Elba menjemput Nina dan dirinya terlihat tidak mampu menahan kesedihan yang begitu mendalam ketika melihat kondisi kedua pegawainya yang harus menemui ajal begitu cepat.
“Aku terlambat, El!” rintih Nina dengan hati pilu. Elba merengkuh bahu Nina seperti mencari sandaran untuk berpegang. Coque mengangkat tubuh satu persatu dengan hati-hati dan cermat. Tiga murid Karmuzu yang juga turut dengan mereka membantu mengevakuasi mayat untuk dibawa kembali ke Mesir.
“Menurutmu siapa yang tega menyabotase pesawat kami?” tanya Nina dengan mata sayu.
Elba menggelengkan kepala lemah.
“Kondisi pesawat sudah berupa puing-puing. Kami tidak bisa mengidentifikasikan lagi. Tapi yang pasti ini bukan yang terakhir,” jawab Elba.
“Merpola memberitahu tentang kecelakaan ini pada Panther. Tapi ketika aku mencoba menghubungimu, tidak ada jawaban. Begitu juga dengan Panther dan Roth.” Kalimat Elba semakin menambah beban sesal pa
Setelah mengokohkan pasukan pengikut Karmuzu, Nina, Elba dan Coque berangkat menuju Iran untuk Elba mengunjungi makam ayahnya.Ada rasa sesal yang mengelayuti jiwanya. Selama ini, hatinya dipenuhi dendam yang tidak kunjung padam sedikit pun. Merasa ditolak dan diusir dengan tidak hormat, Elba langsung memberikan penilaian pada ayahnya tanpa menimbang dan mencari tahu.Ketika bertemu dengan pamannya, Mousa, Elba menghabiskan waktu yang lebih leluasa dengan pamannya tersebut. Ada banyak cerita yang terungkap selama kepergian Elba beberapa waktu ini.“Abdul adalah kakakku yang sangat keras kepala dan sulit menerima pandangan baru dalam hidupnya. Tapi, El, Abdul mendidikmu dengan sangat keras demi keberhasilan hidup. Dia mengusirmu tapi kemudian hidup dalam penyesalan. Ia tidak pernah memaafkan dirinya atas apa yang dilakukan terhadapmu,” ucap Mousa dengan haru.Elba menatap liuk lilin aroma terapi yang ada di teras istana. Matanya berkaca-kaca dan hatinya ma
Keluarga Elba meratapai kepergian satu-satunya putra mereka dengan raungan yang memilukan. Mousa sendiri tidak memiliki seorang putra. Sebagai satu-satunya pangeran yang tertinggal, Elba sangat berharga bagi mereka. Jika Elba atau salah satu dari mereka tidak mendapatkan keturunan laki-laki, maka tampuk kepemimpinan akan jatuh ke tangan keluarga sepupu mereka dan Mousa tidak menginginkan hal tersebut.Nina juga merasakan kegilaannya memuncak. Ia menyendiri dan tidak habis-habisnya menyesali semua ini.“Kenapa harus Elba yang Abigail ambil, Coq?!” isak Nina dalam kamar yang keluarga kerajaan sediakan untuk mereka.Coque menelan cairan mulutnya dengan gusar. Dalam hati ia tidak berharap untuk menjadi sandera Abigail, apalagi dirinya yang tidak memiliki kekuatan dan pengalaman menghadapi monster tersebut.Kejadian terakhir ketika menghadapi Abigail, monster itu hampir merenggut nyawanya. Coque sangat mengingat momen tersebut sebagai peristiwa ter
Abigail mengeliat dengan tubuh iblisnya yang mencapai bentuk sempurna. Matanya merah menyala dan hasratnya untuk membunuh begitu besar.“Di mana kau simpan panglimaku, Bulgur?” tanya Abigail dengan suara serak mengerikan.“Perut bumi. Dia akan bangkit saat kau berhasil melemahkan kakakmu,” sahut Bulgur dengan seringai licik di wajahnya.“Bagaimana kondisi tawanan kita yang tampan?” tanya Abigail kembali, Bulgur tertawa senang.“Masih lemah dan belum menyadari jika kita membawanya ke tempat ini,” kekehnya dengan lidah sesekali terjulur.Abigail terlihat puas dan ia meringkuk kembali, siap menjalani hibernasi untuk menyempurnakan kekuatannya. Dimensi yang disebut oleh Monterey pada Nina dan temannya adalah dimensi kesedihan. Di mana tidak ada kegembiraan sedikit pun yang ada dalam dimensi tersebut.Jiwa-jiwa manusia yang mengakhiri hidup dengan bunuh diri dan mati sebelum waktunya akan terdampar
Nina masih terlihat resah dan ia mengetukkan tangan di meja dengan raut gusar. Panther menghela napas berkali-kali sementara tangannya sibuk menuang anggur ke dalam gelasnya.Coque masih menggerutu dan tidak henti-hentinya mengumpat.“Ini semua konyol! Kenapa harus Roth yang pergi? Pria itu sangat lemah dan aku jauh lebih baik darinya!”Nina dan Panther tahu jika Coque menyayangi Roth dan Elba begitu mendalam. Tapi hatinya lebih terpaut pada Roth. Hubungan keduanya yang jarang akur, justru memperdalam ikatan batin yang begitu kuat.Coque memprotes kenapa bukan dia saja yang pergi. Akan lebih baik jika ia yang tersesat daripada Roth. Itu menurut buah pikirannya. Namun semua tahu, jika Coque mustahil melakukan itu. Selain tidak ada pengalaman, jiwa Coque akan lebih mudah tergelincir dan terperosok ke dalam dimensi tersebut.Monterey mulai meminta para pelayan untuk menghidangkan perjamuan pada tamunya. Namun tidak ada satu pun yang bersel
Di suatu tempat yang tersembunyi dari permukaan bumi, dalam relung gua yang cukup dalam, sekumpulan penyihir Celtic berkumpul dan merencanakan tindakan selanjutnya. Beltia, wanita yang menjadi ketua dari perkumpulan itu sekilas memang tampak cantik dan jelita. Namun semua tahu jika usia sesungguhnya sudah melewati dua abad.Penampilannya yang menawan harus ia jaga dengan mengorbankan seorang perawan suci setiap tahunnya. Saat ini, Beltia menugaskan beberapa orang penyihir untuk terus menggempur wilayah yang menjadi sasaran target mereka dan dengan bantuan Belial, ilmu yang dimiliki anggotanya lebih meningkat lagi.“Jangan lupa untuk melumpuhkan wilayah timur. Biarpun ketiga batu penjuru dalam sekapan kita, semua pengikut yang telah mereka didik pasti lambat laun memberontak. Terutama jika pemburu itu masih hidup,” desis Beltia dingin.Matanya menatap ke dalam labirin kecil yang telah disegel dengan mantra pelindung. Tiga manusia membalas tatapannya d
Kumpulan rempah-rempah yang terdiri dari berbagai benda aneh dan binatang menjijikkan tersebut dilemparkan ke dalam kuali panas yang airnya bergolak. Gadis dengan rambut kusut berwarna merah tersebut mengaduk dengan dengungan mantra yang tidak terputus dari mulutnya.Satu persatu senjata dalam berbagai bentuk yang terhampar di meja dia celupkan. Seorang pemuda berbadan kurus membantunya dan teriakan Beltia yang tidak sabar membuat keduanya bekerja lebih cepat.Dua pecutan terlontar dan melukai punggung keduanya. Mereka makin gugup dan mengerjakan dengan tubuh gemetar seraya menahan sakit di punggung yang kini mulai mengucurkan darah.Terlihat sekali jika dua penyihir kecil yang mungkin belum mencapai usia delapan belas tahun tersebut dalam tekanan yang sangat berat.***Nina mengumpulkan memori yang penyihir tua berikan padanya dua hari lalu. Bulan purnama tinggal dua belas hari saja. Jika ia tidak berhasil menemukan tempat tersebut, maka tig
Nina mengantarkan gadis berambut merah yang bernama Magda tersebut pada ibunya. Setelah berhasil mendapatkan anaknya, penyihir tua itu mulai memberitahu namanya pada Nina.“Amorosa, itu namaku. Pergunakan sebaik-baiknya, karena saat kau tahu siapa namaku, kau bisa memanggilku kapan saja kau mau,” cetus Amorosa dengan hati-hati.Nina mengernyitkan keningnya dan menggelengkan kepala.“Aku tidak pernah berniat untuk mengetahui namamu atau mempergunakan demi kepentingan pribadi, Amorosa! Aku sudah mendapatkan semua tujuanku dan janjiku telah terpenuhi. Setelah ini, antara kita tidak ada urusan apa pun!” tandas Nina menyangkal semua yang Amorosa duga selama ini pada dirinya.Penyihir tua itu terkejut. Tidak menyangka menemui manusia yang seperti Nina.“Jangan terkejut! Aku hanya ingin kau mendapatkan putrimu kembali, dan remaja lelaki itu juga perlu bertemu dengan keluarganya, bukan?” tanya Nina kemudian.&ldqu
Sambil mengendap dengan pelan, Roth melihat suasana cukup sepi dan kesempatannya untuk membebaskan Elba terbuka. Dengan keberanian yang besar, Roth mendekat dan akhirnya berdiri di depan sel labirin.“Elba!” panggil Roth setengah berbisik.Elba terbangun dan memandang Roth dengan lemah.“Roth, apa yang kau lakukan di sini?” tanya Elba pelan. Suaranya kadang hilang.“Aku tidak bisa membiarkan kau sendirian, Bodoh!” balas Roth dengan mata merebak.Elba kembali terkulai. Roth mengerahkan segenap kekuatannya untuk menghancurkan sel tersebut. Setelah beberapa kali, akhirnya jeruji itu hancur. Roth melesak ke dalam dan meraih tubuh Elba sembari membuka portal dan melompat ke dalamnya.Sayangnya, sebelum ia berhasil sepenuhnya masuk ke dalam portal, salah satu iblis berhasil mengenai jiwa Roth yang membuatnya mengalami luka yang cukup serius!Roth kembali ke tubuhnya sementara Elba terlempar dan terguling
Menjalani kehidupan kampus dan menjadi manusia terdidik membuat kualitas diri Abigail terbentuk dengan sangat baik.Satu tahun berlalu, remaja yang telah beralih menjadi wanita dewasa muda itu tampak berkembang menjadi pribadi yang memiliki mental kuat, kokoh dan juga tidak cengeng.Delapan belas tahun sudah usianya sekarang. Abigail terlihat secantik kakaknya, Nina.Kulitnya yang halus seperti warna peach di musim semi dengan rambut kemerahan dan mata biru, membuatnya kadang menjadi pusat perhatian.Pada tahun kedua, Abigail mendapat pendampingan dari senior dan tanpa diduga, Conradlah yang terpilih menjadi pendampingnya.Claire yang tergila-gila pada Conrad dengan tulus dan tidak kehilangan antusiasnya mendukung penuh Abigail untuk mendekati.“Kau sinting, Claire!” omel Abigail dengan gelengan kepala tidak berhenti.Rambutnya yang panjang telah ia potong sebahu dan Abigail makin terlihat menawan, tegap dan
Luke melempar bola basket tersebut dan dengan tepat masuk ke dalam keranjang. Tepuk tangan penonton memenuhi di lapangan outdoor kampus. Luke sudah menjadi idola baru sejak awal semester. Baru dua lalu, Luke dinobatkan sebagai pria paling seksi dan itu ditolak mentah-mentah oleh Abigail dan Claire.“Kau pernah menciumku, Abe! Akui saja!” cetus Luke dengan mimik kesal.“Ya! Sebagai latihan dan untuk memenangkan taruhan dengan Claire!” kedua teman wanitanya tos dan terkekeh.Luke mengomel dan jengkel karena dua sahabatnya adalah manusia yang tidak mengakui ketampanannya.“Oh, lihatlah dia! Conrad Siltra! Sangat dewasa, menarik dan cerdas. Kualitas unggul dari seorang pria!” puji Claire dengan ekspresi terpesona tingkat tinggi.Luke dan Abigail menunjukkan mimik tidak setuju.“Angkuh, sombong dan kaku! Itu yang tepat!” bantah Abigail.Kali ini Luke sepakat.“Kalian tidak tahu p
Elba menenteng dua koper milik Abigail ke dalam bagasi mobil dan juga kardus yang berisi semua keperluan yang dibutuhkan selama tinggal di asrama universitas nanti.Hari ini mereka mengantar Abigail ke Montana University untuk mulai kehidupan baru sebagai mahasiswi fakultas kedokteran.Panther duduk di belakang kemudi dan mereka un berangkat.“Tidak seharusnya kalian mengantarku semua!” gerutu Abigail malu.Coque tidak mengacuhkan karena sibuk memeriksa catatan yang ada dalam jurnalnya. Semua yang Abigail butuhkan Coque periksa kembali dengan teliti dan cermat.“Kita harus mampir di supermarket sebentar karena belum ada krim repellent untuk anti nyamuk!” seru Coque menutup jurnalnya dan memasukkan ke dalam saku kemeja.“Buat apa repellent anti nyamuk?” tanya Roth heran.“Di asrama nanti mustahil mereka menjaga kebersihan seperti kita, Roth! Abigail bisa terkena demam berdarah!&rd
Claire dan Luke tidak lagi bertanya atau meragukan keseluruhan kisah hidup Abigail yang sebenarnya mereka sudah dengar desas desisnya sejak kecil dulu sebagai keturunan dari makhluk kegelapan.Tapi semenjak tragedi Belial menimpa seluruh dunia, keduanya tidak menyangka bahwa sahabat mereka yang selama ini dikenal adalah tokoh utama yang berperan bersama iblisnya dalam musibah tersebut.Sebagai remaja yang ternyata menganut paham terbuka dan modern, Claire dan Luke hanya mendukung Abigail sepenuhnya hingga tidak lagi mengalami trauma terhadap apa yang pernah ia lihat di medan perang.Bukan itu saja, seluruh pengalaman pahit Abigail juga perlu diterima dengan nalar dan logika yang cerdas supaya mental tidak terpukul. Disitulah peran kedua remaja dalam hidup Abigail.Sementara itu, Elba telah memeriksa dengan teliti bersama Roth untuk kekuatan adik dari Nina tersebut secara maksimal.Berbagai macam tes dilakukan untuk mengetahui apakah k
Ungkapan paling tepat untuk situasi dunia saat ini adalah mati suri.Hampir sebagian besar perekonomian lumpuh dan kehilangan kemampuan untuk meraih level stabil. Bangkit dari keterpurukan adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan.Semua orang merasa berkepentingan untuk dibantu dan melupakan esensi dari berjuang bersama. Ketakutan yang masih mengukung dan meninggalkan trauma dalam hidup mereka, membuat masing-masing pribadi memilih untuk mempersiapkan diri jika ada kejadian berikutnya.Kecurigaan satu sama lain dan buruk sangka selalu terjadi.Setelah pasca serangan Belial yang sempat mengugah para penyintas untuk saling bahu membahu, tiba-tiba saja bisa berubah. Para manusia saling menarik diri dan jika itu dilihat secara menyeluruh, pemerintah pun seakan bersikap yang sama.Pemimpin negara kehilangan kemampuan mereka untuk mengarahkan rakyat yang semakin memilih cara sendiri untuk bertahan hidup.Hilangnya kepercayaan mereka pada para
Karmuzu mengatakan belum waktunya dan akan tiba saat yang tepat untuk mereka melanjutkan perjalanan ke gunung Sinai. Di sisi lain, Lucifer tidak pernah mampu menemukan di mana Nina Averin berada. Tidak peduli seberapa kuat Raja Iblis itu mencari dengan menyebarkan pasukannya, hasilnya tetap nihil. Rasa heran mulai menguasai diri Lucifer. Siapakah Nina sebenarnya?Abigail tiba pada situasi menjadi remaja yang penuh gejolak dan pemberontakan. Mengancam akan kabur jika tidak dipenuhi permintaannya. Mereka akhirnya mengikuti tuntutan Abigail untuk kembali ke Roger Pass, Montana.Walaupun Nina menentang, Oliver bersikukuh memutuskan untuk memenuhi permintaan Abigail dan kelimanya terbang kembali ke Amerika Serikat.Suatu malam, Oliver bermimpi aneh. Ketika ia menceritakan tentang mimpinya, semua terhenyak. Seseorang yang sangat misterius, mirip dengan sosok malaikat, memberitahu jika Lucifer sesungguhnya memiliki dua putri. Putri sulungnya adalah kunci untuk mengalah
Besar di panti asuhan, Nina Averin terdidik menjadi sosok manusia yang sangat ahli menyamar dan mempertahankan diri. Mengalami masa kecil menggenaskan, Nina bahkan diperkosa saat masih berusia sepuluh tahun.Nina menjadi mesin pembunuh yang telah menjalani tugas ratusan kali. Gadis itu sejak kecil dituntut untuk mematikan emosi juga perasaannya. Hingga pada saat berusia 23 tahun dia memutuskan untuk melarikan diri.Alasan utama Nina melarikan diri karena lelah menjalani kehidupan sebagai pembantai dan kebebasannya terkungkung. Berbeda dengan semua teman yang menjalani profesi dengannya, Nina sudah menunjukkan bakat pemberontak sejak kecil.Bertemu dengan sosok Ben yang sebetulnya adalah Alter Fidelis yang menyamar, Nina mendapat bekal juga tertolong saat terjepit. Namun hari berikutnya, Nina kembali mati-matian menghadapi sindikat yang berusaha membunuhnya. Nina terluka parah.Pada titik terendahnya, Nina memutuskan untuk mengakhiri hidup, namun ia keburu
Bau anyir yang bercampur busuk jenazah menguar di sepanjang lembah Norwegia. Entah bagaimana mereka akan membereskan semua kekacauan ini.Semua masih terlalu berduka dan terpukul akan kepergian Nina.Abigail yang dalam perawatan Sky dan Pixen, belum sepenuhnya pulih. Secara fisik remaja itu baik-baik saja, tapi memori yang terekam dalam benaknya sulit untuk kembali.Bagi Abigail, semua baik-baik saja. Tidak ada yang salah.Berkali-kali pula, dia menanyakan mengenai di mana kakaknya dan semua belum bisa menjawab dengan fakta yang sesungguhnya. Mereka mengalihkan dengan topik yang lain dan Roth mulai tidak nyaman menyembunyikan terus menerus.“Aku seperti menelan racun pahit,” cetus Roth dengan mata lekat menatap Abigail yang sedang menjalani fisioterapi dengan Sky.Fisiknya masih terkadang lemah dan Abigail butuh menghilangkan semua racun yang selama ini bersarang di tubuhnya.Beberapa kali remaja itu muntah cairan hitam me
Lembah Norwegia menjadi saksi tentang sebuah pengorbanan yang tulus dan bukti nyata dari kasih seorang kakak pada adiknya.Abigail yang terkapar di samping Belial, perlahan kembali ke wujud manusia dan luka yang ada di tubuh remaja itu, sembuh dengan sendirinya. Elba melepas jubah dan berjalan mendekat, lalu menutupi tubuh Abigail yang telanjang.Roth mengambil alih dan memberi isyarat pada Elba untuk mendekati Nina, kekasihnya.Pria itu terlihat gemetar, menyentuh tubuh yang masih menelungkup dan tombak masih tertancap di perutnya. Saat membalikkan badan Nina dan mencabut tombak surgawi, Elba tergugu. Mata Nina masih terbuka dan menatap tanpa cahaya.Jarinya menutup dengan ucapan yang mengalun begitu pilu. Tidak pernah terbayang akan mengalami hal yang terjadi saat ini. Siapa yang dapat menyangka, jika Nina benar-benar membutikan ucapannya dulu? Siapa yang bisa menduga, cinta yang Nina miliki begitu besar?Pelukan itu tidak mampu menyingkirkan luk