Minggu pagi, suasana jalanan kota New York sangat jauh berbeda dari hari-hari penuh kesibukan. Meskipun cukup banyak orang yang berolahraga atau berekreasi, tapi keramaian yang ada cukup berbeda.
Terlebih lagi di area suburban, hari Minggu pagi ini sungguh tenang. Hanya sesekali terlihat anak-anak yang bermain sepeda melewati jalanan.
Walaupun waktu masih sangat pagi Times Square adalah tempat yang cukup banyak dikunjungi orang. Suasana di sana cukup ramai, dan banyak orang berolahraga sambil membawa anjingnya.
Suasana tenang tersebut segera berubah usai sejumlah mobil SUV datang. Sejumlah orang turun dari masing-masing mobil. Mereka semua mengenakan topeng.
Tidak ada yang menyadari kehadiran orang-orang tersebut. Masing-masing dari mereka pun menurunkan beberapa koper.
Koper-koper yang ketika dibuka, terlihat semuanya berisi senapan mesin rakitan.
Masing-masing orang bertopeng tersebut merakit senjatanya. Tidak lama waktu yan
Rais Hoetomo telah lama membuka mata dan duduk di samping ranjangnya. Malam baru memasuki sepertiga akhirnya. Masih beberapa jam lagi hingga matahari menampakkan wajahnya.Beberapa saat lamanya Rais duduk di tepi ranjang. Malam tadi, untuk kesekian kalinya, mimpi-mimpi tertentu menghampiri tidurnya.Mimpi tentang pertarungannya dengan Harun Bashar. Mimpi tentang pertemuannya dengan Ibnu Awwad. Mimpi tentang Al Qaeda.Juga mimpi tentang 9/11.Tentang ledakan di pagi hari yang cerah.Tentang tubuh-tubuh yang berjatuhan.Tentang orang-orang yang kehilangan nyawanya.Tentang anak-anak yang tiba-tiba menjad yatim.Tidak hanya di Amerika, tapi juga di Afganistan, Irak, dan belahan-belahan bumi lain. Semua bermuara dari tragedi tersebut.Sepuluh tahun telah berlalu sejak tragedi yang menimpa menara kembar itu. Tahun-tahun juga telah ia lalui sejak pertempuran terakhirnya dengan Al Qaeda. Namun tidak jarang mimpi-mimpi akan mere
Aisha Mahmood memasuki ruang kerja Rais Hoetomo yang luas. Ia membawakan beberapa dokumen laporan kinerja perusahaan sebagai konsumsi bosnya itu.Sekretaris Rais segera mempersilakan Aisha untuk memasuki ruangan bosnya. Namun di dalam, Aisha tidak menemukan seorang pun.“Dr. Hoetomo?” panggil Aisha.Tidak ada jawaban.Aisha mengulang panggilannya.Juga tidak ada jawaban.Namun Aisha tersenyum mengerti.“Keluarlah, aku tidak dapat menemukan kamuflasemu.” Kata Aisha akhirnya.Suara tawa terdengar dari langit-langit.Aisha mendongak dan mendapati langit-langit ruangan mewah tersebut perlahan terkelupas. Dari balik kelupasan itu, muncullah Rais, yang dengan ringan melayang turun hingga menjejak lantai. Langit-langit kantor tersebut kembali seperti semula, seperti tidak pernah terkelupas.“Kau sudah ahli memainkannya.” Puji Aisha.“Trik Ninja? Begitulah.”&l
Tidak banyak yang masyarakat ketahui tentang kehidupan Rais Hoetomo, terutama kehidupan pribadinya. Oleh karena itu, orang-orang hanya bisa berasumsi. Mengingat bahwa Rais Hoetomo adalah seorang trilyuner, maka banyak yang mengasumsikan bahwa ia menghabiskan malam demi malam dengan perempuan-perempuan yang dijadikan haremnya.Sementara yang dilakukan Rais Hoetomo sore hari ini adalah menaiki taksi untuk menuju apartemen di area downtown.Apartemen tempat tinggal Malikha Russel.Rais turun dari taksinya dan membayar ongkos taksi beserta tipnya yang jika ditotal bisa mencapai tiga kali ongkos taksi tersebut. Ia lalu memasuki gedung apartemen, lalu menekan interkom untuk meminta izin naik.Ketika Rais sudah berada di lantai yang ia maksud, pintu apartemen tujuannya sudah terbuka. Di sana ia mendapati seorang perempuan berambut cokelat dan berkulit terang sedang bersandar menunggunya.“Jadi, apa yang membawamu kemari?” tanya Malikh
Kisah tentang Malikha membawa perjalanan yang sangat panjang bagi hidup Rais, dan juga alter egonya, Caliph. Malikha adalah salah satu dari sekian banyak orang yang berperan akan siapa diri Rais saat ini.Malikha mungkin termasuk orang-orang pertama yang menjadi teman dekat Rais. Karena Rais sendiri belum pernah memiliki teman dekat sebelum 9/11.Rais sendiri melihat Malikha selain sebagai teman dekatnya, juga terkadang sebagai kakak perempuan yang tidak pernah ia miliki.Malikha yang menyarankan Rais untuk menekuni sepakbola sebagai olahraga yang akan mempertajam insting motoriknya. Padahal Rais sebelumnya tidak pernah menyukai olahraga tim.Kini sebaliknya, ia justru kecanduan akan sepakbola. Sekalipun olahraga itu tidak cukup populer di Amerika Serikat.Rais bahkan merancang kostum, sepatu, serta peralatan sepakbola lain yang akan membuatnya semakin mudah dalam mencetak gol. Ya, Rais memilih menjadi penyerang dalam timnya.Peralatan yang
Seorang pria misterius mengamati jalannya lalu lintas. Ia melihat ke sekelilingnya, dan itu memang sangat disukainya. Sang pria bisa melakukan itu berjam-jam lamanya, bahkan lebih.Tidak ada orang yang menyangka apa yang ada di dalam pikiran pria itu. Ia nampak seperti orang kebanyakan.Seorang anak kecil penjual bunga menawarkan dagangannya kepada orang-orang yang lewat. Namun tidak ada seorang pun yang menanggapinya.Al Qassar, pria misterius itu, tersenyum dan mendatangi si anak kecil. Ia memberikan sejumlah uang, dan mengambil seluruh dagangan si anak. Si anak menerima uang itu dengan gembira, lalu ia pulang dengan hati yang riang.Al Qassar beranjak dan membagikan dagangan yang telah dibelinya itu kepada para gelandangan. Kemudian ia menghilang.
Iqbal Anwar tidak pernah membayangkan bahwa dirinya kini sedang berada di Amerika Serikat. Negara yang sebelumnya hanya bisa ada dalam impiannya.Bisa jadi ia memang beruntung karena bisa melewati penjagaan perbatasan. Mungkin juga ia beruntung karena lolos dari kematian akibat perang geng di Tepi Barat. Apa pun itu, sekarang Iqbal berada di sini, di Amerika Serikat.Iqbal adalah seorang anak kurir opium di Tepi Barat. Sejak kecil ia terkenal cerdas, dan ketika beranjak remaja, Iqbal dapat memprediksi bahwa negaranya suatu saat akan terjebak dalam perang jalanan.Ia bisa dengan mudah mendapatkan senjata, bahkan berkali-kali. Bos-bos mafia Arab sangat akrab dengan dirinya.Karena itu ia tumbuh menjadi seorang pengawal mafia. Ia memiliki kemampuan yang sama dengan mafia-mafia lainnya, termasuk soal penyelundupan. Itulah sebabnya Iqbal dengan mudah dapat menyelundupkan dirinya ke Amerika Serikat.Saat ini ia tidak bisa dengan bebas berkeliaran di jala
Banyak orang yang mengalami depresi di kota New York. Tekanan hidup, pekerjaan, politik kantor, dan lain sebagainya membuat hidup sebagian besar penghuni kota ini tidak bahagia.Malcolm Glazer adalah salah satunya.Glazer adalah orang yang mengidap penyakit insomnia. Ia tidak pernah bisa tidur tanpa meminum pil. Entah sudah berapa tahun penderitaannya ini berlangsung. Ia sendiri sudah lupa kapan terakhir kali dirinya tidur dengan nyenyak.Penghasilannya sebagai eksekutif di perusahaan investasi sebenarnya sangat jauh di atas upah rata-rata kota New York. Ia bahkan bisa menerima bonus berkali-kali lipat gaji bulanannya, dua sampai tiga kali dalam setahun.Tapi pekerjaannya telah membuat dirinya kehilangan kemampuan untuk tidur.Glazer sudah mencoba berbagai cara. Bahkan pengobatan alternatif pun telah ia kunjungi setelah obat-obatan farmasi modern tidak berhasil membuatnya beristirahat di malam hari.Namun semuanya nihil.Bahkan Glazer
Kejahatan di kota besar seperti New York bisa jadi merupakan keniscayaan. Penjambretan, pencopetan, dan semacamnya bisa saja terjadi, walaupun mungkin tidak setiap hari. Karena itu ada polisi-polisi tertentu yang memang sehari-harinya bekerja untuk menangani hal demikian.Menjadi istimewa saat yang ditangkap adalah segerombolan teroris. Atau lebih tepatnya, calon teroris.Beberapa orang yang dicurigai sedang mengikuti pengajian radikal telah ditangkap dalam beberapa hari terakhir. Semua itu berdasarkan kepada informasi dari orang misterius.Orang yang hanya menyebut dirinya sebagai “Caliph”.Walaupun demikian, Caliph telah menjadi rahasia umum. Ia juga telah menjadi idola di balik kemisteriusan dirinya. Sejumlah orang telah menjadikannya urban legend.Tapi ada juga yang menjadikannya alat kampanye.“Orang yang menyebut dirinya Caliph ini, siapakah dia? Saya berdiri di sini untuk menawarkan dialog. Apakah dia seoran