Share

Berburu Monster

Penulis: Penyair Kegelapan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Gelang NSD memberikan saran bijak kepada Lucius, menyarankan untuk berburu Goblin dengan kekuatannya saat ini. Layar gelang menyala, memberikan informasi tambahan tentang kelemahan dan kekuatan Goblin, serta potensi hadiah yang bisa didapatkan.

Dengan pedoman ini, Lucius melibatkan dirinya dalam pertempuran melawan Goblin. Mandau Blade bersinar, memotong udara dengan ketajaman yang memukau. Dengan ketrampilan bertarung dan strategi yang baik, dia berhasil mengatasi Goblin-goblin itu satu per satu.

Lucius, meskipun berusaha keras dalam pertempuran melawan Goblin, merasa kecewa dengan hasil yang dia peroleh. Hanya mendapatkan 10 koin emas setelah mengalahkan 10 Goblin tentu tidak sesuai dengan harapan dan usahanya yang telah dikeluarkan.

Dalam kekecewaannya, dia memandang Mandau Blade di tangannya, menyadari bahwa untuk mencapai tujuannya, mungkin diperlukan strategi baru atau pertarungan yang lebih sulit.

Dengan keputusan yang tegas, Lucius memutuskan untuk mencari monster yang lebih kuat untuk meningkatkan peluang mendapatkan koin emas yang lebih banyak.

Dia mempertimbangkan bahwa tantangan yang lebih besar juga berarti hadiah yang lebih besar.Berbekal Mandau Blade dan tekad yang kuat, Lucius memasuki wilayah yang lebih berbahaya dalam pencariannya. Dia siap menghadapi monster-monster yang lebih kuat, menantang kemampuan bertarungnya, dan berharap mendapatkan hadiah yang lebih besar untuk meningkatkan tingkat kultivasinya.

Dari kejauhan, suara menggema yang sangat besar meresap ke telinga Lucius. Dia menghentikan langkahnya dan memperhatikan dengan waspada. Suara gemuruh dan dentuman monster yang sangat besar menciptakan ketegangan di udara.Dengan hati yang berdebar, Lucius memutuskan untuk mendekati sumber suara tersebut. Mandau Blade di tangannya siap untuk bertempur, dan gelang NSD memberikan notifikasi yang meningkatkan kewaspadaannya.

Orc yang menjulang besar berdiri di hadapan Lucius, menciptakan bayang-bayang yang menakutkan. Dengan tubuh yang kekar dan kulit berwarna hijau kecoklatan, Orc ini adalah gambaran nyata keganasan.

Mata merah menyala dengan niat jahat, dan taring besar yang menonjol dari bibir atasnya menunjukkan kekuatan dan keganasan. Tubuhnya yang berotot dan tinggi menjadikan Orc ini lawan yang menakutkan di medan pertempuran. Kulitnya yang kasar dan ditutupi oleh sejumlah perisai dan cangkang memberikan perlindungan ekstra.

Orc itu memegang sebilah pedang besar dan berat di salah satu tangannya, siap untuk menghadapi siapa pun yang berani mendekat. Suara raungan dan desisan pedangnya menciptakan aura ancaman yang menggetarkan.

Melihat Orc yang tangguh di hadapannya, Lucius memusatkan pikirannya untuk mencari cara yang cerdas dan efektif untuk mengalahkan monster ini. Dia memperhatikan setiap gerakan Orc, mencari celah dan kelemahan yang mungkin dimilikinya.

Dengan Mandau Blade di tangan, Lucius memutuskan untuk menggunakan kecepatan dan kelincahan sebagai strategi utamanya. Ia berusaha menghindari serangan langsung Orc sambil mencari kesempatan untuk menyerang bagian tubuh yang lebih lemah.

Gelang NSD memberikan notifikasi tentang tingkat kultivasinya dan atribut yang bisa dimanfaatkan. Lucius menggunakan informasi ini untuk membuat keputusan taktis dan menggabungkan kekuatan gelangnya dengan keahlian bertarungnya.

Dengan Mandau Blade di tangan dan gelang NSD yang memancarkan kekuatan, Lucius memutuskan untuk menggunakan skill khusus yang dia peroleh bersamaan dengan mendapatkan senjata terkutuk tersebut. Dia meresapi energi gelang dan merintih kata-kata mantra kuno yang dia pelajari dari gelang itu.

Sebuah cahaya merah gelap menyelimuti Mandau Blade, dan angin berputar di sekitar Lucius. Dia merasakan kekuatan yang mengerikan mengalir melalui pedang, memperkuat serangannya. Dengan penuh tekad, dia melepaskan skill khususnya ke arah Orc, menciptakan serangan yang lebih kuat dan mematikan.

Serangan itu berhasil mengenai Orc, menyebabkan luka yang signifikan. Lucius menyadari bahwa penggunaan skill ini adalah kunci untuk mengatasi kekuatan monster yang tangguh ini. Dengan semangat yang berkobar, dia melanjutkan pertarungan, menggabungkan kekuatan fisiknya dengan keterampilan baru yang diperolehnya.

Skill yang Lucius gunakan adalah "Dark Resonance Slash." Cahaya merah gelap memenuhi Mandau Blade saat skill ini diaktifkan. Dengan getaran energi yang intens, pedang itu mengiris udara dengan kecepatan yang luar biasa, menciptakan serangan yang memancarkan kegelapan dan kekuatan yang mematikan.

"Dark Resonance Slash" bukan hanya sekadar serangan fisik, tetapi juga memanfaatkan kekuatan gelap yang terkait dengan Mandau Blade dan kekuatan yang diberikan oleh The Fallen. Serangan ini tidak hanya memberikan luka fisik pada musuh, tetapi juga meresap ke dalam keberadaan gelap, menciptakan dampak ganda yang membingungkan dan merusak lawan.

Pada setiap kali pedang dipayungi oleh skill ini, seakan-akan terdengar gemuruh kegelapan yang menandakan kekuatan yang terkandung di dalamnya. "Dark Resonance Slash" adalah kombinasi antara keberanian, kultivasi, dan kegelapan, menciptakan serangan yang menakutkan dan efektif melawan musuh yang tangguh.

Dengan keberanian dan keterampilan bertarungnya, Lucius berhasil mengalahkan Orc yang tangguh.

Setiap serangan yang dia luncurkan dengan Mandau Blade, didukung oleh kekuatan "Dark Resonance Slash," membuat luka pada tubuh besar Orc itu.

Monster yang dahulu menakutkan itu akhirnya menyerah di bawah kekuatan dan ketekunan Lucius. Dengan perasaan kemenangan dan kelegaan, dia mengamati tubuh Orc yang roboh di tanah, memastikan bahwa bahaya telah berlalu.Gelang NSD memberikan notifikasi tentang peningkatan tingkat kultivasinya sebagai hadiah atas kemenangan ini.

Dengan kemenangan atas Orc yang kuat, gelang NSD bersinar cerah, memberikan notifikasi yang mengumumkan bahwa tingkat kultivasi Lucius telah mencapai tingkatan baru, yaitu Ascendant.

Energi kultivasi yang berlimpah mengelilingi dirinya, mencerminkan pencapaian luar biasa yang baru saja diraih.Ascendant, tingkat kultivasi yang lebih tinggi, membuka pintu menuju kekuatan yang lebih besar, skill yang lebih canggih, dan pemahaman mendalam tentang energi kultivasi.

Notifikasi yang muncul di gelang NSD memberikan informasi yang berharga kepada Lucius. Untuk mendapatkan skill baru di tingkatan Ascendant, dia harus memiliki buku sihir atau barang-barang tertentu yang berkaitan dengan pengetahuan dan kekuatan kultivasinya. Dan dalam hal ini, prinsip yang berlaku adalah "Pertukaran adalah Persamaan."

Artinya, untuk memperoleh sesuatu, Lucius harus memberikan sesuatu yang setara atau setidaknya memiliki nilai yang setara. Mungkin itu dapat berupa pertukaran dengan pedagang khusus, menyelesaikan misi tertentu, atau bahkan menemukan benda-benda langka.

Kemenangan Lucius atas Orc yang kuat tidak hanya membawanya ke tingkatan kultivasi yang lebih tinggi, tetapi juga memberikannya hadiah yang berharga. Setelah memeriksa sisa-sisa pertempuran, Lucius menemukan sebuah kantong yang berisi 50 koin emas yang ditinggalkan oleh Orc itu.

Koin emas tersebut menjadi tambahan yang sangat berarti bagi perjalanan Lucius untuk mengumpulkan 5000 koin emas. Sambil merasa puas dengan hasil pertarungan dan keberhasilannya mendapatkan koin emas.

Dengan langit yang mulai gelap, Lucius memutuskan untuk mencari tempat yang aman untuk beristirahat. Dia memandang sekelilingnya, mencari tanda-tanda keberadaan pemukiman atau tempat yang ramah untuk para petualang.

Setelah beberapa saat, dia menemukan sebuah hutan yang teduh dan nyaman. Lucius memasuki hutan tersebut, mencari tempat yang cocok untuk beristirahat. Sambil melihat sekitarnya dengan waspada, dia memilih area yang terlindung oleh pepohonan dan semak-semak untuk menghindari pandangan yang tidak diinginkan.

Dengan Mandau Blade di sisinya, Lucius menyiapkan tempat untuk beristirahat, memastikan keamanan sebelum dia merunduk untuk mengistirahatkan dirinya. Dengan mata yang berat, dia merenung tentang petualangan yang baru saja dia alami, dan dengan semangat yang belum padam, dia memasuki dunia mimpi untuk mempersiapkan diri untuk hari yang akan datang.

Bab terkait

  • The Cultivator's Nexus   Meninggalkan Desa Elunara

    Mata-mata merah yang misterius mengintai dari kegelapan malam, menyala dengan cahaya yang tidak wajar, menambah aura misteri di sekitar hutan. Sumber mata-mata tersebut tidak terlihat, tetapi kedua mata merah itu seperti bintang kecil yang menembus kegelapan.Lucius merasa kehadiran mata-mata ini tidak biasa dan merasakan aura aneh yang menyertainya. Kepala mereka seakan-akan mengikuti setiap gerakan yang dilakukannya. Rasa waspada pun semakin berkembang di benak Lucius.Darkwood Spiders adalah laba-laba besar yang mendiami hutan yang gelap. Mereka memiliki tubuh yang besar, sekitar dua kali lipat ukuran laba-laba biasa, dan ciri khas hitam pekat pada bulu-bulu mereka. Kaki-kaki mereka kuat dan dilengkapi dengan cakar yang tajam, memungkinkan mereka untuk bergerak dengan cepat dan merayap di antara pepohonan dengan keahlian yang luar biasa.Laba-laba ini membuat sarang di antara ranting-ranting pohon, menciptakan jaring yang halus tetapi sangat kuat. Jaring-jaring ini digunakan untuk

  • The Cultivator's Nexus   Jebakan yang mematikan

    Saat Lucius tengah berkunjung di pegunungan yang penuh misteri, gelang NSD-nya memberikan notifikasi yang menarik. Gelang itu menemukan keberadaan tumbuhan langka yang bernama Daun Permata Biru. Daun ini terkenal karena memiliki sifat penyembuhan dan khasiat yang luar biasa di dunia Donghua.Lucius yang cerdas langsung mengumpulkan beberapa daun permata biru dengan hati-hati. Dia menyadari bahwa tumbuhan ini dapat menjadi sumber daya berharga, baik untuk pengobatan maupun untuk perdagangan di desa atau kota berikutnya yang mungkin dia kunjungi.Keberuntungan terus menyertai petualangan Lucius, dan Daun Permata Biru ini menjadi tambahan berharga dalam koleksi sumber daya yang dia bawa dari perjalanannya.Gelang itu pun menawarkan untuk menukar gelang itu dengan peningkatan kultivasi.Tentunya Lucius langsung menyetujui hal itu.Dengan antusiasme, Lucius setuju untuk menukar gelang NSD-nya dengan peningkatan kultivasi. Gelang itu memberikan kilatan cahaya dan meresapi energi ke dalam tu

  • The Cultivator's Nexus   Wanita Misterius

    Sosok misterius itu menyerang dengan menggunakan sabit dan rantai.Senjata yang digunakan oleh sosok misterius itu adalah "Shadow Crescent," sebuah sabit yang memiliki bulan sabit hitam sebagai bagian mata pisau. Rantai yang terhubung dengannya memberikan fleksibilitas ekstra, memungkinkan penyerang untuk melancarkan serangan dari jarak yang aman sambil mempertahankan kecepatan dan kelincahan. Shadow Crescent bukan hanya senjata yang mematikan tetapi juga menciptakan ilusi kegelapan yang melingkupi setiap gerakan penyerang, membuatnya semakin sulit diidentifikasi oleh lawan.Dengan gerakan yang gesit, sosok misterius memutar-mutar rantai Shadow Crescent, menciptakan pola yang sulit diprediksi. Tanpa kata-kata, dia melancarkan serangan tiba-tiba, sabitnya berputar dalam gerakan melingkar yang membingungkan.Lucius, dengan refleks yang cepat, menghindarinya dengan melompat ke belakang. Namun, penyerang misterius tetap tak henti-hentinya mengejar, rantai yang terus berputar seolah memil

  • The Cultivator's Nexus   Hanzo

    Pintu gerbang Sekte Nightmare menghadap pada sebuah struktur megah yang penuh dengan ornamen mistis. Gerbang itu sendiri tampak kuat dan dihiasi dengan simbol-simbol yang tidak dikenal. Lucius, meski penuh dengan keingintahuan, merasa ada aura misterius yang menyelimutinya saat berdiri di depan gerbang tersebut.Seorang penjaga gerbang, berpakaian serba hitam dan membawa senjata yang terkesan mistis, muncul dari kegelapan. Dia menatap Lucius tajam dan berkata, "Hentikan. Hanya yang pantas yang bisa memasuki Sekte Nightmare."Wanita misterius itu muncul lagi di pintu gerbang, matanya yang tajam menatap Lucius. "Biarkan dia masuk," perintahnya pada penjaga gerbang.Penjaga itu menuruti perintah tanpa sepatah kata, membuka jalan bagi Lucius untuk melangkah lebih dalam ke dalam Sekte Nightmare. Wanita misterius itu kemudian menghampiri Lucius, "Kau lebih kuat dari yang kubayangkan. Tapi apakah kekuatanmu cukup untuk menghadapi ujian yang ada di dalam sini?"Lucius mengangguk dengan tekad,

  • The Cultivator's Nexus   Misi pertama

    Setelah berhasil mempelajari Skill Shadow Mastery,Hanzo memberikan misi kepada Lucius, yang akan mengirimkannya ke suatu tempat."Saat ini aku percaya kau telah membuktikan kemampuanmu dengan berhasil menguasai Skill Shadow Mastery." Ucap HanzoLucius mengangguk "Terima kasih, Ketua. Aku berusaha yang terbaik.""Kini saatnya bagimu untuk membuktikan dirimu dalam suatu misi yang sangat penting. Kau akan pergi ke kerajaan musuh yang konon memiliki Esensi Kegelapan.""Esensi Kegelapan? Apakah itu benar-benar ada?"Hanzo menatap Lucius dengan serius, "Aku yakin,Esensi Kegelapan memiliki kekuatan luar biasa. Namun, harus kau pahami bahwa misi ini penuh risiko. Musuh di sana sangat kuat.""Aku akan berusaha menghadapi risiko itu. Bagaimana aku bisa mendapatkan Esensi Kegelapan?"Hanzo memberikan gulungan" Aku memberimu teknik baru, Pedang Kegelapan. Dengan teknik ini, kau akan dapat mengekstrak kegelapan dari musuh dan tempat-tempat tertentu."Lucius menerima gulungan "Aku akan melakukan ya

  • The Cultivator's Nexus   Hutan Terkutuk

    Di dalam rumah Maestro Elarian, mereka duduk di ruang tamu yang hangat. Lucius dan Asuna mulai menjelaskan tujuan mereka untuk mencari Esensi Kegelapan.Maestro Elarian mendengarkan dengan serius, "Esensi Kegelapan, eh? Itu bukan hal yang mudah dicari. Namun, saya memiliki beberapa informasi yang mungkin dapat membantu. Kabarnya, Esensi Kegelapan tersembunyi di dalam Caverna Obscurum, gua yang penuh misteri dan bahaya."Lucius bertanya, "Bagaimana kita bisa mencapai Caverna Obscurum, Maestro?"Maestro Elarian tersenyum bijaksana, "Perjalanan ke sana tidak mudah. Kamu harus melewati Hutan Kelam dan melintasi Sungai Gelap. Namun, hati-hati, banyak makhluk yang tidak ramah di sepanjang jalan."Asuna menambahkan, "Apakah Anda tahu mengapa Esensi Kegelapan menjadi begitu penting, Maestro?"Maestro Elarian mengangguk, "Esensi Kegelapan memiliki kekuatan yang sangat besar, tetapi juga sangat berbahaya. Jika jatuh ke tangan yang salah, bisa menimbulkan bencana. Kalian berdua harus berhati-hati

  • The Cultivator's Nexus   Baphomet

    Asuna dan Lucius menghadapi Baphomet, mahluk misterius berkepala kambing dengan tubuh manusia yang telah mencapai Vanguard level 5. Hutan Terkutuk bergemuruh dengan kehadiran makhluk ini, dan aura magis semakin intens.Baphomet melangkah maju, dan dengan sigap, Lucius menggenggam Mandau Blade sementara Asuna menyiapkan Rantai Bulan Sabit dan Kapak Darah Baphomet bersinar di tengah kegelapan. Percikan api hitam muncul di sekeliling Baphomet saat dia memulai serangannya. Dengan cepat, mahluk itu meluncurkan serangan-serangan magis dan fisik yang sangat kuat.Asuna bergerak dengan kecepatan yang mengagumkan, mengelak dan membalas serangan Baphomet dengan ketangkasan yang luar biasa. Sementara itu, Lucius menggunakan Shadow Mastery untuk menghindari serangan dan mencari celah untuk menyerang.Pertarungan sengit berlangsung di antara ketiga pihak, dan hutan menjadi saksi dari kekuatan dan keterampilan mereka. Aura gelap dan magis saling berkecamuk, menciptakan suasana yang sangat tegang di

  • The Cultivator's Nexus   Abbadon

    Saat Asuna dan Lucius merencanakan serangan berikutnya, mereka memperhatikan gerakan Baphomet dengan cermat. Mereka mencari pola, mencoba memahami kelemahan monster itu. Dengan penuh perhitungan, mereka menyinkronkan serangan mereka dengan presisi yang lebih tinggi.Asuna, dengan Rantai Bulan Sabitnya, mencoba mengikat Baphomet dan membatasi pergerakannya, sementara Lucius, dengan Mandau Blade-nya, berusaha menemukan celah untuk menyerang titik lemah monster tersebut. Meskipun awalnya tampak sulit, kolaborasi mereka mulai menunjukkan hasil.Baphomet mulai merasakan tekanan yang lebih besar dari serangan mereka yang terkoordinasi. Namun, monster itu tidak menyerah begitu saja. Dengan kekuatan magis yang kuat, Baphomet menciptakan kilatan energi gelap di sekitarnya, melepaskan serangan balik yang mampu mengguncang kedua kultivator tersebut.Pertempuran mencapai puncaknya saat Asuna dan Lucius bersatu untuk menghadapi serangan pamungkas Baphomet. Dengan kekuatan gabungan mereka, mereka b

Bab terbaru

  • The Cultivator's Nexus   abadon bagian 2

    Abadon, monster misterius, melontarkan serangan mengerikan yang menciptakan gempa di tanah. Lucius dan Asuna dengan sigap bergerak untuk menghindari serangan tersebut. Mereka saling beradu serangan dengan Abadon, berusaha menemukan celah untuk melumpuhkan monster yang kuat itu.Abadon mengeluarkan aura kegelapan yang membuat sekitarnya gelap gulita. Asuna menggunakan Rantai Bulan Sabitnya untuk menciptakan putaran cahaya yang menerangi area sekitar, sementara Lucius memanfaatkan Shadow Mastery untuk menyelinap di balik bayangan dan menyerang dari arah yang tak terduga.Pertarungan semakin sengit ketika Abadon merubah bentuknya, menyesuaikan diri dengan serangan-serangan musuhnya. Serangan magis dan fisik terus bergulir, menciptakan visual pertempuran yang memukau.Abadon, dengan kekuatannya yang luar biasa, mulai memancarkan aura kegelapan yang mengancam melibas segala yang ada di sekitarnya. Lucius dan Asuna, meskipun berjuang dengan keberanian, menyadari bahwa pertarungan ini jauh l

  • The Cultivator's Nexus   Abbadon

    Saat Asuna dan Lucius merencanakan serangan berikutnya, mereka memperhatikan gerakan Baphomet dengan cermat. Mereka mencari pola, mencoba memahami kelemahan monster itu. Dengan penuh perhitungan, mereka menyinkronkan serangan mereka dengan presisi yang lebih tinggi.Asuna, dengan Rantai Bulan Sabitnya, mencoba mengikat Baphomet dan membatasi pergerakannya, sementara Lucius, dengan Mandau Blade-nya, berusaha menemukan celah untuk menyerang titik lemah monster tersebut. Meskipun awalnya tampak sulit, kolaborasi mereka mulai menunjukkan hasil.Baphomet mulai merasakan tekanan yang lebih besar dari serangan mereka yang terkoordinasi. Namun, monster itu tidak menyerah begitu saja. Dengan kekuatan magis yang kuat, Baphomet menciptakan kilatan energi gelap di sekitarnya, melepaskan serangan balik yang mampu mengguncang kedua kultivator tersebut.Pertempuran mencapai puncaknya saat Asuna dan Lucius bersatu untuk menghadapi serangan pamungkas Baphomet. Dengan kekuatan gabungan mereka, mereka b

  • The Cultivator's Nexus   Baphomet

    Asuna dan Lucius menghadapi Baphomet, mahluk misterius berkepala kambing dengan tubuh manusia yang telah mencapai Vanguard level 5. Hutan Terkutuk bergemuruh dengan kehadiran makhluk ini, dan aura magis semakin intens.Baphomet melangkah maju, dan dengan sigap, Lucius menggenggam Mandau Blade sementara Asuna menyiapkan Rantai Bulan Sabit dan Kapak Darah Baphomet bersinar di tengah kegelapan. Percikan api hitam muncul di sekeliling Baphomet saat dia memulai serangannya. Dengan cepat, mahluk itu meluncurkan serangan-serangan magis dan fisik yang sangat kuat.Asuna bergerak dengan kecepatan yang mengagumkan, mengelak dan membalas serangan Baphomet dengan ketangkasan yang luar biasa. Sementara itu, Lucius menggunakan Shadow Mastery untuk menghindari serangan dan mencari celah untuk menyerang.Pertarungan sengit berlangsung di antara ketiga pihak, dan hutan menjadi saksi dari kekuatan dan keterampilan mereka. Aura gelap dan magis saling berkecamuk, menciptakan suasana yang sangat tegang di

  • The Cultivator's Nexus   Hutan Terkutuk

    Di dalam rumah Maestro Elarian, mereka duduk di ruang tamu yang hangat. Lucius dan Asuna mulai menjelaskan tujuan mereka untuk mencari Esensi Kegelapan.Maestro Elarian mendengarkan dengan serius, "Esensi Kegelapan, eh? Itu bukan hal yang mudah dicari. Namun, saya memiliki beberapa informasi yang mungkin dapat membantu. Kabarnya, Esensi Kegelapan tersembunyi di dalam Caverna Obscurum, gua yang penuh misteri dan bahaya."Lucius bertanya, "Bagaimana kita bisa mencapai Caverna Obscurum, Maestro?"Maestro Elarian tersenyum bijaksana, "Perjalanan ke sana tidak mudah. Kamu harus melewati Hutan Kelam dan melintasi Sungai Gelap. Namun, hati-hati, banyak makhluk yang tidak ramah di sepanjang jalan."Asuna menambahkan, "Apakah Anda tahu mengapa Esensi Kegelapan menjadi begitu penting, Maestro?"Maestro Elarian mengangguk, "Esensi Kegelapan memiliki kekuatan yang sangat besar, tetapi juga sangat berbahaya. Jika jatuh ke tangan yang salah, bisa menimbulkan bencana. Kalian berdua harus berhati-hati

  • The Cultivator's Nexus   Misi pertama

    Setelah berhasil mempelajari Skill Shadow Mastery,Hanzo memberikan misi kepada Lucius, yang akan mengirimkannya ke suatu tempat."Saat ini aku percaya kau telah membuktikan kemampuanmu dengan berhasil menguasai Skill Shadow Mastery." Ucap HanzoLucius mengangguk "Terima kasih, Ketua. Aku berusaha yang terbaik.""Kini saatnya bagimu untuk membuktikan dirimu dalam suatu misi yang sangat penting. Kau akan pergi ke kerajaan musuh yang konon memiliki Esensi Kegelapan.""Esensi Kegelapan? Apakah itu benar-benar ada?"Hanzo menatap Lucius dengan serius, "Aku yakin,Esensi Kegelapan memiliki kekuatan luar biasa. Namun, harus kau pahami bahwa misi ini penuh risiko. Musuh di sana sangat kuat.""Aku akan berusaha menghadapi risiko itu. Bagaimana aku bisa mendapatkan Esensi Kegelapan?"Hanzo memberikan gulungan" Aku memberimu teknik baru, Pedang Kegelapan. Dengan teknik ini, kau akan dapat mengekstrak kegelapan dari musuh dan tempat-tempat tertentu."Lucius menerima gulungan "Aku akan melakukan ya

  • The Cultivator's Nexus   Hanzo

    Pintu gerbang Sekte Nightmare menghadap pada sebuah struktur megah yang penuh dengan ornamen mistis. Gerbang itu sendiri tampak kuat dan dihiasi dengan simbol-simbol yang tidak dikenal. Lucius, meski penuh dengan keingintahuan, merasa ada aura misterius yang menyelimutinya saat berdiri di depan gerbang tersebut.Seorang penjaga gerbang, berpakaian serba hitam dan membawa senjata yang terkesan mistis, muncul dari kegelapan. Dia menatap Lucius tajam dan berkata, "Hentikan. Hanya yang pantas yang bisa memasuki Sekte Nightmare."Wanita misterius itu muncul lagi di pintu gerbang, matanya yang tajam menatap Lucius. "Biarkan dia masuk," perintahnya pada penjaga gerbang.Penjaga itu menuruti perintah tanpa sepatah kata, membuka jalan bagi Lucius untuk melangkah lebih dalam ke dalam Sekte Nightmare. Wanita misterius itu kemudian menghampiri Lucius, "Kau lebih kuat dari yang kubayangkan. Tapi apakah kekuatanmu cukup untuk menghadapi ujian yang ada di dalam sini?"Lucius mengangguk dengan tekad,

  • The Cultivator's Nexus   Wanita Misterius

    Sosok misterius itu menyerang dengan menggunakan sabit dan rantai.Senjata yang digunakan oleh sosok misterius itu adalah "Shadow Crescent," sebuah sabit yang memiliki bulan sabit hitam sebagai bagian mata pisau. Rantai yang terhubung dengannya memberikan fleksibilitas ekstra, memungkinkan penyerang untuk melancarkan serangan dari jarak yang aman sambil mempertahankan kecepatan dan kelincahan. Shadow Crescent bukan hanya senjata yang mematikan tetapi juga menciptakan ilusi kegelapan yang melingkupi setiap gerakan penyerang, membuatnya semakin sulit diidentifikasi oleh lawan.Dengan gerakan yang gesit, sosok misterius memutar-mutar rantai Shadow Crescent, menciptakan pola yang sulit diprediksi. Tanpa kata-kata, dia melancarkan serangan tiba-tiba, sabitnya berputar dalam gerakan melingkar yang membingungkan.Lucius, dengan refleks yang cepat, menghindarinya dengan melompat ke belakang. Namun, penyerang misterius tetap tak henti-hentinya mengejar, rantai yang terus berputar seolah memil

  • The Cultivator's Nexus   Jebakan yang mematikan

    Saat Lucius tengah berkunjung di pegunungan yang penuh misteri, gelang NSD-nya memberikan notifikasi yang menarik. Gelang itu menemukan keberadaan tumbuhan langka yang bernama Daun Permata Biru. Daun ini terkenal karena memiliki sifat penyembuhan dan khasiat yang luar biasa di dunia Donghua.Lucius yang cerdas langsung mengumpulkan beberapa daun permata biru dengan hati-hati. Dia menyadari bahwa tumbuhan ini dapat menjadi sumber daya berharga, baik untuk pengobatan maupun untuk perdagangan di desa atau kota berikutnya yang mungkin dia kunjungi.Keberuntungan terus menyertai petualangan Lucius, dan Daun Permata Biru ini menjadi tambahan berharga dalam koleksi sumber daya yang dia bawa dari perjalanannya.Gelang itu pun menawarkan untuk menukar gelang itu dengan peningkatan kultivasi.Tentunya Lucius langsung menyetujui hal itu.Dengan antusiasme, Lucius setuju untuk menukar gelang NSD-nya dengan peningkatan kultivasi. Gelang itu memberikan kilatan cahaya dan meresapi energi ke dalam tu

  • The Cultivator's Nexus   Meninggalkan Desa Elunara

    Mata-mata merah yang misterius mengintai dari kegelapan malam, menyala dengan cahaya yang tidak wajar, menambah aura misteri di sekitar hutan. Sumber mata-mata tersebut tidak terlihat, tetapi kedua mata merah itu seperti bintang kecil yang menembus kegelapan.Lucius merasa kehadiran mata-mata ini tidak biasa dan merasakan aura aneh yang menyertainya. Kepala mereka seakan-akan mengikuti setiap gerakan yang dilakukannya. Rasa waspada pun semakin berkembang di benak Lucius.Darkwood Spiders adalah laba-laba besar yang mendiami hutan yang gelap. Mereka memiliki tubuh yang besar, sekitar dua kali lipat ukuran laba-laba biasa, dan ciri khas hitam pekat pada bulu-bulu mereka. Kaki-kaki mereka kuat dan dilengkapi dengan cakar yang tajam, memungkinkan mereka untuk bergerak dengan cepat dan merayap di antara pepohonan dengan keahlian yang luar biasa.Laba-laba ini membuat sarang di antara ranting-ranting pohon, menciptakan jaring yang halus tetapi sangat kuat. Jaring-jaring ini digunakan untuk

DMCA.com Protection Status