Share

Chapter 1

Penulis: Fura Ferra
last update Terakhir Diperbarui: 2020-10-04 11:14:04

Musim panas yang menyengat di kota Los Angeles, California - Amerika Serikat. Terlihat dari luar jendela mansion yang kini ku tempati, jalan setapak yang terlihat seperti terbakar.

"Fatamorgana yang indah." Kulihat banyaknya pria berjas hitam yang berlalu lalang di jalan setapak itu.

Braakk

Suara pintu terdengar dengan kerasnya, aku tahu siapa yang berani mendobrak pintuku. Hanya tiga makhluk itu yang sangat suka menjahiliku dengan mendobrak pintu kamar.

"Nuvac ...."

Aku menoleh dan mendapatkan seseorang berrambut coklat berwajah asia merentangkan kedua tangannya.

"Akhirnya kau sudah bangun. Ayo, makan siang, Papa dan Mama sudah menunggu," lanjutnya.

Aku mendekatinya perlahan dengan memasang wajah datar.

"Ada apa, Nuvaca?" tanyanya bingung.

Pletak

"Aw ... seperti biasa kau kasar sekali." Pria itu meringis setelah aku memukul kepalanya pelan.

"Bisakah kau masuk dengan cara yang normal?"

Menyebalkan, setiap mereka memasuki kamarku salah satu dari mereka pasti akan merusak pintu kamar. Apa mereka tidak berpikir sudah berapa pintu yang sudah mereka rusak dan membuatku selalu berpindah kamar.

"Hehehe ... maafkan aku, aku terlalu bersemangat jika menyangkut dirimu," jawabnya dengan senyum lebar, aku hanya bisa mengembuskan napasku dengan kasar.

Mereka semua selalu bersemangat jika menyangkut diriku, meski begitu itu membuatku senang. Aku mengelus kepalanya yang ku pukul tadi, merasa tidak enak karena pria di depanku ini jauh lebih tua dariku. Alves Shinigami Juggernaut, berusia dua puluh lima tahun bertubuh tinggi sedikit hiperaktif dan selalu membuat suasana menjadi ceria. Meskipun kadang menyebalkan, karena ia selalu meminta kue buatanku.

Kulihat wajahnya yang memerah, ada apa dengannya?

"Baiklah, aku akan turun setelah mengganti pakaianku kau keluarlah dan jangan merusak pintu," jawabku lalu menuju ruang walk in closet.

"Baiklah, pakai gaun yang indah kali ini, Nuvacaku sayang," jawabnya sambil berlalu.

Aku hanya bisa tertawa kecil mendengarkannya, setelah berganti pakaian dengan gaun pemberian Alves beberapa hari lalu, terdengar suara ponsel dari atas nakas dekat tempat tidurku. Kulihat layar ponsel milikku dan tertera nama di sana yang membuatku tersenyum.

"Hai," sapaku mengangkat telepon.

"My Little Moe, sedang apa bunga indahku saat ini?" jawab seseorang di seberang telepon.

"Ingin makan siang bersama dengan yang lainnya. Kau sendiri?" jawabku sambil berjalan keluar kamar.

"Seperti biasa menunggu sesuatu yang harus kumusnahkan. Salam untuk semuanya aku sangat merindukanmu, My Little Moe," balasnya.

"Sudah kukatakan aku bukan anak kecil lagi, Dante," desisku.

Yang sedang berbicara denganku adalah Dante Valdovinos Juggernaut, anak angkat tertua dari keluarga Juggernaut.

Entah mengapa, Papa dan Mama tidak memberikan gelar 'saudara' untuk mereka berempat. Dengan arti lain, meski mereka berempat adalah anak angkat dari Papa dan Mama, tetap saja tidak bisa dibilang bersaudara denganku. Karena semua yang bekerja pada Papa dan Mama adalah satu keluarga, itu menurut keluarga Juggernaut meskipun tidak menyandang nama keluarga Juggernaut, Papa dan Mama merasa semua pengikutnya adalah keluarganya. Indah, bukan?

"Tetapi, tetap saja kau adalah bunga kecilku yang indah, Azaku Nuvaca Juggernaut," jawabnya dingin, ini sudah menjadi kebiasaannya.

Jika aku menolak nama pemberian darinya, Dante pasti akan marah dan merasa aku tidak menurutinya lagi. Selama ini aku memang menurutinya, tidak ada alasan untuk menolak perintahnya. Benar-benar tidak ada, apa yang ia perintahkan membuatku menyukainya.

Doorr

Suara tembakan terdengar dari seberang telepon, aku berdecak kesal. Lagi-lagi Dante menghubunginya saat menjalankan misi.

"Dante!" desisku.

"Oppss ... aku lupa memakai peredam suara," jawabnya polos tanpa merasa bersalah.

"Sudah kukatakan berulang kali untuk fokus pada misimu. Bagaimana jika kau tertembak!"

Kesal dan khawatir menjadi satu, Dante memang selalu saja melakukan hal yang tidak berguna seperti menghubungiku di saat ia menjalankan misinya.

"Tenanglah, Sayang. Aku sudah membunuhnya dan kau tidak perlu mencemaskan aku. Aku bisa menjaga diriku dengan baik. Baiklah, aku akan mengerjakan sisanya dulu, aku akan menghubungimu nanti malam. Sampai jumpa, My Little Moe," jawabnya lalu menutup sambungan telepon.

Benar-benar menyebalkan! Sehebat apa pun dia, ia tetaplah seorang manusia biasa. Aku selalu mengkhawatirkan dirinya, tetapi ia selalu membantahnya. Sesampainya aku di ruang makan, Papa, Mama, Lucas, Alves, dan Levy sudah berada di meja makan.

"Maafkan keterlambatanku," ucapku lalu duduk di sebelah Mama.

"Bagaimana keadaan Dante?" tanya Mama lembut sambil menatapku.

Mama, adalah seorang ibu yang sangat lembut pada anak-anaknya dan tentunya menyayangi kami semua. Mama tidak suka menyembunyikan ekspresi wajahnya, sehingga jika ia senang maka ia akan selalu memuji anaknya dengan bangga. Tapi, jika Mama sedang marah, aku tidak dapat mendeskripsikannya, yang jelas entah tulang mana yang akan Mama patahkan. Seperti saat dulu ketika Papa dikabarkan berkencan dengan wanita lain, Mama tak segan-segan mematahkan kedua kaki Papa dengan kipasnya saja. Dan ternyata itu hanyalah sebuah kesalahpahaman, semenjak hari itu Papa tidak lagi membuat Mama marah. Lagi pula bagaimana Mama tahu jika Dante baru saja menghubungiku?

"Dante baik-baik saja, sepertinya ia baru saja menyelesaikan misi terbarunya."

"Baguslah, aku tahu dia adalah anak yang kuat."

Aku dapat melihat wajah Mama yang berseri-seri.

"Kau tampak cantik memakai gaun itu, Nuvaca."

Aku menoleh ke arah Papa yang kini memuji gaunku, gaun yang ku pakai saat ini memang indah pemberian Alves.

"Terima kasih, Papa." jawabku membalas senyuman Papa.

"Ahh ya, kalian semua mendapat salam darinya," kataku dan wajah mereka pun juga ikut berseri.

"Aku rindu padanya, sudah sepuluh tahun ia tidak kembali."

"Dante berada di sana berarti ada masalah besar yang terjadi, bukankah begitu, Papa?"

Aku mendengar perbincangan Lucas dan Levy, lebih baik aku mengisi perut kosongku dengan makanan terlebih dahulu.

"Ya, di sana sedang terjadi masalah besar sejak sepuluh tahun yang lalu," jawab Papa sambil kembali menyeruput kopi miliknya.

Aku tidak tahu apa yang terjadi sepuluh tahun yang lalu. Meskipun aku adalah anak kandung, tetapi Papa dan Mama hanya akan berbicara tentang pekerjaan pada Dante, Lucas, Alves dan Levy. Papa berkata, 'Ini adalah tugas para pria, tugasmu hanyalah menjadi wanita yang anggun seperti Mama' dan aku hanya bisa mengangguk menuruti perintah Papa.

Aku memakan makananku dalam diam, sedangkan mereka masih tetap membicarakan pekerjaan mereka. Sekilas Mama menatapku sambil tersenyum, aku hanya bisa membalas senyumannya. Setelah makan siang, aku berpamitan untuk kembali ke kamar.

"Nuva," panggil pria bersurai perak dengan penutup matanya di sebelah kiri.

"Ada apa, Levy?" jawabku sambil menoleh ke arahnya.

"Bisakah kau menemaniku beberapa hari ini di tempatku?"

***

Bab terkait

  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 2

    "Bisakah kau menemaniku beberapa hari ini di tempatku?" ajaknya, aku menaikkan satu alis mataku."Tempatmu?" Aku sedikit tidak mengerti apa yang ia maksud dengan tempatnya."Ahh, maksudku ke kasino milikku yang berada di Las Vegas, kau libur dari sekolahmu, bukan?" jawabnya seketika membuat mataku melebar."Kau memiliki kasino di Las Vegas?" tanyaku dan ia mengangguk."Mengapa kau baru memberitahuku, huh? Aku ingin belajar tentang berjudi sejak lama." Aku sedikit mencengkram lengannya."Karena kau masih terlalu muda untuk mengerti dunia itu, Nuva-ku sayang. Dan sekarang kau sudah cukup besar untuk mengerti," jawab Levy sambal tertawa kecil."Kau benar mengajakku, bukan?" tanyaku bersemangat.Aku selalu mendengar tentang kasino yang katanya hiburannya sangat bagus, karena itu aku sangat bersema

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-04
  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 3

    Levy mengecup sekilas rambut Nuvaca, disandarkannya tubuh

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-04
  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 4

    Di sisi lain, Jon, Rin, dan Ash

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-04
  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 5

    Aku terbangun dari tidurku, cahaya temaram menerangi penglihatanku. Seingatku tadi berada di dalam mobil menuju Las Vegas, lalu mengapa aku berada di atas ranjang?Kugerakan tubuhku untuk bangun, tetapi ada sesuatu yang menindih perutku. Saat kubuka selimut yang menutupi tubuhku, aku melihat sebuah tangan yang melingkar sedang memelukku. Kubuka selimut itu dengan sekali sentakan, di sanalah aku melihat Levy yang sedang tertidur pulas hanya memakai kemeja putih dengan dua kancing atasnya yang terlepas tanpa memakai eyepatch miliknya."Levy," panggilku lembut, kelopak matanya kini sedikit terbuka lalu tersenyum melihatku."Kau sudah bangun rupanya," ujar Levy lalu mencoba duduk, aku hanya mengangguk."Kita sudah sampai sejak dua jam yang lalu, jika kau ingin tahu. Aku tidak tega membangunkanmu jadi aku menggendongmu ke dala

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-04
  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 6

    "Ada apa ini?" Aku mendengar suara Levy yang semakin mendekat."Nuva! Ya, Tuhan ! Apa kau terluka?" Levy berlari mengahampiriku lalu membantuku berdiri."Ya, setidaknya gaun yang kau berikan tidak kotor karena makanan dan minuman itu," jawabku sambil membersihkan sedikit debu di pakaianku."Siapa yang melakukan ini padamu? Jika ada yang melapor pada Mama tamatlah riwayatku," tanya Levy kini wajahnya terlihat sangat kesal."Wanita itu," jawabku santai sambil menunjuk wanita tadi yang mendorongku, Levy menoleh ke arah yang kutunjuk."Kau!""Levy, gadis kecil itu berbohong. Dia saja yang terlalu berlebihan, mengapa juga kau memilih bersama gadis kecil itu. Ia tidak akan dapat memuaskanmu, Levy-ku sayang," jawab wanita itu sambil bergelayut di lengan Levy."Levy," panggilku, Levy menoleh dan menat

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-04
  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 7

    Dua hari telah berlalu, setelah sehari yang lalu Levy

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-04
  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 8

    "Aku ... aku tidak memiliki teman di sana," jawab Nuvaca lirih.

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-04
  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 9

    Cahaya temaram terlihat di sebuah kamar besar, meski sudah pagi menjelang siang hari, kamar besar itu tertutup rapat tanpa ada pergerakan yang berarti di atas sebuah ranjang besar. Seseorang mencoba membuka pintu kamar, tetapi sayangnya terkunci.BRAAAKKKPintu itu terbuka dengan paksa dan jatuh begitu saja. Terlihat seorang pria memakai pakaian serba hitam dan topi fedora dengan kaki setengah terangkat, sepertinya ia telah menendang keras pintu itu."Lucas, kau merusaknya lagi." Terdengar suara lembut seorang gadis yang masih dengan posisi tidurnya yang terlihat seksi."Nona, saatnya bangun. Sudah hampir siang dan anda belum terbangun," jawab Lucas sambil mendekati gadis itu dan menyibak selimut putih yang menutupi tubuhnya."Dan kau, Levy! Mengapa kau tidur ber

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-04

Bab terbaru

  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 17

    3rd Wave - the lastHari ketiga Lucas dan Alves sudah membersihkan diri, kini mereka tengah duduk di ruang tamu dengan sarapan yang tersaji di meja dan satu set cangkir teh hangat.

  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 16

    Tanpa merasa takut ketuanya tertembak, anak buah Lucas langsung menembakkan puluhan peluru ke arah musuh yang menjulang tinggi besar dan sedang mencekik Lucas.Beberapa detik saat senjata itu ditembakkan Lucas melakukan backflip melompati mafioso yang masih mencekiknya itu hingga dirinya kini berada di belakang tubuh pria itu.

  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 15

    DOORRRSebuah tembakan yang dilesatkan Alves berhasil menumbangkan 4 orang musuh sekaligus, mengingat riotgun dapat mengeluarkan pecahan peluru yang menyebar ke segala arah.

  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 14

    2nd WavePagi harinya, suara dentuman granat membuat Lucas yang sedang tertidur pulas di sebuah sofa terbangun seketika saat mendengar ledakan keras itu."Ah sial! Ada apa lagi!" dengkusnya kesal."Warlock! Cepat ambil senjatamu! Kini jumlah mereka lebih banyak dari sebelumnya!" ujar Alves yang sudah bangun sejak pagi buta seraya berlari ke arah pintu keluar.DOORRDOORRDOORRTembakan yang terlihat seperti berasal dari sebuah senapan mesin membuat Alves melompat menghindari tembakan yang menembus pintu kayu, hingga membuat cahaya matahari dapat masuk ke celah-celah lubang peluru itu. Dengan cekatan Alves menembakkan senjat

  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 13

    DOORRDOORRKeduanya mulai saling unjuk kebolehan dalam menggunakan senjata, Lucas yang sejatinya pengguna pisau pun tidak ingin kalah dengan kehebatan bidikan Alves meskipun tembakan Lucas sempat berkali-kali meleset. Beberapa musuh mulai mencoba m

  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 12

    5 days ago,Los Angeles,11:45am.

  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 11

    "Aku mau," jawabku bersemangat, aku rindu mereka semua.Crapy si derik, Zora si cobra, Lea si anaconda, dan terakhir Seth rasa ular terbesar dunia dunia, boa. Mereka semua adalah ular jantan, kecuali hanya Lea si ular betina. Ivory sedari dulu memang tidak tinggal di mansion keluarga Juggernaut, tetapi ia tetap bagian dari keluarga Juggernaut.Sepuluh tahun tahun yang lalu aku menemukannya bersimbah darah, lalu aku meminta Papa

  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 10

    Seorang pria yang terlihat muda terluka di tengah hutan, pria bersurai perak dan memakai jubah hitam itu terlihat sedang menyandar pada pohon besar. Tubuh pucatnya banyak mengluarkan darah, napasnya pun terlihat lambat. Nuvaca terkejut dengan apa yang dilihatnya, tetapi ia tidak terkejut dengan tubuh pria itu. Nuvaca terkejut karena wajah pria itu, wajah pria itu terlihat memiliki sisik ular yang mengkilap keemasan.Nuvaca dengan gugup ingin menyentuh pria itu, tetapi ada sesuatu yang melindunginya. Suara desisan terdengar si telinga Nuvaca, sesaat ia menatap tubuh pria itu dan mendapati dua ekor ular melilit tubuhnya."Astaga! Aku harus bagaimana? Kau tergigit ular," gumam Nuvaca saat melihat kedua ular itu.Nuvaca mendekat lalu mencoba mengusir kedua ular itu, tetapi tanpa diduga salah satu ular itu menggigit kakinya."

  • The Reverse Harem Leader of Mafia (INDONESIA)   Chapter 9

    Cahaya temaram terlihat di sebuah kamar besar, meski sudah pagi menjelang siang hari, kamar besar itu tertutup rapat tanpa ada pergerakan yang berarti di atas sebuah ranjang besar. Seseorang mencoba membuka pintu kamar, tetapi sayangnya terkunci.BRAAAKKKPintu itu terbuka dengan paksa dan jatuh begitu saja. Terlihat seorang pria memakai pakaian serba hitam dan topi fedora dengan kaki setengah terangkat, sepertinya ia telah menendang keras pintu itu."Lucas, kau merusaknya lagi." Terdengar suara lembut seorang gadis yang masih dengan posisi tidurnya yang terlihat seksi."Nona, saatnya bangun. Sudah hampir siang dan anda belum terbangun," jawab Lucas sambil mendekati gadis itu dan menyibak selimut putih yang menutupi tubuhnya."Dan kau, Levy! Mengapa kau tidur ber

DMCA.com Protection Status