Share

Chapter 58

Penulis: Brille23
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Melihat Reynold yang terlihat serius itu, Lisa hanya mengangguk dan tak mempertanyakan hal itu lagi, mengurungkan niatnya untuk mengorek lebih dalam mengenai apa yang dipikirkan pemuda rupawan itu.

"Baiklah, terus apa lagi yang ingin Kau tanyakan, Sayang?" tanya Lisa.

"Apakah Kau tahu sesuatu mengenai organisasi mafia Hulkyn?" tanya Reynold pada akhirnya menanyakan tentang organisasi yang pemimpinnya saat ini sedang ditawan oleh Chris dari organisasi Coltello.

Lisa terenyak sejenak, ia sangat terkejut mendengar nama organisasi yang akhirnya terucap dari mulut Reynold karena sejujurnya ia benar-benar tidak mengharapkan nama itu muncul di tengah kasus hilangnya sang ayah.

"Lisa?" Reynold pun memanggil namanya untuk menyadarkan gadis itu dari ketermenungannya.

Lisa mengerjap, kesadarannya kembali, dan ia pun menyahut dengan gugup. "I ... Iya Rey ... Maaf tadi Aku sedikit melamun," ujarnya.

Reynold hanya mengangkat alisnya untuk merespons ucapan kekasihnya itu.

"Rey, apakah organisasi itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 59

    Beberapa saat kemudian Wendy sudah siap dengan penampilannya sebagai Bella. Chris yang memerhatikan Wendy selama berdandan sampai selesai itu tersenyum puas ketika ia melihat sosok yang ia ciptakan itu."Hahahaha, karya seniku yang luar biasa!" celetuknya setelah ia menilik sosok Bella Valentine dari ujung kaki sampai ujung rambut.Wendy hanya diam tak berekspresi berdiri di hadapan pria itu."Sekarang panggil Aku 'Tuan Tom', tapi dengan nada suara Bella!" serunya setelah itu.Wendy semakin heran dengan perintah dari atasannya itu sehingga ia diam cukup lama."Kenapa? Apakah itu sulit, hm?" tanya Chris sembari menyeringai."Tidak! Hanya saja ... Mengapa?" Wendy bertanya karena ia sungguh tidak mengerti dengan apa yang direncanakan pria itu."Oh, ayolah! Aku hanya ingin mendengar bagaimana gadis yang kuciptakan ini bertingkah padaku," ujar Chris dengan santainya.Mengingat sebelumnya suasana hati Chris sangat tidak baik, Wendy pun hanya bisa melakukan apa yang diperintahkan atasannya i

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 60

    POV Wendy.Benar dengan apa yang aku dan Chris rasakan. Reynold benar-benar ada di antara kami dan tengah bersembunyi, mengawasi gerak-gerik kami.Aku benar-benar tidak tahu bagaimana bisa pemuda itu menemukan tempat tinggalku. Aku sangat yakin sekali pada malam itu, aku sudah menunjukkannya sebuah rumah di dekat kampus yang kukatakan itu adalah tempat tinggalku dan aku juga sangat yakin dia tidak mengikutiku setelahnya."Yang menjadi pertanyaanku adalah mengapa dia bisa berada di sini? Apakah dia tidak sengaja melihatku, lalu mengikutiku? Ataukah sebenarnya ada kenalannya yang juga tinggal di sini? Keh! Apakah aku kecolongan? Banyak sekali pertanyaan di benakku mengenai keberadaan pemuda lempeng ini!" batinku sembari sesekali mencuri pandang padanya yang tengah memandang lurus ke depan."Hah~ Aku harus mencari alasan yang logis kalau begitu ... Dia pasti akan mempertanyakan mengenai mengapa aku membohonginya waktu itu," sambungku sembari menghela napas karena sudah pasrah dengan apa

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 61

    Aku sudah kembali ke unitku. Kini aku sudah tiduran dengan posisi menyamping di atas tempat tidur karena tak bisa tidur dengan posisi terlentang mengingat punggungku masih terasa perih akibat sulutan rokok Chris. Memang tidak terlalu nyaman, terapi tak butuh waktu lama, aku pun berhasil bersatu dengan tempat tidurku yang nyaman ini.Hari ini begitu memusingkan. Aku dihadapkan pada perubahan sikap Reynold, dan mendapat hukuman dari Chris, kedua hal itu benar-benar menguras energiku.Bicara tentang Chris, sepertinya dia ingin aku berlaku sebagai Bella padanya karena ada hubungannya dengan Reynold. Tapi yang menjadi pertanyaannya adalah bagaimana Chris tahu bahwa Reynold ada di apartement ini? Dia menyuruhku untuk menjadi Bella ketika kami masih belum keluar dari unitku, bukankah itu artinya sejak awal dia tahu Reynold sudah ada di apartement ini?"Hah~ Chris memang sebuah tanda tanya bagiku," gumamku.Aku pun meraih ponselku. Mengingat hari ini aku belum mengirim pesan aneh pada Reynold

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 62

    "Hahahahaha." Martin tiba-tiba saja tertawa sesaat setelah kami keluar dari toko pernak-pernik tadi. Aku tahu dia memang gila, jadi aku tidak terlalu terkejut dengan tingkahnya."Bella, Kau lihat itu? Bagaimana bisa pramuniaga itu tetap kekeh untuk membuatku menjadikanmu sebagai kekasihku? Lucu sekali!" Tanpa ditanya pun pria itu mengutarakan apa yang membuatnya tertawa seperti itu."Hah~ Pak! Itu karena Bapak yang meladeninya dengan serius sehingga membuatnya berpikir Bapak benar-benar berpikir seperti apa yang dia inginkan!" Aku merespons perkataannya dengan sepenuh hati."Hahahaha, oh ayolah, hidup itu jangan dibuat tegang, sekali-kali Kita harus santai dan jika bisa bawa serta orang yang hidupnya tegang untuk ikut bersantai agar keadaan santai ini lebih berarti." Pria itu berkata sambil tertawa, dan sungguh perkataannya itu menurutku sangat absurt sekali.Ia lalu melirikku sejenak, lalu pandangannya beralih lagi ke depan."Pegawai itu terlihat seperti tegang belakangan ini, Aku ha

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 63

    "Siapa pria itu?" Aku terus bertanya-tanya mengenai siapakah pria yang duduk tepat di belakangku.Pria itu memanggilku, tetapi aku tidak menggubris panggilan itu, sebagai antisipasi bahwa ia sengaja menyebut namaku untuk memancingku. "Jangan menoleh! Aku mengerti saat ini Kau sedang berada dalam misimu. Nona Madeline, Kau memang benar-benar luar biasa, Aku sangat senang bisa melihatmu secara langsung seperti ini, karena biasanya Aku hanya mendengar desas-desus tentangmu dari para bawahanku." Pria itu berkata lagi, tetapi kali ini lebih panjang.Aku hanya diam sembari mendengarkan dengan seksama semua yang dikatakan pria di belakangku itu."Kau mungkin tidak tahu siapa Aku, tetapi Aku sangat yakin Chris pasti sudah mengatakan padamu bahwa Aku sangat ingin bertemu denganmu sekedar untuk melihat bagaimanakah sosok yang sedang menjadi topik perbincangan hangat di kalangan bawahanku," sambungnya.Mendengar itu, seketika aku langsung teringat pada hari di mana aku dan Chris harusnya menyam

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 64

    Kami berempat pun duduk dalam satu meja. Aku duduk di samping Martin, dan Reynold bersebelahan dengan Lisa tentunya.Reynold tampak datar dan dingin seperti biasa, sedangkan Lisa entah mengapa memandangku terus menerus dengan tatapan tidak suka. Tak perlu dikata lagi, itu pasti karena dia cemburu karena kejadian kemarin ketika Reynold mengatakan bahwa ia ingin mengantarku pulang.Sedangkan Martin, tentu saja dia terlihat santai dan tengah berusaha untuk mencairkan suasana."Em, well, sebuah kebetulan ya," ucapku tiba-tiba, melanjutkan usaha Martin."Ya, Kami sedang BERKENCAN, dan kebetulan Pak Martin melihat Kami, lalu mengajak Kami untuk ikut bergabung bersamanya," jawab Lisa dengan sinis dan penuh penekanan di beberapa bagian katanya seakan ia sedang pamer padaku."Hoo begitu, lantas kenapa Kalian masih di sini? Pak Martin ya yang menghalangi Kalian?" Aku membalasnya dengan senyuman."Aduh Pak, seharusnya Bapak jangan mengganggu orang pacaran, lihat tuh Lisa sampai tampak kesal begi

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 65

    Setelah berhasil membuat Lisa luluh, setelah semua selesai makan, akhirnya kami berempat pergi ke game arcade untuk memainkan permainan yang kutantangkan pada Reynold.Sepasang kekasih itu berjalan di belakang aku dan Martin dengan Lisa yang tampak tidak melepaskan pelukannya pada lengan Reynold seakan ia benar-benar seperti seorang anjing yang takut kehilangan tuannya."Ck! Dasar gadis menyebalkan!" rutukku dalam hati setelah aku mencoba mencuri pandang ke belakang untuk memeriksa kedua orang itu.GREP!Tiba-tiba Martin memegangi pergelangan tanganku dan langsung menarikku untuk berlari mengikutinya."E ... Eh?! Pak, Kita mau-""Bella! Ayo cepat Kita tandai mesin permainannya! Lihatlah! Banyak orang yang mendekat ke sana!" seru pria itu tanpa menghentikan berlarinya, menyelaku yang hendak mempertanyakan apa yang akan ia lakukan.Benar saja, saat kami sampai ke permainan tembak-tembakkan itu terlebih dulu, tampak orang-orang yang kalah cepat itu memasang tampang kecewa sangat berbandi

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 66

    "Bos, Kau memanggilku?" ucap seorang wanita yang bernama Erica Rhouden, seorang bawahan Chris dengan kemampuan bertarung yang tak kalah kuat dari Wendy dan memiliki kemampuan memata-matai yang luar biasa.Pria casanova yang tengah bersiap diri untuk bertemu bos besar itu menoleh pada wanita yang baru saja Rudolf panggilkan untuknya dengan mata yang menyipit seakan ia sedang menilik wanita itu baik-baik. Ia menggeleng kecil, dan ketika selesai dengan apa yang sedang dilakukannya ia pun duduk di tempat duduknya."Duduklah!" seru Chris sembari menunjuk sofa yang ada di depannya.Wanita itu melakukan apa yang dikatakan bosnya itu, dan duduk dengan tegak sambil menunjukkan tampang yang begitu penasaran pada pria tampan itu."Baiklah sekarang Aku punya misi untukmu, dan harus dilaksanakan sekarang juga!" ucap Chris dengan serius pada wanita itu.Erica mengangguk dengan tegas, ia sudah sangat siap untuk menerima tugas yang sering kali didapatnya secara dadakan dari pria yang suka seenaknya i

Bab terbaru

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 130

    POV Wendy. "Misi apa yang akan pria itu berikan dengan membuat kita bertiga berkumpul seperti ini?" pikirku sembari menatap sosok Chris yang tengah duduk sembari menatap kami bertiga dengan serius. "Si bajingan Vincent kemarin buka mulut. Dia terus mengoceh, sehingga pada akhirnya mengatakan bahwa ada hal serius yang akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan, dan itu berhubungan Coltello. Mau tidak mau organisasi akan terlibat dalam sebuah perang antar organisasi kecil dan itu tidak bisa dihindari!" Chris mulai menuturkan hal yang menjadi penyebab yang sepertinya membuat pikirannya terganggu. Mendengar hal itu, sontak saja semua orang terlihat semakin serius. "Dia tidak mengatakan detailnya, tetapi itu berhubungan dengan tuan Jimmy Heartnewt. Dia hanya bilang bahwa dengan adanya pejabat itu di sisi mereka, maka Coltello pasti tidak akan baik-baik saja!" Chris melanjutkan perkataannya. Pria itu, melirik ke arahku, kemudian berkata, "Wendy, kuperintahkan Kau untuk mengawasi

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 129

    Michael memandang Hilde dengan perasaan penuh antusias, benar-benar ingin segera mengetahui apa yang hendak tante girang itu bicarakan dengannya, di samping dia ingin 'benda' yang ada padanya. Sedangkan wanita itu tampak tertunduk sedih di samping pria itu sembari memainkan tangannya. "Hm? Nyonya Hilde, mengapa Anda hanya diam saja?" tanya Michael sambil memasang senyumnya yang menawan. Hilde dengan ragu melirik pria rupawan itu. "Tuan Clifford, Saya merasa ketakutan," ucapnya dengan suara yang bergetar. "Well, itulah yang seharusnya Anda rasakan. Anda baru saja menjadi target pembunuhan, tentu saja hal semacam itulah yang harus Anda rasakan," ujar pria itu. Hilde langsung berdiri tanpa mengalihkan pandangannya dari Michael, lalu berkata dengan menggebu-gebu, "Tuan, Anda sudah menyelamatkan nyawa Saya malam itu. Saya yakin Anda bisa-" "Sejujurnya, Nyonya Hilde, yang Saya lakukan hanyalah menangguhkan waktu pembunuhan Anda. Anda berhasil lolos malam itu, bukan berarti Anda

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 128

    "Well, Rey, Rob, tunggu sebentar ya! Sebentar lagi kelasku selesai," seru Martin. "Baik, ayah mertua!" timpal Robert dengan bersemangat, berbanding terbalik dengan Reynold yang hanya merespons dengan sebuah anggukan malas. Martin tersenyum, lalu kembali ke dalam kelas, melanjutkan perkuliahannya. Tinggallah kedua pemuda itu sendiri. "Sebenarnya untuk apa Kau menemui Pak Martin?" Reynold yang masih penasaran, menanyakan hal yang menurutnya ganjil itu. "Eh? Aku hanya datang untuk kunjungan rutinku. Takada masalah mengenai itu, kan?" jawab Robert dengan santainya. "Kunjungan rutin apa?" Reynold bertanya makin jauh. "Itu bukan urusanmu~" timpal lawan bicaranya yang terlihat seperti sedang menjahilinya. Mendengar respons itu, Reynold tidak memperpanjangnya lagi karena sejujurnya ia cukup kesal mendengar bagaimana pemuda itu menjawab tiap pertanyaannya. "Tapi ada satu hal pasti yang menjadi urusanmu, yaitu uruslah kekasihmu sendiri, dan jauh-jauhlah dari Bella!" Pemuda it

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 127

    Beberapa saat kemudian, kami sudah berada di depan pintu masuk gedung aprtement-ku. "Terima kasih, Rey!" ucapku dengan riang gembira. Reynold hanya memandang dengan malas padaku. Aku memeluk erat boneka unicorn pemberian darinya sembari cengengesan. "Terima kasih juga bonekana ... Aku sangat menyukainya," ungkapku. "Aku tidak sengaja memberikannya-" "Aku akan menamainya ReyBell!" selaku, langsung memberitahukan nama boneka pemberiannya. "Hm, Reynold Bella, kah? Dasar gadis aneh!" gumamnya sembari menyalakan kembali motornya, sepertinya ia bersiap untuk pergi. Aku menghadapkan kepala boneka itu pada Reynold, seraya berkata dengan nada jahil, "Reybell, ayo katakan sesuatu pada Papa!" Reynold langsung menoleh padaku dengan tampang terkejut. "Papa, hati-hati di jalan ... sampai jumpa lagi!" Aku mengubah suaraku sembari mengerak-gerakkan kaki depan boneka unicorn itu seakan dia sedang melambai pada pemuda yang sudah memberikan boneka ini padaku. "Dasar gadis aneh!" guma

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 126

    Belum sempat aku menjawab apa yang ditanyakannya, Reynold menghentikan laju motornya di depan sebuah kedai makanan sederhana. "Em, Rey?" Aku memanggilnya dengan heran. "Turunlah!" serunya. Aku pun melakukan apa yang diserukannya dengan tampang bingung. "Kenapa Kita berhenti di sini?" tanyaku. Pemuda itu menurunkan standar motornya, lalu turun dari motornya, dan setelah itu melengos pergi menuju ke pintu masuk kedai seraya berkata, "Aku lapar!" "Hah? Apa? Eh, tunggu Aku!" Takingin tertinggal olehnya, aku berlari kecil untuk mengejarnya. *** Kini kami duduk berhadapan di dalam kedai itu. Makanan sudah dipesan dan kami hanya tinggal menunggu pesanan kami datang. Ini pertama kalinya aku dan Reynold makan berdua seperti ini. Sejujurnya entah mengapa aku merasa gugup, karena kami benar-benar tidak melakukan apa-apa, hanya duduk diam saling menatap. Pemuda itu bahkan tidak memainkan ponselnya dan ia hanya memandangi sekitar dan sesekali memandang ke arahku dengan tampang

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 125

    "Aku akan tahu rahasia Reynold! Aku harus berjuang!" pikirku dengan rasa begitu antusias mengikuti langkah targetku ini. Pintu geser kaca otomatis pun langsung terbuka ketika kaki kami menyentuh lantai di depannya. "WOAH ...." Aku memasang tampang bodoh seperti anak kecil yang baru pertama kali masuk ke dalam sebuah gedung yang penuh dengan berbagai macam game arcade di dalamnya. Aku langsung beralih pada Reynold dengan antusias, seraya bertanya sambil menarik-narik bajunya, "Rey, Rey! Mau main yang mana dulu ini?" Pemuda itu menoleh padaku dengan malas, lalu berjalan begitu saja menuju ke tempat pembelian koin. "Kau yang pilih!" tegasnya setelah ia membeli koin yang cukup banyak. "Eh? Baiklah!" timpalku dengan bersemangat. Kuedarkan pandanganku untuk mencari mesin permainan yang terlihat menarik untuk pertandingan kami. "Ayo Kita main itu!" Aku menunjuk sebuah mesin game arcade Tekken yang terlihat masih baru tak jauh dari tempat kami berdiri. "Hm." Reynold hanya m

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 124

    POV Wendy. Kedua mataku terbelalak melihat pemandangan mengejutkan itu. Setelah mencari pemuda itu selama satu setengah jam, akhirnya Aku menemukannya dalam situasi yang membuatku takhabis pikir. Sebuah situasi di mana Reynold terlihat bahagia bercanda dan beberapa kali ia juga tertawa dengan gadis kecil yang terlihat seperti berumur 7 tahunan di punggungnya itu. "Bocah cilik itu siapanya Reynold?" gumamku yang masih tak percaya dengan apa yang kulihat. "Reynold! Luna!" Seorang wanita berlari kecil sambil memanggil mereka. Pemuda dan bocah cilik itu menoleh pada wanita itu. Seorang wanita dewasa yang terlihat manis dan terlihat menenteng kantong kresek. Bocah itu terlihat antusias dan Reynold pun berjalan mendekat pada wanita itu sambil menggendong gadis cilik yang sepertinya bernama Luna itu. Mereka bertiga terlihat bercengkerama bersama dengan menampakkan senyum lepas satu sama lain sehingga mereka benar-benar terlihat seperti keluarga yang sangat bahagia. "Aku tida

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 123

    Michael tengah duduk di depan seorang pria bermantel biru khas seragam kepolisian. Mereka duduk berhadapan dengan tampang si pria dari kepolisian itu terlihat kesal. Sedangkan Michael terlihat begitu santai, takpeduli dengan tampang kesal pria itu. "Jadi, Kau tetap takingin menyerahkan benda yang Kau dapatkan itu?" tanya pria itu dengan gigi bergemertak seakan sedang menahan kekesalannya. "Yaps! Aku berhak menolak karena itu adalah properti pribadiku. Kau ini polisi, pasti Kau sangat tahu hak-hak warga negara bukan?" jawab Michael dengan tenang. "Tuan Michael Clifford, Aku rasa itu bukan benda milikmu, jadi kami berhak untuk mengambilnya demi kepentingan negara!" Polisi itu menyanggah apa yang dikatakan pria yang tampak menyebalkan dengan seringainya yang tiba-tiba saja tampak semenjak mereka bertemu. Michael menghela napas, lalu sidekap di pahanya, lalu berkata, "Kau sepertinya lupa dengan tujuanmu sejak awal. Semenjak Kau datang Kau hanya membicarakan 'benda itu.' Well, Kau

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 122

    Reynold sudah tidak terlihat lagi. Dia berlari dengan sangat cepat. Wendy tidak mengira pemuda itu bisa berlari secepat itu, bahkan ia bisa membuat seorang eksekutor seperti dirinya kehilangan jejak. "Well, sebenarnya dia tidak berlari secepat itu, tetapi ia menggunakan keadaan sekitarnya yang cukup ramai untuk menyamarkan jejaknya," pikir wanita itu, masih tetap berlari untuk mencari sosok jangkung pemuda menawan itu. "Pemuda itu benar-benar selalu melampaui ekspetasiku." Wendy tersenyum mengingat betapa menariknya target yang harus ia dapatkan itu. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat seakan memvisualkan bagaimana sangat bersemangatnya ia saat ini. "Aku tidak boleh menyerah! Aku harus menemukannya!" ucap wanita itu dengan begitu bersemangat. *** Sementara itu di sisi Chris. Pria casanova itu tampak sedang duduk di meja kerjanya sembari memandangi ponselnya lekat-lekat seakan ia sedang mempelajari sesuatu dari sana. "Hm, sepertinya wanita itu sedang bersenang-senang," guma

DMCA.com Protection Status