Share

Chapter 30

Penulis: Brille23
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Reynold kini sudah berada di rumahnya. Tampak rumah itu sangat gelap, tak ada satu lampu pun yang menyala di bagian luar rumahnya, atau bahkan di dalamnya, kecuali lampu di kamar ayahnya. Ia masuk ke dalam rumah dan tentu saja keadaan sangat gelap di dalam sana. Tanpa memedulikan hal sepele itu, pemuda itu langsung menuju ke kamarnya yang berada di lantai dua.

Ketika ia sampai di depan pintu kamar ayahnya yang tertutup sangat rapat itu, samar-samar ia mendengar suara lembut wanita tengah berbincang dan tertawa di balik pintu. Tentu ia sangat penasaran akan siapakah sosok wanita yang sedang bersama ayahnya di dalam kamar itu, tapi ia berusaha mencoba untuk tidak peduli karena tentu saja ia berpikir bahwa ayahnya tidak ingin dia ikut campur dalam urusan yang sedang dilakukannya.

"Hm, padahal di pintu depan tadi Aku tidak melihat ada alas kaki wanita," gumam Reynold sembari berjalan berlalu dari pintu yang membuatnya sangat penasaran itu.

DUG!

Ia membuka pintu kamarnya dan kemudian menut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 31

    "Hm? Bolehkah kutahu mengapa Aku harus ikut? Bukannya selama ini Kau tidak pernah menyuruhku untuk ikut menyambut kedatangan bos besar?" Wendy tampak heran dengan perintah yang mendadak itu."Sebenarnya ini hanya permintaan bos besar, di kunjungannya kali ini dia ingin melihat Sang Eksekutor yang belakangan ini menarik perhatiannya," tutur Chris dengan datar.Tentu saja hal itu membuat Wendy terkejut. Ia tidak pernah mengira bahwa dirinya sampai bisa dilirik oleh bos besar karena selama ini yang ia tahu hanyalah bekerja, bekerja, dan bekerja dengan baik untuk Chris sehingga sedikit pun tak terlintas di pikirannya mengenai reputasi dirinya di mata orang-orang. Asalkan Chris senang, Wendy sudah sangat lega karena hanya pria itu lah yang bisa membuat bulu kuduknya merinding ketika dalam mode serius.Chris memandang wajah Wendy lekat-lekat seakan ia sedang mempelajari reaksi Wendy ketika ia tahu tujuan dari keberadaannya di sini."Well, tanpa Kau sadari sebenarnya Kau itu cukup terkenal be

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 32

    POV Wendy.Setelah Aku dan Chris selesai menyantap sarapan pagi kami yang sudah disiapkan oleh Donald, kami tidak langsung beranjak dari tempat duduk kami. Aku masih diam karena Chris tampak tidak melakukan pergerakan apa pun, ia hanya memandangku dengan serius dari tempat duduknya."Chris, apakah ada yang salah dariku?" tanyaku yang sungguh sudah tidak tahan lagi dengan rasa penasaran dari tingkah Chris yang satu ini.Ia meletakkan tangannya di atas meja dan menyandarkan punggungnya di sandaran kursi makan antik yang tengah ia duduki itu."Kau belum melaporkan tugasmu hari kemarin," jawabnya dengan datar."Maaf, Aku belum sempat melaporkannya padamu karena kupikir tadi malam Kau sedang sibuk," timpalku, berkata dengan apa adanya."Baik, sekarang mulailah melapor!" seru pria itu yang masih tidak melepaskan pandangannya dariku. "Dan jangan berkata lebih dari 10 kata!" sambungnya.Aku terdiam, merenungkan kata yang tepat untuk menggambarkan perkembangan misiku itu pada Chris. "Sepuluh

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 33

    Tak lama, mobil yang dimaksud Rudolf pun sampai tepat di depan kami. Tanpa pikir panjang, kami bertiga langsung masuk ke dalam mobil dengan mendahulukan Chris dan Freddy, pria penting yang saat ini keselamatan mereka adalah prioritasku.Sebelum masuk ke dalam mobil, dengan posisi yang siap menembak, kuedarkan pandanganku sejenak untuk melihat musuh yang dimaksud Rudolf itu. Namun, sayang sekali aku tidak melihat siapa pun yang mencurigakan.Mengetahui hal itu, seketika aku langsung terpikirkan sesuatu, dan dengan segera masuk ke dalam mobil."Cepat tancap gas!" seruku pada supir yang akan membawa kami pergi."Wendy, apa Kau menemukan sesuatu?" tanya Chris yang sepertinya mengerti maksud seruanku pada supir itu."Rudolf menembak ban mobil itu untuk memperingatkan kita, berarti ada sesuatu yang tidak beres di sana, dan itu artinya cepat atau lambat mobil itu -"DUAAARR!Belum sempat aku menyelesaikan penjelasanku, tiba-tiba mobil kami yang kami tinggalkan di belakang itu meledak.Sontak

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 34

    Beberapa saat kemudian mobil yang membawa Wendy dan yang lainnya itu sampai di pelabuhan. Tidak seperti dengan apa yang dikatakan Rudolf bahwa masih ada mobil yang mengikuti mereka, selama di perjalan menuju ke pelabuhan, Wendy dan penumpang lainnya tidak menemukan mobil yang dimaksud oleh pria itu.Mobil langsung diarahkan menuju ke sebuah gudang karena Chris memerintahkan supir untuk memberhentikan mobilnya di sana."Chris, Freddy, Kalian tunggulah di sini, Aku akan memeriksa sekitar!" seru Wendy yang tanpa basa-basi lagi langsung keluar dari mobil dengan penuh kewaspadaan karena saat ini mereka belum sepenuhnya aman.Tepat sebelum wanita itu keluar dari mobil, Freddy menghentikannya dengan berkata, "Anak buahku juga ada di sekitar sini, dia bernama Karen, Kau bekerja samalah dengannya!"Wendy hanya mengangguk, lalu keluar dari mobil dengan berhati-hati."Kau, untuk sementara tolong jaga mereka!" seru Wendy pada supir yang sebenarnya juga sangat ahli dalam menggunakan senjata."Gadis

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 35

    Reynold tidak beralih dari tempat persembunyiannya saat ini. Pemuda itu memutuskan untuk tetap mengawasi gerak-gerik kedua wanita itu karena ia sangat ingin tahu akan hal apa yang akan mereka berdua lakukan selanjutnya."Hm, jika kutahu apa yang sedang Karen dan wanita itu lakukan, mungkin Aku bisa tahu tentang kasus apa yang sedang Ayah tangani," pikir Reynold yang teringat akan hal yang selalu menjadi tanda tanya baginya belakangan ini.Pandangannya sekarang kembali terfokus pada aktivitas kedua orang di hadapannya itu.Tampak mereka berdua melempar pria yang mereka tangkap itu ke hadapan orang yang berada di dalam mobil yang pintu belakangnya terbuka."Ikat bajingan itu, dan masukkan dia ke dalam bagasi!" terdengar suara dari dalam mobil yang sepertinya adalah bos dari kedua wanita itu."Baik!" tegas kedua wanita itu, lalu setelah itu langsung melaksanakan apa yang diperintahkan seorang pria di dalam mobil."Cepatlah naik! Kita tak bisa berlama-lama di sini!" seru seseorang lagi yan

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 36

    POV Wendy.Aku sebenarnya sangat kaget melihat sosok Reynold yang entah mengapa bisa tiba-tiba saja berada di belakang mobil kami tadi. Tetapi mengetahui bahwa sekarang aku sudah tidak melihatnya lagi, entah mengapa aku merasa sangat lega sekali."Hah~ Sepertinya keberadaannya tadi hanya kebetulan saja," pikirku sembari menghela napas.Mengetahui hal itu, aku langsung mengirim pesan pada Chris, melaporkan padanya bahwa Reynold sudah tidak berada di belakang mobil dan tak terlihat lagi.Ting!Tak berselang lama, Chris membalas pesan dariku."Baiklah, tapi bagaimana instingmu sekarang?" balasnya."Aku masih merasa ada yang tidak beres, jadi kupikir yang menjadi sumber keresahanku bukan dia," balasku, mengatakan apa yang kurasakan."Bagus, untunglah bocah itu tidak menambah masalah!" balasnya kembali.Setelah itu percakapan singkat kami pun berakhir dan kini aku kembali fokus pada apa yang membuatku merasa tidak enak hati selama ini.Di tengah keheningan di dalam mobil yang tengah dalam

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 37

    Panas sekali di sini. Mobil musuh yang terbakar di tengah siang hari itu lah penyebabnya. Aku mendekat pada sumber api untuk memastikan apakah ada musuh yang masih selamat atau tidak. Namun, sayangnya aku tidak menemukan satu orang pun yang selamat, dan jika kulihat dari luar, aku juga tidak melihat orang di dalam mobil yang sempat kudengar suaranya sebelum granat yang kulempar itu meledak. Meski karena ledakan granat itu seharusnya tubuhnya sudah tidak utuh lagi, tapi aku sedikit yakin bahwa orang itu berhasil keluar dari mobil karena aku tidak melihat apa pun yang tampak seperti potongan tubuh."Apakah dia berhasil melarikan diri dari mobil di detik-detik terakhir?" gumamku dengan pandanganku masih terus kuedarkan di sekiarku karena takutnya terjadi serangan dadakan terhadapku dari orang yang kuperkirakan berhasil selamat itu.SET!Benar saja, di tengah pencarianku itu, tiba-tiba seseorang menodongkan sebuah pisau ke leherku dari belakang."Well, well, sedang apa Kau manis?" ucap pr

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 38

    Wendy yang penasaran dengan kertas catatan yang berada dalam genggamannya itu tanpa pikir panjang langsung membaca isinya dengan cermat."Jika Kau ingin tahu lebih banyak, temui Aku malam ini di cafe Hegendash yang tempatnya tak jauh dari tempatmu berada sekarang." Seperti itulah isi catatan yang ditulis oleh Reynold dalam kertas itu.Setelah membaca catatan itu, Wendy hanya mengerutkan keningnya karena ia sungguh tidak terpikirkan apa-apa mengenai siapa si penulis catatan yang ditujukan untuknya itu.Wanita itu menggenggam kembali kertas itu, lalu dengan sigap bangkit berdiri untuk mencari petunjuk mengenai orang yang sebenarnya secara tidak langsung sudah menolongnya itu. Namun sayangnya ia tidak menemukan siapa pun lagi, orang itu benar-benar tidak meninggalkan jejak apa pun."Keh! Siapa lagi sekarang yang sedang bermain-main denganku?!" rutuk Wendy dalam hati yang sejujurnya merasa kesal dengan ketidakmampuannya untuk menemukan orang misterius itu.CKIT!Sebuah mobil tiba-tiba ber

Bab terbaru

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 130

    POV Wendy. "Misi apa yang akan pria itu berikan dengan membuat kita bertiga berkumpul seperti ini?" pikirku sembari menatap sosok Chris yang tengah duduk sembari menatap kami bertiga dengan serius. "Si bajingan Vincent kemarin buka mulut. Dia terus mengoceh, sehingga pada akhirnya mengatakan bahwa ada hal serius yang akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan, dan itu berhubungan Coltello. Mau tidak mau organisasi akan terlibat dalam sebuah perang antar organisasi kecil dan itu tidak bisa dihindari!" Chris mulai menuturkan hal yang menjadi penyebab yang sepertinya membuat pikirannya terganggu. Mendengar hal itu, sontak saja semua orang terlihat semakin serius. "Dia tidak mengatakan detailnya, tetapi itu berhubungan dengan tuan Jimmy Heartnewt. Dia hanya bilang bahwa dengan adanya pejabat itu di sisi mereka, maka Coltello pasti tidak akan baik-baik saja!" Chris melanjutkan perkataannya. Pria itu, melirik ke arahku, kemudian berkata, "Wendy, kuperintahkan Kau untuk mengawasi

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 129

    Michael memandang Hilde dengan perasaan penuh antusias, benar-benar ingin segera mengetahui apa yang hendak tante girang itu bicarakan dengannya, di samping dia ingin 'benda' yang ada padanya. Sedangkan wanita itu tampak tertunduk sedih di samping pria itu sembari memainkan tangannya. "Hm? Nyonya Hilde, mengapa Anda hanya diam saja?" tanya Michael sambil memasang senyumnya yang menawan. Hilde dengan ragu melirik pria rupawan itu. "Tuan Clifford, Saya merasa ketakutan," ucapnya dengan suara yang bergetar. "Well, itulah yang seharusnya Anda rasakan. Anda baru saja menjadi target pembunuhan, tentu saja hal semacam itulah yang harus Anda rasakan," ujar pria itu. Hilde langsung berdiri tanpa mengalihkan pandangannya dari Michael, lalu berkata dengan menggebu-gebu, "Tuan, Anda sudah menyelamatkan nyawa Saya malam itu. Saya yakin Anda bisa-" "Sejujurnya, Nyonya Hilde, yang Saya lakukan hanyalah menangguhkan waktu pembunuhan Anda. Anda berhasil lolos malam itu, bukan berarti Anda

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 128

    "Well, Rey, Rob, tunggu sebentar ya! Sebentar lagi kelasku selesai," seru Martin. "Baik, ayah mertua!" timpal Robert dengan bersemangat, berbanding terbalik dengan Reynold yang hanya merespons dengan sebuah anggukan malas. Martin tersenyum, lalu kembali ke dalam kelas, melanjutkan perkuliahannya. Tinggallah kedua pemuda itu sendiri. "Sebenarnya untuk apa Kau menemui Pak Martin?" Reynold yang masih penasaran, menanyakan hal yang menurutnya ganjil itu. "Eh? Aku hanya datang untuk kunjungan rutinku. Takada masalah mengenai itu, kan?" jawab Robert dengan santainya. "Kunjungan rutin apa?" Reynold bertanya makin jauh. "Itu bukan urusanmu~" timpal lawan bicaranya yang terlihat seperti sedang menjahilinya. Mendengar respons itu, Reynold tidak memperpanjangnya lagi karena sejujurnya ia cukup kesal mendengar bagaimana pemuda itu menjawab tiap pertanyaannya. "Tapi ada satu hal pasti yang menjadi urusanmu, yaitu uruslah kekasihmu sendiri, dan jauh-jauhlah dari Bella!" Pemuda it

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 127

    Beberapa saat kemudian, kami sudah berada di depan pintu masuk gedung aprtement-ku. "Terima kasih, Rey!" ucapku dengan riang gembira. Reynold hanya memandang dengan malas padaku. Aku memeluk erat boneka unicorn pemberian darinya sembari cengengesan. "Terima kasih juga bonekana ... Aku sangat menyukainya," ungkapku. "Aku tidak sengaja memberikannya-" "Aku akan menamainya ReyBell!" selaku, langsung memberitahukan nama boneka pemberiannya. "Hm, Reynold Bella, kah? Dasar gadis aneh!" gumamnya sembari menyalakan kembali motornya, sepertinya ia bersiap untuk pergi. Aku menghadapkan kepala boneka itu pada Reynold, seraya berkata dengan nada jahil, "Reybell, ayo katakan sesuatu pada Papa!" Reynold langsung menoleh padaku dengan tampang terkejut. "Papa, hati-hati di jalan ... sampai jumpa lagi!" Aku mengubah suaraku sembari mengerak-gerakkan kaki depan boneka unicorn itu seakan dia sedang melambai pada pemuda yang sudah memberikan boneka ini padaku. "Dasar gadis aneh!" guma

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 126

    Belum sempat aku menjawab apa yang ditanyakannya, Reynold menghentikan laju motornya di depan sebuah kedai makanan sederhana. "Em, Rey?" Aku memanggilnya dengan heran. "Turunlah!" serunya. Aku pun melakukan apa yang diserukannya dengan tampang bingung. "Kenapa Kita berhenti di sini?" tanyaku. Pemuda itu menurunkan standar motornya, lalu turun dari motornya, dan setelah itu melengos pergi menuju ke pintu masuk kedai seraya berkata, "Aku lapar!" "Hah? Apa? Eh, tunggu Aku!" Takingin tertinggal olehnya, aku berlari kecil untuk mengejarnya. *** Kini kami duduk berhadapan di dalam kedai itu. Makanan sudah dipesan dan kami hanya tinggal menunggu pesanan kami datang. Ini pertama kalinya aku dan Reynold makan berdua seperti ini. Sejujurnya entah mengapa aku merasa gugup, karena kami benar-benar tidak melakukan apa-apa, hanya duduk diam saling menatap. Pemuda itu bahkan tidak memainkan ponselnya dan ia hanya memandangi sekitar dan sesekali memandang ke arahku dengan tampang

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 125

    "Aku akan tahu rahasia Reynold! Aku harus berjuang!" pikirku dengan rasa begitu antusias mengikuti langkah targetku ini. Pintu geser kaca otomatis pun langsung terbuka ketika kaki kami menyentuh lantai di depannya. "WOAH ...." Aku memasang tampang bodoh seperti anak kecil yang baru pertama kali masuk ke dalam sebuah gedung yang penuh dengan berbagai macam game arcade di dalamnya. Aku langsung beralih pada Reynold dengan antusias, seraya bertanya sambil menarik-narik bajunya, "Rey, Rey! Mau main yang mana dulu ini?" Pemuda itu menoleh padaku dengan malas, lalu berjalan begitu saja menuju ke tempat pembelian koin. "Kau yang pilih!" tegasnya setelah ia membeli koin yang cukup banyak. "Eh? Baiklah!" timpalku dengan bersemangat. Kuedarkan pandanganku untuk mencari mesin permainan yang terlihat menarik untuk pertandingan kami. "Ayo Kita main itu!" Aku menunjuk sebuah mesin game arcade Tekken yang terlihat masih baru tak jauh dari tempat kami berdiri. "Hm." Reynold hanya m

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 124

    POV Wendy. Kedua mataku terbelalak melihat pemandangan mengejutkan itu. Setelah mencari pemuda itu selama satu setengah jam, akhirnya Aku menemukannya dalam situasi yang membuatku takhabis pikir. Sebuah situasi di mana Reynold terlihat bahagia bercanda dan beberapa kali ia juga tertawa dengan gadis kecil yang terlihat seperti berumur 7 tahunan di punggungnya itu. "Bocah cilik itu siapanya Reynold?" gumamku yang masih tak percaya dengan apa yang kulihat. "Reynold! Luna!" Seorang wanita berlari kecil sambil memanggil mereka. Pemuda dan bocah cilik itu menoleh pada wanita itu. Seorang wanita dewasa yang terlihat manis dan terlihat menenteng kantong kresek. Bocah itu terlihat antusias dan Reynold pun berjalan mendekat pada wanita itu sambil menggendong gadis cilik yang sepertinya bernama Luna itu. Mereka bertiga terlihat bercengkerama bersama dengan menampakkan senyum lepas satu sama lain sehingga mereka benar-benar terlihat seperti keluarga yang sangat bahagia. "Aku tida

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 123

    Michael tengah duduk di depan seorang pria bermantel biru khas seragam kepolisian. Mereka duduk berhadapan dengan tampang si pria dari kepolisian itu terlihat kesal. Sedangkan Michael terlihat begitu santai, takpeduli dengan tampang kesal pria itu. "Jadi, Kau tetap takingin menyerahkan benda yang Kau dapatkan itu?" tanya pria itu dengan gigi bergemertak seakan sedang menahan kekesalannya. "Yaps! Aku berhak menolak karena itu adalah properti pribadiku. Kau ini polisi, pasti Kau sangat tahu hak-hak warga negara bukan?" jawab Michael dengan tenang. "Tuan Michael Clifford, Aku rasa itu bukan benda milikmu, jadi kami berhak untuk mengambilnya demi kepentingan negara!" Polisi itu menyanggah apa yang dikatakan pria yang tampak menyebalkan dengan seringainya yang tiba-tiba saja tampak semenjak mereka bertemu. Michael menghela napas, lalu sidekap di pahanya, lalu berkata, "Kau sepertinya lupa dengan tujuanmu sejak awal. Semenjak Kau datang Kau hanya membicarakan 'benda itu.' Well, Kau

  • Terpikat Pesona Berondong Targetku   Chapter 122

    Reynold sudah tidak terlihat lagi. Dia berlari dengan sangat cepat. Wendy tidak mengira pemuda itu bisa berlari secepat itu, bahkan ia bisa membuat seorang eksekutor seperti dirinya kehilangan jejak. "Well, sebenarnya dia tidak berlari secepat itu, tetapi ia menggunakan keadaan sekitarnya yang cukup ramai untuk menyamarkan jejaknya," pikir wanita itu, masih tetap berlari untuk mencari sosok jangkung pemuda menawan itu. "Pemuda itu benar-benar selalu melampaui ekspetasiku." Wendy tersenyum mengingat betapa menariknya target yang harus ia dapatkan itu. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat seakan memvisualkan bagaimana sangat bersemangatnya ia saat ini. "Aku tidak boleh menyerah! Aku harus menemukannya!" ucap wanita itu dengan begitu bersemangat. *** Sementara itu di sisi Chris. Pria casanova itu tampak sedang duduk di meja kerjanya sembari memandangi ponselnya lekat-lekat seakan ia sedang mempelajari sesuatu dari sana. "Hm, sepertinya wanita itu sedang bersenang-senang," guma

DMCA.com Protection Status