Tetanggaku Simbiosis Parasitisme Part 45By : Leni Maryati#Pengusiran******"Kalau kau tak sabar menanti anak dariku, terus kenapa kau tak ceraikan aku atau adopsi anak saja? Kenapa harus dikhianati seperti ini. Aku belum bisa punya anak itu juga bukan kehendakku. Hatiku sakit... Sakit sekali hiks... hiks..." Nilam memukuli dada Agung. Agung membawa Nilam kedalam pelukannya."Ya... Aku memang jahat. Aku janji akan berubah. Aku akan memperbaiki semuanya. Beri aku kesempatan, kita mulai semuanya dari awal, ya...." pinta Agung.Akankah Nilam menerima Agung kembali?BRUKKNilam mendorong Agung dengan kuat. "Cukup! Tidak ada memulai dari awal. Tidak ada kesempatan lagi! Cerai adalah jalan terbaik. Lihat!"Nilam mengambil foto pernikahan mereka yang terpajang di dindjng ruang tamu. Ia membantingnya ke lantai.PyarrKacanya pecah berhamburan. "Lihatlah... Kaca yang sudah pecah berantakan tak akan bisa kembali seperti semula. Seperti hatiku yang sudah hancur berkeping-keping.""Nilam, ap
Tetanggaku Simbiosis Parasitisme Part 46By : Leni Maryati#Bayar kompensasi****Setelah selesai menyampaikan permintaan maaf pada Nilam. Tujuan selanjutnya rumah Niken. Apakah Niken akan dengan mudah memaafkan dirinya seperti yang dilakukan Nilam? Ia meminta maaf ke Niken karena pernah menamparnya. Seperti biasa Niken membalasnya dengan kata-kata pedas. "Mbak Niken, saya datang kesini untuk meminta maaf atas kejadian yang lalu. Semoga mbak Niken memaafkan perlakuanku waktu itu," ujar Budhe Ratna. "Minta Maaf sih mudah, tapi efeknya tak akan pernah bisa dilupakan. Budhe Ratna yang tiba-tiba melabrak ke rumahku. Tanpa babibu juga menamparku. Ga hanya sekali, bahkan dua kali. Itu masih membekas diingatan sampai sekarang." cerocos Niken. "Apa Budhe Ratna ga sadar sudah mempermalukanku di komplek ini, bahkan saat itu Budhe Ratna juga memintaku melakukan klarifikasi di group ibu-ibu untuk menghentikan gosip tentang Shinta, tapi apa kini? Itu semua fakta, bukan?" tambah Niken. Saatnya
Tetanggaku Simbiosis Parasitisme Part 47By : Leni Maryati#Wanita penggoda****Siang ini Shinta kembali ke kost'annya. Ia akan membereskan barang-barangnya untuk dibawa pulang. Ibunya juga sudah pulang dari rumah sakit, kondisinya telah kembali membaik. Ibunya sudah tak memperbolehkan dirinya ngekost lagi. Ia diminta mencari pekerjaan yang tak jauh dari rumah. Ratna takut kejadian pengrebekan terulang kembali. Ibunya sekarang semakin protektif terhadap dirinya. Shinta menurut apa saja yang dikatakan Ratna. Karena Ia merasa sudah salah jalan. Salah memilih pasangan hidup. Salah mengambil keputusan yang berakibat fatal untuk masa depan dan nama baiknya. Apalagi perkataan Agung tempo hari masih tergiang jelas diingatan. Bagaimana Agung mengatakan bahwa dirinya hanya hiburan semata. Mengatakan kalau hubungan yang Ia jalani selama ini hanya simbiosis mutualisme, keterikatan yang saling menguntungkan. Memang benar adanya kalau awalnya Ia menerima pinangan Agung karena iming-imingi kem
Tetanggaku Simbiosis Parasitisme Part 48By : Leni Maryati# Hati Farrel terbagi****"Hiks... hiks... Aku akan memaafkanmu jika kau sukarela mau menceraikanku. Sudahi penderitaan ini. Aku dan Ibuku ingin hidup tenang. Kita memulai kehidupan ini dari awal dengan jalan masing-masing."Agung menghirup napasnya dalam-dalam. Ia menimbang-nimbang dalam mengambil keputusan. Agung juga belum yakin bagaimana sebenarnya perasaan dia ke Shinta. Hanya sekedar hiburan ataukah juga terselip perasaan sayang. Jika ternyata Ia mencintai Shinta maka Ia akan hancur juga bila bercerai, namun Agung tak tega juga dengan keadaan Shinta yang menanggung begitu banyak penderitaan dan kepedihan setelah pernikahan siri mereka terungkap. Keputusan apa yang akan diambil oleh Agung?Setelah menimbang-nimbang akhirnya Agung mantap dengan keputusannya. "Baik Shinta. Aku ceraikan kau hari ini. Silahkan kembali pada ibumu," kata Agung dalam satu tarikan napas. Tanpa keraguan. Tak sadar Shinta meneteskan air matany
Tetanggaku Simbiosis Parasitisme Part 49By : Leni Maryati#Pertengkaran****Baru mendengar soal hati Farrel yang terbagi dirinya sudah hancur seperti ini, apalagi kalau mendengar soal siapa perempuan itu. Perempuan yang bercengkrama dengan Farrel di toko. Apakah Farrel akan memilih perempuan itu dan meninggalnya? Batin Alika bergejolak. Farrel yang bingung dengan sikap Alika langsung menyusulnya ke kamar tidur.Kamar nampak remang-remang, Alika hanya menghidupkan lampu tidur di meja nakas samping tempat tidur. Farrel melihat Alika meringkuk, memakai selimut hingga menutupi lehernya. Istrinya itu membelakanginya, menghadap tembok."Hei, sayang! Belum selesai ngobrol kok langsung di tinggal masuk." Farrel mengguncang lengan Alika. Namun Alika tak bergeming. Farrel tahu Alika belum tidur. "Emang ada kata-kata mas yang salah?"Tetap tak ada sahutan. "Emang hati mas sudah terbagi semenjak kita--" "Hiks... hiks..." terdengar isakan kecil. Farrel tak jadi melanjutkan kata-katanya. "
Tetanggaku Simbiosis Parasitisme Part 50By : Leni Maryati#Nelangsa****Alika tak akan pernah siap untuk diduakan. Siapkah besok malam Ia menerima jawaban Farrel siapa perempuan itu. Sebaiknya dirinya tak usah berangkat saja ke hotel. Tidak. Dirinya tak usah kesana. Hatinya pasti akan sakit menerima kenyataan pahit. Ya... Alika sudah memutuskan tak akan pergi saja. Ia tak akan sanggup.*****Semalaman Alika tak bisa tertidur. Ia terbiasa tidur dengan Farrel hingga saat Farrel tak tidur disampingnya ia merasa ada yang hilang. Sepanjang malam Alika menangis. Hatinya hancur, perasaan dan pikirannya berkecamuk. Ia ketakutan setengah mati. Tak pernah Farrel marah seperti ini, saat Ia bersalahpun Farrel masih memaklumi.Kadang malah Farrel yang meminta maaf duluan agar masalah tak berlarut-larut. Namun tadi malam, Farrel malah meninggalnya di kamar sendirian. Apa dirinya yang bersalah disini, itu yang semalaman Alika pikirkan hingga Farrel memintanya untuk introspeksi diri. Hingga
Tetanggaku Simbiosis Parasitisme Part 51By : Leni Maryati#Jawaban FarrelSetelah perawatan seluruh tubuh, Alika di make up dengan riasan yang paripurna. Alika aneh sendiri, seperti hendak menghadiri acara penting saja.Walaupun ada yang janggal di hati, namun Alika tetap menurut saja apa yang dilakukan karyawan salon padanya."Setelah ini ganti gaun. Nyonya tadi sudah menitipkan 2 gaun, warna hitam dan maroon. Nyonya meminta dicoba keduanya mana yang cocok buat mbak Alika." ujar salah satu karyawan senior disana.Alika lagi-lagi menurut saja, Ia dibawa ke ruangan seperti kamar untuk berganti pakaian. Setelah mencoba gaun keduanya, Alika menentukan akan memakai gaun warna maroon. Memancarkan kesan elegan dan kulit putihnya terlihat lebih berkilau. Punggung belakang terekspos dan belahan gaun sampai lutut menambah kesan seksi."Berdiri, senyum... Kami izin ambil foto dulu ya,""Eh ... Untuk apa?""Untuk laporan ke nyonya kalau treatmentnya sudah selesai. Juga untuk laporan ke boss wa
Tetanggaku Simbiosis Parasitisme Part 52By : Leni Maryati#Malam romantis****Musik romantis mulai mengalun. Farrel mengajak Alika untuk berdansa. Mengenang momen-momen saat lamaran dulu. "Malam ini aku akan membalasmu, aku tak akan membiarkanmu tidur." bisik Farrel ditelinga Alika.Alika memelototkan matanya. Farrel hanya tersenyum cool dengan aura menakutkan.Alika memukul pundak Farrel pelan. Ia tersipu malu. Meskipun sudah menikah lima tahun lamanya, Alika masih malu-malu soal hubungan suami istri."I miss you... Always miss you..." bisik Farrel ditelinganya. Membuat seluruh tubuh Alika meremang. Gelora asmara keduanya bagai ombak yang berduyun-duyun. Hati Alika begitu berbunga-bunga mendapat kata-kata dan perlakuan manis dari Farrel. Keduanya masih berdansa mengikuti alunan musik romantis yang mengalun merdu. "Apa ibumu juga tahu tentang ini, beliau ngotot sekali mengajak Chacha menginap berhari-hari disana?""Ya... Bahkan ide Anniversary ini beliau yang menyarankan. Kita di