Share

Bab 20

Bab 20

Sudah dua jam lamanya, kami bertiga berkeliling berjalan-jalan dari satu toko ke toko lainnya, hingga kaki terasa pegal dan akhirnya memilih duduk di bangku tunggu sambil melihat Adi bermain mandi bola.

Yuda masih setia mengikuti kebersamaan kami. Dia pun tampak tidak keberatan membawa barang-barang belanjaan, yang isinya kebanyakan mainan kebutuhan sekolah dan baju-baju yang kubeli untuk Adi. Kami sudah seperti suami istri dan anak.

"Kamu nggak bosen ngikutin kami terus? Jika kamu bosan sebaiknya pergi saja. Atau kamu mungkin mau ketemu lagi sama Anisa," kataku sambil menatapnya karena tak enak hati jika terus-terusan diikuti olehnya. Lagipula kami bukan siapa-siapa bagi Yuda. Dan rasanya aneh dan sedikit risih duduk berdekatan dengannya, meskipun Yuda terlihat sama sekali tidak keberatan sepertinya.

"Memangnya kenapa sih, kalau aku ngikutin, Mbak? Apakah ada yang salah ya?" Yuda tersenyum manis menetap dalam manik mataku. Aku segera membuang pandangan ke arah lain. Risih seka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
indira anjing kebanyakan drama kau. lebih sampah kau dari si zahra
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status