Setiap seseorang sudah melakukan kesalahan, akan keluar kata maaf dari mereka, berharap mendapat belas kasihan.Tetapi, saat mereka melakukan tindakan mereka yang kejam, sedikitpun mereka tidak memiliki hati nurani untuk membantai korbannya.Kalau melihat pemandangan pria tua itu, yang bersujud meminta ampun untuk di maafkan, terlihat sangat memperihatinkan.Apakah dia harus di maafkan atas tindakannya yang telah lama berlalu? kejahatan yang di sengajanya, dan pihak berwajib tidak ada sedikitpun, menyelidiki pembunuh pria malang tersebut?Bagi Lucas, pria tua itu, sama sekali tidak memprihatinkan di pandangannya.Mata ganti mata, nyawa ganti nyawa, dia harus membalaskan penderitaan yang di alami Julia.Istrinya kehilangan ke dua orang tuanya, karena ke egoisan seseorang, siapapun dalang di balik insiden itu, harus mendapatkan ganjarannya.dataro "Katakan siapa dia!" sahut Lucas dengan datar kepada pria tua itu.Di..dia masih ada ikatan kekeluargaan dengan korban!" jawab pria tua itu,
Setiap seseorang sudah melakukan kesalahan, akan keluar kata maaf dari mereka, berharap mendapat belas kasihan.Tetapi, saat mereka melakukan tindakan mereka yang kejam, sedikitpun mereka tidak memiliki hati nurani untuk membantai korbannya.Kalau melihat pemandangan pria tua itu, yang bersujud meminta ampun untuk di maafkan, terlihat sangat memperihatinkan.Apakah dia harus di maafkan atas tindakannya yang telah lama berlalu? kejahatan yang di sengajanya, dan pihak berwajib tidak ada sedikitpun, menyelidiki pembunuh pria malang tersebut?Bagi Lucas, pria tua itu, sama sekali tidak memprihatinkan di pandangannya.Mata ganti mata, nyawa ganti nyawa, dia harus membalaskan penderitaan yang di alami Julia.Istrinya kehilangan ke dua orang tuanya, karena ke egoisan seseorang, siapapun dalang di balik insiden itu, harus mendapatkan ganjarannya.dataro "Katakan siapa dia!" sahut Lucas dengan datar kepada pria tua itu.Di..dia masih ada ikatan kekeluargaan dengan korban!" jawab pria tua itu,
Akhirnya di ruang kantor Andrew hanya tinggal Lucas, Edward dan Kakek Julia.Lucas duduk di sofa saling berhadapan dengan Andrew, sementara Edward berdiri di dekat pintu."Kakek, sejak kapan anda mengangkat seorang putra, apakah setelah anda mengusir putra anda?" tanya Lucas memulai pembicaraan mereka."Sejak tiga bulan setelah aku mengusir Ferdinand, sopirku mulai sakit-sakitan, karena umurnya yang sudah tua kala itu, dan sepertinya dia harus pensiun, jadi aku meminta padanya untuk mengambil putranya untuk menjadi putra angkat ku, dan dia dengan senang hati memberikan putranya!" kata Andrew menjelaskan sejak kapan dia mengangkat seorang anak lelaki."Apakah anda tidak melihat ada sesuatu yang mencurigakan, yang di lakukan putra angkat anda?" tanya Lucas mengorek lagi tentang putra angkat Kakek Julia tersebut."Sepertinya tidak, dia terlihat seperti biasanya selama ini, hanya saja kadang suka menanyakan tentang masalah aset dan warisan!" ujar Andrew."Apakah Kakek tidak menemukan hal
Pria itu kemudian di tarik paksa naik ke dalam mobil, tapi putra angkat Kakek Julia itu meronta berusaha melawan.Membuat Bodyguard Lucas dengan sigap, memiting tangan pria tersebut ke balik punggungnya."Apa-apaan ini!" teriaknya kaget, karena di perlakukan begitu kasar."Anda jangan banyak bicara, masuk saja ke dalam mobil!" sahut salah satu Bodyguard Lucas itu.Putra angkat Andrew itu, akhirnya terpaksa menurut saja, karena dia akan di perlakukan lebih kasar lagi kalau mencoba berontak.Mobil yang membawa putra angkat Andrew itu pun, perlahan meninggalkan parkiran basement gedung kantor Group Davidson.Sementara mobil satu lagi, membawa Lucas menuju restoran Julia.Bibir Lucas mengembangkan senyuman senangnya, melihat istrinya baik-baik saja.Lucas membawa tubuh mungil itu ke dalam dekapannya, lalu mendaratkan ciumannya pada puncak kepala istrinya itu."Ayo, kita jemput Harry!" kata Lucas, lalu membukakan pintu mobil untuk istrinya itu.Kemudian mereka pun meluncur menuju sekolah H
Perlahan Harry bangkit dari duduknya, lalu berjalan menghampiri Ibunya yang sedang di dekap Ayahnya.Tubuh kecil itu ikut bergabung memeluk Ibunya, karena tubuhnya yang kecil, Harry hanya bisa meletakkan kepalanya pada pangkuan Ibunya, sembari memeluk bagian daerah lutut Julia.Merasakan Harry ikut memeluk dirinya, Julia meletakkan tangannya di punggung Harry.Lucas perlahan berjongkok, bersitumpu dengan ke dua lututnya ke lantai, agar tingginya dengan Julia seimbang.Dengan begitu tangannya bisa meraih tubuh kecil putranya, dan ikut memeluk tubuh Harry."Sudah, jangan lagi bersedih, kita akan beri perhitungan pada orang yang telah melakukan kejahatan pada Papa mertua!" kata Lucas menghibur Julia, sembari mengelus punggung istrinya itu dengan lembut."Iya Mama, jangan sedih lagi, aku jadi ikut sedih, hu..hu..huuu!" ujar Harry mencoba menghibur Julia, tapi justru dia semakin menangis sedih.Julia mengelus kepala putranya itu, yang semakin erat memeluk kakinya, dan semakin membenamkan w
Esok harinya di pinggir kota, di sebuah gedung terbengkalai.Seorang pria berusia empat puluhan, diikat dengan rantai pada sebuah kursi di sudut gedung tersebut.Dengan posisi tangan diikat kebelakang, dan mulut di tutup lakban hitam.Wajahnya yang terlihat pucat, dari pertama di tarik paksa naik mobil, sudah tahu kalau dirinya dalam bahaya.Sepertinya Ceo Group Sylvester sudah mengetahui sesuatu tentang dirinya, dia sudah melihat dari tatapan mata Ceo itu.Brak!Dia mendengar suara gaduh memasuki gedung.Ternyata dua mobil hitam memasuki gedung, dan kemudian berhenti di area parkir di dekat pintu gerbang gedung.Karena gedung itu luas, tempat parkir berada di dalam gedung. Pria itu melihat pintu mobil terbuka, dan dari dalam mobil beberapa pria membawa dua orang wanita, dengan tangan terikat."Tidak! lepaskan! jangan sentuh aku!" jerit salah satu wanita itu dengan kencang.Mata pria yang diikat itu terbelalak, karena terkejut, melihat siapa wanita yang di bawa beberapa pria berpakai
Edward membuka pintu ruangan tersebut, mempersilakan Lucas, Julia dan Andrew masuk ke dalam."Julia, dengarkan Kakek nak, Kakek bersalah, Kakek akan ceritakan, kenapa bisa sampai melakukan kesalahan yang begitu fatal!" sahut Andrew begitu mereka masuk ke dalam ruangan itu."Apakah anda tahu, kenapa putra anda yang di luar itu di sandera seperti itu?" tanya Julia dengan dingin pada Andrew."Aku tidak tahu nak, tapi aku tidak perduli lagi padanya, aku sudah menemukanmu!" sahut Andrew dengan wajah berbinar."Walaupun itu menyangkut kematian Papaku?" tanya Julia mengerutkan keningnya, dengan pandangan kecewa."Apa?" wajah Andrew langsung berubah, begitu Julia menyinggung tentang Ayahnya."Sebegitu cintanya kah anda pada putra anda itu?" sahut Julia merasa kecewa."Ti..tidak nak, kamu salah paham, Kakek hanya bermaksud ingin membantu keluarga nya, karena Papanya Hendra sudah lama bekerja dengan Kakek, jadi Kakek mengangkatnya mengganti Papamu!" kata Andrew menjelaskan.Tiba-tiba tubuh Juli
Andrew meraih pemukul besi itu, lalu menghantamkannya dengan kuat ke tubuh pria yang terikat itu."Mmmm...!" pria yang teringat itu mengaduh kesakitan, karena mulutnya di lakban, dia tidak bisa mengeluarkan suara teriakannya.Sementara Siska yang melihat itu, terkejut bukan main, begitu juga istri putra angkat Andrew tersebut.Ke dua wanita itu terbelalak melihat aksi Andrew memukul anak angkatnya sendiri.Siska sampai mengangkat kakinya, dan menghentak-hentakkannya ke lantai, berusaha untuk menjerit dan berbicara.Sementara Ibunya hanya bisa menangis, melihat Ayah angkat suaminya itu mengamuk.Dia tahu, kalau mertuanya itu sudah mengetahui sesuatu.Mereka selama ini tidak menduga akan terlibat dengan Lucas, karena mereka tidak akan pernah berpikir kalau putra kandung Andrew ternyata N memiliki seorang putri.Dan putrinya itu istri dari Lucas Sylvester, karena siapapun yang terlibat dengan Ceo Sylvester itu, tidak akan pernah bisa lepas dari genggamannya.Tubuh istri putra angkat Andr