Home / Fantasi / The Cultivator's Nexus / Jebakan yang mematikan

Share

Jebakan yang mematikan

last update Last Updated: 2024-02-14 15:25:30

Saat Lucius tengah berkunjung di pegunungan yang penuh misteri, gelang NSD-nya memberikan notifikasi yang menarik. Gelang itu menemukan keberadaan tumbuhan langka yang bernama Daun Permata Biru. Daun ini terkenal karena memiliki sifat penyembuhan dan khasiat yang luar biasa di dunia Donghua.

Lucius yang cerdas langsung mengumpulkan beberapa daun permata biru dengan hati-hati. Dia menyadari bahwa tumbuhan ini dapat menjadi sumber daya berharga, baik untuk pengobatan maupun untuk perdagangan di desa atau kota berikutnya yang mungkin dia kunjungi.

Keberuntungan terus menyertai petualangan Lucius, dan Daun Permata Biru ini menjadi tambahan berharga dalam koleksi sumber daya yang dia bawa dari perjalanannya.

Gelang itu pun menawarkan untuk menukar gelang itu dengan peningkatan kultivasi.

Tentunya Lucius langsung menyetujui hal itu.

Dengan antusiasme, Lucius setuju untuk menukar gelang NSD-nya dengan peningkatan kultivasi. Gelang itu memberikan kilatan cahaya dan meresapi energi ke dalam tubuh Lucius, memberinya rasa kekuatan yang baru.

Namun proses peningkatan itu membutuhkan waktu selama 3 hari. Hingga membuat Lucius tidak bisa bertarung dalam waktu itu.

Dalam proses peningkatan kultivasi yang memakan waktu selama 3 hari, Lucius menyadari bahwa dia harus menahan diri dari pertarungan selama periode tersebut. Gelang NSD barunya bekerja secara intensif, mengalirkan energi yang mendalam ke dalam tubuhnya untuk mengangkat tingkat kultivasinya.

Sementara Lucius menantikan peningkatan yang akan membuatnya lebih kuat, dia memanfaatkan waktu ini untuk istirahat sejenak dan memikirkan strategi berikutnya. Dalam ketenangan sementara, dia merenung tentang rahasia dan tantangan yang mungkin dia temui di Sekte Nightmare, dan bagaimana peningkatan kultivasinya dapat membantunya menghadapinya dengan lebih baik di masa depan.

Dengan tekad yang bulat dan ketekunan selama 3 hari, Lucius akhirnya melihat hasil dari proses peningkatan kultivasinya. Gelang NSD barunya telah membawa dia ke tingkat kultivasi baru yang disebut Vanguard. Kini, kekuatan dan pemahaman spiritual Lucius telah mencapai puncak yang lebih tinggi, mempersiapkannya untuk menghadapi rintangan dan musuh dengan keberanian dan kemampuan yang lebih besar.

Notifikasi memberikan Lucius wawasan baru tentang tantangan kultivasi yang menantinya. Untuk mencapai peningkatan berikutnya, dia harus melewati 9 level kultivasi yang dikenal sebagai 9 bintang. Setiap bintang mewakili tahap perkembangan yang semakin mendalam dalam penguasaan energi spiritual dan kekuatan kultivasi.

Lucius, dengan tekadnya yang kuat, meresapi informasi ini sebagai panggilan untuk terus berkembang dan menghadapi ujian berikutnya. Perjalanan kultivasinya menjadi semakin menarik, dan dia siap menghadapi setiap tahap dengan semangat dan ketekunan. Dengan tingkat Vanguard baru yang diperolehnya, Lucius memandang masa depannya di dunia Donghua dengan keyakinan bahwa setiap langkahnya membawanya lebih dekat ke tingkat kultivasi yang lebih tinggi.

Di lereng pegunungan yang penuh dengan jebakan, Lucius harus berhati-hati dan mengandalkan kewaspadaannya yang tinggi untuk menghindari bahaya. Setiap langkahnya menjadi ujian, dengan jebakan yang tersembunyi di antara pepohonan dan batuan.

Dengan kekuatan kultivasi Vanguard yang baru diperolehnya, Lucius mencoba mengaplikasikan keterampilan dan nalurinya yang tajam untuk melewati lereng tersebut dengan selamat. Dia memanfaatkan gelang NSD-nya untuk mendeteksi energi aneh atau perubahan dalam lingkungan sekitar, membantu dia menghindari jebakan yang tersembunyi dengan lebih baik.

Dengan kewaspadaan tinggi, Lucius berhasil melewati jebakan-jebakan berbahaya di lereng pegunungan.

Jerat Bambu Tajam Lucius cerdik mengidentifikasi area-area potensial jeratan bambu tajam. Dengan perlahan, dia menggunakan senjatanya untuk memotong dan membuka jalan tanpa menyentuh jebakan.

Lubang Tersembunyi. Melalui kejelian dan instingnya, Lucius mampu mengenali lubang-lubang tersembunyi di tanah. Dengan melompat dan menghindari lubang-lubang tersebut, dia berhasil melewati bagian lereng yang penuh bahaya.

Perangkap Logam Berdenting. Lucius menggunakan kemampuan pendengarannya yang tajam untuk mendeteksi perangkap logam berdenting di sekitarnya. Dengan menghindari daerah-daerah berisiko, dia melewati tanpa menarik perhatian makhluk-makhluk liar.

Ranting yang Terpental. Saat melihat ranting-ranting mencurigakan, Lucius berubah arah atau menggunakan senjatanya untuk menyingkirkan rintangan tersebut.

Rintangan Gelembung Beracun. Dengan pengamatan teliti terhadap tanaman di sekitarnya, Lucius mengidentifikasi tumbuhan yang melepaskan gelembung beracun. Dia memilih jalur aman dan menjaga jarak untuk menghindari bahaya.

Setelah berhasil melewati serangkaian jebakan canggih, Lucius melanjutkan perjalanannya dengan keyakinan bahwa kewaspadaan dan keterampilannya akan membantunya menghadapi segala rintangan di depan.

Lucius melangkah dengan hati-hati melalui terowongan yang dipenuhi dengan jebakan yang dirancang untuk menguji keterampilan dan kekuatannya. Beberapa jebakan yang dihadapinya antara lain:

Simbol Energi Spiritual. Dinding terowongan dihiasi dengan simbol-simbol energi spiritual yang memancarkan aura misterius. Lucius harus mengenali pola dan makna simbol-simbol ini untuk menghindari perangkap energi yang bisa memengaruhi kultivasinya.

Illusi Kegelapan. Terowongan yang dikelilingi oleh ilusi kegelapan membuat Lucius merasa seolah-olah dia kehilangan arah. Untuk melewati jebakan ini, dia harus mengandalkan naluri dan kepekaannya yang tajam terhadap energi sekitarnya.

Platform Getar. Lucius menemukan platform getar yang dapat menghancurkan tanah di sekitarnya. Dengan cepat mengenali getaran yang berbahaya, dia melompat dari satu platform ke platform lainnya dengan ketepatan dan kecepatan yang luar biasa.

Aura Penyembunyian. Makhluk-makhluk bayangan yang dapat menyembunyikan aura mereka tiba-tiba muncul di sepanjang jalan. Lucius harus mempergunakan gelang NSD-nya untuk mendeteksi dan menghindari serangan mendadak mereka.

Ujian Kultivasi. Pada titik tertentu, Lucius dihadapkan pada ruang yang memancarkan aura kuat. Di sana, dia harus menunjukkan kemampuannya mengendalikan energi kultivasinya dengan melewati serangkaian ujian yang mempertanyakan keseimbangan dan kendali atas kekuatannya.

Dengan setiap jebakan yang berhasil diatasi, Lucius semakin mendekati inti Sekte Nightmare. Tantangan yang dia hadapi tidak hanya membentuk keterampilan bertarungnya, tetapi juga membuka rahasia yang tersembunyi di balik dinding goa yang kuno ini.

Dengan langkah yang mantap, Lucius tiba di depan pintu goa yang terbuka menuju Sekte Nightmare. Namun, sebelum dia bisa melangkah lebih jauh, seorang penyerang misterius dengan topeng bulan sabit melancarkan serangan mendadak.

Penyerang tersebut dengan lincahnya mengayunkan senjatanya, menciptakan gerakan sabit yang mematikan di udara. Lucius, yang telah terlatih dengan baik, dengan cepat melompat mundur untuk menghindari serangan pertama.

"Siapa kamu?" tanya Lucius dengan kewaspadaan yang tetap tinggi, meski penyerangnya masih terbungkus misteri.

Penyerang itu hanya tersenyum di balik topengnya yang menciptakan aura kegelapan. "Aku adalah penjaga Sekte Nightmare. Hanya mereka yang melewati ujian pertarungan dengan saya yang bisa melanjutkan ke dalam."

Dengan sikap yang penuh tantangan, Lucius siap menghadapi penjaga misterius ini untuk membuktikan kemampuannya dan melanjutkan perjalanan ke dalam Sekte Nightmare.

Seseorang yang mengenakan topeng bulan sabit dan pakaian serba hitam seperti ninja muncul di hadapan Lucius. Lekukan tubuhnya menggambarkan sosok yang anggun, memberikan kesan bahwa orang ini mungkin seorang wanita. Pakaian hitam yang melilit erat menonjolkan kecepatan dan ketangkasan, sedangkan topeng bulan sabit memberikan sentuhan misterius pada wajahnya yang mungkin dipenuhi dengan ekspresi tegas.

Dalam gelapnya pakaian hitam, hanya mata yang terlihat jelas, memancarkan keberanian dan tekad. Sosok ini berdiri dengan sikap yang lincah dan siap untuk bergerak dengan cepat, seolah-olah menjadi bayangan yang mengintai di antara kegelapan.

Penyerang misterius ini tidak memberikan petunjuk apapun tentang identitasnya, tetapi kehadirannya memancarkan aura keahlian bertarung yang membuat Lucius bersiap untuk menghadapi ujian pertarungan yang menantang.

Related chapters

  • The Cultivator's Nexus   Wanita Misterius

    Sosok misterius itu menyerang dengan menggunakan sabit dan rantai.Senjata yang digunakan oleh sosok misterius itu adalah "Shadow Crescent," sebuah sabit yang memiliki bulan sabit hitam sebagai bagian mata pisau. Rantai yang terhubung dengannya memberikan fleksibilitas ekstra, memungkinkan penyerang untuk melancarkan serangan dari jarak yang aman sambil mempertahankan kecepatan dan kelincahan. Shadow Crescent bukan hanya senjata yang mematikan tetapi juga menciptakan ilusi kegelapan yang melingkupi setiap gerakan penyerang, membuatnya semakin sulit diidentifikasi oleh lawan.Dengan gerakan yang gesit, sosok misterius memutar-mutar rantai Shadow Crescent, menciptakan pola yang sulit diprediksi. Tanpa kata-kata, dia melancarkan serangan tiba-tiba, sabitnya berputar dalam gerakan melingkar yang membingungkan.Lucius, dengan refleks yang cepat, menghindarinya dengan melompat ke belakang. Namun, penyerang misterius tetap tak henti-hentinya mengejar, rantai yang terus berputar seolah memil

    Last Updated : 2024-02-14
  • The Cultivator's Nexus   Hanzo

    Pintu gerbang Sekte Nightmare menghadap pada sebuah struktur megah yang penuh dengan ornamen mistis. Gerbang itu sendiri tampak kuat dan dihiasi dengan simbol-simbol yang tidak dikenal. Lucius, meski penuh dengan keingintahuan, merasa ada aura misterius yang menyelimutinya saat berdiri di depan gerbang tersebut.Seorang penjaga gerbang, berpakaian serba hitam dan membawa senjata yang terkesan mistis, muncul dari kegelapan. Dia menatap Lucius tajam dan berkata, "Hentikan. Hanya yang pantas yang bisa memasuki Sekte Nightmare."Wanita misterius itu muncul lagi di pintu gerbang, matanya yang tajam menatap Lucius. "Biarkan dia masuk," perintahnya pada penjaga gerbang.Penjaga itu menuruti perintah tanpa sepatah kata, membuka jalan bagi Lucius untuk melangkah lebih dalam ke dalam Sekte Nightmare. Wanita misterius itu kemudian menghampiri Lucius, "Kau lebih kuat dari yang kubayangkan. Tapi apakah kekuatanmu cukup untuk menghadapi ujian yang ada di dalam sini?"Lucius mengangguk dengan tekad,

    Last Updated : 2024-02-14
  • The Cultivator's Nexus   Misi pertama

    Setelah berhasil mempelajari Skill Shadow Mastery,Hanzo memberikan misi kepada Lucius, yang akan mengirimkannya ke suatu tempat."Saat ini aku percaya kau telah membuktikan kemampuanmu dengan berhasil menguasai Skill Shadow Mastery." Ucap HanzoLucius mengangguk "Terima kasih, Ketua. Aku berusaha yang terbaik.""Kini saatnya bagimu untuk membuktikan dirimu dalam suatu misi yang sangat penting. Kau akan pergi ke kerajaan musuh yang konon memiliki Esensi Kegelapan.""Esensi Kegelapan? Apakah itu benar-benar ada?"Hanzo menatap Lucius dengan serius, "Aku yakin,Esensi Kegelapan memiliki kekuatan luar biasa. Namun, harus kau pahami bahwa misi ini penuh risiko. Musuh di sana sangat kuat.""Aku akan berusaha menghadapi risiko itu. Bagaimana aku bisa mendapatkan Esensi Kegelapan?"Hanzo memberikan gulungan" Aku memberimu teknik baru, Pedang Kegelapan. Dengan teknik ini, kau akan dapat mengekstrak kegelapan dari musuh dan tempat-tempat tertentu."Lucius menerima gulungan "Aku akan melakukan ya

    Last Updated : 2024-02-21
  • The Cultivator's Nexus   Hutan Terkutuk

    Di dalam rumah Maestro Elarian, mereka duduk di ruang tamu yang hangat. Lucius dan Asuna mulai menjelaskan tujuan mereka untuk mencari Esensi Kegelapan.Maestro Elarian mendengarkan dengan serius, "Esensi Kegelapan, eh? Itu bukan hal yang mudah dicari. Namun, saya memiliki beberapa informasi yang mungkin dapat membantu. Kabarnya, Esensi Kegelapan tersembunyi di dalam Caverna Obscurum, gua yang penuh misteri dan bahaya."Lucius bertanya, "Bagaimana kita bisa mencapai Caverna Obscurum, Maestro?"Maestro Elarian tersenyum bijaksana, "Perjalanan ke sana tidak mudah. Kamu harus melewati Hutan Kelam dan melintasi Sungai Gelap. Namun, hati-hati, banyak makhluk yang tidak ramah di sepanjang jalan."Asuna menambahkan, "Apakah Anda tahu mengapa Esensi Kegelapan menjadi begitu penting, Maestro?"Maestro Elarian mengangguk, "Esensi Kegelapan memiliki kekuatan yang sangat besar, tetapi juga sangat berbahaya. Jika jatuh ke tangan yang salah, bisa menimbulkan bencana. Kalian berdua harus berhati-hati

    Last Updated : 2024-02-22
  • The Cultivator's Nexus   Baphomet

    Asuna dan Lucius menghadapi Baphomet, mahluk misterius berkepala kambing dengan tubuh manusia yang telah mencapai Vanguard level 5. Hutan Terkutuk bergemuruh dengan kehadiran makhluk ini, dan aura magis semakin intens.Baphomet melangkah maju, dan dengan sigap, Lucius menggenggam Mandau Blade sementara Asuna menyiapkan Rantai Bulan Sabit dan Kapak Darah Baphomet bersinar di tengah kegelapan. Percikan api hitam muncul di sekeliling Baphomet saat dia memulai serangannya. Dengan cepat, mahluk itu meluncurkan serangan-serangan magis dan fisik yang sangat kuat.Asuna bergerak dengan kecepatan yang mengagumkan, mengelak dan membalas serangan Baphomet dengan ketangkasan yang luar biasa. Sementara itu, Lucius menggunakan Shadow Mastery untuk menghindari serangan dan mencari celah untuk menyerang.Pertarungan sengit berlangsung di antara ketiga pihak, dan hutan menjadi saksi dari kekuatan dan keterampilan mereka. Aura gelap dan magis saling berkecamuk, menciptakan suasana yang sangat tegang di

    Last Updated : 2024-02-22
  • The Cultivator's Nexus   Abbadon

    Saat Asuna dan Lucius merencanakan serangan berikutnya, mereka memperhatikan gerakan Baphomet dengan cermat. Mereka mencari pola, mencoba memahami kelemahan monster itu. Dengan penuh perhitungan, mereka menyinkronkan serangan mereka dengan presisi yang lebih tinggi.Asuna, dengan Rantai Bulan Sabitnya, mencoba mengikat Baphomet dan membatasi pergerakannya, sementara Lucius, dengan Mandau Blade-nya, berusaha menemukan celah untuk menyerang titik lemah monster tersebut. Meskipun awalnya tampak sulit, kolaborasi mereka mulai menunjukkan hasil.Baphomet mulai merasakan tekanan yang lebih besar dari serangan mereka yang terkoordinasi. Namun, monster itu tidak menyerah begitu saja. Dengan kekuatan magis yang kuat, Baphomet menciptakan kilatan energi gelap di sekitarnya, melepaskan serangan balik yang mampu mengguncang kedua kultivator tersebut.Pertempuran mencapai puncaknya saat Asuna dan Lucius bersatu untuk menghadapi serangan pamungkas Baphomet. Dengan kekuatan gabungan mereka, mereka b

    Last Updated : 2024-02-23
  • The Cultivator's Nexus   abadon bagian 2

    Abadon, monster misterius, melontarkan serangan mengerikan yang menciptakan gempa di tanah. Lucius dan Asuna dengan sigap bergerak untuk menghindari serangan tersebut. Mereka saling beradu serangan dengan Abadon, berusaha menemukan celah untuk melumpuhkan monster yang kuat itu.Abadon mengeluarkan aura kegelapan yang membuat sekitarnya gelap gulita. Asuna menggunakan Rantai Bulan Sabitnya untuk menciptakan putaran cahaya yang menerangi area sekitar, sementara Lucius memanfaatkan Shadow Mastery untuk menyelinap di balik bayangan dan menyerang dari arah yang tak terduga.Pertarungan semakin sengit ketika Abadon merubah bentuknya, menyesuaikan diri dengan serangan-serangan musuhnya. Serangan magis dan fisik terus bergulir, menciptakan visual pertempuran yang memukau.Abadon, dengan kekuatannya yang luar biasa, mulai memancarkan aura kegelapan yang mengancam melibas segala yang ada di sekitarnya. Lucius dan Asuna, meskipun berjuang dengan keberanian, menyadari bahwa pertarungan ini jauh l

    Last Updated : 2024-02-27
  • The Cultivator's Nexus   memasuki dunia game

    Dalam debu data dan cahaya neon, Lucius, seorang badboy berusia 25 tahun, menatap layar VR dengan mata tajamnya yang penuh tantangan. Sebagai seorang gamer tangguh dengan aura pemberontak, ia memasuki uji coba game VR terbaru yang menjanjikan penggabungan sempurna antara dunia nyata dan Donghua.Namun, dalam detik yang tak terduga, dunia nyata dan dunia Donghua terjerat dalam kegagalan sistem yang misterius. Lucius mendapati dirinya terperangkap di dalam dunia Donghua, memandang sekelilingnya yang terbentuk dari kode dan pixel yang berserakan.Dengan gelang NSD di tangannya, Lucius menyadari bahwa takdirnya dan takdir pemain lain terjalin di dunia Donghua ini. Dalam kepribadian badboy-nya yang penuh keberanian, Lucius memulai perjalanannya, bertekad untuk berkultivasi, bertahan hidup, dan mengungkap misteri di balik Donghua yang mempesona ini.Di antara kultivasi yang menantang dan pertarungan melawan kegelapan, Lucius mempertahankan sikapnya yang keras dan pemberontak, menjadikannya

    Last Updated : 2024-02-14

Latest chapter

  • The Cultivator's Nexus   abadon bagian 2

    Abadon, monster misterius, melontarkan serangan mengerikan yang menciptakan gempa di tanah. Lucius dan Asuna dengan sigap bergerak untuk menghindari serangan tersebut. Mereka saling beradu serangan dengan Abadon, berusaha menemukan celah untuk melumpuhkan monster yang kuat itu.Abadon mengeluarkan aura kegelapan yang membuat sekitarnya gelap gulita. Asuna menggunakan Rantai Bulan Sabitnya untuk menciptakan putaran cahaya yang menerangi area sekitar, sementara Lucius memanfaatkan Shadow Mastery untuk menyelinap di balik bayangan dan menyerang dari arah yang tak terduga.Pertarungan semakin sengit ketika Abadon merubah bentuknya, menyesuaikan diri dengan serangan-serangan musuhnya. Serangan magis dan fisik terus bergulir, menciptakan visual pertempuran yang memukau.Abadon, dengan kekuatannya yang luar biasa, mulai memancarkan aura kegelapan yang mengancam melibas segala yang ada di sekitarnya. Lucius dan Asuna, meskipun berjuang dengan keberanian, menyadari bahwa pertarungan ini jauh l

  • The Cultivator's Nexus   Abbadon

    Saat Asuna dan Lucius merencanakan serangan berikutnya, mereka memperhatikan gerakan Baphomet dengan cermat. Mereka mencari pola, mencoba memahami kelemahan monster itu. Dengan penuh perhitungan, mereka menyinkronkan serangan mereka dengan presisi yang lebih tinggi.Asuna, dengan Rantai Bulan Sabitnya, mencoba mengikat Baphomet dan membatasi pergerakannya, sementara Lucius, dengan Mandau Blade-nya, berusaha menemukan celah untuk menyerang titik lemah monster tersebut. Meskipun awalnya tampak sulit, kolaborasi mereka mulai menunjukkan hasil.Baphomet mulai merasakan tekanan yang lebih besar dari serangan mereka yang terkoordinasi. Namun, monster itu tidak menyerah begitu saja. Dengan kekuatan magis yang kuat, Baphomet menciptakan kilatan energi gelap di sekitarnya, melepaskan serangan balik yang mampu mengguncang kedua kultivator tersebut.Pertempuran mencapai puncaknya saat Asuna dan Lucius bersatu untuk menghadapi serangan pamungkas Baphomet. Dengan kekuatan gabungan mereka, mereka b

  • The Cultivator's Nexus   Baphomet

    Asuna dan Lucius menghadapi Baphomet, mahluk misterius berkepala kambing dengan tubuh manusia yang telah mencapai Vanguard level 5. Hutan Terkutuk bergemuruh dengan kehadiran makhluk ini, dan aura magis semakin intens.Baphomet melangkah maju, dan dengan sigap, Lucius menggenggam Mandau Blade sementara Asuna menyiapkan Rantai Bulan Sabit dan Kapak Darah Baphomet bersinar di tengah kegelapan. Percikan api hitam muncul di sekeliling Baphomet saat dia memulai serangannya. Dengan cepat, mahluk itu meluncurkan serangan-serangan magis dan fisik yang sangat kuat.Asuna bergerak dengan kecepatan yang mengagumkan, mengelak dan membalas serangan Baphomet dengan ketangkasan yang luar biasa. Sementara itu, Lucius menggunakan Shadow Mastery untuk menghindari serangan dan mencari celah untuk menyerang.Pertarungan sengit berlangsung di antara ketiga pihak, dan hutan menjadi saksi dari kekuatan dan keterampilan mereka. Aura gelap dan magis saling berkecamuk, menciptakan suasana yang sangat tegang di

  • The Cultivator's Nexus   Hutan Terkutuk

    Di dalam rumah Maestro Elarian, mereka duduk di ruang tamu yang hangat. Lucius dan Asuna mulai menjelaskan tujuan mereka untuk mencari Esensi Kegelapan.Maestro Elarian mendengarkan dengan serius, "Esensi Kegelapan, eh? Itu bukan hal yang mudah dicari. Namun, saya memiliki beberapa informasi yang mungkin dapat membantu. Kabarnya, Esensi Kegelapan tersembunyi di dalam Caverna Obscurum, gua yang penuh misteri dan bahaya."Lucius bertanya, "Bagaimana kita bisa mencapai Caverna Obscurum, Maestro?"Maestro Elarian tersenyum bijaksana, "Perjalanan ke sana tidak mudah. Kamu harus melewati Hutan Kelam dan melintasi Sungai Gelap. Namun, hati-hati, banyak makhluk yang tidak ramah di sepanjang jalan."Asuna menambahkan, "Apakah Anda tahu mengapa Esensi Kegelapan menjadi begitu penting, Maestro?"Maestro Elarian mengangguk, "Esensi Kegelapan memiliki kekuatan yang sangat besar, tetapi juga sangat berbahaya. Jika jatuh ke tangan yang salah, bisa menimbulkan bencana. Kalian berdua harus berhati-hati

  • The Cultivator's Nexus   Misi pertama

    Setelah berhasil mempelajari Skill Shadow Mastery,Hanzo memberikan misi kepada Lucius, yang akan mengirimkannya ke suatu tempat."Saat ini aku percaya kau telah membuktikan kemampuanmu dengan berhasil menguasai Skill Shadow Mastery." Ucap HanzoLucius mengangguk "Terima kasih, Ketua. Aku berusaha yang terbaik.""Kini saatnya bagimu untuk membuktikan dirimu dalam suatu misi yang sangat penting. Kau akan pergi ke kerajaan musuh yang konon memiliki Esensi Kegelapan.""Esensi Kegelapan? Apakah itu benar-benar ada?"Hanzo menatap Lucius dengan serius, "Aku yakin,Esensi Kegelapan memiliki kekuatan luar biasa. Namun, harus kau pahami bahwa misi ini penuh risiko. Musuh di sana sangat kuat.""Aku akan berusaha menghadapi risiko itu. Bagaimana aku bisa mendapatkan Esensi Kegelapan?"Hanzo memberikan gulungan" Aku memberimu teknik baru, Pedang Kegelapan. Dengan teknik ini, kau akan dapat mengekstrak kegelapan dari musuh dan tempat-tempat tertentu."Lucius menerima gulungan "Aku akan melakukan ya

  • The Cultivator's Nexus   Hanzo

    Pintu gerbang Sekte Nightmare menghadap pada sebuah struktur megah yang penuh dengan ornamen mistis. Gerbang itu sendiri tampak kuat dan dihiasi dengan simbol-simbol yang tidak dikenal. Lucius, meski penuh dengan keingintahuan, merasa ada aura misterius yang menyelimutinya saat berdiri di depan gerbang tersebut.Seorang penjaga gerbang, berpakaian serba hitam dan membawa senjata yang terkesan mistis, muncul dari kegelapan. Dia menatap Lucius tajam dan berkata, "Hentikan. Hanya yang pantas yang bisa memasuki Sekte Nightmare."Wanita misterius itu muncul lagi di pintu gerbang, matanya yang tajam menatap Lucius. "Biarkan dia masuk," perintahnya pada penjaga gerbang.Penjaga itu menuruti perintah tanpa sepatah kata, membuka jalan bagi Lucius untuk melangkah lebih dalam ke dalam Sekte Nightmare. Wanita misterius itu kemudian menghampiri Lucius, "Kau lebih kuat dari yang kubayangkan. Tapi apakah kekuatanmu cukup untuk menghadapi ujian yang ada di dalam sini?"Lucius mengangguk dengan tekad,

  • The Cultivator's Nexus   Wanita Misterius

    Sosok misterius itu menyerang dengan menggunakan sabit dan rantai.Senjata yang digunakan oleh sosok misterius itu adalah "Shadow Crescent," sebuah sabit yang memiliki bulan sabit hitam sebagai bagian mata pisau. Rantai yang terhubung dengannya memberikan fleksibilitas ekstra, memungkinkan penyerang untuk melancarkan serangan dari jarak yang aman sambil mempertahankan kecepatan dan kelincahan. Shadow Crescent bukan hanya senjata yang mematikan tetapi juga menciptakan ilusi kegelapan yang melingkupi setiap gerakan penyerang, membuatnya semakin sulit diidentifikasi oleh lawan.Dengan gerakan yang gesit, sosok misterius memutar-mutar rantai Shadow Crescent, menciptakan pola yang sulit diprediksi. Tanpa kata-kata, dia melancarkan serangan tiba-tiba, sabitnya berputar dalam gerakan melingkar yang membingungkan.Lucius, dengan refleks yang cepat, menghindarinya dengan melompat ke belakang. Namun, penyerang misterius tetap tak henti-hentinya mengejar, rantai yang terus berputar seolah memil

  • The Cultivator's Nexus   Jebakan yang mematikan

    Saat Lucius tengah berkunjung di pegunungan yang penuh misteri, gelang NSD-nya memberikan notifikasi yang menarik. Gelang itu menemukan keberadaan tumbuhan langka yang bernama Daun Permata Biru. Daun ini terkenal karena memiliki sifat penyembuhan dan khasiat yang luar biasa di dunia Donghua.Lucius yang cerdas langsung mengumpulkan beberapa daun permata biru dengan hati-hati. Dia menyadari bahwa tumbuhan ini dapat menjadi sumber daya berharga, baik untuk pengobatan maupun untuk perdagangan di desa atau kota berikutnya yang mungkin dia kunjungi.Keberuntungan terus menyertai petualangan Lucius, dan Daun Permata Biru ini menjadi tambahan berharga dalam koleksi sumber daya yang dia bawa dari perjalanannya.Gelang itu pun menawarkan untuk menukar gelang itu dengan peningkatan kultivasi.Tentunya Lucius langsung menyetujui hal itu.Dengan antusiasme, Lucius setuju untuk menukar gelang NSD-nya dengan peningkatan kultivasi. Gelang itu memberikan kilatan cahaya dan meresapi energi ke dalam tu

  • The Cultivator's Nexus   Meninggalkan Desa Elunara

    Mata-mata merah yang misterius mengintai dari kegelapan malam, menyala dengan cahaya yang tidak wajar, menambah aura misteri di sekitar hutan. Sumber mata-mata tersebut tidak terlihat, tetapi kedua mata merah itu seperti bintang kecil yang menembus kegelapan.Lucius merasa kehadiran mata-mata ini tidak biasa dan merasakan aura aneh yang menyertainya. Kepala mereka seakan-akan mengikuti setiap gerakan yang dilakukannya. Rasa waspada pun semakin berkembang di benak Lucius.Darkwood Spiders adalah laba-laba besar yang mendiami hutan yang gelap. Mereka memiliki tubuh yang besar, sekitar dua kali lipat ukuran laba-laba biasa, dan ciri khas hitam pekat pada bulu-bulu mereka. Kaki-kaki mereka kuat dan dilengkapi dengan cakar yang tajam, memungkinkan mereka untuk bergerak dengan cepat dan merayap di antara pepohonan dengan keahlian yang luar biasa.Laba-laba ini membuat sarang di antara ranting-ranting pohon, menciptakan jaring yang halus tetapi sangat kuat. Jaring-jaring ini digunakan untuk

DMCA.com Protection Status