Share

27. Villa

Penulis: Miafily
last update Terakhir Diperbarui: 2020-10-04 20:00:10

Edelia tidak memiliki pilihan lain, selain menerima tawaran yang diberikan oleh Bara. Pada akhirnya, kini Edelia dan Makaila sudah berada di vila milik Bara yang ternyata memang luas, bahkan lebih megah daripada vila milik sahabat Edelia tadi. Keduanya semakin dikejutkan dengan para pelayan yang bertugas di sana. Tentu saja, Edelia dan Makaila dengan kompak menilai jika Bara adalah orang kaya yang jelas memiliki uang dan kuasa. Karena itulah, kini keduanya semakin berhati-hati dalam bertindak.

“Tolong antarkan tamu kita ke kamar mereka masing-masing,” ucap Bara pada salah satu pelayan di antara puluhan pelayan yang berbaris dan menyambut

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   28. Gaun

    Kini, Edelia dan Makaila sudah kembali ke rumah mereka. Acara berlibur yang semula mereka anggap akan berakhir tanpa ada kenangan indah, ternyata bisa tetap berlanjut karena Bara yang memberikan tempat menginap bagi keduanya. Edelia menatap Makaila yang kini menguap dan tampak begitu kelelahan. Tadi, Edelia sempat bertanya apakah Makaila lelah, dan Makaila menjawab jika lelahnya ini karena perjalanan jauh yang mereka lalui. Namun, Edelia tahu jika putrinya ini berbohong. Ia merasa lelah karena Bara terus menyentuhnya selama mereka berada di vila.“Sayang, tidurlah dulu. Nanti, jika sudah waktunya makan malam Mama akan membangungkanmu lagi,” ucap Edelia sembari menanamkan sebuah kecupan pada kening putrinya. Makaila me

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-06
  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   29. Dominik

    Edelia mengikat rendah rambut tebal Makaila, lalu menyelipkan sebuah jepitan cantik yang kemarin Edelia beli secara khusus untuk putrinya ini. Edelia memastikan kembali tatanan rambut Makaila sesuai dengan apa yang ia harapkan. Setelah itu, Edelia menyentuh bahu Makaila dan mengecup puncak kepala putrinya itu. “Wah, putrinya Mama cantik sekali,” puji Edelia sembari melihat pantulan putrinya pada cermin.Sosok Makaila memang terlihat memukau dengan gaun hitam pemberian Bara yang membalut tubuh mungilnya. Bara menyiapkan gaun yang sangat cocok untuk Makaila. Selain ukurannya yang sangat pas, seakan-akan dibuat secara khusus untuk Makaila,

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-07
  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   30. Dominik

    “Kita mungkin rekan bisnis, tetapi aku sama sekali tidak senang saat pria mana pun menatap wanitaku sepertimu.”Ucapan Bara tersebut tentu saja lebih dari cukup menyentak Dominik dari dunianya sendiri. Saat ini, Dominik mengarahkan kedua netranya pada Bara. Ia tidak memberikan ekspresi yang berarti, tetapi saat sadar jika Makaila juga tengah menatapnya, Dominik mengulas sebuah senyum tipis. Entah mengapa, Dominik sendiri ingin sampai Makaila merasa tidak nyaman dengan apa yang yang ia lakukan. Karena itulah, Dominik mencoba menekan dirinya agar tidak bersikap

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-08
  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   31. Perayaan

    Edelia tampak duduk di kursi kerjanya. Saat ini adalah waktu istirahat makan siang, dan semua rekan kerja Edelia sudah tidak ada di kantor karena sibuk dengan urusan mengisi perut mereka. Benar, Edelia berbeda dengan rekan-rekannya yang memang tengah makan siang, Edelia kini memilih untuk memandangi ponselnya. Lebih tepatnya memandangi sebuah nomor yang terpampang jelas di sana. Nomor yang beberapa hari ini, membuat Edelia merasa begitu bimbang. Apakah dirinya perlu menelepon nomor tersebut atau tidak, pertanyaan tersebut terus saja berputar di kepala Edelia.Edelia menggigit bibirnya kuat-kuat. Ia meraih ponselnya dan memilih untuk mengirim pesan pada putrinya. Edelia mengingatkan Makaila untuk meminum obatnya tanpa terkecuali.

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-09
  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   32. Latihan Menembak

    Yafas berdiri di dekat pintu masuk gedung kantor di mana Edelia bekerja. Ia memang sengaja datang untuk bertemu dengan Edelia. Beberapa hari ini, Yafas memang berusaha untuk menghubungi Edelia dan meminta waktu untuk berbincang dengannya. Namun, akhir-akhir ini ternyata Edelia sulit untuk dihubungi. Hal tersebut membuat Yafas mau tidak mau merasa jika Edelia menghindarinya. Yafas yakin, hal ini masih berkaitan dengan masalah Edelia yang tidak lagi meminta bantuannya untuk menjadi psikiater Makaila. Semakin curigalah Yafas bahwa memang ada hal lain yang mendasari keputusan Edelia tersebut. Alasan yang jelas bukanlah alasan yang bisa diterima oleh Yafas, hingga Edelia berusaha menyembunyikannya.Yafas tersenyum tipis saat melihat E

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-10
  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   33. Semakin Menggila

    Suara letusan senjata api yang memuntahkan peluru terdengar memekakan telinga bagi mereka yang tidak menggunakan pelindung telinga. Sosok yang menarik pelatuk senjata api tersebut tak lain adalah Makaila. Perempuan satu itu tampak terkejut dengan apa yang berhasil ia lakukan. Makaila berhasil membidik sasaran dengan sempurna. Makaila berseru senang dan mengangkat senjata apinya dengan riang. Saat itulah, Bara menyadari hal berbahaya yang tengah Makaila lakukan dan merebut senjata api Makaila dengan gerakan yang terlatih. “Jangan melakukan hal itu. Apa kau tidak sadar jika hal itu sangat berbahaya?” tanya Bara sembari menyarungkan senjata api tersebut.

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-12
  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   34. Pelelangan

    Makaila menatap Edelia yang terlihat seperti memikirkan sesuatu yang sangat sulit. Makaila pun menggenggam kedua tangan mamanya yang kini duduk di tepi ranjangnya, setelah selesai membantunya bersiap. Pada akhirnya, Edelia tetap tidak bisa menang dari Bara. Jadi, Edelia tidak bisa menahan Bara untuk tak membawa Makaila ke pelelangan seperti apa yang sudah ia rencanakan sebelumnya. Tentu saja, karena Edelia sudah tahu seperti apa orang-orang yang hadir di sana. Mungkin, Edelia memang tidak terlihat sebagai seseorang yang memiliki pengalaman berkaitan dengan kehiduan gelap para mafia, tetapi Edelia sudah hidup cukup lama dan memiliki pengalaman yang cukup.

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-13
  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   35. Luna

    Edelia turun dari begitu saja dari taksi, dan tak mempedulikan teriakan sopir taksi yang mengatakan jika Edelia meninggalkan kembaliannya. Ya, Edelia sama sekali tidak peduli dengan kembalian yang akan diberikan oleh sang sopir dan hanya fokus pada satu hal saja. Dengan lankah cepat dan wajah pucat pasi, Edelia melangkah tergesa menuju instalasi gawat darurat. Di sepanjang lorong menuju ruangan tersebut, Edelia bisa melihat puluhan pria berpakaian jas formal hitam, dan alat komunikasi yang tertempel di telinga mereka. Jelas sekali jika mereka adalah para pengawal terlatih yang hanya patuh perintah tuan mereka. Tanpa bertanya pun, Edelia sudah tahu atas dasar apa mereka bisa berada di rumah sakit seperti.

    Terakhir Diperbarui : 2020-10-14

Bab terbaru

  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   PENGUMUMAN

    Halo semuanya, untuk kalian penggemar Makaila dan Bara, ada kabar baik buat kalian wkwk. Kalian yang mau peluk mereka dalam bentuk fisik, bisa banget ikutan PO cetak ulangnya yang akan berlangsung sejak tanggal 3 hingga tanggal 13 Januari 2021 ya.Harganya Rp. 100.000 (diluar ongkir)(Ps. judul yang naik cetak bukan hanya judul ini aja lho. Hampir semua cerita Mimi yang sudah mejeng di Goodnovel akan naik cetak)Untuk yang tertarik, atau mau tanya-tanya dulu bisa hubungi Mimi lewat DM di instagram difimi_Atau kalian bisa langsung hubungi salah satu nomor admin di bawah ini :1. 0853426571592. 081324971213(Ingat, hanya salah satu ya. Kalo bandel, nanti Mimi cium ampe kehabisan napas wkwk)Sekian, terima kasih atas perhatian kaliann

  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   Ekstra Part 10 : Akhir Kisah

    Lima belas tahun kemudianBara mencium Makaila dengan terburu-buru dan membuat Makaila memukul dada suaminya itu dengan kesal. Bara pun melepaskan ciumannya, tetapi sama sekali tidak terlihat menyesal. Ia malah tersenyum senang dan membuat wajahnya semakin tampan saja. Hal tersebut membuat Makaila benar-benar jengkel dengna tingkah suaminya itu. Makaila benar-benar ingin mencabuti satu per satu bulu kaki Bara agar suaminya itu jera dengan tingkahnya yang spontan. N

  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   Ekstra Part 9 : Bara yang Menggila (21+)

    Makaila menatap ikan-ikan koi yang berenang di kolam yang berada di bawah kakinya. Saat ini, Makaila memang tengah merendam kedua kakinya di kolam ikan. Makaila memang sangat senang saat beberapa ikan menciumi kakinya. Itu terasa geli, tetapi menyenangkan. Namun, kali ini Makaila tidak bisa berendam lama-lama, ia harus bersiap untuk segera berangkat ke rumah sakit. Makaila tersenyum dan mengusap perutnya yang sudah benar-benar membuncit di usia kehamilannya yang kesembilan bulan. Sebentar lagi Makaila benar-b

  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   Ekstra Part 8 : Pelajaran dari Makaila

    “Bara, pelan-pelan!” seru Makaila tetapi dirinya terlihat enggan untuk melepaskan pelukannya pada leher sang suami. Bara memelankan gerakannya, tetapi dirinya tidak menghentikan apa yang saat ini tengah ia lakukan. Bara pun menghentak dengan kekuatan yang cukup membuat Makaila menjerit-jerit dan mendapatkan pelepasan yang hebat serta begitu memuaskannya. Makaila terengah-engah dan mengerang saat Bara juga mendapatkan pelepasannya. Bara mencium kening Makaila dan membaringkan dirinya di samping Makaila. Salah satu tangan Bara terulur dan menarik selimut untuk menutupi tubuh Makaila yang polos. “Tidurlah,” ucap Bara sembari me

  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   Ekstra Part 7 : Mainan Baru

    “Nyonya, ada paket untuk Anda.”Makaila yang semula tengah sibuk mengunyah buah-buah segar yang sudah dipotong cantik, segera mendongak dan menatap seorang pelayan yang rupanya datang untuk melaporkan paket yang memang baru saja datang. Wajah Makaila tampak begitu bahagia dan mengulurkan kedua tangannya menerima paket yang diserahkan oleh pelayan tersebut. “Kalian benar-benar menyembunyikan masalah ini dari Bara, bukan?” tanya Makaila memastikan pada pelayan yang memang d

  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   Ekstra Part 6 : Kencan

    “Bara!” teriak Makaila melengking membuat Bara yang sebelumnya tengah berkutat dengan pekerjaannya di ruang kerja, tersentak dan segera berlari menuju kamar utama yang terhubung dengan ruang kerja.Sebenarnya, ini adalah pengaturan baru setelah mengetahui Makaila hamil dan akan tinggal di kediaman Treffen. Sebelum benar-benar pulang dari Rusia, Bara sudah lebih dulu merenovasi kediamannya, agar aman dan tentu saja efisien karena dirinya harus tetap mengawai Makaila yang hari demi hari semakin membesar kandungannya dan bertambah manja saja. Seperti saat ini, Bara masuk ke dalam walk in closet karena mendengar teriakan sang istri yang melengking bukan main. Na

  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   Ekstra Part 5 : Pulang (21+)

    Luna enggan melepaskan pelukannya dari Makaila. Hal tersebut membuat Makaila yang mendapat pelukan erat tersebut hampir saja kehilangan napasnya. Untung saja, Bara dan Dominik yang berada di sana segera mengambil tindakan. Dominik kini merangkul pinggang sang istri dengan penuh kasih, sementara Bara dengan hati-hati mengusap lembut perut Makaila yang sudah membuncit di usia kehamilannya yang menginjak lima bulan. “Mama, Kaila kan hanya pulang ke Indonesia, Kaila tidak pergi ke mana-mana. Jika Mama dan Papa merindukan Kaila, kalian bisa berkunjung ke sana,” ucap Makaila dengan senyum gemilangnya.Ya, rencana pulang ke Indonesia yang sudah Makaila dan Bara sus

  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   Ekstra Part 4: Serba Salah

    Makaila tampak menikmati makanan ringan lezat yang telah dibuat khusus oleh sang mama. Tentu saja, Makaila terlihat begitu senang. Ia bisa memuaskan keinginannya untuk mencicipi berbagai macam makanan yang ia inginkan, tanpa harus takut atau merasa tersiksa oleh rasa mual yang menyerangnya. Makaila benar-benar senang, hingga dirinya tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Makaila bahkan tidak peduli walaupun Bara tidak berada di sisinya. Padahal, sebelum-sebelumnya, Makaila sama sekali tidak mau lepas atau berjauhan dari sang suami. Makaila akan menangis bahkan saat Bara meninggalkannya untuk buang air. Namun, sekarang Makaila sama sekali tidak peduli.Makaila kembali mengunyah redvelvet yang terasa meleleh dan memenu

  • The Hottest Desire (Bahasa Indonesia)   Ekstra Part 3 : Pagi yang Seksi (21+)

    Bara tersentak terbangun saat merasakan sesuatu yang lembut menyentuh bukti gairahnya yang menegang. Bara menatap Makaila yang juga tengah menatapnya dengan terkejut. “Ba-Bara, kenapa itu bangun tiba-tiba, saat Kaila sentuh kenapa semakin tegang saja? Bara tidak apa-apa?” tanya Makaila dengan polosnya membuat Bara merasa geram dengan kepolosan Makaila ini. Padahal, Makaila sudah hamil seperti ini, tetapi kenapa Makaila masih saja tidak mengerti?Bara merasa frustasi dengan kelakuan Makaila ini. Bara juga merasa begitu kesal, kenapa adiknya bisa terbangun gagahnya seperti ini. Agak kesal pula pada Makaila yang malah membuka celananya dan membuat adiknya mengh

DMCA.com Protection Status