levy masuk dan duduk di sebelahku, kami berdua duduk di kursi penumpang. Sesaat aku melambaikan tangan pada Papa dan Mama dan mereka berdua membalasnya dengan senyuman. Mobil hitam yang aku naiki pun mulai melaju.

"Aku tidak melihat Lucas dan Alves, di mana si penyuka bunga dan si bodoh itu?" tanyaku pada Levy, Levy menoleh ke arahku lalu tertawa kecil.

"Kau memanggil mereka dengan sangat lucu, Nuva," jawabnya. "Mereka sedang ada tugas jadi tidak ikut dengan kita," lanjut Levy.

"Hmm ... begitu, berapa lama kita akan sampai?" tanyaku sambil membuka ponsel.

"Sekitar tiga jam atau lebih karena kita tidak menaiki jet pribadi, jika kau lelah bersandarlah di pelukanku," jawabnya sambil merentangkan kedua tangannya.

"Dalam mimpimu," jawabku datar dan Levy seperti biasa tertawa terbahak-bahak lalu merangkul dan mencium kepalaku.

Levy memang suka sekali seenaknya mencium, memeluk, bahkan terkadang suka sekali melakukan yang tidak-tidak. Mama berkata, bahwa itu wujud kasih sayangnya padaku maka, aku harus menerima kasih sayang yang diberikan olehnya. Sesungguhnya aku tidak cukup mengerti tentang itu.

"Levy," panggil Navier.

"Aku tahu, biarkan saja," jawab Levy sambil tertawa kecil.

"Ada apa?" tanyaku pada Navier.

Navier, lelaki berkulit pucat dengan senyuman ramah, tetapi tidak suka banyak bicara. Ia adalah salah satu anggota keluarga Juggernaut, Navier juga tangan kanan Levy yang paling terpercaya. Semua yang mengabdikan diri di keluarga Juggernaut sudah menjadi anggota keluarga Juggernaut.

"Tidak ada apa-apa, Nuvaca. Aku hanya mengingatkan Levy agar tidak terlalu dekat denganmu. Kau tahu kan dia lelaki mesum," jawab Navier tanpa menoleh, tapi aku tahu ia sedang tersenyum.

"Hahaha ... mereka semua sama saja," jawabku tertawa lalu melihat keluar jendela.

Levy menyandarkan kepalanya pada bahuku, aku tidak merasa keberatan karena ini sudah biasa sejak dulu. Satu jam telah berlalu hingga aku merasa mengantuk.

"Nuva, apa kau mengantuk?" tanya Levy, aku hanya mengangguk sambil memejamkan mataku.

"Makanlah permen ini, mungkin kau akan merasa segar." Levy menyodorkan permen berwarna putih dan aku langsung memakannya.

Rasanya aku semakin mengantuk dan ku sandarkan kepalaku ke bahu Levy. Aku sudah tidak tahan lagi, mataku terasa berat. Semoga saja setelah bangun nanti sudah sampai di Las Vegas. Dan saat kurasakan tangan Levy yang mengelus lembut rambutku, kegelapan mulai menyapaku.

***

Related chapters

  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 3

    Levy mengecup sekilas rambut Nuvaca, disandarkannya tubuh

    Last Updated : 2020-10-04
  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 4

    Di sisi lain, Jon, Rin, dan Ash

    Last Updated : 2020-10-04
  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 5

    Aku terbangun dari tidurku, cahaya temaram menerangi penglihatanku. Seingatku tadi berada di dalam mobil menuju Las Vegas, lalu mengapa aku berada di atas ranjang?Kugerakan tubuhku untuk bangun, tetapi ada sesuatu yang menindih perutku. Saat kubuka selimut yang menutupi tubuhku, aku melihat sebuah tangan yang melingkar sedang memelukku. Kubuka selimut itu dengan sekali sentakan, di sanalah aku melihat Levy yang sedang tertidur pulas hanya memakai kemeja putih dengan dua kancing atasnya yang terlepas tanpa memakai eyepatch miliknya."Levy," panggilku lembut, kelopak matanya kini sedikit terbuka lalu tersenyum melihatku."Kau sudah bangun rupanya," ujar Levy lalu mencoba duduk, aku hanya mengangguk."Kita sudah sampai sejak dua jam yang lalu, jika kau ingin tahu. Aku tidak tega membangunkanmu jadi aku menggendongmu ke dala

    Last Updated : 2020-10-04
  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 6

    "Ada apa ini?" Aku mendengar suara Levy yang semakin mendekat."Nuva! Ya, Tuhan ! Apa kau terluka?" Levy berlari mengahampiriku lalu membantuku berdiri."Ya, setidaknya gaun yang kau berikan tidak kotor karena makanan dan minuman itu," jawabku sambil membersihkan sedikit debu di pakaianku."Siapa yang melakukan ini padamu? Jika ada yang melapor pada Mama tamatlah riwayatku," tanya Levy kini wajahnya terlihat sangat kesal."Wanita itu," jawabku santai sambil menunjuk wanita tadi yang mendorongku, Levy menoleh ke arah yang kutunjuk."Kau!""Levy, gadis kecil itu berbohong. Dia saja yang terlalu berlebihan, mengapa juga kau memilih bersama gadis kecil itu. Ia tidak akan dapat memuaskanmu, Levy-ku sayang," jawab wanita itu sambil bergelayut di lengan Levy."Levy," panggilku, Levy menoleh dan menat

    Last Updated : 2020-10-04
  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 7

    Dua hari telah berlalu, setelah sehari yang lalu Levy

    Last Updated : 2020-10-04
  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 8

    "Aku ... aku tidak memiliki teman di sana," jawab Nuvaca lirih.

    Last Updated : 2020-10-04
  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 9

    Cahaya temaram terlihat di sebuah kamar besar, meski sudah pagi menjelang siang hari, kamar besar itu tertutup rapat tanpa ada pergerakan yang berarti di atas sebuah ranjang besar. Seseorang mencoba membuka pintu kamar, tetapi sayangnya terkunci.BRAAAKKKPintu itu terbuka dengan paksa dan jatuh begitu saja. Terlihat seorang pria memakai pakaian serba hitam dan topi fedora dengan kaki setengah terangkat, sepertinya ia telah menendang keras pintu itu."Lucas, kau merusaknya lagi." Terdengar suara lembut seorang gadis yang masih dengan posisi tidurnya yang terlihat seksi."Nona, saatnya bangun. Sudah hampir siang dan anda belum terbangun," jawab Lucas sambil mendekati gadis itu dan menyibak selimut putih yang menutupi tubuhnya."Dan kau, Levy! Mengapa kau tidur ber

    Last Updated : 2020-10-04
  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 10

    Seorang pria yang terlihat muda terluka di tengah hutan, pria bersurai perak dan memakai jubah hitam itu terlihat sedang menyandar pada pohon besar. Tubuh pucatnya banyak mengluarkan darah, napasnya pun terlihat lambat. Nuvaca terkejut dengan apa yang dilihatnya, tetapi ia tidak terkejut dengan tubuh pria itu. Nuvaca terkejut karena wajah pria itu, wajah pria itu terlihat memiliki sisik ular yang mengkilap keemasan.Nuvaca dengan gugup ingin menyentuh pria itu, tetapi ada sesuatu yang melindunginya. Suara desisan terdengar si telinga Nuvaca, sesaat ia menatap tubuh pria itu dan mendapati dua ekor ular melilit tubuhnya."Astaga! Aku harus bagaimana? Kau tergigit ular," gumam Nuvaca saat melihat kedua ular itu.Nuvaca mendekat lalu mencoba mengusir kedua ular itu, tetapi tanpa diduga salah satu ular itu menggigit kakinya."

    Last Updated : 2020-10-04

Latest chapter

  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 17

    3rd Wave - the lastHari ketiga Lucas dan Alves sudah membersihkan diri, kini mereka tengah duduk di ruang tamu dengan sarapan yang tersaji di meja dan satu set cangkir teh hangat.

  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 16

    Tanpa merasa takut ketuanya tertembak, anak buah Lucas langsung menembakkan puluhan peluru ke arah musuh yang menjulang tinggi besar dan sedang mencekik Lucas.Beberapa detik saat senjata itu ditembakkan Lucas melakukan backflip melompati mafioso yang masih mencekiknya itu hingga dirinya kini berada di belakang tubuh pria itu.

  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 15

    DOORRRSebuah tembakan yang dilesatkan Alves berhasil menumbangkan 4 orang musuh sekaligus, mengingat riotgun dapat mengeluarkan pecahan peluru yang menyebar ke segala arah.

  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 14

    2nd WavePagi harinya, suara dentuman granat membuat Lucas yang sedang tertidur pulas di sebuah sofa terbangun seketika saat mendengar ledakan keras itu."Ah sial! Ada apa lagi!" dengkusnya kesal."Warlock! Cepat ambil senjatamu! Kini jumlah mereka lebih banyak dari sebelumnya!" ujar Alves yang sudah bangun sejak pagi buta seraya berlari ke arah pintu keluar.DOORRDOORRDOORRTembakan yang terlihat seperti berasal dari sebuah senapan mesin membuat Alves melompat menghindari tembakan yang menembus pintu kayu, hingga membuat cahaya matahari dapat masuk ke celah-celah lubang peluru itu. Dengan cekatan Alves menembakkan senjat

  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 13

    DOORRDOORRKeduanya mulai saling unjuk kebolehan dalam menggunakan senjata, Lucas yang sejatinya pengguna pisau pun tidak ingin kalah dengan kehebatan bidikan Alves meskipun tembakan Lucas sempat berkali-kali meleset. Beberapa musuh mulai mencoba m

  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 12

    5 days ago,Los Angeles,11:45am.

  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 11

    "Aku mau," jawabku bersemangat, aku rindu mereka semua.Crapy si derik, Zora si cobra, Lea si anaconda, dan terakhir Seth rasa ular terbesar dunia dunia, boa. Mereka semua adalah ular jantan, kecuali hanya Lea si ular betina. Ivory sedari dulu memang tidak tinggal di mansion keluarga Juggernaut, tetapi ia tetap bagian dari keluarga Juggernaut.Sepuluh tahun tahun yang lalu aku menemukannya bersimbah darah, lalu aku meminta Papa

  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 10

    Seorang pria yang terlihat muda terluka di tengah hutan, pria bersurai perak dan memakai jubah hitam itu terlihat sedang menyandar pada pohon besar. Tubuh pucatnya banyak mengluarkan darah, napasnya pun terlihat lambat. Nuvaca terkejut dengan apa yang dilihatnya, tetapi ia tidak terkejut dengan tubuh pria itu. Nuvaca terkejut karena wajah pria itu, wajah pria itu terlihat memiliki sisik ular yang mengkilap keemasan.Nuvaca dengan gugup ingin menyentuh pria itu, tetapi ada sesuatu yang melindunginya. Suara desisan terdengar si telinga Nuvaca, sesaat ia menatap tubuh pria itu dan mendapati dua ekor ular melilit tubuhnya."Astaga! Aku harus bagaimana? Kau tergigit ular," gumam Nuvaca saat melihat kedua ular itu.Nuvaca mendekat lalu mencoba mengusir kedua ular itu, tetapi tanpa diduga salah satu ular itu menggigit kakinya."

  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 9

    Cahaya temaram terlihat di sebuah kamar besar, meski sudah pagi menjelang siang hari, kamar besar itu tertutup rapat tanpa ada pergerakan yang berarti di atas sebuah ranjang besar. Seseorang mencoba membuka pintu kamar, tetapi sayangnya terkunci.BRAAAKKKPintu itu terbuka dengan paksa dan jatuh begitu saja. Terlihat seorang pria memakai pakaian serba hitam dan topi fedora dengan kaki setengah terangkat, sepertinya ia telah menendang keras pintu itu."Lucas, kau merusaknya lagi." Terdengar suara lembut seorang gadis yang masih dengan posisi tidurnya yang terlihat seksi."Nona, saatnya bangun. Sudah hampir siang dan anda belum terbangun," jawab Lucas sambil mendekati gadis itu dan menyibak selimut putih yang menutupi tubuhnya."Dan kau, Levy! Mengapa kau tidur ber

DMCA.com Protection Status