Share

Abdul Aziz

Sebuah rumah bercat dinding putih di suburban Washington DC terlihat begitu asri. Pekarangannya sangat terawat dan dihiasi bunga-bunga dengan beragam warna. Rumputnya pun dipotong dengan sangat rapi.

Cuaca pagi yang cerah membuat Abdul Aziz, penghuni rumah itu, semakin ceria. Ia sedang bersiap untuk berangkat ke kantornya di Capitol Hill. Ia dijadwalkan untuk menghadiri rapat bersama sejumlah anggota senat.

Silvester Morran, saingan utamanya, juga akan ada di sana.

“Jangan lupa makan siang.” Janna, istri Abdul Aziz, mengingatkan suaminya.

“Jangan khawatir.” Abdul Aziz tersenyum.

“Hari ini akan pulang larut?”

“Kuharap tidak. Tapi memang hari ini akan padat.”

“Semua baik-baik saja?”

“Kuharap demikian. Doakan aku ya.”

“Selalu.”

Mereka saling tersenyum.

“Kita yang memegang takdir kita sendiri.” Kata Abdul Az

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status