Tetanggaku Simbiosis Parasitisme Part 39By : Leni Maryati#Pelakor"Ayo... Ayo cepat kita kejar mereka." Niken bersemangat. Ia harus mendapatkan foto wajah laki-laki itu. Dian dan Niken langsung mengejar mobil itu. Dian seperti pembalap motor ternyata, emak-emak penguasa jalanan. Niken senang tak ketinggalan lagi mobil itu.Niken optimis bakal mendapatkan bukti malam ini.Namun mobil putih itu hanya berhenti sebentar untuk menurunkan Shinta di kostnya dan langsung melesat pergi. "Yah.. Gagal lagi!" ujar Niken nelangsa. Ia belum juga berhasil mendapatkan bukti Shinta berpelukan dengan sugar daddynya.Dian menyemangatinya. Ia yang malah terlihat begitu semangat. "Tadi benar-benar memacu adrenalin. Aku merasa seperti detektif. Kita harus mencoba minggu depan. Semangat!"Niken masih diam saja. Menghembuskan napas berat. "Ya... tinggal sedikit lagi. Harus tetap semangat. Eh... Apa jangan-jangan sugar daddynya Shinta masih tetangga kita?""Yang punya mobil tipe kayak gitu banyak. Jangan
Tetanggaku Simbiosis Parasitisme Part 40By : Leni Maryati#Bertemu istri sah****Niken dan Dian melakukan tos atas kerja kerasnya selama sebulan ini telah membuahkan hasil. Senang. Tentu saja. Mereka berdua tidak hanya berkorban tenaga, bersin, dan juga uang. "Wow.. Amazing! Sepertinya sugar daddy Shinta malam ini nginep disini!" pekik Dian. "Aku paling sebal dengan pelakor dan suami yang tak setia!" "Kalau video ini kita buat status WA, tetangga-tetangga kita langsung terguncang pasti...haha. Kita ga bakal dikatain biang gosip lagi. Tapi memang fakta yang tertunda." sombong Niken."Jangan! Kita kasih tahu istri sahnya dulu! Jangan tiba-tiba gitu takut dianya jantungan. Kasihan juga ya tetangga kita itu.""Iya, suaminya selingkuh dengan anak tetangganya lagi!""Akhirnya kita punya senjata untuk menutup mulut Budhe Ratna yang lemes itu," ucap Dian."Lemes bin julid," tambah NikenKeduanya lalu tertawa bersama. Tak sabar menunggu ekspresi Budhe Ratna dan bagaimana terguncangnya d
Tetanggaku Simbiosis Parasitisme Part 41By : Leni Maryati#Terluka ***"Berapa imbalan yang kalian butuhkan?""Sa-satu juta," ujar Dian tergagap. "Apa? Satu juta?"Nyali Dian mulai ciut. Apakah Bu Nilam bakal memberinya imbalan uang 1 juta? Ataukah Bu Nilam malah mengusir dirinya dan Niken pergi dari rumahnya? Dian sama sekali tak bisa menerka dan menganalisa ekspresi Nilam saat ini. "Iya, bu. Untuk ganti uang bensin. Itupun kalau Bu Nilam tidak keberatan." "Memang Info apa yang kalian bawa hingga imbalannya satu juta? Sepenting apa sih?""Menurut kami sangat penting untuk kehidupan Bu Nilam," jawab Niken. "Misal saya setuju ngasih uang 1 juta, ternyata info kalian ga penting bagiku. Rugi donk."Niken dan Dian saling lirik. "Begini saja Bu Nilam. Ini tentang kelangsungan rumah tangga Bu Nilam dengan Pak Agung,""Apa Bu Nilam selama ini tak ada feeling sebagai istri akan kelakuan suaminya di luaran sana?" tanya Niken.Nilam melebarkan matanya. "Memang kenapa dengan suamiku, bu?"
Tetanggaku Simbiosis Parasitisme Part 42By : Leni Maryati#Rencana menakutkan****"Apa mereka berdua sering masuk kost-kostan itu?" tanya Nilam pelan. Matanya masih fokus menatap video lain yang masih Ia putar. Diotaknya sudah ada banyak rencana balas dendam untuk suami dan pelakor itu.Orang yang terluka biasanya akan melakukan apa saja untuk membalas luka hatinya. "Sepertinya sering Bu Nilam! Setiap malam minggu Pak Agung menginap. Selain itu, Pak Agung sudah begitu menguasai seluk beluk kost-kostan Shinta." jawab Niken.Nilam akhirnya kini sadar, potongan-potongan puzzle mulai terbuka. Pantas saja suaminya sering pergi malam minggu dengan alasan untuk menempuh perjalanan keluar kota, agar nanti hari senin badannya sudah fresh saat menghadiri rapat dengan klien. "Kami berdua prihatin dengan istri-istri yang terdzolimi. Apalagi suami yang doyan selingkuh. Makanya kami laporkan ini ke Bu Nilam. Kami juga siap membantu Bu Nilam untuk memergoki dan melabrak mereka berdua. Tenang aj
Tetanggaku Simbiosis Parasitisme Part 43By : Leni Maryati# Pengrebekan Pelakor*****"Ada uang cash berapa, ma?" ulang Agung. Karena Nilam masih saja diam. Apakah Nilam akan memberikan Agung uang cash atau tidak? Nilam terdiam. Ia tak langsung mengatakan ada atau tidak uang cash. Ia perlu menimbang-nimbang lebih menguntungkan mana, antara suaminya yang pegang uang cash atau tidak.Semua itu pasti berkaitan dengan pelakor itu. Shinta bocah yang baru lulus SMA ternyata sudah bisa merayu dan menggoda suaminya."Aku sekarang tinggal pegang 1,5 juta. Itu buat pegangan sampai akhir bulan." jawab Nilam sedikit berbohong. "Kalau gitu papa pinjam 1 juta ya. Papa juga butuh pegangan.""Terserah papa. Yang penting saat mama butuh untuk kebutuhan ada ya pa," "Siap, ma.""Sudah malam. Ayo kita sekarang tidur." Agung mengajak Nilam istirahat.Nilam dan Agung beranjak tidur karena sudah malam. Sebelum tidur Nilam sudah mematangkan rencana pengrebekan suami dan pelakor. Wanita mana yang rela d
Tetanggaku Simbiosis Parasitisme Part 44By : Leni Maryati#Pengakuan****"Ya, itu ide yang bagus. Biar nama kita ga terseret-seret.""Tos dulu.. haha...."Keduanya langsung melakukan tos. Tugas mereka berdua sudah selesai dan namanyapun bersih dalam kasus ini.Selain dapat uang 2 juta ternyata Nilam masih berbaik hati memberi mereka bonus. Tak berselang lama kakak Nilam yang tinggalnya masih satu komplek telah menshare video pengrebekan tadi. Group ibu-ibu langsung rame. Ada yang pro dan kontra. Bahkan ada yang mengingat ucapan Niken tempo dulu. [Ternyata yang dibilang mbak Niken benar ya, Si Fia atau Shinta itu pelakor.] salah satu ibu-ibu menulis balasan di WAG.[Aduh... Masih muda kok mau sama om-om.][Si Shinta itu yang mana? Yang cantik putih itu? Yang anak keduanya Budhe Ratna?][Shinta yang kerja jadi SPG di Mall? Ga kaget sih dari dandannya aja sudah kelihatan kalau simpanan om-om.] [Gimana mental Budhe Ratna? Masih amankah? Padahal dulu melabrak mbak Niken karena ga teri
Tetanggaku Simbiosis Parasitisme Part 45By : Leni Maryati#Pengusiran******"Kalau kau tak sabar menanti anak dariku, terus kenapa kau tak ceraikan aku atau adopsi anak saja? Kenapa harus dikhianati seperti ini. Aku belum bisa punya anak itu juga bukan kehendakku. Hatiku sakit... Sakit sekali hiks... hiks..." Nilam memukuli dada Agung. Agung membawa Nilam kedalam pelukannya."Ya... Aku memang jahat. Aku janji akan berubah. Aku akan memperbaiki semuanya. Beri aku kesempatan, kita mulai semuanya dari awal, ya...." pinta Agung.Akankah Nilam menerima Agung kembali?BRUKKNilam mendorong Agung dengan kuat. "Cukup! Tidak ada memulai dari awal. Tidak ada kesempatan lagi! Cerai adalah jalan terbaik. Lihat!"Nilam mengambil foto pernikahan mereka yang terpajang di dindjng ruang tamu. Ia membantingnya ke lantai.PyarrKacanya pecah berhamburan. "Lihatlah... Kaca yang sudah pecah berantakan tak akan bisa kembali seperti semula. Seperti hatiku yang sudah hancur berkeping-keping.""Nilam, ap
Tetanggaku Simbiosis Parasitisme Part 46By : Leni Maryati#Bayar kompensasi****Setelah selesai menyampaikan permintaan maaf pada Nilam. Tujuan selanjutnya rumah Niken. Apakah Niken akan dengan mudah memaafkan dirinya seperti yang dilakukan Nilam? Ia meminta maaf ke Niken karena pernah menamparnya. Seperti biasa Niken membalasnya dengan kata-kata pedas. "Mbak Niken, saya datang kesini untuk meminta maaf atas kejadian yang lalu. Semoga mbak Niken memaafkan perlakuanku waktu itu," ujar Budhe Ratna. "Minta Maaf sih mudah, tapi efeknya tak akan pernah bisa dilupakan. Budhe Ratna yang tiba-tiba melabrak ke rumahku. Tanpa babibu juga menamparku. Ga hanya sekali, bahkan dua kali. Itu masih membekas diingatan sampai sekarang." cerocos Niken. "Apa Budhe Ratna ga sadar sudah mempermalukanku di komplek ini, bahkan saat itu Budhe Ratna juga memintaku melakukan klarifikasi di group ibu-ibu untuk menghentikan gosip tentang Shinta, tapi apa kini? Itu semua fakta, bukan?" tambah Niken. Saatnya