Beranda / Romansa / The CROWN (Sang Pewaris Takhta) / Bab 46. Aku Mencintaimu, Crystal Mars

Share

Bab 46. Aku Mencintaimu, Crystal Mars

Penulis: Fitri_alpha
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-06 14:55:38

"Kau sudah menciumku tadi," sahut Crystal polos. Benar, 'kan? Tadi Alexant memang menciuminya. Dia berkata yang sebenarnya.

Alexant berdecak. Bukan ciuman seperti itu yang dimaksudkannya. Crystal masih polos, masih belum tahu ciuman yang sebenarnya, sepertinya. "Bukan ciuman seperti itu!"

Sepasang alis pirang itu terangkat. "Apakah ada ciuman lainnya?" tanya Crystal. Matanya menatap Alexant penuh tanda tanya. "Mama dan Papa juga menciumku seperti kau menciumku tadi."

Crystal benar-benar menggemaskan, terlalu polos. Jika gadis-gadis bangsawan seusianya sudah tahu berbagai jenis ciuman, dia malah belum paham. Alexant berteriak dalam hati. Setengah mati berusaha menahan diri agar tidak menerkam bibir mungil yang kembali mengerucut. Ia menarik napas dalam, mengembuskannya melalui mulut dengan kuat.

"Alexant, kau kenapa? Apa kau baik-baik saja?"

Pertanyaan bernada khawatir itu membuat Alexant tak dapat menahan senyum. Tentu saja ia tidak kenapa-kenapa, hanya terlalu banyak menahan dirin
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 47. Di Bawah Langit yang Sama

    Selesai makan malam, Crystal langsung masuk ke kamarnya. Dia ingin cepat-cepat memeriksa mahkota bunga yang diberikan Alexant padanya tadi sore. Tidak ada yang mencurigainya, dia sudah terbiasa langsung masuk ke kamar tidurnya setelah makan malam selesai. Jam malam berlaku setelah makan malam, papanya menerapkan hal yang demikian. Jika melanggar, akan ada hukuman sebagai konsekuensinya. Crystal mengunci pintu kamar tidurnya sebelum naik ke atas tempat tidur. Memang hal yang tidak biasa dia lakukan, tetapi Mama pasti akan mengerti. Terkadang ada hal yang tidak ingin kita bagi kepada orang lain. Sebagai sesama perempuan, Mama lebih mengerti dirinya ketimbang Papa. Malam ini ada sesuatu yang tidak ingin dibaginya kepada siapa pun. Senyum manis Crystal mengembang sempurna manakala kotak kayu sudah berada di pangkuannya. Kotak itu berisi mahkota bunga pemberian Alexant. Dia menyimpan mahkota bunga yang baru diberikan Alexant padanya tadi sore, bersama dengan mahkota bunga tujuh tahun yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07
  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 48. Menunggu Pagi

    "Aku percaya padamu, George!" George mengangguk. Sebagai seorang sahabat dan bawahan, ia merasa ikut bahagia. Ia tahu bagaimana setiap harinya Alexant selalu membuat sebuah mahkota bunga yang akan diberikan pada Crystal saat mereka bertemu. Setiap hari Alexant selalu mengingatnya, tak pernah lupa meskipun saat mereka bermain bersama Beatrice, ataupun saat dia menerima kunjungan Lady Elsa Baige. "Besok kami akan bertemu lagi." Alexant bercerita tanpa diminta. Ia sudah terbiasa berbagi segala hal pada George. Nyaris tak ada yang disembunyikan darinya. "Kami sudah berjanji untuk bertemu di bukit seperti tadi sore. Setiap hari selama aku di sini." "Apakah bukit tempat Anda berdua bertemu sangat indah, Yang Mulia?" tanya George. Jujur saja, ia penasaran, ingin tahu bagaimana bukit yang kata prajurit sangat indah. Seandainya saja boleh, ia juga ingin ikut ke sana besok bersama Alexant, mendampinginya yang memang sudah merupakan tugasnya sebagai pengawal pribadi. "Para prajurit berkata de

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-08
  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 49. Di Mana Alexant?

    Sudah beberapa hari Beatrice tidak keluar kamar, dia tidak enak badan, dan diharuskan untuk beristirahat di dalam kamar tidur saja. Tidak boleh ke mana-mana, bahkan untuk belajar bersama Alexant. Mereka tidak mau mengambil risiko Alexant akan tertular, padahal dia hanya kurang enak badan saja, bukan sakit yang parah. Orang-orang di sekeliling Alexant terlalu melebih-lebihkan seolah dirinya penyebar penyakit saja. Hari ini dia sudah bisa keluar lagi, Suhu tubuhnya sudah kembali normal. Beatrice langsung menuju taman tempat di mana Alexant biasa menghabiskan waktunya. Entah itu menunggu gurunya datang ataupun melepaskan lelah setelah belajar. Dari dulu sampai sekarang tetap saja pelajaran yang paling sulit menurutnya adalah etika dan tata krama, padahal Bibi Fasha juga sudah mengajarinya setelah makan malam sebelum tidur, tetapi tetap saja dia tidak pernah menyukainya. Terlalu sukar baginya yang terbiasa melakukan sesuatu dengan cepat dan bebas. Kepala pirang Beatrice menoleh ke kanan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-09
  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 50. Ayo, Menikah Sekarang!

    "Aku juga mencintaimu." Pipi gadisnya memerah mendengarnya mengatakan itu. Alexant menatapnya lekat. Tak akan ia bosan, pemandangan yang tersaji di depannya adalah yang tercantik yang pernah dilihatnya. "Seharusnya kau membalas perkataanku dengan kalimat itu."Crystal semakin merasakan pipinya memanas. Kata-kata Alexant membakar, mengalahkan sinar matahari yang terik di atas kepala mereka. Crystal bersyukur tidak ada Chloe dan Neil. Kedua sahabatnya itu jari ini tidak ke sini, mereka ada urusan dengan keluarganya. Jika dia tidak salah dengar, Neil pergi ke desa sebelah untuk membantu persiapan sepupunya yang akan menikah. Lalu Chloe, membantu mamanya mempersiapkan ulang tahun sederhana adiknya yang jatuh pada hari ini. Kata Chloe, keluarganya akan makan malam bersama dengan menu berbeda dari biasanya. Kedengarannya sangat menyenangkan, seandainya diperbolehkan dia ingin hadir karena Chloe sudah mengundangnya. Namun, tidak bisa. Papa tidak akan membiarkannya keluar rumah pada malam

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-10
  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 51. Lady Elsa Baige

    Elsa Madeline Baige turun dengan anggun dari kereta kudanya. Dia dibantu oleh seorang pelayan perempuan berusia lima tahun lebih tua darinya. Langkahnya terarah memasuki istana, hari ini merupakan hari kunjungannya. Entah sejak kapan, yang pasti ada satu hari setiap minggunya dia harus mengunjungi istana. Wajib! Dia tidak tahu apakah gadis-gadis bangsawan lainnya juga diwajibkan seperti dirinya karena dia tidak melihat ada gadis bangsawan yang lainnya di istana hari ini selain dirinya. Mungkin saja mereka memiliki hari kunjungan wajib yang berbeda. Dia tidak peduli. Sebenarnya dia sangat malas mengunjungi istana setiap minggunya. Meskipun tidak setiap hari, kegiatan ini tetap saja mengganggu aktivitas rutin yang biasa dilakukannya setiap hari. Memang bukan sesuatu yang penting, Elsa bahkan merasa aktivitasnya monoton, selalu sama setiap harinya, tetapi satu hal yang pasti dia tidak akan bertemu dengan gadis putri pelayan yang sombong itu. Beatrice Llyod tidak menyadari siapa diriny

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 52. Saingan

    Jangan bertanya kenapa Elsa selalu membandingkan dirinya sendiri dengan gadis jelata itu karena jawabannya sangat mudah dan sederhana. Elsa tidak suka pada Beatrice yang selalu merasa dirinya lebih tinggi dari siapa pun. Kepercayaan diri yang sesat dari seorang gadis yang sangat terlihat menyukai Pangeran Alexant. Beatrice sepertinya tidak tahu tentang peraturan istana dan kerajaan yang tidak bisa diubah sejak dulu. Tidak ada satu pun anak pelayan –anak pengasuh– yang menjadi ratu. Lagi pula, Alexant tidak akan memilihnya, dia sudah memiliki calon istri. Gadis bangsawan yang tinggal di desa yang katanya jauh dari istana. Tidak ada yang dapat mengubah pendirian dan perasaan Alexant, tidak juga dengan kehadiran seorang Beatrice Llyod. Dia tahu semuanya, tentu saja karena George yang memberitahunya. Entah kenapa George memberitahukan hal tidak berguna itu kepadanya. Jika George berpikir dengan semua informasi itu akan membuatnya mengurungkan niat untuk menjadi ratu Namira, seratus per

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-12
  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 53. Lady Baige vs Beatrice

    Tidak ada yang menyenangkan di saat hatimu berduka karena ternyata orang yang kau cintai pergi tanpa memberitahumu, entah ke mana tidak ada yang memberitahumu. Sementara itu, dirimu untuk bertanya lebih lanjut juga tidak mungkin. Kalian tidak memiliki hubungan apa-apa, dan kau bukan siapa-siapa. Tidak ada yang memandang anak seorang pengasuh, di istana ini kau tidak terlihat. Ditambah dengan kehadiran gadis dengan derajat yang lebih tinggi, yang kau anggap dia sebagai rival utamamu dalam mendapatkan pemuda impianmu. Lady Elsa Baige memang sempurna dalam segala hal, dan itu membuatnya sakit hati. Sejak awal melihatnya, Beatrice sangat ingin berteman dengan Lady Baige, sayangnya ternyata dia gadis yang angkuh. Tingkah dan sikapnya sama saja dengan gadis-gadis bangsawan yang dulu dikenalnya di desa. Lady Baige tidak pernah menghiraukannya, sikapnya memusuhi. Yang paling buruk dari semua itu adalah ternyata Lady Baige menjadi kandidat utama calon permaisuri Alexant. Sungguh, rasanya san

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 54. Aku Mau Menikah Denganmu, Alexant!

    "Apa yang kau buat, Alexant?" Crystal berusaha mencuri lihat ke arah tangan Alexant yang sejak beberapa menit yang lalu terlihat sangat sibuk. Namun, Alexant kembali menyembunyikannya, membuatnya berdecak kesal. Bukit di belakang kastil keluarga Mars memang selalu menghadirkan pemandangan indah. Tidak akan terlihat buruk hanya karena seorang George Bryne yang terlihat melamun. Sudah beberapa kali Crystal mengagetinya, tetapi George kembali melamun jika dia meninggalkannya. Dia tak ingin mengageti George lagi, rasa penasarannya akan apa yang dikerjakan Alexant membuatnya merasa tidak berminat lagi melihat reaksi George yang lucu saat terkejut. Jam makan siang sudah lewat. Mereka bertiga sudah makan siang dengan bekal yang dibawanya dari rumah. Dia menyiapkan bekal itu sendiri, membuat roti isi bukan pekerjaan yang sulit, dia sering membantu Mama dan koki di kediaman mereka memasak sehingga kegiatan itu cukup akrab dengannya. Dia bisa membuat beberapa hidangan sederhana, roti lapis is

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-14

Bab terbaru

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 75. Hati Menginginkan Apa yang Diinginkannya

    Kedua tangan Alexant mengepal erat, gigi-giginya bergemeletuk. Apa maksud perkataan Selena? Dengan berkata seperti itu, apakah dia berpikir jika putrinya tidak berarti? Astaga, Selena benar-benar kejam untuk menjadi seorang Ibu. Tidak salah memang dia menginginkan kesejahteraan kerajaan dengan mengorbankan apa pun, tetapi dia juga harus memikirkan perasaan putrinya. Tidak ada seorang pun Ibu di dunia ini yang tega mengorbankan putrinya, meskipun itu demi negerinya sendiri. Sangat menggelikan mendengar Selena mencintai Namira sedalam itu. Satu lagi, dengan berkata seperti itu, secara tak langsung Selena sudah mengakui bahwa dia mengetahui di mana keberadaan Beatrice. "Maafkan aku, Selena, tetapi aku tidak bisa menghargai rasa cintamu yang berlebihan terhadap Namira. Aku akan lebih menghargaimu jika kau memberi tahu di mana Beatrice berada!" Selena berdecak. Alexant memang sangat keras kepala, dan dia sudah mengetahuinya. Jika belum mendapatkan apa yang diinginkannya, dia tidak akan

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 74. Perasaan Selena

    "Kau tetap akan mencarinya?" tanya George sambil berusaha menjajari langkah cepat Alexant. Mereka baru kembali dari kamar tidur yang ditempati Beatrice dan Bibi Fasha, dan menemukan fakta bahwa memang telah terjadi tindak kekerasan di kamar itu. Mereka menemukan seutas tali yang sering digunakan untuk mengikat tangan atau kaki penjahat agar tidak melarikan diri. Jadi, ada kemungkinan Beatrice telah diculik, dan sepertinya Bibi Fasha juga demikian. Namun, jika dilihat dari kekacauan yang ada, hanya tempat tidur Beatrice yang berantakan, sementara tempat tidur Bibi Fasha tetap terlihat rapi seperti biasanya. Dengan semua fakta yang ada membuat mereka berdua ragu apakah Bibi Fasha juga merupakan korban penculikan sama seperti Beatrice, ataukah Bibi Fasha yang sudah menculik Beatrice? Bukan menculik secara langsung, atau dalang penculikan, melainkan ikut andil dalam penculikan terhadap Beatrice. "Aku yakin Selena pasti tahu sesuatu!" Alexant mempercepat langkahnya begitu mereka hampir

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 73. Fakta

    "Tidak sesederhana itu, Beatrice." Fasha tersenyum. Dia harus menjelaskan dengan lebih sabar lagi pada gadis di depannya ini. Pemahaman Beatrice terhadap sesuatu sepertinya masih kurang. "Pangeran Alexant hanya berkata akan melindungimu, bukan menikahi. Dua hal itu memiliki makna yang berbeda. Lagi pula, Pangeran Alexant sudah memiliki calon istri. Dia memintanya untuk menikah saat usianya masih sepuluh tahun. Kau bisa membayangkannya, 'kan, bagaimana perasaan Pangeran Alexant? Dia meminta Lady Crystal Mars untuk menjadi permaisurinya di depan Jenderal Wallace dan ibumu, juga para prajurit dan pelayan lainnya. Oh, iya, para bangsawan juga ada di sana saat dia mengucapkan ikrarnya."Beatrice menggeleng. "Itu tidak benar!" bantahnya. "Bibi berbohong! Bibi hanya membohongiku agar aku melupakan Alexant. Tidak benar Alexant mencintai gadis lain. Dia mencintaiku!" Beatrice berteriak. Suaranya terdengar serak karena dia sudah menangis sejak beberapa saat yang lalu. "Itulah kenapa aku menga

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 72. Peraturan Untuk Semua

    "Kau sudah merasa baikan?" Beatrice mengangkat kepala, menatap pemilik suara. Namun, segera saja dia membuang muka setelah tahu jika Fasha yang sedang duduk di depannya. Seandainya saja neneknya, dia tidak akan bersikap memusuhi seperti ini, pasti dia akan langsung memeluknya, dan menangis di bahu tuanya yang ringkih. Namun, tidak untuk Fasha. Jika dulu, sewaktu mereka masih berada di istana, dia sangat menyayanginya, berbeda dengan di tempat ini. Bibi Fasha berubah menjadi seseorang yang sangat menyebalkan baginya. Selalu saja berpura-pura tidak tahu jalan keluar dari tempat ini. Padahal, apa sulitnya mengatakan jalan keluar kepadanya? Jika memang ingin tinggal di tempat seperti ini, jangan pernah mengajaknya. Dia tidak mau tinggal di tempat yang tidak ada Alexant. Dulu, dia mengira Bibi Fasha berpihak kepadanya. Dia mengira Bibi Fasha yang anggun selalu mendukungnya, itulah kenapa dia sangat menyayanginya. Akan tetapi, siapa yang menyangka ternyata Bibi Fasha sama seperti Mama

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 71. Hatiku Milik Crystal

    "Memang mustahil," sahut George parau. Ia menganggukkan kepala. Gerakannya sedikit kaku. Rasa penasaran akan perasaan Alexant membuatnya gelisah. Bukannya ia mencintai Beatrice sehingga takut jika mereka harus bersaing. Hatinya sudah dimiliki oleh gadis angkuh itu. Entah bagaimana Elsa Bryne bisa mencurinya, yang pasti ia tergila-gila padanya. Yang ditakutkannya hanyalah masa depan Namira. Apa yang akan dilakukan Alexant ke depannya akan sangat berpengaruh pada kelangsungan Namira. "Alexant, apa aku boleh bertanya sesuatu padamu, sebagai seorang sahabat?" tanya George ragu. Alexant mengangguk. Sepasang alisnya yang berwarna abu-abu berkerut. Tampaknya George ingin menanyakan sesuatu yang penting. Ia melihat keraguan dan kekhawatiran di mata birunya. "Bertanyalah!" "Jangan marah jika pertanyaanku nanti membuatmu tersinggung. Aku hanya ingin mengetahui, dan kuharap apa yang kupikirkan tidak benar!" George menggeleng pelan beberapa kali. Pasti akan sangat menakutkan jika perasaan A

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 70. Mencurigai Alexant

    Istana tak pernah terasa sepi seperti sekarang ini. Para pelayan dan prajurit yang berlalu-lalang seolah tak terlihat, mereka bagaikan bayangan dan tak bersuara. Hanya saat berada di dalam kamar tidurnya saja Alexant merasakan sedikit lebih terhibur, atau saat ia fokus memikirkan Crystal. Rasa sepi yang datang karena ketidakhadiran Beatrice, membuatnya sedikit uring-uringan, dan ia menyadari ketidakberadaan sahabatnya di istana seminggu setelah kepulangannya dari Rainbow Hill. Sangat miris. Di saat ia merasa lega dan sangat bahagia, salah satu sahabatnya justru menghilang entah ke mana. Seandainya ia tidak menanyakan keberadaan Beatrice pada salah satu pelayan, ia tidak akan tahu jika sahabatnya menghilang. Empat hari setelah kembali dari Rainbow Hill, kesibukannya sedikit berkurang. Baginda Raja sudah memilih beberapa orang terpercaya, termasuk Jenderal Wallace di dalamnya, untuk mengurus masalah pernikahannya dengan Crystal. Itu membuatnya lega dan merasa bebannya sedikit berkur

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 69. Dua Tahun Lagi

    "Apa?" Mata biru Chloe melebar. "Kau tidak sedang bercanda, 'kan, Crystal Mars? Dua tahun? Astaga! Itu adalah waktu yang sangat lama!"Crystal meringis. Dia sudah menduga jika reaksi Chloe akan seperti ini. Sepertinya, semua orang selalu berpikir, waktu dua tahun adalah waktu yang lama. Namun, tidak baginya dan Alexant. Waktu dua tahun tidak terlalu lama bagi mereka. Apa yang dikatakan Alexant seminggu yang lalu saat perpisahan mereka itu benar. Jika mereka bisa melalui waktu selama tujuh tahun, apalah artinya dua tahun lagi. Dia yakin mereka pasti bisa bertahan sekali lagi."Apa kau sudah gila?" tanya Chloe. Dia masih tak percaya dengan apa yang dikatakan Crystal. Tak bertemu selama dua tahun? Sungguh, Crystal benar-benar sedang mengajaknya bercanda. "Kenapa harus menunggu selama dua tahun lagi? Kupikir, kalian tidak akan berpisah lagi setelah bertemu kembali."Kepala berambut pirang Crystal menggeleng. "Tidak semudah itu, Chloe. Ada peraturan-peraturan yang harus dipatuhi Alexant,

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 68. Mencari Jalan Pulang

    Hutan di gunung Bond masih liar, tak ada seorang pun dari penduduk Namira yang berani memasukinya. Gunung Bond sendiri merupakan tempat terlarang bagi mereka karena tidak ada orang yang pernah kembali jika menginjakkan kaki ke gunung paling tinggi di Namira. Fasha sudah pernah mendengar akan hal itu, juga gosip yang diembuskan oleh para prajurit dan warga tentang adanya mahluk mengerikan yang mendiami dan menjaga gunung Bond. Dia yakin, alasan kenapa orang-orang yang tidak pernah pulang lagi itu disebabkan mereka tersesat. Orang-orang itu tidak bisa menemukan jalan pulang karena hutan di gunung ini yang terlalu lebat. Jika memang ada makhluk buas seperti yang dikatakan orang-orang itu, pastilah sekarang mereka sudah berada di dalam perutnya. Buktinya, sampai sekarang mereka yang berada di sini baik-baik saja. Hanya saja, mereka tidak bisa pulang karena tidak bisa menemukan jalan pulang lagi. Prajurit yang membawa mereka ke sini sudah pulang. Prajurit itu juga yang sudah membawa Ime

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 67. Dan, Terjadi

    Bukit pelangi. Begitu Crystal dan teman-temannya menyebut bukit yang terletak di belakang kediaman keluarga Mars. Bukit itu tidak terlalu terjal jika ditempuh melewati jalan setapak yang berada di samping kanan kediaman keluarga Mars. Jalan yang beberapa hari ini selalu dilalui oleh Alexant untuk mencapai bukit, sampai-sampai ia hafal dengan kondisi jalan itu. Batu-batu kerikil yang tersebar di sepanjang jalan membuat jalanan selebar satu meter itu seperti jalanan menuju taman. Ilalang yang tumbuh di kanan dan kirinya membuat jalan tak terlihat dari jauh. Bisa dikatakan jalan ini tersembunyi, termasuk dari sinar matahari. Meskipun sudah hafal di luar kepala, Alexant tetap berusaha memetakan pemandangan terakhir jalan setapak ini, di dalam memori otaknya. Sesekali ia memejamkan mata, tetapi lebih banyak menarik napas dan mengembuskannya melalui mulut, tanpa suara karena ia tak ingin George yang selalu setia mengikuti ke mana pun ia pergi, mendengar suara desahan napasnya. Ia tak ing

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status