Kematian adalah aroma manis yang siap disantap oleh burung pemakan bangkai. Berjuta kesenduan tergantikan oleh pemandangan takjub oleh kematian itu sendiri. Kesombongan dan keangkuhan musnah seketika tanpa melihat siapa dan bagaimana suatu kebenaran. Alam bergejolak dengan berbagai kemerahan yang bercampur menjadi satu, karena sekali lagi ulah manusia. Perlakuan manusia sendiri kepada alam yang tidak bersahabat. Memaksa alam untuk menstabilkan dirinya sendiri. Berharap semua dalam keadaan aman, tapi perlakuan diri terhadap alam tidak baik. Apakah bukan sesuatu mustahil yang harus diperhitungkan dengan matang.
Pemukiman yang ditempati oleh tujuh desa dengan berdirinya berbagai bangunan gedung-gedung pencakar langit dalam sekejap musnah. Haya perlu hitungan menit untuk menghilangkan tujuh desa tanpa jejak. Resot-resot yang dibangun menjadi seolah hanya cerita di negeri dongeng yang indah untuk di dengar atas kemegahannya yang terletak di tebing berpemandangan langsung de
Siang merangkak menciptakan sumber energi utama tepat di atas kepala, memancarkan pesona yang tidak mampu untuk diterjemah. Udara lembab menghembus setiap permukaan atmosfer kota yang kini akan menjadi kenangan. Tumbuhan liar mulai menjalar dengan perlahan menjangkit tubuh kota. Tiga bulan berlalu setelah tragedi yang tidak mampu dijelaskan menggunakan akal logika akan penyebab terjadinya. Seakan para manusia normal telah musnah dari permukaan, atau memang sebenarnya tidak ada lagi yang tersisa. Hanya ada manusia-manusia terinfeksi yang semangkin hari menjadi semangkin sangat liar, karena ada rasa lapar yang sangat luar biasa menggerogoti tubuh. Ada rasa sakit luar biasa di otak yang memerintahkan untuk melakukan segala hal secara paksa. Hujan tidak lagi turun ke bumi, padahal air adalah sumber kehidupan utama bagi manusia normal yang selamat. Manusia-manusia normal yang entah sembunyi dimana untuk bertahan hidup. Manusia terinfeksi mutan mulai memperbanyak koloni, tidak diketahui b
Siang hari yang terik di kota menjadi hal yang terus berjalan tanpa akhir. Gedung televisi yang terdiri dari sepuluh tingkat terletak di sebelah utara kota merupakan tempat markas utama koloni manusia terinfeksi mutan. Membentuk masyarakat kecil yang seolah tinggal dilingkungan apartemen dengan satu pemimpin yang sangat ditaati. Terdapat ruangan penyimpanan yang berisi penuh oleh ratusan manusia terinfeksi yang masih memiliki nyawa, tertumpuk seperti barang yang tidak berguna. Ruangan di sudut lorong lantai tiga terdapat aula besar yang kini berahli fungsi menjadi ruangan makan manusia terinfeksi mutan. Santapan yang paling menyedapkan dan merupakam makanam pokok utama manusia terinfeksi mutan adalah manusia terinfeksi. Memakan manusia terinfeksi dengan lahapnya dalam posisi manusia terinfeksi masih sadarkan diri. Terjadinya pemisahan paksa bagian tubuh manusia terinfeksi telah menjadi musik klasik yang menenangkan jiwa."Aaaakkkhhh!!!! Akkhhhh!!!"Darah mengalir dengan bebasn
Tahun 2020 Pengetahuan adalah segalanya sebagai tolak ukur kemajuan teknologi dalam suatu negara. Ilmu pengetahuan sains yang merupakan pemimpin dunia dalam dekade beberapa abad terakhir. Kemajuan teknologi yang hampir sampai ke puncaknya sama seperti masa lampau yang tiba-tiba binasa begitu saja, akibat dari kemajuan teknologi yang saling menghancurkan bukan lagi menjadi sesuatu hal yang janggal untuk dipermasalahkan. Kini di dunia semua negara berlomba untuk mencapai teknologi baru dengan segala gebrakan yang dilakukan. Tapi negara-negara yang tidak memiliki sumber daya manusia yang mendukung dalam sains dan pengetahuan lainnya menjadi sangat terbelakang, hanya menjadi penonton atau menjadi korban dari permainan teknologi dengan uji coba proyek-proyek dari negara yang memiliki kemajuan teknologi. Kegentingan dunia pada tahap ini mewarnai bumi diambang kehancuran yang tidak bisa didefinisikan kembali seperti milyaran tahun yang lalu. Namun kembali lagi, manusia
Pasukan negara nomor satu telah tiba di negara Zsanai yang merupakan negara nomor tiga urutan di dunia. Sambutan hangat mengusungkan nama perdamaian, menjadi tolak ukur dalam persahabatan yang akan dijalin diantara kedua negara yang sudah lama mengalami persaingan sengit dalam dekade tahun terakhir, tanpa adanya kecurigaan yang terlintas pada negara nomor tiga terhadap negara nomor satu. Tempat penginapan yang merupakan tempat peristirahatan negara nomor satu, telah disiapkan sebaik mungkin dengan fasilitas yang lengkap. Dengan pelayanan yang diusahakan semaksimal mungkin agar tidak timbulnya saling meremehkan diantara kedua negara. Di pusat pemerintahan negara Zsanai di ruang perdana menteri dengan bergayakan interior klasikal berpadukan warna biru muda. Seorang wanita berkulit putih berambut pirang dengan tinggi semampai berhadapan dengan Perdana menteri yang baru saja kembali dari menyambut kedatangan Presiden Alex beserta rombongan pasukan secara langsung. Pukul tujuh malam waktu
Pagi merangkak perlahan dengan sinar cemerlang, wewangian bunga yang berhembus saat musim semi seolah sangat menyejukkan hati manusia yang merasa gundah. Udara bersih dari bagian wilayah negara Zsanai yang terletak diantara pulau-pulau negara yang indah, menimbulkan daya tarik tersendiri yang pantas untuk dinikmati. Setiap pagi selama empat belas hari berjalan, para pasukan negara no satu selalu melakukan aktivitas fisik sebagai pemanasan untuk memulai hari yang panjang. Bersama dengan pasukan negara no tiga keduanya terlihat dengan rapi berlari pagi mengelilingi desa. Hal ini memberikan sensasi tersendiri kepada desa yang dengan tiba-tiba dijadikan pusat pelatihan persahabatan. Banyak jiwa-jiwa patriot yang tanpa ragu akan membela negaranya masing-masing. Sehingga menimbulkan keinginan yang kuat bagi anak-anak penduduk sekitar untuk menjadi bagian dari pasukan. Mereka sangat kagum dengan pasukan yang menjadi pagar maupun benteng negara dalam melindungi rakyat. Para pasukan yang be
Langit kelam berwarna gelap pekat, bukan berwarna hitam yang khas tapi berwarna abu-abu yang sengaja bersembunyi dibalik awan berwarna kemerahan. Seakan senja pekat tapi tidak pernah akan selesai. Hujan turun dengan derasnya, menciptakan kamuflase yang hampir tenggelam oleh waktu. Memuji setiap insan yang lewat pada ambang kematian. Bukan kematian hakiki, tapi diantara pertengahan kehidupan dan kematian. Burung pemakan bangkai menari di udara, hujan tidak memberatkan sayap untuk terbang menyantap daging-daging tidak bisa diolah oleh mikroorganisme. Waktu tidak berjalan namun detiknya terus berdetak sebelum musnah tanpa jejak. Suara burung gagak menambah susana menjadi mencekam, tidak bisa dipungkiri lagi inilah ambang diantara pintu kematian. Bau anyir darah dari air mandi kematian telah memberi warna indah pada setiap tempat.Bau obat-obat menyengat, suara detik jam diruangan berlomba dengan suara mesin pada tubuh. Tetesan air infus terdengar sangat jelas berlomba dengan detik jam ya
Hans sampai ke lorong ruang logistik dengan susah payah dan penuh dengan langkah hati-hati. Dengan mudah Hans memasuki ruang tidak terkunci karena pada jam terjadinya infeksi merupakan jam kerja setelah istirahat jam makan siang, mungkin para karyawan belum kembali semua atau berlarian keluar ketika mendengar teriakan untuk melihat apa yang sedang terjadi, sama seperti yang dialami oleh tim medis Hans. Di dalam ruangan Hans melihat banyak kotak-kotak yang berisi obat-obatan dan bahan makanan maupun minuman untuk bahan persediaan rumah sakit. "Semua ini sangat dibutuhkan dalam keadaan seperti ini. Lebih baik saya membawa banyak sebagai bahan persediaan untuk satu bulan." Hans sibuk berbicara sendiri untuk menasehati dirinya dalam bertahan hidup.Tiba-tiba Hans berhenti mengumpuli obat dan makanan yang diperlukan untuk bertahan hidup. Mencoba memutar otak dengan pelan sambil bergumam pada diri sendiri ketika ingat akan satu hal." Tunggu, saya membawanya menggunakan apa ya? Apa ya?" Han
Sati terbangun kedua kalinya setelah dia melakukan kewajibannya kepada Tuhan, tidur yang sangat lelap hingga tidak menyadari kepergian Hans dari subuh tadi, Perlahan matahari merangkat menyinari bumi, burung berkicau dengan riangnya seolah tanpa beban. Udara pagi yang segar menghiasi dunia tanpa aktivitas manusia yang biasanya pagi-pagi sudah bergemalut dengan mesin. Sati sangat terkejut karena tidak melihat Hans di dekat pintu masuk ruang ICU. Mata Sati menjelajah ke seluruh ruangan dengan cepat tapi tetap saja tidak menemukan apa yang sedang dicari. Mengamati dengan teliti kamar mandi yang ada di ruangan dalam fikir Sati mungkin Hans sedang mandi atau melakukan hal lain yang berkaitan dengan membersihkan diri, tapi ketika teliti dalam penglihatan tidak ada pergerakan di dalam kamar mandi. Karena sangat cemas Sati tidak sadar kalau tidak bisa berjalan. Dia terjatuh dari tempat tidur dengan wajah khawatir, rasa sakit akibat terjatuh tidak diperdulikan. Terus menuju kursi roda,