Share

Mandau Blade

last update Last Updated: 2024-02-14 15:22:48

Menghadapi kendala baru, yaitu kebutuhan akan senjata untuk berburu monster, Lucius merenung sejenak. Dia tahu bahwa tanpa alat yang sesuai, tugasnya akan menjadi jauh lebih sulit. Dengan tekad yang kuat, dia mengajukan pertanyaan kepada Kakek Arion, "Kakek, apakah ada tempat di desa ini di mana saya bisa mendapatkan atau membeli senjata untuk berburu monster?"

Kakek Arion berpikir sejenak sebelum menjawab, "Kami memang tidak memiliki toko senjata di Desa Elunara ini, tetapi mungkin ada orang-orang yang memiliki senjata tambahan yang dapat kamu pinjam atau beli. Mungkin kamu bisa bertanya kepada para petualang atau penduduk yang memiliki pengalaman di luar desa."

Dengan langkah hati-hati, Lucius mendekati pandai besi di Desa Elunara. Di tengah peralatan berkilau dan senjata yang terpajang, matanya tertuju pada sebuah pedang yang terlihat sederhana namun kokoh. Harganya tercantum dengan jelas: 10 koin emas.

Namun, dengan keadaan keuangannya yang saat ini kosong, Lucius merasa tertekan. Dalam pikirannya, dia merenung, "Bagaimana saya bisa mendapatkan 10 koin emas ini?" Dia tahu dia harus mencari cara untuk mendapatkan uang segera agar dapat membeli senjata tersebut dan memulai petualangannya.

Dengan tekad untuk mendapatkan koin emas yang dibutuhkan, Lucius kembali ke tempat Kakek Arion. Dengan rendah hati, dia menawarkan bantuan untuk membantu Arion dalam kegiatan berkebunnya. Kedua tangan mereka terlibat dalam menyiangi, menanam, dan merawat tanaman, sementara matahari pagi menyinari Desa Elunara.

Saat sibuk mencangkul di kebun, kekuatan Dark Resonansi Lucius tiba-tiba mulai bergolak. Perasaannya menjadi gelisah, dan energi gelap yang tersembunyi dalam dirinya mulai bersentuhan dengan dunia sekitarnya.

Mata Lucius menyipit, dan dia bisa merasakan getaran energi yang tidak biasa. Seolah-olah ada sesuatu yang menariknya, memanggilnya dari dalam kegelapan. Sementara tangan masih memegang cangkul, dia merenung sejenak, bertanya-tanya apa yang bisa menyebabkan reaksi ini.

Dengan keingintahuan yang membara, Lucius mulai mencari sumber energi yang menyebabkan reaksi Dark Resonansi dalam dirinya. Dia mengelilingi kebun dan meraba-raba ke dalam kegelapan, mata dan indera keenamnya mencari jejak yang mengarah pada asal usul energi misterius ini.

Seiring langkahnya yang hati-hati, kekuatan Dark Resonansi semakin intens. Lucius merasa energi ini bukan berasal dari makhluk hidup di sekitarnya, melainkan dari suatu tempat yang lebih dalam dan tersembunyi. Dengan tekad yang kuat, dia terus mengikuti getaran energi tersebut.

Sensasi Dark Resonansi semakin kuat saat Lucius bergerak mendekati sebidang tanah tertentu di kebun. Dengan perasaan yang menggebu, dia merasakan keberadaan sesuatu yang terkubur di dalam tanah tersebut. Matahari yang mulai meredup menyinari tanah yang terbongkar oleh cangkulnya.

Dengan penuh antisipasi, Lucius terus menggali, merobohkan tanah yang menyembunyikan rahasia ini. Ketika tanah terbongkar, sebuah objek misterius mulai terungkap, memancarkan aura gelap yang semakin kuat.

Dengan penuh kekaguman dan keheranan, Lucius menarik keluar dari tanah sepotong perakitan yang terlupakan: sebuah pedang hitam besar yang dipenuhi karat. Meskipun terlihat usang dan terabaikan, aura gelap yang memancar dari pedang itu tidak dapat diabaikan. Seolah-olah pedang itu menyimpan sejarah dan kekuatan yang kuat.

Lucius memegang pedang itu dengan penuh kehati-hatian, merasakan getaran energi yang mengalir melaluinya. Meskipun terlihat tua dan rusak, dia merasa bahwa pedang ini mungkin memiliki potensi luar biasa setelah mendapatkan perawatan dan pemulihan yang pantas.

Saat Lucius memegang pedang hitam besar, gelang NSD-nya tiba-tiba memberikan notifikasi yang muncul dengan pesan misterius. Layar gelang menyala, dan kata-kata terpampang jelas: "Senjata Terkutuk."

Dengan notifikasi dari gelang NSD yang memberikan klarifikasi, Lucius mengetahui bahwa nama resmi pedang itu adalah Mandau Blade. Itu merupakan salah satu dari Artefak Kuno yang terlupakan.

Kejadian tak terduga terjadi saat kekuatan Dark yang diberikan oleh The Fallen mulai beresonansi dengan Mandau Blade. Gelang NSD memberikan notifikasi tambahan, memperingatkan Lucius tentang fenomena ini. Layar gelang menyala dengan pesan yang berkedip, memberikan petunjuk lebih lanjut.

"Notifikasi: Resonansi Kekuatan Gelap. Koneksi antara Kekuatan Dark dan Mandau Blade tercipta. Hati-hatilah, perubahan dalam penguatan dan sifat pedang mungkin terjadi."

Mandau Blade mulai mengalami perubahan yang mencolok, berubah dari keadaan yang berkarat menjadi bentuk aslinya yang memukau dan berwarna merah. Pedang itu sekarang bersinar dengan kekuatan yang tak terduga, dan desainnya menjadi lebih jelas dengan setiap detail yang terlihat.

Pedang itu memiliki bilah yang tajam dan menawan, terbuat dari logam merah yang terlihat seperti menyala dalam kegelapan. Ujung bilahnya yang meruncing menampilkan keanggunan dan kekuatan sekaligus. Pegangan pedang ini diberikan sentuhan yang elegan, dengan tatahan merah yang menyatu sempurna dengan desain keseluruhan.Gelombang energi merah mengalir di sepanjang pedang, menciptakan efek yang memukau dan mencerminkan kekuatan kuno yang tertanam dalam senjata ini.

Dengan penuh kegembiraan, Lucius menyimpan Mandau Blade ke dalam gelang NSD-nya. Pedang yang sebelumnya berubah menjadi bentuk aslinya yang memukau, sekarang menjadi bagian dari koleksi senjata dan artefak yang tersimpan dengan aman di dalam gelangnya.

Keesokan harinya dengan bermodalkan pedang itu, Lucius bersiap untuk berburu.

Dengan Mandau Blade sebagai senjata utamanya, Lucius bersiap untuk berburu di Dunia Elunara. Langkahnya yang mantap melintasi Desa Elunara menggambarkan tekadnya untuk menghadapi makhluk-makhluk yang mendiami dunia ini. Gelang NSD-nya berkedip, menampilkan tingkat kultivasi dan atribut terkait, memberikan informasi yang berguna dalam pertempuran yang akan datang.

Dengan tulus, Lucius mencari Kakek Arion untuk memberi salam perpisahan. Dia dengan rendah hati berbicara kepada kakek yang telah membantunya di desa ini.

"Terima kasih banyak, Kakek Arion, atas segala bantuannya. Saya akan pergi berburu selama beberapa hari dengan harapan dapat memberikan manfaat untuk desa ini."

Kakek Arion tersenyum dan meraih tangan Lucius. "Semoga keberuntungan menyertaimu, Lucius. Kembali dengan selamat dan bawalah hasil buruan yang melimpah."

Dengan itu, Lucius meninggalkan Desa Elunara dengan langkah mantap, menuju petualangannya yang baru. Kakek Arion melihatnya pergi dengan bangga, mengetahui bahwa pemuda itu memiliki tekad dan potensi untuk membawa perubahan yang baik.

Dengan Mandau Blade di sisinya, Lucius memiliki tujuan yang jelas dalam petualangannya. Salah satu tujuan utamanya adalah menemukan Sekte Nightmare yang telah disebutkan oleh Kakek Arion.

Lucius menyadari pentingnya meningkatkan tingkat kultivasinya untuk menghadapi tantangan yang mungkin ada di Sekte Nightmare. Dengan tekad dan rencana yang matang, dia memutuskan untuk mengumpulkan 5000 koin emas sebelum melanjutkan perjalanan.

Bersenjata dengan Mandau Blade, dia kembali ke hutan untuk berburu monster dan mengumpulkan item yang berharga. Setiap pertempuran dan setiap penjualan hasil buruan membawanya lebih dekat untuk mencapai targetnya. Lucius dengan gigih dan tekun bekerja, memanfaatkan keahlian bertarung dan keberanian yang dimilikinya.

Related chapters

  • The Cultivator's Nexus   Berburu Monster

    Gelang NSD memberikan saran bijak kepada Lucius, menyarankan untuk berburu Goblin dengan kekuatannya saat ini. Layar gelang menyala, memberikan informasi tambahan tentang kelemahan dan kekuatan Goblin, serta potensi hadiah yang bisa didapatkan.Dengan pedoman ini, Lucius melibatkan dirinya dalam pertempuran melawan Goblin. Mandau Blade bersinar, memotong udara dengan ketajaman yang memukau. Dengan ketrampilan bertarung dan strategi yang baik, dia berhasil mengatasi Goblin-goblin itu satu per satu.Lucius, meskipun berusaha keras dalam pertempuran melawan Goblin, merasa kecewa dengan hasil yang dia peroleh. Hanya mendapatkan 10 koin emas setelah mengalahkan 10 Goblin tentu tidak sesuai dengan harapan dan usahanya yang telah dikeluarkan.Dalam kekecewaannya, dia memandang Mandau Blade di tangannya, menyadari bahwa untuk mencapai tujuannya, mungkin diperlukan strategi baru atau pertarungan yang lebih sulit. Dengan keputusan yang tegas, Lucius memutuskan untuk mencari monster yang lebih

    Last Updated : 2024-02-14
  • The Cultivator's Nexus   Meninggalkan Desa Elunara

    Mata-mata merah yang misterius mengintai dari kegelapan malam, menyala dengan cahaya yang tidak wajar, menambah aura misteri di sekitar hutan. Sumber mata-mata tersebut tidak terlihat, tetapi kedua mata merah itu seperti bintang kecil yang menembus kegelapan.Lucius merasa kehadiran mata-mata ini tidak biasa dan merasakan aura aneh yang menyertainya. Kepala mereka seakan-akan mengikuti setiap gerakan yang dilakukannya. Rasa waspada pun semakin berkembang di benak Lucius.Darkwood Spiders adalah laba-laba besar yang mendiami hutan yang gelap. Mereka memiliki tubuh yang besar, sekitar dua kali lipat ukuran laba-laba biasa, dan ciri khas hitam pekat pada bulu-bulu mereka. Kaki-kaki mereka kuat dan dilengkapi dengan cakar yang tajam, memungkinkan mereka untuk bergerak dengan cepat dan merayap di antara pepohonan dengan keahlian yang luar biasa.Laba-laba ini membuat sarang di antara ranting-ranting pohon, menciptakan jaring yang halus tetapi sangat kuat. Jaring-jaring ini digunakan untuk

    Last Updated : 2024-02-14
  • The Cultivator's Nexus   Jebakan yang mematikan

    Saat Lucius tengah berkunjung di pegunungan yang penuh misteri, gelang NSD-nya memberikan notifikasi yang menarik. Gelang itu menemukan keberadaan tumbuhan langka yang bernama Daun Permata Biru. Daun ini terkenal karena memiliki sifat penyembuhan dan khasiat yang luar biasa di dunia Donghua.Lucius yang cerdas langsung mengumpulkan beberapa daun permata biru dengan hati-hati. Dia menyadari bahwa tumbuhan ini dapat menjadi sumber daya berharga, baik untuk pengobatan maupun untuk perdagangan di desa atau kota berikutnya yang mungkin dia kunjungi.Keberuntungan terus menyertai petualangan Lucius, dan Daun Permata Biru ini menjadi tambahan berharga dalam koleksi sumber daya yang dia bawa dari perjalanannya.Gelang itu pun menawarkan untuk menukar gelang itu dengan peningkatan kultivasi.Tentunya Lucius langsung menyetujui hal itu.Dengan antusiasme, Lucius setuju untuk menukar gelang NSD-nya dengan peningkatan kultivasi. Gelang itu memberikan kilatan cahaya dan meresapi energi ke dalam tu

    Last Updated : 2024-02-14
  • The Cultivator's Nexus   Wanita Misterius

    Sosok misterius itu menyerang dengan menggunakan sabit dan rantai.Senjata yang digunakan oleh sosok misterius itu adalah "Shadow Crescent," sebuah sabit yang memiliki bulan sabit hitam sebagai bagian mata pisau. Rantai yang terhubung dengannya memberikan fleksibilitas ekstra, memungkinkan penyerang untuk melancarkan serangan dari jarak yang aman sambil mempertahankan kecepatan dan kelincahan. Shadow Crescent bukan hanya senjata yang mematikan tetapi juga menciptakan ilusi kegelapan yang melingkupi setiap gerakan penyerang, membuatnya semakin sulit diidentifikasi oleh lawan.Dengan gerakan yang gesit, sosok misterius memutar-mutar rantai Shadow Crescent, menciptakan pola yang sulit diprediksi. Tanpa kata-kata, dia melancarkan serangan tiba-tiba, sabitnya berputar dalam gerakan melingkar yang membingungkan.Lucius, dengan refleks yang cepat, menghindarinya dengan melompat ke belakang. Namun, penyerang misterius tetap tak henti-hentinya mengejar, rantai yang terus berputar seolah memil

    Last Updated : 2024-02-14
  • The Cultivator's Nexus   Hanzo

    Pintu gerbang Sekte Nightmare menghadap pada sebuah struktur megah yang penuh dengan ornamen mistis. Gerbang itu sendiri tampak kuat dan dihiasi dengan simbol-simbol yang tidak dikenal. Lucius, meski penuh dengan keingintahuan, merasa ada aura misterius yang menyelimutinya saat berdiri di depan gerbang tersebut.Seorang penjaga gerbang, berpakaian serba hitam dan membawa senjata yang terkesan mistis, muncul dari kegelapan. Dia menatap Lucius tajam dan berkata, "Hentikan. Hanya yang pantas yang bisa memasuki Sekte Nightmare."Wanita misterius itu muncul lagi di pintu gerbang, matanya yang tajam menatap Lucius. "Biarkan dia masuk," perintahnya pada penjaga gerbang.Penjaga itu menuruti perintah tanpa sepatah kata, membuka jalan bagi Lucius untuk melangkah lebih dalam ke dalam Sekte Nightmare. Wanita misterius itu kemudian menghampiri Lucius, "Kau lebih kuat dari yang kubayangkan. Tapi apakah kekuatanmu cukup untuk menghadapi ujian yang ada di dalam sini?"Lucius mengangguk dengan tekad,

    Last Updated : 2024-02-14
  • The Cultivator's Nexus   Misi pertama

    Setelah berhasil mempelajari Skill Shadow Mastery,Hanzo memberikan misi kepada Lucius, yang akan mengirimkannya ke suatu tempat."Saat ini aku percaya kau telah membuktikan kemampuanmu dengan berhasil menguasai Skill Shadow Mastery." Ucap HanzoLucius mengangguk "Terima kasih, Ketua. Aku berusaha yang terbaik.""Kini saatnya bagimu untuk membuktikan dirimu dalam suatu misi yang sangat penting. Kau akan pergi ke kerajaan musuh yang konon memiliki Esensi Kegelapan.""Esensi Kegelapan? Apakah itu benar-benar ada?"Hanzo menatap Lucius dengan serius, "Aku yakin,Esensi Kegelapan memiliki kekuatan luar biasa. Namun, harus kau pahami bahwa misi ini penuh risiko. Musuh di sana sangat kuat.""Aku akan berusaha menghadapi risiko itu. Bagaimana aku bisa mendapatkan Esensi Kegelapan?"Hanzo memberikan gulungan" Aku memberimu teknik baru, Pedang Kegelapan. Dengan teknik ini, kau akan dapat mengekstrak kegelapan dari musuh dan tempat-tempat tertentu."Lucius menerima gulungan "Aku akan melakukan ya

    Last Updated : 2024-02-21
  • The Cultivator's Nexus   Hutan Terkutuk

    Di dalam rumah Maestro Elarian, mereka duduk di ruang tamu yang hangat. Lucius dan Asuna mulai menjelaskan tujuan mereka untuk mencari Esensi Kegelapan.Maestro Elarian mendengarkan dengan serius, "Esensi Kegelapan, eh? Itu bukan hal yang mudah dicari. Namun, saya memiliki beberapa informasi yang mungkin dapat membantu. Kabarnya, Esensi Kegelapan tersembunyi di dalam Caverna Obscurum, gua yang penuh misteri dan bahaya."Lucius bertanya, "Bagaimana kita bisa mencapai Caverna Obscurum, Maestro?"Maestro Elarian tersenyum bijaksana, "Perjalanan ke sana tidak mudah. Kamu harus melewati Hutan Kelam dan melintasi Sungai Gelap. Namun, hati-hati, banyak makhluk yang tidak ramah di sepanjang jalan."Asuna menambahkan, "Apakah Anda tahu mengapa Esensi Kegelapan menjadi begitu penting, Maestro?"Maestro Elarian mengangguk, "Esensi Kegelapan memiliki kekuatan yang sangat besar, tetapi juga sangat berbahaya. Jika jatuh ke tangan yang salah, bisa menimbulkan bencana. Kalian berdua harus berhati-hati

    Last Updated : 2024-02-22
  • The Cultivator's Nexus   Baphomet

    Asuna dan Lucius menghadapi Baphomet, mahluk misterius berkepala kambing dengan tubuh manusia yang telah mencapai Vanguard level 5. Hutan Terkutuk bergemuruh dengan kehadiran makhluk ini, dan aura magis semakin intens.Baphomet melangkah maju, dan dengan sigap, Lucius menggenggam Mandau Blade sementara Asuna menyiapkan Rantai Bulan Sabit dan Kapak Darah Baphomet bersinar di tengah kegelapan. Percikan api hitam muncul di sekeliling Baphomet saat dia memulai serangannya. Dengan cepat, mahluk itu meluncurkan serangan-serangan magis dan fisik yang sangat kuat.Asuna bergerak dengan kecepatan yang mengagumkan, mengelak dan membalas serangan Baphomet dengan ketangkasan yang luar biasa. Sementara itu, Lucius menggunakan Shadow Mastery untuk menghindari serangan dan mencari celah untuk menyerang.Pertarungan sengit berlangsung di antara ketiga pihak, dan hutan menjadi saksi dari kekuatan dan keterampilan mereka. Aura gelap dan magis saling berkecamuk, menciptakan suasana yang sangat tegang di

    Last Updated : 2024-02-22

Latest chapter

  • The Cultivator's Nexus   abadon bagian 2

    Abadon, monster misterius, melontarkan serangan mengerikan yang menciptakan gempa di tanah. Lucius dan Asuna dengan sigap bergerak untuk menghindari serangan tersebut. Mereka saling beradu serangan dengan Abadon, berusaha menemukan celah untuk melumpuhkan monster yang kuat itu.Abadon mengeluarkan aura kegelapan yang membuat sekitarnya gelap gulita. Asuna menggunakan Rantai Bulan Sabitnya untuk menciptakan putaran cahaya yang menerangi area sekitar, sementara Lucius memanfaatkan Shadow Mastery untuk menyelinap di balik bayangan dan menyerang dari arah yang tak terduga.Pertarungan semakin sengit ketika Abadon merubah bentuknya, menyesuaikan diri dengan serangan-serangan musuhnya. Serangan magis dan fisik terus bergulir, menciptakan visual pertempuran yang memukau.Abadon, dengan kekuatannya yang luar biasa, mulai memancarkan aura kegelapan yang mengancam melibas segala yang ada di sekitarnya. Lucius dan Asuna, meskipun berjuang dengan keberanian, menyadari bahwa pertarungan ini jauh l

  • The Cultivator's Nexus   Abbadon

    Saat Asuna dan Lucius merencanakan serangan berikutnya, mereka memperhatikan gerakan Baphomet dengan cermat. Mereka mencari pola, mencoba memahami kelemahan monster itu. Dengan penuh perhitungan, mereka menyinkronkan serangan mereka dengan presisi yang lebih tinggi.Asuna, dengan Rantai Bulan Sabitnya, mencoba mengikat Baphomet dan membatasi pergerakannya, sementara Lucius, dengan Mandau Blade-nya, berusaha menemukan celah untuk menyerang titik lemah monster tersebut. Meskipun awalnya tampak sulit, kolaborasi mereka mulai menunjukkan hasil.Baphomet mulai merasakan tekanan yang lebih besar dari serangan mereka yang terkoordinasi. Namun, monster itu tidak menyerah begitu saja. Dengan kekuatan magis yang kuat, Baphomet menciptakan kilatan energi gelap di sekitarnya, melepaskan serangan balik yang mampu mengguncang kedua kultivator tersebut.Pertempuran mencapai puncaknya saat Asuna dan Lucius bersatu untuk menghadapi serangan pamungkas Baphomet. Dengan kekuatan gabungan mereka, mereka b

  • The Cultivator's Nexus   Baphomet

    Asuna dan Lucius menghadapi Baphomet, mahluk misterius berkepala kambing dengan tubuh manusia yang telah mencapai Vanguard level 5. Hutan Terkutuk bergemuruh dengan kehadiran makhluk ini, dan aura magis semakin intens.Baphomet melangkah maju, dan dengan sigap, Lucius menggenggam Mandau Blade sementara Asuna menyiapkan Rantai Bulan Sabit dan Kapak Darah Baphomet bersinar di tengah kegelapan. Percikan api hitam muncul di sekeliling Baphomet saat dia memulai serangannya. Dengan cepat, mahluk itu meluncurkan serangan-serangan magis dan fisik yang sangat kuat.Asuna bergerak dengan kecepatan yang mengagumkan, mengelak dan membalas serangan Baphomet dengan ketangkasan yang luar biasa. Sementara itu, Lucius menggunakan Shadow Mastery untuk menghindari serangan dan mencari celah untuk menyerang.Pertarungan sengit berlangsung di antara ketiga pihak, dan hutan menjadi saksi dari kekuatan dan keterampilan mereka. Aura gelap dan magis saling berkecamuk, menciptakan suasana yang sangat tegang di

  • The Cultivator's Nexus   Hutan Terkutuk

    Di dalam rumah Maestro Elarian, mereka duduk di ruang tamu yang hangat. Lucius dan Asuna mulai menjelaskan tujuan mereka untuk mencari Esensi Kegelapan.Maestro Elarian mendengarkan dengan serius, "Esensi Kegelapan, eh? Itu bukan hal yang mudah dicari. Namun, saya memiliki beberapa informasi yang mungkin dapat membantu. Kabarnya, Esensi Kegelapan tersembunyi di dalam Caverna Obscurum, gua yang penuh misteri dan bahaya."Lucius bertanya, "Bagaimana kita bisa mencapai Caverna Obscurum, Maestro?"Maestro Elarian tersenyum bijaksana, "Perjalanan ke sana tidak mudah. Kamu harus melewati Hutan Kelam dan melintasi Sungai Gelap. Namun, hati-hati, banyak makhluk yang tidak ramah di sepanjang jalan."Asuna menambahkan, "Apakah Anda tahu mengapa Esensi Kegelapan menjadi begitu penting, Maestro?"Maestro Elarian mengangguk, "Esensi Kegelapan memiliki kekuatan yang sangat besar, tetapi juga sangat berbahaya. Jika jatuh ke tangan yang salah, bisa menimbulkan bencana. Kalian berdua harus berhati-hati

  • The Cultivator's Nexus   Misi pertama

    Setelah berhasil mempelajari Skill Shadow Mastery,Hanzo memberikan misi kepada Lucius, yang akan mengirimkannya ke suatu tempat."Saat ini aku percaya kau telah membuktikan kemampuanmu dengan berhasil menguasai Skill Shadow Mastery." Ucap HanzoLucius mengangguk "Terima kasih, Ketua. Aku berusaha yang terbaik.""Kini saatnya bagimu untuk membuktikan dirimu dalam suatu misi yang sangat penting. Kau akan pergi ke kerajaan musuh yang konon memiliki Esensi Kegelapan.""Esensi Kegelapan? Apakah itu benar-benar ada?"Hanzo menatap Lucius dengan serius, "Aku yakin,Esensi Kegelapan memiliki kekuatan luar biasa. Namun, harus kau pahami bahwa misi ini penuh risiko. Musuh di sana sangat kuat.""Aku akan berusaha menghadapi risiko itu. Bagaimana aku bisa mendapatkan Esensi Kegelapan?"Hanzo memberikan gulungan" Aku memberimu teknik baru, Pedang Kegelapan. Dengan teknik ini, kau akan dapat mengekstrak kegelapan dari musuh dan tempat-tempat tertentu."Lucius menerima gulungan "Aku akan melakukan ya

  • The Cultivator's Nexus   Hanzo

    Pintu gerbang Sekte Nightmare menghadap pada sebuah struktur megah yang penuh dengan ornamen mistis. Gerbang itu sendiri tampak kuat dan dihiasi dengan simbol-simbol yang tidak dikenal. Lucius, meski penuh dengan keingintahuan, merasa ada aura misterius yang menyelimutinya saat berdiri di depan gerbang tersebut.Seorang penjaga gerbang, berpakaian serba hitam dan membawa senjata yang terkesan mistis, muncul dari kegelapan. Dia menatap Lucius tajam dan berkata, "Hentikan. Hanya yang pantas yang bisa memasuki Sekte Nightmare."Wanita misterius itu muncul lagi di pintu gerbang, matanya yang tajam menatap Lucius. "Biarkan dia masuk," perintahnya pada penjaga gerbang.Penjaga itu menuruti perintah tanpa sepatah kata, membuka jalan bagi Lucius untuk melangkah lebih dalam ke dalam Sekte Nightmare. Wanita misterius itu kemudian menghampiri Lucius, "Kau lebih kuat dari yang kubayangkan. Tapi apakah kekuatanmu cukup untuk menghadapi ujian yang ada di dalam sini?"Lucius mengangguk dengan tekad,

  • The Cultivator's Nexus   Wanita Misterius

    Sosok misterius itu menyerang dengan menggunakan sabit dan rantai.Senjata yang digunakan oleh sosok misterius itu adalah "Shadow Crescent," sebuah sabit yang memiliki bulan sabit hitam sebagai bagian mata pisau. Rantai yang terhubung dengannya memberikan fleksibilitas ekstra, memungkinkan penyerang untuk melancarkan serangan dari jarak yang aman sambil mempertahankan kecepatan dan kelincahan. Shadow Crescent bukan hanya senjata yang mematikan tetapi juga menciptakan ilusi kegelapan yang melingkupi setiap gerakan penyerang, membuatnya semakin sulit diidentifikasi oleh lawan.Dengan gerakan yang gesit, sosok misterius memutar-mutar rantai Shadow Crescent, menciptakan pola yang sulit diprediksi. Tanpa kata-kata, dia melancarkan serangan tiba-tiba, sabitnya berputar dalam gerakan melingkar yang membingungkan.Lucius, dengan refleks yang cepat, menghindarinya dengan melompat ke belakang. Namun, penyerang misterius tetap tak henti-hentinya mengejar, rantai yang terus berputar seolah memil

  • The Cultivator's Nexus   Jebakan yang mematikan

    Saat Lucius tengah berkunjung di pegunungan yang penuh misteri, gelang NSD-nya memberikan notifikasi yang menarik. Gelang itu menemukan keberadaan tumbuhan langka yang bernama Daun Permata Biru. Daun ini terkenal karena memiliki sifat penyembuhan dan khasiat yang luar biasa di dunia Donghua.Lucius yang cerdas langsung mengumpulkan beberapa daun permata biru dengan hati-hati. Dia menyadari bahwa tumbuhan ini dapat menjadi sumber daya berharga, baik untuk pengobatan maupun untuk perdagangan di desa atau kota berikutnya yang mungkin dia kunjungi.Keberuntungan terus menyertai petualangan Lucius, dan Daun Permata Biru ini menjadi tambahan berharga dalam koleksi sumber daya yang dia bawa dari perjalanannya.Gelang itu pun menawarkan untuk menukar gelang itu dengan peningkatan kultivasi.Tentunya Lucius langsung menyetujui hal itu.Dengan antusiasme, Lucius setuju untuk menukar gelang NSD-nya dengan peningkatan kultivasi. Gelang itu memberikan kilatan cahaya dan meresapi energi ke dalam tu

  • The Cultivator's Nexus   Meninggalkan Desa Elunara

    Mata-mata merah yang misterius mengintai dari kegelapan malam, menyala dengan cahaya yang tidak wajar, menambah aura misteri di sekitar hutan. Sumber mata-mata tersebut tidak terlihat, tetapi kedua mata merah itu seperti bintang kecil yang menembus kegelapan.Lucius merasa kehadiran mata-mata ini tidak biasa dan merasakan aura aneh yang menyertainya. Kepala mereka seakan-akan mengikuti setiap gerakan yang dilakukannya. Rasa waspada pun semakin berkembang di benak Lucius.Darkwood Spiders adalah laba-laba besar yang mendiami hutan yang gelap. Mereka memiliki tubuh yang besar, sekitar dua kali lipat ukuran laba-laba biasa, dan ciri khas hitam pekat pada bulu-bulu mereka. Kaki-kaki mereka kuat dan dilengkapi dengan cakar yang tajam, memungkinkan mereka untuk bergerak dengan cepat dan merayap di antara pepohonan dengan keahlian yang luar biasa.Laba-laba ini membuat sarang di antara ranting-ranting pohon, menciptakan jaring yang halus tetapi sangat kuat. Jaring-jaring ini digunakan untuk

DMCA.com Protection Status