Home / Romansa / The CROWN (Sang Pewaris Takhta) / Bab 49. Di Mana Alexant?

Share

Bab 49. Di Mana Alexant?

Author: Fitri_alpha
last update Last Updated: 2024-03-09 09:30:00

Sudah beberapa hari Beatrice tidak keluar kamar, dia tidak enak badan, dan diharuskan untuk beristirahat di dalam kamar tidur saja. Tidak boleh ke mana-mana, bahkan untuk belajar bersama Alexant. Mereka tidak mau mengambil risiko Alexant akan tertular, padahal dia hanya kurang enak badan saja, bukan sakit yang parah. Orang-orang di sekeliling Alexant terlalu melebih-lebihkan seolah dirinya penyebar penyakit saja.

Hari ini dia sudah bisa keluar lagi, Suhu tubuhnya sudah kembali normal. Beatrice langsung menuju taman tempat di mana Alexant biasa menghabiskan waktunya. Entah itu menunggu gurunya datang ataupun melepaskan lelah setelah belajar. Dari dulu sampai sekarang tetap saja pelajaran yang paling sulit menurutnya adalah etika dan tata krama, padahal Bibi Fasha juga sudah mengajarinya setelah makan malam sebelum tidur, tetapi tetap saja dia tidak pernah menyukainya. Terlalu sukar baginya yang terbiasa melakukan sesuatu dengan cepat dan bebas.

Kepala pirang Beatrice menoleh ke kanan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 50. Ayo, Menikah Sekarang!

    "Aku juga mencintaimu." Pipi gadisnya memerah mendengarnya mengatakan itu. Alexant menatapnya lekat. Tak akan ia bosan, pemandangan yang tersaji di depannya adalah yang tercantik yang pernah dilihatnya. "Seharusnya kau membalas perkataanku dengan kalimat itu."Crystal semakin merasakan pipinya memanas. Kata-kata Alexant membakar, mengalahkan sinar matahari yang terik di atas kepala mereka. Crystal bersyukur tidak ada Chloe dan Neil. Kedua sahabatnya itu jari ini tidak ke sini, mereka ada urusan dengan keluarganya. Jika dia tidak salah dengar, Neil pergi ke desa sebelah untuk membantu persiapan sepupunya yang akan menikah. Lalu Chloe, membantu mamanya mempersiapkan ulang tahun sederhana adiknya yang jatuh pada hari ini. Kata Chloe, keluarganya akan makan malam bersama dengan menu berbeda dari biasanya. Kedengarannya sangat menyenangkan, seandainya diperbolehkan dia ingin hadir karena Chloe sudah mengundangnya. Namun, tidak bisa. Papa tidak akan membiarkannya keluar rumah pada malam

    Last Updated : 2024-03-10
  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 51. Lady Elsa Baige

    Elsa Madeline Baige turun dengan anggun dari kereta kudanya. Dia dibantu oleh seorang pelayan perempuan berusia lima tahun lebih tua darinya. Langkahnya terarah memasuki istana, hari ini merupakan hari kunjungannya. Entah sejak kapan, yang pasti ada satu hari setiap minggunya dia harus mengunjungi istana. Wajib! Dia tidak tahu apakah gadis-gadis bangsawan lainnya juga diwajibkan seperti dirinya karena dia tidak melihat ada gadis bangsawan yang lainnya di istana hari ini selain dirinya. Mungkin saja mereka memiliki hari kunjungan wajib yang berbeda. Dia tidak peduli. Sebenarnya dia sangat malas mengunjungi istana setiap minggunya. Meskipun tidak setiap hari, kegiatan ini tetap saja mengganggu aktivitas rutin yang biasa dilakukannya setiap hari. Memang bukan sesuatu yang penting, Elsa bahkan merasa aktivitasnya monoton, selalu sama setiap harinya, tetapi satu hal yang pasti dia tidak akan bertemu dengan gadis putri pelayan yang sombong itu. Beatrice Llyod tidak menyadari siapa diriny

    Last Updated : 2024-03-11
  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 52. Saingan

    Jangan bertanya kenapa Elsa selalu membandingkan dirinya sendiri dengan gadis jelata itu karena jawabannya sangat mudah dan sederhana. Elsa tidak suka pada Beatrice yang selalu merasa dirinya lebih tinggi dari siapa pun. Kepercayaan diri yang sesat dari seorang gadis yang sangat terlihat menyukai Pangeran Alexant. Beatrice sepertinya tidak tahu tentang peraturan istana dan kerajaan yang tidak bisa diubah sejak dulu. Tidak ada satu pun anak pelayan –anak pengasuh– yang menjadi ratu. Lagi pula, Alexant tidak akan memilihnya, dia sudah memiliki calon istri. Gadis bangsawan yang tinggal di desa yang katanya jauh dari istana. Tidak ada yang dapat mengubah pendirian dan perasaan Alexant, tidak juga dengan kehadiran seorang Beatrice Llyod. Dia tahu semuanya, tentu saja karena George yang memberitahunya. Entah kenapa George memberitahukan hal tidak berguna itu kepadanya. Jika George berpikir dengan semua informasi itu akan membuatnya mengurungkan niat untuk menjadi ratu Namira, seratus per

    Last Updated : 2024-03-12
  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 53. Lady Baige vs Beatrice

    Tidak ada yang menyenangkan di saat hatimu berduka karena ternyata orang yang kau cintai pergi tanpa memberitahumu, entah ke mana tidak ada yang memberitahumu. Sementara itu, dirimu untuk bertanya lebih lanjut juga tidak mungkin. Kalian tidak memiliki hubungan apa-apa, dan kau bukan siapa-siapa. Tidak ada yang memandang anak seorang pengasuh, di istana ini kau tidak terlihat. Ditambah dengan kehadiran gadis dengan derajat yang lebih tinggi, yang kau anggap dia sebagai rival utamamu dalam mendapatkan pemuda impianmu. Lady Elsa Baige memang sempurna dalam segala hal, dan itu membuatnya sakit hati. Sejak awal melihatnya, Beatrice sangat ingin berteman dengan Lady Baige, sayangnya ternyata dia gadis yang angkuh. Tingkah dan sikapnya sama saja dengan gadis-gadis bangsawan yang dulu dikenalnya di desa. Lady Baige tidak pernah menghiraukannya, sikapnya memusuhi. Yang paling buruk dari semua itu adalah ternyata Lady Baige menjadi kandidat utama calon permaisuri Alexant. Sungguh, rasanya san

    Last Updated : 2024-03-13
  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 54. Aku Mau Menikah Denganmu, Alexant!

    "Apa yang kau buat, Alexant?" Crystal berusaha mencuri lihat ke arah tangan Alexant yang sejak beberapa menit yang lalu terlihat sangat sibuk. Namun, Alexant kembali menyembunyikannya, membuatnya berdecak kesal. Bukit di belakang kastil keluarga Mars memang selalu menghadirkan pemandangan indah. Tidak akan terlihat buruk hanya karena seorang George Bryne yang terlihat melamun. Sudah beberapa kali Crystal mengagetinya, tetapi George kembali melamun jika dia meninggalkannya. Dia tak ingin mengageti George lagi, rasa penasarannya akan apa yang dikerjakan Alexant membuatnya merasa tidak berminat lagi melihat reaksi George yang lucu saat terkejut. Jam makan siang sudah lewat. Mereka bertiga sudah makan siang dengan bekal yang dibawanya dari rumah. Dia menyiapkan bekal itu sendiri, membuat roti isi bukan pekerjaan yang sulit, dia sering membantu Mama dan koki di kediaman mereka memasak sehingga kegiatan itu cukup akrab dengannya. Dia bisa membuat beberapa hidangan sederhana, roti lapis is

    Last Updated : 2024-03-14
  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 55. Merindukan Alexant

    Semua tidak sama tanpa ada Alexant. Istana ini rasanya seperti bukan istana, rasanya dia berada di tempat asing dan sendirian. Setelah Lady Baige pulang, Beatrice memilih untuk kembali ke kamar tidurnya. Tidak ada juga yang bisa dia lakukan di luar sini. Dia tidak memilki teman. Di istana ini, gadis-gadis sebayanya bekerja sebagai pelayan, sementara dirinya tidak. Gadis-gadis pelayan itu tidak mau berteman dengannya. Mereka semua mengatakan dirinya sombong dan tidak tahu diri, padahal dia tidak seperti itu, Dia tidak pernah memilih dalam berteman karena dia tahu siapa dirinya yang sebenarnya, tidak seperti yang mereka tuduhkan. Dia justru ingin berteman dengan mereka, mereka berasal dari golongan yang sama. Meskipun dia bukan pelayan, tetapi dia anak seorang pengasuh yang derajatnya sama sepert pelayan di istana ini. Sayangnya, gadis-gadis pelayan seusianya tidak mau beteman dengannya. Sama seperti para gadis bangsawan, gadis-gadis pelayan juga memusuhinya. Mereka menganggapnya lup

    Last Updated : 2024-03-15
  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 56. Beatrice yang Keras Kepala

    "Bibi tidak tahu ke mana perginya Pangeran Alexant, Beatrice." Fasha menggelengkan kepala. "Tidak ada yang tahu kecuali Raja Henry dan Jenderal Wallace, dan mereka tentu tidak akan memberi tahu ke mana tujuan Pangeran Alexant. Pelayan seperti kita tidak penting, tidak ada gunanya memberitahukan apa pun pada kita. Tugas kita hanya melayani mereka, bukan untuk ikut campur urusan mereka." Sengaja Fasha mengatakan seperti ini. Dia hanya ingin Beatrice sadar kedudukannya di istana ini. Dia ingin Beatrice melupakan mimpinya untuk bisa berdampingan dengan Alexant sebagai suami istri. Mereka hanyalah pelayan, para bangsawan itu mengingat nama mereka saja sudah merupakan sebuah keberuntungan yang sangat langka bagi mereka. Beatrice menggigit bibir. Air matanya jatuh lagi mendengar jawaban Fasha. Kali ini dia tidak mengusapnya, Dibiarkannya air matanya jatuh melewati dagu dan menetes ke lutut, kemudian diserap oleh gaun yang menutupi lututnya. Kata-kata panjang lebar Fasha menamparnya, mencub

    Last Updated : 2024-03-16
  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 57. Keinginan Menghentikan Waktu

    Waktu selalu terasa cepat berlalu saat kita berada dalam perasaan bahagia, gembira, dan perasaan positif lainnya. Namun, akan terasa sangat lambat, bahkan lebih lambat dari lari seekor kura-kura, jika kita berada dalam fase tidak bahagia. Itulah yang dirasakan Alexant sekarang. Ia merasa matahari cepat sekali tergelincir di ufuk barat, padahal rasanya baru beberapa menit ia bersama Crystal matahari sudah hampir terbenam saja. Sebagian bukit sudah terlihat gelap karena terlindung bayangan pohon-pohon yang tumbuh dengan tinggi menjulang dari hutan di sebelah sana. Padang bunga juga sedikit tertutup bayangan ilalang yang lebih tinggi dari mereka. "Bisakah aku menghentikan laju perputaran matahari?" Alexant bertanya entah kepada siapa. Hanya ada dirinya, Crystal, dan George di atas bukit ini. Crystal mengerutkan alis, sementara George tertawa mendengarnya. Keluhan Alexant terdengar lucu di telinganya, seperti mimpi seorang anak kecil. Alexant mendelik tajam, melemparkan ranting kayu k

    Last Updated : 2024-06-16

Latest chapter

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 100. Ujian Sebelum Pernikahan

    Dua hari lagi ia tidak akan sendiri lagi di kamar ini, akan ada Crystal yang menemaninya. Tempat tidur besar itu akan diisi oleh mereka berdua, begitu juga dengan barang-barang yang mengisi kamar. Ia yakin, pasti akan ada tambahan nantinya, entah itu lemari atau apa pun. Oleh sebab itu, ia tidak mengisi kamar tidurnya dengan banyak barang. Biarkan nanti Crystal yang memilih perabotan apa saja yang cocok untuk kamar tidur mereka. Untuk saat ini, hanya ada satu set sofa dan sebuah kursi santai berwarna perak yang diletakkan di dekat jendela menghadap taman. Dua buah lemari pakaian berukuran besar yang diletakkan berdampingan di bagian kanan kamar. Salah satu lemari sudah terisi dengan pakaian-pakaiannya, sebuah lagi masih kosong. Mungkin besok mereka akan mengisinya dengan gaun-gaun cantik untuk Crystal. Akan ada tambahan beberapa set sofa lagi. Mungkin dua set agar ruangan ini tidak terlihat kosong, dan suara mereka tidak bergema. Akan sangat konyol jika apa yang mereka lakukan di d

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 99. Hati Seorang Ayah

    Istana Namira memang tidak sebesar istana Alastoire. Dinding-dindingnya didominasi warna keemasan dan perak dengan pilar-pilar penyangga berwarna sama. Satu yang pasti, istana Namira selalu hangat karena dibanjiri sinar matahari sepanjang tahun. Bukannya tak ada salju, hanya saja di Namira lebih banyak sinar matahari dibandingkan dengan Alastoire yang beriklim dingin sepanjang tahunnya. Lance Loire selalu menikmati setiap kunjungannya ke Namira. Tak hanya beriklim hangat, gadis-gadis Namira juga terkenal dengan kecantikannya. Sudah bukan rahasia lagi jika ia gemar bermain wanita. Sudah banyak wanita yang ditidurinya, baik itu di Namira, Rans, ataupun Alastoire yang merupakan daerah kekuasaannya sendiri. Siapa yang dapat menolak pesonanya, para wanita itu malah berlomba untuk bisa menghabiskan waktu satu malam saja bersamanya. Meskipun tidak dibayar, mereka akan dengan sukarela mengangkang untuknya. Dasar para wanita murahan! Putri tunggalnya sendiri sudah mengetahui kebiasaannya i

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 98. Selamat Ulang Tahun, Crystal

    "Selamat ulang tahun, Nak!"Kata-kata itu keluar dari bibir Lance Loire yang ditujukannya kepada sang putri tercinta. Tidak ada acara meriah pada ulang tahunnya kali ini. Crystal juga tidak berkunjung ke Alastoire, ulang tahunnya hanya dirayakan di Namira, itu pun tanpa pesta ataupun tamu undangan. Pertambahan usianya hanya dirayakan dengan acara makan malam bersama dan tiup lilin. Lance Loire yang kali ini datang ke Namira, tanpa ada seorang pun yang tahu. Entah bagaimana caranya ia melewati pemeriksaan di pelabuhan sehingga kedatangannya tak terdeteksi. Yang pasti, ia tiba di Rainbow Hill dengan selamat tepat beberapa saat sebelum usia Crystal berganti."Kau sudah dewasa sekarang. Lihatlah!" Tidak ada senyum atau apa pun menyertai perkataannya itu. Raut wajah Lance tetap saja datar dengan sorot mata yang dingin. "Charlotte pasti bangga padamu."Crystal tersenyum lebar. "Mama pasti akan lebih bangga lagi padaku saat aku berdiri di depan altar."Lance mengembuskan napas kasar melalui

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 97. (Bukan) Putri Bangsawan yang Rapuh

    "Anda dari mana, Nona?"Elsi yang tengah memasuki kamar tidurnya dengan mengendap dikejutkan oleh pertanyaan itu. Dia berjengit, menegakkan tubuh, dan melepas bandana yang menutupi kepalanya, lalu tersenyum lebar untuk menghapus kecurigaan Bibi Jane kepadanya. Bibi Jane adalah pengasuhnya. Wanita berusia lebih dari setengah abad itu sudah merawatnya sejak dia kecil. Di kastil ini, hanya Bibi Jane yang menyayangi dan menghargainya –menurutnya. Kedua orang tuanya selalu memojokkannya. Apalagi Papa, selalu membandingkannya dengan semua orang. Papa selalu menyebut nama keluarga Bryne setiap kali mengomelinya. Tak jarang kata-kata Papa sangat menyakitkan. Tak hanya baginya, tetapi Bibi Jane juga pasti merasakannya. Bibi Jane selalu menangis tersedu setiap kali mendengar Papa mengomel, apalagi sampai membanding-bandingkannya dengan George hanya karena dia perempuan. Itulah sebabnya dia meminta George untuk mengajarinya semua yang biasa dilalukan pria. Maksudnya, membela diri, agar Papa ti

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 96. Ketahuan

    Tak ada yang tahu bagaimana perasaannya karena ia tak memberi tahu siapa pun. Ia menyimpannya rapat-rapat agar tak ada seorang pun yang menyadari jika ia tengah menjalin hubungan secara diam-diam dengan putri dari musuh keluarganya. Hubungan mereka seolah sesuatu yang terlarang, padahal tidak demikian. Seandainya saja keluarga mereka tidak saling bermusuhan, tidak akan ada kata terlarang di antara mereka. Mereka akan dapat dengan bebas mendeklarasikan hubungan mereka di depan publik. Sayangnya, permusuhan keluarga yang sudah terjadi selama bertahun-tahun membuat mereka tidak bisa melakukannya. Bertemu pun mereka harus diam-diam di pinggiran hutan dengan Elsi yang mengenakan pakaian laki-laki agar tidak ada yang mengenali, mereka seperti sepasang penjahat saja. "Selamat sore, Yang Mulia!" George membungkuk hormat di depan Alexant yang tengah duduk di bangku taman. Dia sedang membersihkan pedangnya. Seharian ini George menghabiskan waktunya bersama Elsi. Mereka tidak hanya mengobrol

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 95. Pusat Duniaku

    "Kau harus yakin pada kekuatan cinta, Elsi. Jika pangeran Alexant dan Lady Mars bisa melewati tujuh tahun berpisah dan masih saling mencintai, begitu juga dengan kita." George meraih wajah Elsi, membingkainya dengan kedua tangannya. "Percayalah, kita juga pasti bisa menghadapi rintangan bersama-sama. Alexant dan Crystal dapat melewati waktu karena mereka saling yakin dan percaya, kita juga pasti bisa mendapatkan restu dari kedua orang tuamu." Elsi mengangguk, membuat dua bulir bening menuruni pipinya. Kata-kata George begitu mengena di hatinya. George benar, mereka harus bisa bertahan, harus kuat. Mereka tak boleh menyerah, seperti pangeran Alexant dan Lady Crystal Mars yang sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan. Mereka berdua dapat mengatasi jarak dan waktu yang memisahkan mereka. Mereka yakin jika pasangan mereka juga memiliki perasaan yang sama kuat dengan mereka. Dia juga harus kuat seperti Lady Mars, harus yakin jika mereka pasti dapat mengatasi segala rintangan dalam per

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 94. Cinta Terlarang

    "Tidak apa, melakukan apa pun aku mau asal kau yang memintaku untuk melakukannya."Elsi mengangkat sebelah alisnya menatap George. Meskipun berpakaian seperti pria, kecantikan Elsi tidak bisa disembunyikan. Satu-satunya jalan agar tak kentara terlihat seperti perempuan, dia selalu bersikap angkuh dan dingin. Itu pun terkadang tidak pernah berhasil, apalagi di depan George. Pernah suatu waktu dia ditantang seorang pria bertubuh besar dengan perutnya yang buncit untuk minum alkohol. Sebagai seorang gadis bangsawan yang terhormat, pantang baginya tidak menerima tantangan. Sebagai gadis bangsawan juga dia tidak diperbolehkan meminum alkohol. Selain karena usianya yang belum mencukupi, alkohol juga tidak disarankan untuk kaum perempuan, terutama mereka yang belum dewasa. "Kau suruh apa pun, pasti akan kulakukan untukmu, Lady Baige!" George membungkukkan separuh badannya dengan tangan di dada, memberi hormat pada gadis yang dicintainya. Elsi membuang muka melihatnya, menyembunyikan wajah

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 93. (Bukan) Cinta Segitiga

    Lily of the Valley, bunga yang sangat beracun. Namun, anehnya Crystal sangat menyukai bunga berwarna putih tersebut. Bentuknya yang seperti lonceng dan mungil memang terlihat sangat cantik dan menggemaskan. Persis seperti Crystal, termasuk racunnya. Bagi Alexant, Crystal sangatlah beracun, dan racun itu sudah menjalar ke seluruh tubuhnya sehingga ia tidak bisa berkutik lagi. Racun yang disebarkan Crystal pada dirinya membuatnya bertekuk lutut di bawah kakinya. Satu setengah tahun sudah berlalu sejak pertemuan terakhir mereka. Hanya tinggal enam bulan lagi, maka mereka akan bertemu dan tidak akan terpisahkan. Alexant mengerang, bertanya kesal dalam hati, kenapa waktu setengah tahun terasa lebih lama dari satu setengah tahun. Sungguh, sejak dulu ia sangat ingin mempercepat waktu, agar ia dan Crystal tak lagi berpisah. Rasanya sangat menyiksa tidak bisa bertemu seperti ini. Waktu enam bulan yang tersisa sangat menggemaskan rasanya. Jika bisa ia ingin langsung saja melewatinya. Sayang

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 92. Harapan Beatrice

    "Astaga, apa yang kau lakukan?" Beatrice membelalak gemas pada bocah berambut pirang di depannya. Tinggi bocah itu tak sampai sepinggangnya, hanya sebatas lutut bagian atas. Dia bahkan harus membungkuk untuk dapat melihatnya. "Dengarkan aku, Leon! Aku sudah membersihkan lantai ini beberapa kali, tidakkah kau kasihan kepadaku?" Keadaan rumah mungil itu tak pernah lagi damai seperti biasa. Semenjak Leon lahir, semakin dia besar keributan semakin sering terjadi. Leon yang sudah berusia delapan belas bulan sedang aktif-aktifnya, dan dia sangat senang mengganggu Beatrice. Seperti pagi ini, Fasha meminta Beatrice untuk membersihkan lantai ruang tamu mereka, dan Beatrice sudah melakukannya sebanyak tiga kali. Seandainya saja Leon tidak mengganggunya dengan selalu mengotori lantai setiap selesai dibersihkannya, Beatrice tak perlu melakukannya secara berulang-ulang seperti sekarang. Ini adalah yang keempat kali Beatrice mengepel lantai ruang tamu rumah mereka, dan dia harus kembali mengulan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status