Beranda / Fantasi / The Cultivator's Nexus / Meninggalkan Desa Elunara

Share

Meninggalkan Desa Elunara

last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-14 15:24:43

Mata-mata merah yang misterius mengintai dari kegelapan malam, menyala dengan cahaya yang tidak wajar, menambah aura misteri di sekitar hutan. Sumber mata-mata tersebut tidak terlihat, tetapi kedua mata merah itu seperti bintang kecil yang menembus kegelapan.

Lucius merasa kehadiran mata-mata ini tidak biasa dan merasakan aura aneh yang menyertainya. Kepala mereka seakan-akan mengikuti setiap gerakan yang dilakukannya. Rasa waspada pun semakin berkembang di benak Lucius.

Darkwood Spiders adalah laba-laba besar yang mendiami hutan yang gelap. Mereka memiliki tubuh yang besar, sekitar dua kali lipat ukuran laba-laba biasa, dan ciri khas hitam pekat pada bulu-bulu mereka. Kaki-kaki mereka kuat dan dilengkapi dengan cakar yang tajam, memungkinkan mereka untuk bergerak dengan cepat dan merayap di antara pepohonan dengan keahlian yang luar biasa.

Laba-laba ini membuat sarang di antara ranting-ranting pohon, menciptakan jaring yang halus tetapi sangat kuat. Jaring-jaring ini digunakan untuk menangkap mangsa yang melintas di malam hari. Bulu hitam mereka memberikan perlindungan dan menyatu dengan kegelapan, menjadikan mereka sulit terlihat oleh mata yang tidak waspada.

Salah satu ancaman utama dari Darkwood Spiders adalah racun mematikan yang mereka hasilkan melalui kelenjar racun mereka. Setiap gigitan bisa mengakibatkan efek paralisis atau kelemahan pada mangsa. Lucius harus mengandalkan kelincahan dan ketrampilannya untuk menghindari jaring-jaring mematikan ini dan menghadapi serangan dari makhluk ini selama malam di hutan gelap.

Monster yang mengintai dengan mata-mata merah tersebut memiliki ukuran besar yang menakutkan. Tubuhnya mencapai sekitar tiga meter panjangnya dan dua meter lebar. Sosok yang besar ini memungkinkannya untuk dengan mudah menyelinap di antara pepohonan dan mengendalikan daerah kegelapan di hutan.

Monster yang mendekati Lucius dengan mata-mata merahnya mulai menunjukkan agresi. Dengan gerakan cepat dan lincah, monster itu melepaskan jaring halusnya menuju Lucius, mencoba untuk menangkapnya dalam perangkapnya yang mematikan.

Lucius, dengan refleks yang terasah oleh pengalaman dan kultivasinya yang baru, berhasil menghindari jaring yang meluncur cepat ke arahnya. Dia dengan cepat menyusun strategi untuk menghadapi serangan monster ini. Dengan Mandau Blade di tangan dan kultivasi Ascendant yang baru, Lucius siap menghadapi pertarungan yang tak terduga ini.

Dalam momen kritis ini, Lucius memutuskan untuk mengandalkan keterampilan gaming-nya yang telah terasah selama bertahun-tahun. Dia membiarkan insting gamer-nya memandu langkah-langkahnya di dunia nyata ini. Dengan skill bermain game yang teruji, Lucius merencanakan serangan balasan yang efektif.

Menggunakan pengalaman gaming-nya, dia memperhatikan pola serangan dan perilaku monster dengan cermat. Dengan kecepatan yang luar biasa, dia menggunakan "Dark Resonance Slash," skill yang baru diperolehnya, untuk memotong jaring monster dengan presisi yang mematikan. Cahaya merah gelap menyala di Mandau Blade, menciptakan serangan yang kuat dan efektif.

Skill bermain game-nya bukan hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi alat yang kuat dalam menghadapi bahaya nyata di Dunia Donghua ini.

Pertarungan semakin sengit ketika monster itu, menyadari kesulitan yang dihadapi, mengeluarkan serangan berbahaya berupa semburan racun. Cairan beracun itu mengalir dari rahangnya, mengancam untuk meracuni Lucius jika terkena.

Dalam momen tersebut, Lucius harus meningkatkan kewaspadaannya dan menggunakan kelincahan serta keterampilan bertarungnya untuk menghindari serangan racun yang mematikan. Dengan gerakan yang lincah dan refleks yang cepat, dia berusaha menghindari setiap tetesan racun yang dilepaskan monster.

Sambil terus menghadapi tantangan yang semakin berat, Lucius mencoba untuk menemukan celah dalam pertahanan monster, bersiap untuk melancarkan serangan balasan yang dapat meredakan ancaman racun dan mengakhiri pertarungan ini dengan kemenangan.

Dengan penuh keberanian, Lucius memanfaatkan celah yang ditemukannya dan mulai melancarkan serangan beruntun ke kaki monster itu. Mandau Blade-nya bergerak dengan kecepatan kilat, memotong kaki monster satu per satu dengan presisi yang mematikan. Monster itu berteriak kesakitan sambil mencoba melawan, tetapi serangan bertubi-tubi dari Lucius berhasil mengurangi mobilitas monster tersebut.

Dengan setiap kaki yang terputus, monster itu semakin kesulitan bergerak. Racun yang sebelumnya menyemburkan dari rahangnya sekarang tampaknya melambat karena kesakitan yang dia alami. Lucius terus mengontrol pertarungan dengan kelincahan dan kecepatan, merencanakan serangan selanjutnya untuk menjatuhkan monster tersebut dengan kekuatan yang dimilikinya.

Saat Lucius hampir menghabisi monster itu, sebuah notifikasi tiba-tiba muncul di gelang NSD-nya. Notifikasi tersebut memberitahu bahwa esensi dari racun monster tersebut dapat digunakan untuk membuat beberapa botol Detox yang berguna untuk membersihkan racun dan memberikan perlindungan terhadap efek negatif lainnya.Dengan bijak, Lucius memutuskan untuk tidak hanya menghabisi monster itu, tetapi juga memanfaatkan sumber daya yang diberikan oleh monster tersebut. Dia mengumpulkan esensi racun dengan hati-hati dan menyimpannya dalam wadah khusus yang dapat digunakan untuk membuat botol Detox nantinya.

Setelah berburu selama satu minggu di hutan yang penuh tantangan, Lucius kembali ke desa dengan hasil buruannya. Tasnya penuh dengan sumber daya yang dia peroleh dari monster dan hewan hutan. Dengan wajah lelah namun penuh dengan rasa puas, Lucius menuju pasar desa untuk menjual hasil buruannya.

Penduduk desa yang melihatnya datang memberikan sambutan hangat. Mereka tahu bahwa Lucius adalah petualang yang berani dan terampil. Di pasar, Lucius menjual daging monster, kulit, dan sumber daya lainnya, mendapatkan koin emas sebagai imbalan.

Hasil penjualan tersebut tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga mendapatkan rasa hormat dari penduduk desa.

Namun, yang membuatnya lebih kaya adalah Detox yang dia buat dari esensi racun monster. Setiap botol Detox terjual dengan harga yang mengesankan, dan dari penjualan tiga botol, Lucius menerima 3000 koin emas. Keberhasilan ini tak hanya mengukuhkan reputasinya, tetapi juga memberinya sumber daya finansial yang cukup untuk melanjutkan petualangannya di dunia Donghua yang masih menyimpan banyak misteri.

Dengan hasil penjualan total sebanyak 4000 koin emas dari semua sumber daya yang dia bawa dari hutan, Lucius merasa puas dengan pencapaian tersebut. Kesuksesannya dalam berburu dan berdagang tidak hanya meningkatkan keberanian dan reputasinya di desa, tetapi juga memberinya sumber daya finansial yang cukup untuk petualangan yang lebih besar.

Sebelum meninggalkan desa, Lucius berpamitan kepada Kakek Arion, menyampaikan terima kasih atas bantuan dan nasihatnya. Dengan hati yang penuh semangat, dia memutuskan untuk menjelajahi dunia Donghua yang luas, menantang dirinya dengan petualangan baru dan misteri yang menanti di setiap sudutnya.

Dengan tekad yang bulat, Lucius memasuki wilayah pegunungan yang belum pernah dia jelajahi sebelumnya. Langkah-langkahnya yang mantap membawanya melintasi rimbunnya hutan dan medan yang sulit, menuju ketinggian yang lebih tinggi. Pegunungan Donghua menyimpan misteri dan rintangan yang belum terungkap, dan Lucius bersiap menghadapi segala kemungkinan dalam pencarian Sekte Nightmare yang tersembunyi.

Di tengah perjalanan, dia bertemu dengan makhluk-makhluk fantastis yang belum pernah ditemuinya sebelumnya, dan menggunakan keterampilan bertarungnya yang teruji untuk melawan tantangan tersebut. Setiap langkahnya membawanya lebih dekat ke pusat pegunungan, di mana kabar tentang Sekte Nightmare semakin kuat.

Lucius yakin bahwa petualangannya di pegunungan akan membuka lembaran baru dalam kisahnya.

Bab terkait

  • The Cultivator's Nexus   Jebakan yang mematikan

    Saat Lucius tengah berkunjung di pegunungan yang penuh misteri, gelang NSD-nya memberikan notifikasi yang menarik. Gelang itu menemukan keberadaan tumbuhan langka yang bernama Daun Permata Biru. Daun ini terkenal karena memiliki sifat penyembuhan dan khasiat yang luar biasa di dunia Donghua.Lucius yang cerdas langsung mengumpulkan beberapa daun permata biru dengan hati-hati. Dia menyadari bahwa tumbuhan ini dapat menjadi sumber daya berharga, baik untuk pengobatan maupun untuk perdagangan di desa atau kota berikutnya yang mungkin dia kunjungi.Keberuntungan terus menyertai petualangan Lucius, dan Daun Permata Biru ini menjadi tambahan berharga dalam koleksi sumber daya yang dia bawa dari perjalanannya.Gelang itu pun menawarkan untuk menukar gelang itu dengan peningkatan kultivasi.Tentunya Lucius langsung menyetujui hal itu.Dengan antusiasme, Lucius setuju untuk menukar gelang NSD-nya dengan peningkatan kultivasi. Gelang itu memberikan kilatan cahaya dan meresapi energi ke dalam tu

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-14
  • The Cultivator's Nexus   Wanita Misterius

    Sosok misterius itu menyerang dengan menggunakan sabit dan rantai.Senjata yang digunakan oleh sosok misterius itu adalah "Shadow Crescent," sebuah sabit yang memiliki bulan sabit hitam sebagai bagian mata pisau. Rantai yang terhubung dengannya memberikan fleksibilitas ekstra, memungkinkan penyerang untuk melancarkan serangan dari jarak yang aman sambil mempertahankan kecepatan dan kelincahan. Shadow Crescent bukan hanya senjata yang mematikan tetapi juga menciptakan ilusi kegelapan yang melingkupi setiap gerakan penyerang, membuatnya semakin sulit diidentifikasi oleh lawan.Dengan gerakan yang gesit, sosok misterius memutar-mutar rantai Shadow Crescent, menciptakan pola yang sulit diprediksi. Tanpa kata-kata, dia melancarkan serangan tiba-tiba, sabitnya berputar dalam gerakan melingkar yang membingungkan.Lucius, dengan refleks yang cepat, menghindarinya dengan melompat ke belakang. Namun, penyerang misterius tetap tak henti-hentinya mengejar, rantai yang terus berputar seolah memil

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-14
  • The Cultivator's Nexus   Hanzo

    Pintu gerbang Sekte Nightmare menghadap pada sebuah struktur megah yang penuh dengan ornamen mistis. Gerbang itu sendiri tampak kuat dan dihiasi dengan simbol-simbol yang tidak dikenal. Lucius, meski penuh dengan keingintahuan, merasa ada aura misterius yang menyelimutinya saat berdiri di depan gerbang tersebut.Seorang penjaga gerbang, berpakaian serba hitam dan membawa senjata yang terkesan mistis, muncul dari kegelapan. Dia menatap Lucius tajam dan berkata, "Hentikan. Hanya yang pantas yang bisa memasuki Sekte Nightmare."Wanita misterius itu muncul lagi di pintu gerbang, matanya yang tajam menatap Lucius. "Biarkan dia masuk," perintahnya pada penjaga gerbang.Penjaga itu menuruti perintah tanpa sepatah kata, membuka jalan bagi Lucius untuk melangkah lebih dalam ke dalam Sekte Nightmare. Wanita misterius itu kemudian menghampiri Lucius, "Kau lebih kuat dari yang kubayangkan. Tapi apakah kekuatanmu cukup untuk menghadapi ujian yang ada di dalam sini?"Lucius mengangguk dengan tekad,

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-14
  • The Cultivator's Nexus   Misi pertama

    Setelah berhasil mempelajari Skill Shadow Mastery,Hanzo memberikan misi kepada Lucius, yang akan mengirimkannya ke suatu tempat."Saat ini aku percaya kau telah membuktikan kemampuanmu dengan berhasil menguasai Skill Shadow Mastery." Ucap HanzoLucius mengangguk "Terima kasih, Ketua. Aku berusaha yang terbaik.""Kini saatnya bagimu untuk membuktikan dirimu dalam suatu misi yang sangat penting. Kau akan pergi ke kerajaan musuh yang konon memiliki Esensi Kegelapan.""Esensi Kegelapan? Apakah itu benar-benar ada?"Hanzo menatap Lucius dengan serius, "Aku yakin,Esensi Kegelapan memiliki kekuatan luar biasa. Namun, harus kau pahami bahwa misi ini penuh risiko. Musuh di sana sangat kuat.""Aku akan berusaha menghadapi risiko itu. Bagaimana aku bisa mendapatkan Esensi Kegelapan?"Hanzo memberikan gulungan" Aku memberimu teknik baru, Pedang Kegelapan. Dengan teknik ini, kau akan dapat mengekstrak kegelapan dari musuh dan tempat-tempat tertentu."Lucius menerima gulungan "Aku akan melakukan ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • The Cultivator's Nexus   Hutan Terkutuk

    Di dalam rumah Maestro Elarian, mereka duduk di ruang tamu yang hangat. Lucius dan Asuna mulai menjelaskan tujuan mereka untuk mencari Esensi Kegelapan.Maestro Elarian mendengarkan dengan serius, "Esensi Kegelapan, eh? Itu bukan hal yang mudah dicari. Namun, saya memiliki beberapa informasi yang mungkin dapat membantu. Kabarnya, Esensi Kegelapan tersembunyi di dalam Caverna Obscurum, gua yang penuh misteri dan bahaya."Lucius bertanya, "Bagaimana kita bisa mencapai Caverna Obscurum, Maestro?"Maestro Elarian tersenyum bijaksana, "Perjalanan ke sana tidak mudah. Kamu harus melewati Hutan Kelam dan melintasi Sungai Gelap. Namun, hati-hati, banyak makhluk yang tidak ramah di sepanjang jalan."Asuna menambahkan, "Apakah Anda tahu mengapa Esensi Kegelapan menjadi begitu penting, Maestro?"Maestro Elarian mengangguk, "Esensi Kegelapan memiliki kekuatan yang sangat besar, tetapi juga sangat berbahaya. Jika jatuh ke tangan yang salah, bisa menimbulkan bencana. Kalian berdua harus berhati-hati

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-22
  • The Cultivator's Nexus   Baphomet

    Asuna dan Lucius menghadapi Baphomet, mahluk misterius berkepala kambing dengan tubuh manusia yang telah mencapai Vanguard level 5. Hutan Terkutuk bergemuruh dengan kehadiran makhluk ini, dan aura magis semakin intens.Baphomet melangkah maju, dan dengan sigap, Lucius menggenggam Mandau Blade sementara Asuna menyiapkan Rantai Bulan Sabit dan Kapak Darah Baphomet bersinar di tengah kegelapan. Percikan api hitam muncul di sekeliling Baphomet saat dia memulai serangannya. Dengan cepat, mahluk itu meluncurkan serangan-serangan magis dan fisik yang sangat kuat.Asuna bergerak dengan kecepatan yang mengagumkan, mengelak dan membalas serangan Baphomet dengan ketangkasan yang luar biasa. Sementara itu, Lucius menggunakan Shadow Mastery untuk menghindari serangan dan mencari celah untuk menyerang.Pertarungan sengit berlangsung di antara ketiga pihak, dan hutan menjadi saksi dari kekuatan dan keterampilan mereka. Aura gelap dan magis saling berkecamuk, menciptakan suasana yang sangat tegang di

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-22
  • The Cultivator's Nexus   Abbadon

    Saat Asuna dan Lucius merencanakan serangan berikutnya, mereka memperhatikan gerakan Baphomet dengan cermat. Mereka mencari pola, mencoba memahami kelemahan monster itu. Dengan penuh perhitungan, mereka menyinkronkan serangan mereka dengan presisi yang lebih tinggi.Asuna, dengan Rantai Bulan Sabitnya, mencoba mengikat Baphomet dan membatasi pergerakannya, sementara Lucius, dengan Mandau Blade-nya, berusaha menemukan celah untuk menyerang titik lemah monster tersebut. Meskipun awalnya tampak sulit, kolaborasi mereka mulai menunjukkan hasil.Baphomet mulai merasakan tekanan yang lebih besar dari serangan mereka yang terkoordinasi. Namun, monster itu tidak menyerah begitu saja. Dengan kekuatan magis yang kuat, Baphomet menciptakan kilatan energi gelap di sekitarnya, melepaskan serangan balik yang mampu mengguncang kedua kultivator tersebut.Pertempuran mencapai puncaknya saat Asuna dan Lucius bersatu untuk menghadapi serangan pamungkas Baphomet. Dengan kekuatan gabungan mereka, mereka b

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-23
  • The Cultivator's Nexus   abadon bagian 2

    Abadon, monster misterius, melontarkan serangan mengerikan yang menciptakan gempa di tanah. Lucius dan Asuna dengan sigap bergerak untuk menghindari serangan tersebut. Mereka saling beradu serangan dengan Abadon, berusaha menemukan celah untuk melumpuhkan monster yang kuat itu.Abadon mengeluarkan aura kegelapan yang membuat sekitarnya gelap gulita. Asuna menggunakan Rantai Bulan Sabitnya untuk menciptakan putaran cahaya yang menerangi area sekitar, sementara Lucius memanfaatkan Shadow Mastery untuk menyelinap di balik bayangan dan menyerang dari arah yang tak terduga.Pertarungan semakin sengit ketika Abadon merubah bentuknya, menyesuaikan diri dengan serangan-serangan musuhnya. Serangan magis dan fisik terus bergulir, menciptakan visual pertempuran yang memukau.Abadon, dengan kekuatannya yang luar biasa, mulai memancarkan aura kegelapan yang mengancam melibas segala yang ada di sekitarnya. Lucius dan Asuna, meskipun berjuang dengan keberanian, menyadari bahwa pertarungan ini jauh l

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-27

Bab terbaru

  • The Cultivator's Nexus   abadon bagian 2

    Abadon, monster misterius, melontarkan serangan mengerikan yang menciptakan gempa di tanah. Lucius dan Asuna dengan sigap bergerak untuk menghindari serangan tersebut. Mereka saling beradu serangan dengan Abadon, berusaha menemukan celah untuk melumpuhkan monster yang kuat itu.Abadon mengeluarkan aura kegelapan yang membuat sekitarnya gelap gulita. Asuna menggunakan Rantai Bulan Sabitnya untuk menciptakan putaran cahaya yang menerangi area sekitar, sementara Lucius memanfaatkan Shadow Mastery untuk menyelinap di balik bayangan dan menyerang dari arah yang tak terduga.Pertarungan semakin sengit ketika Abadon merubah bentuknya, menyesuaikan diri dengan serangan-serangan musuhnya. Serangan magis dan fisik terus bergulir, menciptakan visual pertempuran yang memukau.Abadon, dengan kekuatannya yang luar biasa, mulai memancarkan aura kegelapan yang mengancam melibas segala yang ada di sekitarnya. Lucius dan Asuna, meskipun berjuang dengan keberanian, menyadari bahwa pertarungan ini jauh l

  • The Cultivator's Nexus   Abbadon

    Saat Asuna dan Lucius merencanakan serangan berikutnya, mereka memperhatikan gerakan Baphomet dengan cermat. Mereka mencari pola, mencoba memahami kelemahan monster itu. Dengan penuh perhitungan, mereka menyinkronkan serangan mereka dengan presisi yang lebih tinggi.Asuna, dengan Rantai Bulan Sabitnya, mencoba mengikat Baphomet dan membatasi pergerakannya, sementara Lucius, dengan Mandau Blade-nya, berusaha menemukan celah untuk menyerang titik lemah monster tersebut. Meskipun awalnya tampak sulit, kolaborasi mereka mulai menunjukkan hasil.Baphomet mulai merasakan tekanan yang lebih besar dari serangan mereka yang terkoordinasi. Namun, monster itu tidak menyerah begitu saja. Dengan kekuatan magis yang kuat, Baphomet menciptakan kilatan energi gelap di sekitarnya, melepaskan serangan balik yang mampu mengguncang kedua kultivator tersebut.Pertempuran mencapai puncaknya saat Asuna dan Lucius bersatu untuk menghadapi serangan pamungkas Baphomet. Dengan kekuatan gabungan mereka, mereka b

  • The Cultivator's Nexus   Baphomet

    Asuna dan Lucius menghadapi Baphomet, mahluk misterius berkepala kambing dengan tubuh manusia yang telah mencapai Vanguard level 5. Hutan Terkutuk bergemuruh dengan kehadiran makhluk ini, dan aura magis semakin intens.Baphomet melangkah maju, dan dengan sigap, Lucius menggenggam Mandau Blade sementara Asuna menyiapkan Rantai Bulan Sabit dan Kapak Darah Baphomet bersinar di tengah kegelapan. Percikan api hitam muncul di sekeliling Baphomet saat dia memulai serangannya. Dengan cepat, mahluk itu meluncurkan serangan-serangan magis dan fisik yang sangat kuat.Asuna bergerak dengan kecepatan yang mengagumkan, mengelak dan membalas serangan Baphomet dengan ketangkasan yang luar biasa. Sementara itu, Lucius menggunakan Shadow Mastery untuk menghindari serangan dan mencari celah untuk menyerang.Pertarungan sengit berlangsung di antara ketiga pihak, dan hutan menjadi saksi dari kekuatan dan keterampilan mereka. Aura gelap dan magis saling berkecamuk, menciptakan suasana yang sangat tegang di

  • The Cultivator's Nexus   Hutan Terkutuk

    Di dalam rumah Maestro Elarian, mereka duduk di ruang tamu yang hangat. Lucius dan Asuna mulai menjelaskan tujuan mereka untuk mencari Esensi Kegelapan.Maestro Elarian mendengarkan dengan serius, "Esensi Kegelapan, eh? Itu bukan hal yang mudah dicari. Namun, saya memiliki beberapa informasi yang mungkin dapat membantu. Kabarnya, Esensi Kegelapan tersembunyi di dalam Caverna Obscurum, gua yang penuh misteri dan bahaya."Lucius bertanya, "Bagaimana kita bisa mencapai Caverna Obscurum, Maestro?"Maestro Elarian tersenyum bijaksana, "Perjalanan ke sana tidak mudah. Kamu harus melewati Hutan Kelam dan melintasi Sungai Gelap. Namun, hati-hati, banyak makhluk yang tidak ramah di sepanjang jalan."Asuna menambahkan, "Apakah Anda tahu mengapa Esensi Kegelapan menjadi begitu penting, Maestro?"Maestro Elarian mengangguk, "Esensi Kegelapan memiliki kekuatan yang sangat besar, tetapi juga sangat berbahaya. Jika jatuh ke tangan yang salah, bisa menimbulkan bencana. Kalian berdua harus berhati-hati

  • The Cultivator's Nexus   Misi pertama

    Setelah berhasil mempelajari Skill Shadow Mastery,Hanzo memberikan misi kepada Lucius, yang akan mengirimkannya ke suatu tempat."Saat ini aku percaya kau telah membuktikan kemampuanmu dengan berhasil menguasai Skill Shadow Mastery." Ucap HanzoLucius mengangguk "Terima kasih, Ketua. Aku berusaha yang terbaik.""Kini saatnya bagimu untuk membuktikan dirimu dalam suatu misi yang sangat penting. Kau akan pergi ke kerajaan musuh yang konon memiliki Esensi Kegelapan.""Esensi Kegelapan? Apakah itu benar-benar ada?"Hanzo menatap Lucius dengan serius, "Aku yakin,Esensi Kegelapan memiliki kekuatan luar biasa. Namun, harus kau pahami bahwa misi ini penuh risiko. Musuh di sana sangat kuat.""Aku akan berusaha menghadapi risiko itu. Bagaimana aku bisa mendapatkan Esensi Kegelapan?"Hanzo memberikan gulungan" Aku memberimu teknik baru, Pedang Kegelapan. Dengan teknik ini, kau akan dapat mengekstrak kegelapan dari musuh dan tempat-tempat tertentu."Lucius menerima gulungan "Aku akan melakukan ya

  • The Cultivator's Nexus   Hanzo

    Pintu gerbang Sekte Nightmare menghadap pada sebuah struktur megah yang penuh dengan ornamen mistis. Gerbang itu sendiri tampak kuat dan dihiasi dengan simbol-simbol yang tidak dikenal. Lucius, meski penuh dengan keingintahuan, merasa ada aura misterius yang menyelimutinya saat berdiri di depan gerbang tersebut.Seorang penjaga gerbang, berpakaian serba hitam dan membawa senjata yang terkesan mistis, muncul dari kegelapan. Dia menatap Lucius tajam dan berkata, "Hentikan. Hanya yang pantas yang bisa memasuki Sekte Nightmare."Wanita misterius itu muncul lagi di pintu gerbang, matanya yang tajam menatap Lucius. "Biarkan dia masuk," perintahnya pada penjaga gerbang.Penjaga itu menuruti perintah tanpa sepatah kata, membuka jalan bagi Lucius untuk melangkah lebih dalam ke dalam Sekte Nightmare. Wanita misterius itu kemudian menghampiri Lucius, "Kau lebih kuat dari yang kubayangkan. Tapi apakah kekuatanmu cukup untuk menghadapi ujian yang ada di dalam sini?"Lucius mengangguk dengan tekad,

  • The Cultivator's Nexus   Wanita Misterius

    Sosok misterius itu menyerang dengan menggunakan sabit dan rantai.Senjata yang digunakan oleh sosok misterius itu adalah "Shadow Crescent," sebuah sabit yang memiliki bulan sabit hitam sebagai bagian mata pisau. Rantai yang terhubung dengannya memberikan fleksibilitas ekstra, memungkinkan penyerang untuk melancarkan serangan dari jarak yang aman sambil mempertahankan kecepatan dan kelincahan. Shadow Crescent bukan hanya senjata yang mematikan tetapi juga menciptakan ilusi kegelapan yang melingkupi setiap gerakan penyerang, membuatnya semakin sulit diidentifikasi oleh lawan.Dengan gerakan yang gesit, sosok misterius memutar-mutar rantai Shadow Crescent, menciptakan pola yang sulit diprediksi. Tanpa kata-kata, dia melancarkan serangan tiba-tiba, sabitnya berputar dalam gerakan melingkar yang membingungkan.Lucius, dengan refleks yang cepat, menghindarinya dengan melompat ke belakang. Namun, penyerang misterius tetap tak henti-hentinya mengejar, rantai yang terus berputar seolah memil

  • The Cultivator's Nexus   Jebakan yang mematikan

    Saat Lucius tengah berkunjung di pegunungan yang penuh misteri, gelang NSD-nya memberikan notifikasi yang menarik. Gelang itu menemukan keberadaan tumbuhan langka yang bernama Daun Permata Biru. Daun ini terkenal karena memiliki sifat penyembuhan dan khasiat yang luar biasa di dunia Donghua.Lucius yang cerdas langsung mengumpulkan beberapa daun permata biru dengan hati-hati. Dia menyadari bahwa tumbuhan ini dapat menjadi sumber daya berharga, baik untuk pengobatan maupun untuk perdagangan di desa atau kota berikutnya yang mungkin dia kunjungi.Keberuntungan terus menyertai petualangan Lucius, dan Daun Permata Biru ini menjadi tambahan berharga dalam koleksi sumber daya yang dia bawa dari perjalanannya.Gelang itu pun menawarkan untuk menukar gelang itu dengan peningkatan kultivasi.Tentunya Lucius langsung menyetujui hal itu.Dengan antusiasme, Lucius setuju untuk menukar gelang NSD-nya dengan peningkatan kultivasi. Gelang itu memberikan kilatan cahaya dan meresapi energi ke dalam tu

  • The Cultivator's Nexus   Meninggalkan Desa Elunara

    Mata-mata merah yang misterius mengintai dari kegelapan malam, menyala dengan cahaya yang tidak wajar, menambah aura misteri di sekitar hutan. Sumber mata-mata tersebut tidak terlihat, tetapi kedua mata merah itu seperti bintang kecil yang menembus kegelapan.Lucius merasa kehadiran mata-mata ini tidak biasa dan merasakan aura aneh yang menyertainya. Kepala mereka seakan-akan mengikuti setiap gerakan yang dilakukannya. Rasa waspada pun semakin berkembang di benak Lucius.Darkwood Spiders adalah laba-laba besar yang mendiami hutan yang gelap. Mereka memiliki tubuh yang besar, sekitar dua kali lipat ukuran laba-laba biasa, dan ciri khas hitam pekat pada bulu-bulu mereka. Kaki-kaki mereka kuat dan dilengkapi dengan cakar yang tajam, memungkinkan mereka untuk bergerak dengan cepat dan merayap di antara pepohonan dengan keahlian yang luar biasa.Laba-laba ini membuat sarang di antara ranting-ranting pohon, menciptakan jaring yang halus tetapi sangat kuat. Jaring-jaring ini digunakan untuk

DMCA.com Protection Status