/ Romansa / The CROWN (Sang Pewaris Takhta) / Bab 22. Gadis Yang Terluka

공유

Bab 22. Gadis Yang Terluka

작가: Fitri_alpha
last update 최신 업데이트: 2024-01-27 20:16:50

Istana ini sangat luas, banyak barang-barang indah dan mewah di dalamnya, juga taman-taman yang ditumbuhi bunga aneka warna. Terdapat air mancur besar pada setiap taman. Namun, tidak ada seorang pun dari penghuni istana yang mendekatinya, mereka takut airnya akan menciprati pakaian dan sepatu mereka jika berjalan melewatinya.

Mereka lebih memilih untuk berjalan di lorong istana daripada menikmati indahnya taman. Padahal istana ini memiliki taman yang sangat indah, tetapi ditelantarkan begitu saja. Maksudnya, bukan tidak dirawat, melainkan tidak dinikmati keindahannya. Mungkin karena tidak adanya ratu di istana ini sehingga taman dan tempat-tempat indah lainnya kurang diminati, mereka terabaikan.

Beatrice Llyod berlari seorang diri mengitari taman. Dia sedang mengejar seekor kupu-kupu yang sejak tadi menari seolah menggodanya. Sudah beberapa kali dia berusaha menangkapnya, tetapi tak pernah berhasil. Kupu-kupu itu selalu lolos dari kungkungan tangannya yang mungil. Seandainya saja di
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

관련 챕터

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 23. Anak yang Tidak Diinginkan

    Alexant terkejut melihat reaksi Selena. Dikiranya Selena akan mengkhawatirkan putrinya seperti khawatir kepadanya, ternyata sebaliknya. Selena justru menghardik putrinya dan menuduhnya dengan kejam. "A ... aku tidak melakukan apa-apa, Mama." Beatrice menggeleng. Wajahnya semakin mengerut menahan sakit yang semakin menjadi di bagian lengannya. Cengkeraman mamanya terlalu kuat, ditambah cengkeramannya yang sedikit mengenai luka terbuka di sikunya. Rasanya sangat perih. "Di ... dia yang mendorongku sampai terkena dinding kolam air mancur.""Jangan beralasan!" hardik Selena. Mata birunya membelalak. "Pasti kau yang sudah mengajak Pangeran Alexant ke sana. Selama ini dia baik-baik saja. Seperti kuduga sebelumnya, kedatanganmu ke sini hanyalah malapetaka!""Selena!" Sudah cukup, ia tidak bisa membiarkannya lagi. Alexant berdiri, menjauhi sofa yang tadi didudukinya, dan menghampiri Selena. Tangannya membuka cengkeraman kuat Selena di lengan kanan Beatrice. "Apa yang kau lakukan pada putri

    최신 업데이트 : 2024-01-28
  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 24. Mencari Beatrice

    Seorang anak kecil sangat jarang memiliki perasaan peka dan kasihan. Akan tetapi, tidak bagi Alexant. Meskipun tidak mengenal dan baru mengetahui nama Beatrice baru tadi siang, dia bersimpati pada gadis itu. Beatrice tidak mendapatkan kasih sayang dari Selena, bahkan sepertinya Selena membencinya, sangat terlihat dari tatapan dan sikap Selena yang tidak peduli dengan keadaannya. Selena lebih mengkhawatirkannya daripada putrinya sendiri yang mengalami luka lebih parah. Beatrice lebih membutuhkan pertolongan medis dibandingkan dengannya. Ia hanya mengalami luka dan memar di bagian pelipis. Sementara itu, Beatrice selain luka di pelipis juga mendapatkan luka tambahan di siku. Kedua lukanya juga lebih besar dari lukanya, harus segera diobati jika tidak ingin infeksi. Saat ini, Alexant sedang berada di dalam kamarnya. Ia bahkan melewatkan latihan bersama George karena merasa kurang enak badan. Bukannya sakit, ia hanya merasa malas saja. Alexant tahu jika ini bukan dirinya. Tidak biasan

    최신 업데이트 : 2024-01-29
  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 25. Masih Belum Menemukan

    Alexant sudah memutuskan untuk meminta bantuan George mencari keberadaan putri Selena. Semoga saja George tidak sedang sibuk atau apa pun itu namanya. Akan sangat memakan waktu jika harus mencari sendirian karena ia tidak mungkin bertanya pada para prajurit ataupun pelayan. Namun, George bisa melakukannya. Peraturan kerajaan memang sedikit aneh dan tidak masuk akal bagi Alexant. Sedikit memberatkan kedua belah pihak –pelayan dan majikannya– di mana keduanya tidak boleh bertegur sapa. Bahkan pelayan tidak boleh menyentuh keluarga kerajaan. Jika pelayan memiliki banyak peraturan, maka prajurit sedikit longgar. Mereka tidak akan dihukum hanya karena menyentuh keluarga kerajaan, apalagi dalam keadaan terdesak. Oleh sebab itu, kemarin saat ia terluka seorang prajurit membantu memapahnya. Meskipun ia merasa tidak memerlukannya, tetapi –mungkin– prajurit itu merasa jika menolongnya adalah suatu kewajiban bagi mereka. Alexant merasa ia sangat mujur hari ini. Di balik hilangnya konsentrasi

    최신 업데이트 : 2024-01-31
  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 26. Bertemu Lagi

    Mencari bukanlah sesuatu yang disukai Alexant, apalagi jika tidak menemukan setelah beberapa lama mencari. Sungguh, ia hampir merasa putus asa. Seandainya saja Fasha tidak keluar dari kamarnya beberapa detik lagi, mungkin ia akan melampiaskan kekesalannya pada orang-orang di sekitarnya, entah malam nanti atau besok. Masalahnya, ia tidak ingin terus penasaran yang hanya akan membuat konsentrasinya terbelah. Ia ingin bersungguh-sungguh memikirkan pelajaran dan apa yang menjadi tugasnya, bukan memikirkan sesuatu yang tidak penting seperti Beatrice Llyod. "Ya ... Yang Mulia, apa yang Anda lakukan di sini?" Fasha bertanya dengan gugup. Peristiwa lebih dari dua minggu yang lalu kembali terbayang, saat Beatrice menabrak Alexant tanpa sengaja. Kemarahan Alexant kembali berlarian di pelupuk matanya, membuatnya sedikit ketakutan. Alexant menaikkan sebelah alisnya. Sebenarnya ia merasa sangat lega melihat Fasha bersama Beatrice, tetapi tak ditunjukkannya di depan dua perempuan itu. Ia hanya m

    최신 업데이트 : 2024-02-01
  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 27. Bahagia yang Berbeda

    Fasha masih gemetar. Tangannya yang menggenggam tangan Beatrice masih berkeringat. Ia terlalu senang dengan kenyataan bahwa Alexant ternyata mengenalnya. Berpuluh tahun dia tinggal dan bekerja di sini, bahkan dia rela tidak menikah hanya untuk mendampingi Selena, dia tidak pernah berpikir jika putra mahkota mengenalnya. Dia tidak pernah tahu jika putra mahkota juga memperhatikannya. Sungguh, ini seperti mimpi, dan dia tidak ingin terbangun. Seandainya saja Beatrice tidak memekik karena terlalu gembira, dia tidak akan mungkin kembali ke alam sadar. Fasha meliriknya, tersenyum melihat wajah bahagianya. Beatrice berhak mendapatkannya –perhatian Alexant, setelah tidak mendapatkan apa pun dari ibunya. "Kau pasti sangat senang."Beatrice mendongak menatap Fasha. Kepala pirangnya mengangguk. Dia belum bisa menjawabnya, masih ingin tersenyum saja. Fasha menggeleng pelan beberapa kali. Senyum kembali menghiasi bibirnya. Dia memaklumi, sebagai seorang yang tidak pernah memiliki seorang teman

    최신 업데이트 : 2024-02-02
  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 28. Harapan Sebening Crystal

    Langit malam ini sangat indah. Cerah dan dihiasi taburan bintang. Kejora berkelip manja di bagian timur langit, seperti mata seorang gadis yang menggoda pemuda kecintaannya. Angin bertiup semilir, nyaris tak terasa di kulit meski tidak tertutup apa pun. Satu kata untuk malam ini, sempurna. Crystal duduk di pangkuan Astrid di balkon kamar tidurnya. Sejak selesai makan malam mereka duduk di sana, memandangi langit yang terlihat lebih indah dari biasanya. Mereka meninggalkan Edmund di ruangannya bersama salah seorang temannya, seorang bangsawan dari kota. Pria itu sebulan sekali pasti datang ke kediaman mereka di Rainbow Hill, menceritakan segalanya yang terjadi di kota pada Edmund. Obrolan yang tidak terlalu penting itu biasanya akan berakhir setelah lewat tengah malam, disambung besok ketika dia kembali berkunjung. Mereka –para wanita– tidak pernah tertarik dengan obrolan mengenai politik semacam itu. Astrid selalu membawa Crystal menjauh –biasanya ke kamar tidurnya, dan menemaninya

    최신 업데이트 : 2024-02-04
  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 29. Ancaman Untuk Beatrice

    "Jangan pernah sekali-kali lagi kau mencoba untuk belajar bersama Pangeran Alexant." Selena menggeram tertahan. "Cukup Fasha saja yang mengajarimu, kau tidak memerlukan guru yang lain!" Dengan kasar Selena mengempaskan lengan Beatrice yang dicengkeramnya. Ini sudah keterlaluan! Apa yang dilakukan Beatrice sangat memalukan. Bisa-bisanya dia kembali kedapatan berada di perpustakaan pribadi raja, bersama Alexant yang sedang belajar ilmu alam. Ini sudah yang kesekian kali. Lord Damian –guru ilmu alam Alexant– sudah dua kali melaporkan padanya tentang masalah ini. Begitu juga dengan Madam Petrova. Guru etika dan tata krama itu mengeluhkan kehadiran Beatrice di perpustakaan. Katanya, Beatrice mengganggu dan sulit untuk diajari tata krama. Madam Petrova tidak mengusir Beatrice seperti yang dilakukan guru-guru Alexant lainnya, dia justru mengajarinya. Sayangnya, Beatrice tidak pernah bisa melakukan seperti yang diperintahkannya. Tidak bisa berjalan anggun selayaknya wanita bangsawan, atau

    최신 업데이트 : 2024-02-05
  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 30. Ketakutan Beatrice

    Sunyi, senyap, tak terdengar suara, bahkan helaan napas. Ruangan luas ini seolah meredam semua bunyi-bunyian yang ada. Beatrice menggigil di tempatnya, di kaki sofa tempat Selena menghempaskannya. Dia tidak berani bergerak sejak beberapa saat yang lalu, posisinya tetap sama. Kedua tangan memeluk lutut, kepalanya terbenam di antara kedua lutut, menunduk dalam-dalam sehingga hanya sebuah gundukan berwarna pirang yang terlihat, dan bahu mungil yang bergetar. Beatrice menangis tanpa suara saking takutnya dengan kata-kata yang terlontar dari mulut Mama.Tidak ada yang lebih mengerikan dari ancaman Mama barusan. Berpisah dari Alexant merupakan mimpi buruk baginya, dia tak ingin itu terjadi. Alexant adalah segalanya, bersama Alexant selamanya adalah mimpinya. Jika harus dipisahkan dari Alexant, lebih baik mati rasanya. Mungkin terlalu berlebihan bagi seorang anak yang masih berusia sepuluh tahun untuk berpikir tentang kematian dan lain sebagainya. Masalah itu adalah masalah orang dewasa, t

    최신 업데이트 : 2024-02-06

최신 챕터

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 100. Ujian Sebelum Pernikahan

    Dua hari lagi ia tidak akan sendiri lagi di kamar ini, akan ada Crystal yang menemaninya. Tempat tidur besar itu akan diisi oleh mereka berdua, begitu juga dengan barang-barang yang mengisi kamar. Ia yakin, pasti akan ada tambahan nantinya, entah itu lemari atau apa pun. Oleh sebab itu, ia tidak mengisi kamar tidurnya dengan banyak barang. Biarkan nanti Crystal yang memilih perabotan apa saja yang cocok untuk kamar tidur mereka. Untuk saat ini, hanya ada satu set sofa dan sebuah kursi santai berwarna perak yang diletakkan di dekat jendela menghadap taman. Dua buah lemari pakaian berukuran besar yang diletakkan berdampingan di bagian kanan kamar. Salah satu lemari sudah terisi dengan pakaian-pakaiannya, sebuah lagi masih kosong. Mungkin besok mereka akan mengisinya dengan gaun-gaun cantik untuk Crystal. Akan ada tambahan beberapa set sofa lagi. Mungkin dua set agar ruangan ini tidak terlihat kosong, dan suara mereka tidak bergema. Akan sangat konyol jika apa yang mereka lakukan di d

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 99. Hati Seorang Ayah

    Istana Namira memang tidak sebesar istana Alastoire. Dinding-dindingnya didominasi warna keemasan dan perak dengan pilar-pilar penyangga berwarna sama. Satu yang pasti, istana Namira selalu hangat karena dibanjiri sinar matahari sepanjang tahun. Bukannya tak ada salju, hanya saja di Namira lebih banyak sinar matahari dibandingkan dengan Alastoire yang beriklim dingin sepanjang tahunnya. Lance Loire selalu menikmati setiap kunjungannya ke Namira. Tak hanya beriklim hangat, gadis-gadis Namira juga terkenal dengan kecantikannya. Sudah bukan rahasia lagi jika ia gemar bermain wanita. Sudah banyak wanita yang ditidurinya, baik itu di Namira, Rans, ataupun Alastoire yang merupakan daerah kekuasaannya sendiri. Siapa yang dapat menolak pesonanya, para wanita itu malah berlomba untuk bisa menghabiskan waktu satu malam saja bersamanya. Meskipun tidak dibayar, mereka akan dengan sukarela mengangkang untuknya. Dasar para wanita murahan! Putri tunggalnya sendiri sudah mengetahui kebiasaannya i

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 98. Selamat Ulang Tahun, Crystal

    "Selamat ulang tahun, Nak!"Kata-kata itu keluar dari bibir Lance Loire yang ditujukannya kepada sang putri tercinta. Tidak ada acara meriah pada ulang tahunnya kali ini. Crystal juga tidak berkunjung ke Alastoire, ulang tahunnya hanya dirayakan di Namira, itu pun tanpa pesta ataupun tamu undangan. Pertambahan usianya hanya dirayakan dengan acara makan malam bersama dan tiup lilin. Lance Loire yang kali ini datang ke Namira, tanpa ada seorang pun yang tahu. Entah bagaimana caranya ia melewati pemeriksaan di pelabuhan sehingga kedatangannya tak terdeteksi. Yang pasti, ia tiba di Rainbow Hill dengan selamat tepat beberapa saat sebelum usia Crystal berganti."Kau sudah dewasa sekarang. Lihatlah!" Tidak ada senyum atau apa pun menyertai perkataannya itu. Raut wajah Lance tetap saja datar dengan sorot mata yang dingin. "Charlotte pasti bangga padamu."Crystal tersenyum lebar. "Mama pasti akan lebih bangga lagi padaku saat aku berdiri di depan altar."Lance mengembuskan napas kasar melalui

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 97. (Bukan) Putri Bangsawan yang Rapuh

    "Anda dari mana, Nona?"Elsi yang tengah memasuki kamar tidurnya dengan mengendap dikejutkan oleh pertanyaan itu. Dia berjengit, menegakkan tubuh, dan melepas bandana yang menutupi kepalanya, lalu tersenyum lebar untuk menghapus kecurigaan Bibi Jane kepadanya. Bibi Jane adalah pengasuhnya. Wanita berusia lebih dari setengah abad itu sudah merawatnya sejak dia kecil. Di kastil ini, hanya Bibi Jane yang menyayangi dan menghargainya –menurutnya. Kedua orang tuanya selalu memojokkannya. Apalagi Papa, selalu membandingkannya dengan semua orang. Papa selalu menyebut nama keluarga Bryne setiap kali mengomelinya. Tak jarang kata-kata Papa sangat menyakitkan. Tak hanya baginya, tetapi Bibi Jane juga pasti merasakannya. Bibi Jane selalu menangis tersedu setiap kali mendengar Papa mengomel, apalagi sampai membanding-bandingkannya dengan George hanya karena dia perempuan. Itulah sebabnya dia meminta George untuk mengajarinya semua yang biasa dilalukan pria. Maksudnya, membela diri, agar Papa ti

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 96. Ketahuan

    Tak ada yang tahu bagaimana perasaannya karena ia tak memberi tahu siapa pun. Ia menyimpannya rapat-rapat agar tak ada seorang pun yang menyadari jika ia tengah menjalin hubungan secara diam-diam dengan putri dari musuh keluarganya. Hubungan mereka seolah sesuatu yang terlarang, padahal tidak demikian. Seandainya saja keluarga mereka tidak saling bermusuhan, tidak akan ada kata terlarang di antara mereka. Mereka akan dapat dengan bebas mendeklarasikan hubungan mereka di depan publik. Sayangnya, permusuhan keluarga yang sudah terjadi selama bertahun-tahun membuat mereka tidak bisa melakukannya. Bertemu pun mereka harus diam-diam di pinggiran hutan dengan Elsi yang mengenakan pakaian laki-laki agar tidak ada yang mengenali, mereka seperti sepasang penjahat saja. "Selamat sore, Yang Mulia!" George membungkuk hormat di depan Alexant yang tengah duduk di bangku taman. Dia sedang membersihkan pedangnya. Seharian ini George menghabiskan waktunya bersama Elsi. Mereka tidak hanya mengobrol

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 95. Pusat Duniaku

    "Kau harus yakin pada kekuatan cinta, Elsi. Jika pangeran Alexant dan Lady Mars bisa melewati tujuh tahun berpisah dan masih saling mencintai, begitu juga dengan kita." George meraih wajah Elsi, membingkainya dengan kedua tangannya. "Percayalah, kita juga pasti bisa menghadapi rintangan bersama-sama. Alexant dan Crystal dapat melewati waktu karena mereka saling yakin dan percaya, kita juga pasti bisa mendapatkan restu dari kedua orang tuamu." Elsi mengangguk, membuat dua bulir bening menuruni pipinya. Kata-kata George begitu mengena di hatinya. George benar, mereka harus bisa bertahan, harus kuat. Mereka tak boleh menyerah, seperti pangeran Alexant dan Lady Crystal Mars yang sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan. Mereka berdua dapat mengatasi jarak dan waktu yang memisahkan mereka. Mereka yakin jika pasangan mereka juga memiliki perasaan yang sama kuat dengan mereka. Dia juga harus kuat seperti Lady Mars, harus yakin jika mereka pasti dapat mengatasi segala rintangan dalam per

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 94. Cinta Terlarang

    "Tidak apa, melakukan apa pun aku mau asal kau yang memintaku untuk melakukannya."Elsi mengangkat sebelah alisnya menatap George. Meskipun berpakaian seperti pria, kecantikan Elsi tidak bisa disembunyikan. Satu-satunya jalan agar tak kentara terlihat seperti perempuan, dia selalu bersikap angkuh dan dingin. Itu pun terkadang tidak pernah berhasil, apalagi di depan George. Pernah suatu waktu dia ditantang seorang pria bertubuh besar dengan perutnya yang buncit untuk minum alkohol. Sebagai seorang gadis bangsawan yang terhormat, pantang baginya tidak menerima tantangan. Sebagai gadis bangsawan juga dia tidak diperbolehkan meminum alkohol. Selain karena usianya yang belum mencukupi, alkohol juga tidak disarankan untuk kaum perempuan, terutama mereka yang belum dewasa. "Kau suruh apa pun, pasti akan kulakukan untukmu, Lady Baige!" George membungkukkan separuh badannya dengan tangan di dada, memberi hormat pada gadis yang dicintainya. Elsi membuang muka melihatnya, menyembunyikan wajah

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 93. (Bukan) Cinta Segitiga

    Lily of the Valley, bunga yang sangat beracun. Namun, anehnya Crystal sangat menyukai bunga berwarna putih tersebut. Bentuknya yang seperti lonceng dan mungil memang terlihat sangat cantik dan menggemaskan. Persis seperti Crystal, termasuk racunnya. Bagi Alexant, Crystal sangatlah beracun, dan racun itu sudah menjalar ke seluruh tubuhnya sehingga ia tidak bisa berkutik lagi. Racun yang disebarkan Crystal pada dirinya membuatnya bertekuk lutut di bawah kakinya. Satu setengah tahun sudah berlalu sejak pertemuan terakhir mereka. Hanya tinggal enam bulan lagi, maka mereka akan bertemu dan tidak akan terpisahkan. Alexant mengerang, bertanya kesal dalam hati, kenapa waktu setengah tahun terasa lebih lama dari satu setengah tahun. Sungguh, sejak dulu ia sangat ingin mempercepat waktu, agar ia dan Crystal tak lagi berpisah. Rasanya sangat menyiksa tidak bisa bertemu seperti ini. Waktu enam bulan yang tersisa sangat menggemaskan rasanya. Jika bisa ia ingin langsung saja melewatinya. Sayang

  • The CROWN (Sang Pewaris Takhta)   Bab 92. Harapan Beatrice

    "Astaga, apa yang kau lakukan?" Beatrice membelalak gemas pada bocah berambut pirang di depannya. Tinggi bocah itu tak sampai sepinggangnya, hanya sebatas lutut bagian atas. Dia bahkan harus membungkuk untuk dapat melihatnya. "Dengarkan aku, Leon! Aku sudah membersihkan lantai ini beberapa kali, tidakkah kau kasihan kepadaku?" Keadaan rumah mungil itu tak pernah lagi damai seperti biasa. Semenjak Leon lahir, semakin dia besar keributan semakin sering terjadi. Leon yang sudah berusia delapan belas bulan sedang aktif-aktifnya, dan dia sangat senang mengganggu Beatrice. Seperti pagi ini, Fasha meminta Beatrice untuk membersihkan lantai ruang tamu mereka, dan Beatrice sudah melakukannya sebanyak tiga kali. Seandainya saja Leon tidak mengganggunya dengan selalu mengotori lantai setiap selesai dibersihkannya, Beatrice tak perlu melakukannya secara berulang-ulang seperti sekarang. Ini adalah yang keempat kali Beatrice mengepel lantai ruang tamu rumah mereka, dan dia harus kembali mengulan

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status