Share

Ketahuan Bangkrut

Penulis: Rasyidfatir
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-17 08:28:49

Jam delapan pagi Citra baru pulang. Ia masuk ke rumah tanpa rasa bersalah sedikitpun. Meskipun begitu dalam hatinya tetap ada rasa takut di marahi Abie.

"Darimana kamu!" Citra sampai berjingkat kaget. Suara Abie terdengar menggelegar di telinganya. Membuat nyalinya menciut seketika. Namun sifat gengsinya mendominasi membuatnya kembali tak gentar menghadapi Abie.

"Bukan urusanmu," sahut Citra.

Abie melihat Citra dari atas sampai ke bawah. Ada yang berubah dari penampilannya. Mulai dari baju dan gelang perhiasan yang melingkar di lengannya.

"Sejak kapan kamu ganti baju? Dan perhiasan itu. Kamu beli perhiasan baru?" tanya Abie. Ia tidak percaya di saat kondisi perekonomiannya serba sulit Citra justru seenaknya saja menghamburkan uangnya.

Citra justru tersenyum sinis. "Terserah aku mau hamburkan uangku. Ini uangku sendiri bukan uang kamu!" bantah Citra.

"Uangmu? Darimana kamu dapat uang itu? Selama ini kamu hanya menggantungkan uang dariku!" Abie terus saja memojokkan Citra.

Citra menunju
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Terpesona Papa Mertua   Kecurigaan Abie

    Dulu tidak pernah terpikirkan mencari pekerjaan. Karena memiliki papa tirinya yang kaya raya. Dan sudah pastinya menjadi pemilik salah satu perusahaan milik papanya. Kini semua sudah berakhir. Karena ketidakbecusannya memimpin perusahaan mau tidak mau dia harus rela kehilangan perusahaan yang menjadi kebanggaannya.Langkah kaki Abie terhenti di depan sebuah gedung pencakar langit yang ada di depannya. Dulu dia penuh percaya diri saat masuk ke dalam. Sekarang dia bukan siapa-siapa.Haruskah dia mengemis pekerjaan pada ayah tirinya? Sungguh memalukan, tapi hanya itu yang sementara ini dapat di lakukannya. Ia yakin Hisyam tidak mungkin tega membiarkannya menderita."Pak Abie, apa kabarnya?" Sapa salah seorang karyawan."Ba ... baik, Papa ada?" tanya Abie."Ada, tapi biasanya jam segini Pak Hisyam sedang makan siang bersama istrinya," kata karyawan itu."Maksudnya makan siang keluar?" tanya Abie."Tidak, mereka ada di dalam ruangan. Biasanya Bu Zahra selalu membawakan Pak Hisyam bekal mak

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-17
  • Terpesona Papa Mertua   Selingkuh Dengan Reno

    "Gimana istri Om di rumah? Apa tidak menaruh curiga kalau kita sering bertemu?" tanya Citra nggelendot di lengan Reno."Dia terlalu sibuk dengan putri kami dan pekerjaannnya. Ia tidak akan sempat berpikir kalau aku punya kamu," jawab Reno menjawil dagu Citra mesra.Citra langsung mengalungkan kedua tangannya di leher Reno. Tanpa menunggu lama mereka langsung beradu bibirnya. Reno yang masih memakai jas kerja langsung melepas jasnya ke lantai. Sementara Citra menyodorkan tubuhnya yang sudah setengah polos ke dada bidang Reno.Seperti biasa perbuatan menjijikkan itu pun terjadi. Mereka berbagi peluh bersama dan keduanya sama-sama gila hubungan tanpa status yang halal itu. Tanpa di sadari dari balik pintu ada seorang pria yang berdiri merekam kegiatan mereka. Andai tidak berpikir waras mungkin dia sudah menendang pintu itu dan menghajar pria itu habis-habisan.Sebelumnya Abie sudah curiga kenapa Citra selalu pulang pagi dalam keadaan kelelahan. Dari pertengkaran tadi pagi ia tahu kalau C

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-17
  • Terpesona Papa Mertua   Di Usir Meta

    "Oh, ya. Kamu tidak pernah tanya padaku kenapa aku tidak mau melayanimu. Itu karena aku jijik bersentuhan denganmu. Entah sudah berapa wanita yang kau sentuh. Jadi, tidak usah beralasan sok suci seolah kamu tidak pernah selingkuh dengan siapapun!" jelas Meta.Selama ini dirinya sudah cukup banyak bersabar. Sekarang saatnya dia bangkit membuang seseorang yang selama ini membuat hatinya terluka. Ia merasa bersalah pada Winda sahabatnya. Mengapa dulu menjalin hubungan diam-diam di belakang Winda. Dan kini dia tahu betapa menderitanya di selingkuhi. Ternyata harta yang di miliki bukan sumber kebahagiaan. Punya suami yang tidak setia juga bisa menjadi masalah terbesar dalam hidupnya. Hanya saja Meta tidak seperti Reno yang genar selingkuh. Dia hanya mencintai Reno sehingga menerima tawaran pernikahan dari Reno kala itu.Kini cinta yang dulunya begitu besar lama-lama terkikis berubah menjadi kebencian karena ulah Reno sendiri."Meta Sayang, aku janji akan berubah. Aku minta maaf. Katakan ka

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • Terpesona Papa Mertua   Di Usir Lagi di Perusahaan Sendiri

    Citra menemui Reno di depan hotel seperti yang telah di janjikan. Ia senang sekali karena tidak perlu luntang-lantung mencari tempat tinggal. Teman-temannya tidak ada yang mau menampungnya. Untung saja uang penjualan tas masih ada. Sehingga dia putuskan untuk menginap di hotel. Citra pikir setelah bertemu Reno kehidupannya jauh lebih baik. Reno pasti membelikannya rumah baru atau apartemen. Namun Citra heran mengapa Reno datang memakai jasa taksi tidak menggunakan mobil mewahnya."Om kok pakai taksi?" tanya Citra heran."Iya Sayang, tadi istriku sempat curiga jadi aku pakai taksi aja biar tetap bisa nemuin kamu," bohong Reno.Citra yang percaya kebohongan Reno menyambut suka cita kedatangannya."Akhirnya Om datang juga," sambut Citra sumringah. Ia sama sekali tidak curiga kalau Reno sekarang sudah kere.Tak biasanya Reno yang biasanya bersikap mendominasi kelihatan bahagia bertemu Citra. Ia berharap bisa tinggal bersama Citra di hotel untuk sementara ini."Om juga kangen kamu, Sayang,

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • Terpesona Papa Mertua   Penolakan

    "Tadi Reno mengamuk di kantor.""Aku terpaksa membohonginya kalau perusahaan itu sudah aku beli. Agar dia tidak menginjakkan kaki di sana," terang Alex.Pengakuan Alex membuat Meta menunduk sebentar kemudian ia mengangkat kepalanya dan tersenyum. "Lakukan saja yang menurutmu benar. Maaf kalau aku ngrepotin kamu," kata Meta."Jangan berkata begitu, susah payah aku menemukanmu. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku akan melindungimu dari bajingan yang bernama Reno!" ucap Alex tegas.Meta tersenyum getir. Harusnya Reno yang berbuat demikian bukan orang lain. Sepanjang hidupnya bersama Reno ia tidak pernah merasakan cinta yang tulus dari pria itu.Alex memberanikan diri mengambil tangan Meta hingga membuat perempuan itu tersentak kaget."Lex, kamu mau apa?" Melihat Alex tiba-tiba bersimpuh di hadapannya."Aku mau jadi ayahnya Aysel. Aku ingin menghapus semua kesedihan di matamu menjadi kebahagiaan," kata Alex."Lex, ini terlalu cepat. Aku ... aku belum bisa. Lagian surat perce

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • Terpesona Papa Mertua   Maafin Mama

    Meta jongkok di hadapan Aysel dan berniat memeluknya."Aysel, dengerin Mama Sayang. Mama tidak pernah mengabaikan Aysel. Akhir-akhir ini Mama banyak masalah yang harus di selesaikan," bujuk Meta.Namun Aysel justru lari ke dalam kamar menepis tangan Meta.Alex tahu Meta terluka dengan kelakuan putrinya. Di tambah lagi akhir-akhir ini hari-harinya begitu berat menghadapi sidang perceraianmnya dengan Reno. Tidak mungkin juga ia cerita pada Aysel kalau sebenarnya dirinya dan Reno sudah cerai. Ia takut kalau Aysel belum bisa menerima. Meski dulu Aysel pernah cerita padanya kalau lihat papanya selingkuh. Meta takut Aysel belum rela melepas kepergian papanya. Buktinya dia marah-marah waktu dirinya datang bersama Alex."Maafin Aysel ya Lex. Dia cuma anak kecil. Nanti aku akan bicara padanya pelan-pelan," kata Meta."Tidak apa-apa. Wajar kalau Aysel bersikap demikian. Dunianya sekarang hanya ada kamu. Dia mungkin butuh perhatian. Sebaiknya aku pulang dulu. Kamu temani Aysel. Nanti dia pasti ak

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • Terpesona Papa Mertua   Merasa Bersalah

    Di dalam kamar Hisyam belum juga beranjak dari sisi istrinya. Hampir tiga puluh menit lamanya dia menatap wajah cantik istrinya yang tengah terlelap. Sesekali dia mengusap pipi putih Zahra. Kemudian berganti merapikan anakan rambut menyembunyikannya di belakang telinga.Aksi random Hisyam membuat Zahra terganggu. Ia mengerjapkan matanya. Lalu membuka matanya perlahan. Wajah tampan itu tersenyum padanya."Sayang, udah baikan belum?" tanya Hisyam lembut."Sedikit," jawab Zahra yang memang masih lemah. Hisyam langsung memasang mode wajah bersalah. Gara-gara hasratnya yang terlalu tinggi membuat istrinya sakit."Maaf, lain kali aku akan menahan diri. Demi bayi kita," lirih Hisyam. Wajahnya sayu saat mengatakannya. Membuat Zahra tidak enak hati."Om, nggak usah pikirin itu. Kan sama-sama enak. Om, nggak usah ngerasa bersalah gitu," hibur Zahra mengumbar senyum manisnya."Iya, tapi Om janji akan lebih hati-hati lagi," ulang Hisyam. Ia tidak ingin membahayakan kondisi bayinya. Demi Zahra, de

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • Terpesona Papa Mertua   Rindu

    Alex menarik tubuh Meta. Ia sudah cukup menahan diri karena Meta sepertinya menghindarinya. Ada apa gerangan dengan Meta. Alex merasa tidak ada kesalahan yang di perbuatnya.Nafas Alex memburu mengusap wajah perempuan itu perlahan. Meta melipat bibirnya ke dalam, tubuhnya memanas. Rasa cemas terpancar di wajahnya. Ia terjebak bagaimana bisa Alex menemukannya. Bukan di rumah, Meta sedang mengadakan kunjungan di perumahan yang baru di kembangkannya. Ia ingin mengecek desain interiornya. Tak ada siapapun di sana kecuali dirinya dan Alex.Tadi seorang karyawannya mengatakan kalau ada pembeli baru. Dan sialnya, ternyata Alex yang mengatur semua rencana itu agar bertemu."Meta, katakan mengapa kau menghindariku? Hemm?" Jari tangan Alex menyisir helai rambut Meta.Meta bergerak mundur. Sayangnya, Alex menarik pingganggnya ke dalam pelukannya. "Lex, ini tidak benar," lirih Meta."Aku tidak bisa sedikitpun jauh darimu. Aku mau menikahimu sekarang," kata Alex."Sekarang? Kamu jangan gila, Lex.

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18

Bab terbaru

  • Terpesona Papa Mertua   Mungkinkah Aku Cemburu

    Citra pulang dengan perasaan dongkol. Apalagi di rumah Reno hanya ongkang-ongkang saja tidak mau bekerja."Mana makanan pesananku!" Tangan Reno tengadah meminta yang di pesannya.Wajah Citra memucat, gara-gara ketemu Abie di warung tadi. Seharian pikirannya di penuhi mantan suaminya. Ia lupa kalau sehabis pulang kerja harus membawakan sebungkus nasi padang untuk Reno.Reno selalu mengancam dirinya kalau sampai kabur darinya dia akan mengobrak-abrik warung bakso bosnya. Padahal cari pekerjaan sulit. Citra tidak ingin kehilangan pekerjaan. Maka dari untuk sementara ini Citra tidak berani kabur dari rumah. Ia masih butuh uang untuk bertahan hidup. Tabungannya sudah habis di curi Reno. Ia harus kerja keras lagi mengumpulkannya sehingga kalau kabur nanti dia masih punya pegangan uang bertahan hidup."Kok diam! Kamu lupa kalau aku pesan nasi padang!" sentak Reno."Kerjaan di warung banyak. Jadi aku lupa," jawab Citra lirih. Perasaannya masih kacau. Keinget Abie sama perempuan cantik tadi."

  • Terpesona Papa Mertua   Abie Bertemu Citra

    "Kenapa pipi Mas memerah sedari tadi? Mas sakit?" tanya Winda."Aku nggak apa-apa kok. Kamu pilih aja baju yang kamu sukai. Nanti Mas yang bayarin," kata Abie. Gimana pipinya tidak memerah sepanjang perjalanan Winda memeluk erat pinggangnya. Saking nurutnya Winda tidak melepaskan pegangannya hingga sampai ke tujuan. Gara-gara tindakan Winda itu, miliknya jadi makin sesak. Tubuhnya memanas karena menahan diri cukup lama.Winda sebenarnya ragu ingin membeli baju yang biasa di belinya. Takutnya kemahalan dan mencolok akhirnya dia memilih yang biasa saja."Mas, aku cobain yang ini ya," izin Winda."Bener kamu suka itu?" tanya Abie memastikan. Karena di liatnya ukurannya terlalu besar dan modelnya kurang menarik. Gini-gini Abie dulu juga sering mengantar Citra berbelanja. Ia tahu baju yang sesuai fashion sama tidak. Apalagi melihat pilihan baju yang pernah di pakai Winda saat kecelakaan sepertinya beda jauh. Setidaknya meski beda harga ukurannya juga nggak jauh beda kan?Winda jadi ragu. "

  • Terpesona Papa Mertua   Baru Pertama Kali Boncengan

    Hisyam menghela napas."Kamu main perempuan lagi? Makanya kamu terpaksa menikahinya," tebak Hisyam.Tuduhan itu sama sekali tidak membuat Abie marah. Ia paham betul bagaimana sikapnya dulu yang seenaknya. Suka main perempuan dan berfoya-foya. Sudah sepantasnya Hisyam berpasangka buruk terhadapnya."Bu ... bukan seperti itu, Pa. Aku tak sengaja menemukannya pingsan di jalanan depan rumahku. Karena aku tidak memiliki cukup uang akhirnya aku putuskan merawatnya hingga sembuh. Namun ... warga sekitar justru salah paham mengiraku berbuat macam-macam padanya selama tinggal di rumahku," terang Abie."Lalu ... mereka memaksaku menikahinya. Dan ... sekarang aku berusaha menerima pernikahan ini, Pa," lanjut Abie.Nafas Hisyam sempat tertahan mendengar pengakuan Abie. Tiap kalimat yang di ucapkan Abie begitu lancar seperti tidak ada yang di tutupi. Tatapannya juga sendu. Tidak terlihat berapi-api. Mungkinkah Abie memang sudah berubah?Di sisi lain dia terharu sekaligus kasihan. Gaji OB di perusah

  • Terpesona Papa Mertua   Abie Menemui Hisyam

    Abie terdiam sesaat, membuat Winda yang tengah menunggu jawabannya menjadi gelisah. Ia yakin kalau Abie masih ada perasaan dengan mantan istrinya."Kalau aku bilang sudah tidak mencintainya apa kamu percaya?" Abie justru balik bertanya."Bener juga, siapa yang tahu hati seseorang. Mas juga belum mencintaiku sekarang. Akupun begitu. Kita ganti topik saja." Winda berusaha menenangkan dirinya. Kalau dia belum mencintai Abie lalu kenapa harus takut mendengar pengakuan suaminya. Mengenai perasaan Abie pada mantan istrinya?Tangan Abie menggenggam Winda erat. Tatapannya teduh seolah berusaha menenangkan hati Winda yang gundah.Reaksi Winda cukup kaget. Ia hendak menarik tangannya namun Abie menggenggamnya makin erat."Aku sudah tidak mencintainya. Sekarang aku hanya fokus pada keluarga kecil ini. Aku ingin mulai dari awal denganmu. Maukah kamu bersabar agar kita saling mencintai sepenuhnya."Ucapan Abie cukup menguatkan hati Winda. Ia pun mengangguk pelan sembari tersenyum manis."Terima ka

  • Terpesona Papa Mertua   Kembalikan Uangku

    "Kembalikan uangku!" Citra memaksa merogoh saku celana Reno. Reno tidak terima perlakuan Citra, ia langsung mendorong Citra hingga jatuh terduduk di lantai.Citra tidak pantang menyerah dia juga membalas mendorong tubuh Reno hingga terjatuh. Reno yang masih setengah mabuk berusaha bangkit namun tubuhnya sempoyongan. Citra tidak mendapatkan apa-apa dari saku Reno."Kenapa Om habiskan semua uangku!""Aaargh!" Citra berteriak histeris. Dia sudah tidak tahan hidup seperti ini. Susah payah dia mendapatkan uang itu. Seenaknya saja Reno menghabiskannya.Citra langsung ke kamarnya. Ia sudah tidak tahan hidup satu atap dengan parasit seperti Reno. Harapannya untuk menjadi Nyonya besar yang di manja pupus sudah. Reno sudah jatuh miskin. Tak ada yang bisa di harapkan dari Reno.Ia memasukkan semua pakaiannya di koper. Entah mau pergi kemana. Citra juga tidak tahu. Yang terpenting pergi secepatnya dari tempat yang terkutuk ini. Ia tidak mau hidup satu atap dengan pemabuk yang kerjaannya hanya men

  • Terpesona Papa Mertua   Begini Lebih Nyaman

    Abie spontan menggenggam jemari Winda. Tatapannya penuh kecemasan karena mendengar teriakan Winda akibat mati lampu.Namun tiba-tiba cahaya dari hape itu juga ikut padam. Winda ketakutan langsung memeluk Abie yang berada di dekatnya."Aku takut Mas!" Teriaknya.Abi yang sudah lama tidak pernah berpelukan dengan wanita. Kaget Winda menghamburkan diri dalam dekapannya. Susah payah berusaha menguasai perasaannya."Tenanglah, aku ada di sini. Tidak akan ada apa-apa," ucap Abie lembut. Winda merasakan kehangatan yang mulai tumbuh dalam hatinya setelah mendengar perkataan Abie."Mas, jangan ninggalin aku ya. Aku takut gelap," lirih Winda.Ganti Abie yang tidak bisa menguasai gemuruh degup jantungnya yang bertalun-talun sejak tadi. Gimana tidak gugup Winda tanpa sadar merapatkan tubuhnya memeluknya erat. Ia bisa merasakan aroma harum istrinya.Naluri kelaki-lakiannya pun bangkit. Abie berusaha keras menahan diri. Ia tidak ingin Winda makin ketakutan kalau dirinya berbuat macam-macam.Winda j

  • Terpesona Papa Mertua   Gara-Gara Mati Lampu

    "Hari ini aku membelikanmu beberapa baju. Maaf kalau harganya tidak mahal dan modelnya kamu kurang suka." Abie menyerahkan kresek berwarna hitam yang berisikan pakaian pada Winda.Winda mengeluarkan isinya. Dia bentangkan sebentar, heran karena ukurannya pas di badannya."Mas kok bisa tahu ukuranku?" tanya Winda.Abie terdiam sejenak. Pengalamannya dulu sebagai penjelajah wanita membuatnya terlalu mudah mengenali ukuran tubuh maupun baju mereka. Namun Abie tidak mungkin menceritakan masa lalunya sekarang."Aku cuman ngira-ngira saja. Alhamdulillah kalau memang pas. Maaf ya, kalau tadi belinya nggak ngajak kamu. Masak pergi ke toko kamu pake sarungku ..." kekeh Abie.Winda tiba-tiba tergelak tertawa mendengar perkataan Abie. Ia jadi membayangkan pakai hem kedodoran dan bawahan sarung. Pasti orang-orang akan menertawakannya."Mas lucu deh ..."Baru kali ini Abie mendapati Winda tertawa lepas. Aura kecantikannya makin terpancar meski tanpa make up. Ia buru-buru membatasi pandangannya men

  • Terpesona Papa Mertua   Belajar Mencuci Baju

    Abie mengangkat satu ember yang berisi baju-baju yang sudah di cucinya."Berat? Aku bantu angkat?" tawar Winda."Tidak usah. Aku bisa kok," jawab Abie.Winda mengikuti langkah Abie di belakang. Lanjut dia membantu menjemur baju. Menjemur baju saja dia tidak bisa. Masih berupa gulungan dia sampaikan di atas jemuran. Abie geleng-geleng kepala. Entah manusia dari planet mana istrinya ini. Menjemur pakaian saja tidak bisa."Lihat caraku...""Kamu peras dulu bajunya agar kadar airnya berkurang. Setelah itu kamu kibaskan agar mudah di bentangkan di jemuran." Abie penuh kesabaran mengajari istrinya.Meski agak kaku Winda berusaha meniru apa yang di ajarkan Abie. Tak terasa keringatnya sampai mengalir di pelipisnya. Rupanya melelahkan juga mencuci baju dengan cara begini. Winda tidak bisa bayangkan bagaimana lelahnya kerja di laundry.Suasana hening kembali datang keduanya tengah sibuk menjemur pakaian. Winda berusaha menerapkan apa yang di ajarkan Abie. Perlahan dia sudah bisa melakukannya.

  • Terpesona Papa Mertua   Tidak Ada Malam Pertama

    "Selamat tidur," ucap Winda.Abie hanya bisa terpaku membiarkan Winda berdiri dan berbalik menuju kamarnya. Langkah kakinya pelan namun terlihat tak bersemangat.Jika biasanya pengantin baru tidak sabar menghabiskan malam pertama. Kedua pengantin ini tidur sendiri-sendiri seolah itu yang paling nyaman buat mereka.Setibanya di kamar, kata-kata Abie tadi masih terngiang-ngiang di telinganya. Perkataan Abie menyatakan kesungguhannya sebagai suami. Meski tidak ada cinta di antara keduanya. Perasaan asing yang terpaksa di ikat dalam pernikahan yang serba mendadak. Membuatnya meragukan langkah yang di ambil ini benar atau tidak."Kenapa jadi serius begini sih. Padahal aku butuh suami sewaan. Malahan jadi nikah beneran," gumam Winda. Ia merebahkan tubuhnya di kamar.Rasanya tidak enak membiarkan sang pemilik kamar justru tidur di kursi tamu. Lelahnya berpikir membuat dirinya tertidur pulas.**Suara adzan subuh berkumandang. Terdengar kucuran suara air kran dari arah belakang. Winda merasa

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status