Share

Bidadari Yang Jenius

Waktu baru menunjukkan pukul tujuh pagi. Rais Hoetomo telah berada di kantornya dengan stelan yang cukup sederhana namun tidak mengurangi wibawanya. Ia menyapa setiap orang yang ditemuinya, lalu mengambil jalan ke gedung riset dan pengembangan.

Aisha Mahmood tersenyum menyambutnya.

“Sekarang ada apa?” tanya Aisha.

“Alat untuk pelindung ketika terbang.” Kata Rais. “Yang bisa meminimalisir gesekan udara.”

“Seperti tameng?”

“Ya, seperti itu. kau punya?”

Aisha nampak berpikir sejenak.

“Ya, sepertinya ada.”

Aisha mengajak Rais ke ruangan luasnya, membuka sebuah dus dan memperlihatkan sebuah benda yang lebih mirip jubah.

“Itu yang kau maksud?”

Rais menghampiri Aisha dan menerima baju karet yang ditunjukkan perempuan tersebut.

“Ini nampak seperti karet biasa.” Kata Rais.

“Ya, tapi coba jika dialiri arus lis

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status