Share

Chapter 9 - Jogging

Sesampainya di basement apartemen Elisa langsung berlari menuju gedung apartemen untuk kabur karena malu.

"Elisa" panggil Samudra

"Apa? " tanya Elisa sambil menoleh dan berhenti berlari.

"Jaketnya"

"Nih" ucap Elisa malu sambil berjalan menuju Samudra dan menyerahkan jaketnya lalu Elisa berbalik untuk masuk ke gedung apartemen.

"Elisa"

"APA"

"Helm"

Elisa memegang kepalanya dan benar saja ia masih memakai helm. Betapa malunya Elisa sekarang bahkan wajahnya sudah memerah.

"Nih"ucap Elisa sambil menyodorkan helm ke Samudra lalu secepat kilat masuk ke gedung apartemen.

'Gemes banget' batin Samudra melihat tingkah Elisa. Samudra pun menyalakan motornya dengan kecepatan rata-rata untuk kembali ke rumah sakit.

Setelah sampai di apartemennya Elisa merebahkan tubuhnya di kasur.

"Gue malu banget gimana besok ketemu Ananta."

"Eh iya besok kan hari libur gak akan ketemu Ananta tapi kita kan tetanggaan."

"Gimana ini plis mau ditaruh di mana muka gue."

Begitulah gerutuan Elisa sambil menonjok-nonjok bantal. Setelah beberapa menit Elisa bangun lalu menghembuskan napasnya, ia pun mengambil handuk dan berjalan gontai ke kamar mandi. Setelah keluar dari kamar mandi Elisa menuju walk in closet, Elisa pun mengambil piyama berwarna baby blue lalu memakainya. Kemudian Elisa mengambil hair dryer untuk mengeringkan rambutnya tak lupa memakai skincare. Setelah itu Elisa berbaring dan mulai menutup matanya.

******

Keesokan harinya pagi-pagi Elisa sudah siap dengan croptop hitam yang di balut jaket putih dan celana training. Elisa berniat akan lari pagi, namun tiba-tiba ia ingat sesuatu.

"Gue lupa belum ngechat nomor Ananta padahal udah lama mintanya sekalian ajakin lari kali ya daripada sendirian."

Elisa mengambil ponselnya yang berada di nakas lalu mulai mengetik sesuatu. Sepertinya Elisa melupakan kejadian kemarin, niat menjauhi Samudra sepertinya pupus.

Anantayang😺

Anantaa

?

Ini gue Elisa

Save ya

Hm

Btw sibuk gak ?

Jogging yuu

Males

Plis mau ya gue gak ada temen

Lova

Dia gak mau

Masa udah cantik gini sendirian

Gue tunggu lima menit

Kalau belum keluar gue gedor pintunya

Pesan yang di kirimnya hanya di read oleh Samudra melihat itu Elisa menggerutu kesal.

Di sisi lain tepatnya di apartemen Samudra. Samudra baru saja selesai mandi ia mengambil ponselnya yang berdering. Ia melihat nomor yang tidak di kenal, begitu melihat nomor itu memanggilnya Ananta, ia sudah tahu pemilik nomor tersebut. Ketika Elisa mengirimkan potonya Samudra rasa jantungnya berdetak kencang.

"Shit gemes banget pengen gue kurung." ucap Samudra menggigit bibirnya saking gemasnya.

Samudra terus memandang poto itu sampai sebuah gedoran di pintu membuyarkan lamunannya. Samudra pun bersiap memakai kaos hitam dan celana training hitam. Setelah selesai ia membuka pintu. Terlihat Elisa memasang wajah kesal selang beberapa detik ia menatap Samudra tanpa kedip.

"Elisa"

"Bener ya cowok kalau pake baju hitam beh damage nya bukan maen."

"Maksud? "

"Lo ganteng banget." ucap Elisa mendengar itu Samudra memalingkan wajahnya lalu tersenyum lalu kembali melihat Elisa sambil kembali mendatarkan wajahnya.

"jadi gak jogging? "

"Jadi let's go."

Mereka pun keluar gedung apartemen lalu mulai jogging sampai tiba di sebuah taman. Setelah sejam lebih mereka mulai beristirahat karena Elisa sudah lelah. Mereka duduk di kursi yang ada di taman.

"Istirahat dulu ya gue capek."

"Hm gue ke sana dulu."

"Iya"

Elisa terus mengipas wajahnya karena gerah. Tak berselang lama ia merasakan dingin di area pipinya. Ternyata Samudra menempelkan air mineral dingin di pipinya.

"Makasih Ananta."

"Ya"

Elisa pun membuka tutup botol air mineral namun ternyata susah. Samudra yang peka mengambil botol air mineral itu lalu membukanya dan mengembalikan botol itu ke Elisa. Elisa yang melihat itu tak bisa menahan senyumnya. Tanpa di duga seseorang datang menghampiri mereka.

"Elisa"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status