“Ada barang penting yang ingin kau bawa?” ucap Alesio
Alana yang masih melamun langsung tersadar dan meresapi kata-kata itu. Dia mencoba mengumpulkan pikirannya yang terbang entah ke mana. “Mau kemana?” tanya Alana dengan tatapan waspada.
Alesio melangkah mendekati Alana, menggenggam tangannya dengan mengecupnya dengan lembut hingga Alana tersentak. “California” jawab Alesio.
Alana terdiam sejenak, mata mereka saling bertemu, dan dia bisa merasakan getaran emosi yang terjadi di antara mereka berdua.
“Ngapain?” tanyanya, kekhawatiran dan ketidakpastian masih bersarang di benak Alana.
“Kelurgaku ingin bertemu.”
Alana membelalak. “Apa kita juga harus berpura-pura di depan keluargamu?”
“Menurutmu?” tanyanya datar.
“Apa itu perlu?” Melihat ekspresi datar Alesio membuat Alana melanjutkan ucapannya, “Em.. maksudku.. ini kan pernikahan
Mansion utama Kingston, California, USA.Alana memandang takjub desain bangunan di hadapannya itu. lampu-lampu menghiasi bangunan itu dengan indahnya. Alesio menatap Alana sambil tersenyum tipis, membiarkan Alana untuk menikmati rasa takjubnya itu“Hey.” Sampai akhirnya Alesio mengintrupsinya, membuat Alana tersentak “Kau menyukainya?” Tanya AlesioAlana mengangguk ringan “Ini indah, siapa yang mendesainnya?”“Tidak tahu, sejak aku lahir memang sudah begitu. Aku punya banyak dan lebih indah dari ini, kau ingin melihat milikku?” Ucap Alesio menyombongkan kepemilikan“Milikmu atau orang tuamu?” Tukas Alana dengan alis terangkat, menantang pria itu.“Kau ingin melihat nama pemiliknya? Aku tidak keberatan meminta Markus menyiapkannya”Alana mendengus “Ya.. yaa.. tuan muda keluarga Kingston sungguh hebat sekali”Alesio hanya tertawa, menikmati ketegangan ringan di udara antara mereka. Dia merasa tertarik dengan keberanian dan kecerdasan Alana yang membuatnya berbeda dari gadis-gadis yang p
“Kau salah sangka Alana. Dia hanya dijadikan gandengan putraku saja, lagipula kau gadis pertama yang diperkenalkan secara langsung padaku” Perkataan Shia membuat Alana tercengang.Jadi bagaimana dengan rumor yang beredar diluar sana???Pikiran Alana seolah kosong. Kenapa ada banyak sisi dari Alesio yang berbeda dengan rumornya. Tapi Alana yakin jika pendengarannya saat malam itu tidak salah. Ada desahan wanita ditelpon milik Alesio dan semua media jelas-jelas memberitakan teman kencan Alesio yang berbeda setiap harinya.Obrolan mereka terintrupsi oleh pelayan yang membawakan minuman dan menyerahkannya pada mereka. Rasa manis dan segar membasahi kerongkongan Alana."Alana..." panggil Shia dengan nada yang begitu serius, mata biru itu menatap Alana lurus, seolah menyelami isi pikiran Alana. Mata biru yang sama dengan milik Alesio, namun lebih cerah dan hidup."Apa kau mencintai putraku?" tanya Shia, suaranya lembut namun penuh dengan arti yang mendalam.Seperti terkena tamparan keras, A
Alana terbangun saat seseorang membuka tirai jendela membuat cahaya pagi yang lembut langsung menyapu ke dalam kamar, mengusik tidurnya yang nyenyak. "Selamat pagi, Nyonya Muda" sapa seorang pelayan yang tampak sudah berumur dengan senyuman ramah. Alana mengerutkan keningnya, merasa sedikit bingung. Dia mencoba menyusun pikirannya, mencari tahu di mana sebenarnya dia berada. Melihat sekeliling kamar yang mewah dan elegan, kesadaran perlahan menyapu ingatannya. Seingat Alana dia kemarin sedang berbincang dengan Alesio dan Dante ditaman lalu “Ah aku ketiduran” Gumam Alana sambil mengusap wajahnya. "Selamat pagi. Maaf aku kesiangan” Ucap Alana, menyadari bahwa dia harus mengumpulkan informasi untuk mengisi celah dalam ingatannya. Pelayan itu tersenyum "Tuan Alesio meminta saya membantu Anda menyiapkan segala sesuatu untuk hari ini, Nyonya Muda" Ucap pelayan dengan hormat. Alana mengangguk sebagai jawaban. "Siapa nama bibi?" tanya Alana, mencoba mengenali pelayan tersebut. "Jangan me
Mobil Alesio berhenti di depan Kingston Group, perusahaan maskapai penerbangan terbesar di benua Eropa. Alana melihat keluar jendela, memperhatikan gedung megah dan aktivitas karyawan yang sibuk. Hatinya berdebar-debar, menyadari bahwa mereka akan menjadi pusat perhatian di kantor ini. ‘Ah jiwa Introvet ku meronta-ronta’ Batin Alana sambil menghela napas gusar. Kalau begini Alana yakin saat perceraiannya satu tahun lagi maka para wartawan pasti akan mengejar dirinya. Mencari berita utama tentang kehidupan pribadi seorang Kingston. Alesio keluar dari mobil dan dengan sopan membantu Alana keluar, membawa Alana berjalan menuju pintu masuk dengan langkah mantap. “Selamat pagi Mr Kingston” Sapaan serempak para pegawai terdengar namun setelahnya suasana di koridor seolah berubah. Para pegawai yang biasanya langsung sibuk dengan tugasnya setelah menyapa masih memandang Alesio dan Alana dengan keheranan. Alana merasa seperti menjadi bintang tamu di pertunjukan besar. Beberapa bisikan dan
Alana memainkan handphonenya dengan bosan, beberapa foto dirinya menghiasi headline berita online. Berbagai artikel dan komentar netizen memenuhi layar ponselnya, membicarakan hubungannya dengan Alesio.Alana merasa sedikit terganggu oleh sorotan media dan perhatian publik yang tiba-tiba padanya. Terlebih beberapa komentar miring para netizen diakun insta miliknya."Alesio" Panggil Fiona dengan suara tertahan, Alana mentap kearah pintu, Fiona memanggil Alesio dengan menujulurkan kepalanya.‘Dia terlihat polos dengan payudara yang besar dan menonjol’ Diam-diam otak Alana menilai penampilan Fiona, wanita itu seperti sengaja berpose demikian untu menggoda Alesio.“Kenapa Fiona?” Tanya Alesio“Kau ditunggu di ruang rapat untuk pertemuan bersama tim pengembangan proyek." Ucap FionaAlesio hanya mengangguk sebagai tanggapan, lalu berjalan pada Alana, merangkul pinggangnya dengan ringan “Ayo sayang” Ajak Al
"Bagaimana menurutmu rencana pengembangan bisnis di Asia, Alana?" tanya Alesio, sambil menyelipkan sentuhan ringan di punggung tangan Alana.Alana yang semula melamun memikirkan hubungan antara Fiona dan Alesio langsung terkesiap saat pertanyaan diajukan. Semua mata kini tertuju padanya, dan Alana berusaha untuk tetap fokus, menatap Alesio dengan tatapan tajam.Pria itu tersenyum tipis “Bagaimana menurutmu, calon istriku?” tanyanya, menyelipkan kerlingan nakal di matanyaAlana merasa perasaan canggung, tetapi dia menyadari bahwa ini mungkin bagian dari usaha Alesio untuk menguji atau mengerjainya. Tanpa membiarkan rasa tidak nyaman mempengaruhi jawabannya, Alana menjawab"Rencana pengembangan bisnis di Asia terlihat sangat menjanjikan tapi ada beberapa peluang besar di pasar regional yang dapat dimanfaatkan. Namun, sepertinya kalian harus memastikan bahwa strategi pemasaran dan distribusi itu benar-benar terukur selain itu pertimbangkan juga b
Matahari bersinar cerah ketika Alana dan Alesio kembali ke Mansion Kingston setelah makan siang. Meskipun masih ada kecanggungan bagi Alana, tetapi suasana perlahan menjadi lebih santai. Alesio membimbing Alana menuju sebuah rumah kaca di bagian kanan Mansion."Apa pendapatmu tentang tempat ini?" tanya Alesio sambil menyandarkan tubuhnya di dinding yang terbuat dari marmer.Alana memandang sekeliling dengan tatapan kagum. Dia bukan gadis norak yang baru pertama kalinya melihat rumah kaca, namun rumah kaca kediaman Kingston benar-benar luar biasa."Indah.." Ucap AlanaAlesio tersenyum "Rumah kaca ini memiliki banyak kenangan bagi keluarga Kingston.”Alesio membawa Alana ke kursi di tengah rumah kaca yang dikelilingi oleh pepohonan hijau. Mereka duduk bersama, menikmati hangatnya sinar matahari yang masuk melalui kaca transparan.“Jadi apa yang ingin kamu katakan?” Tanya Alana tiba-tiba, melihat ekspresi Alesio yang tampak be
Hari-hari berikutnya di Mansion Kingston berjalan dengan relatif tenang. Alana meresapi keindahan perpustakaan, mencari pelarian dalam dunia buku koleksi milik Shia untuk melupakan sedikit kecemasan yang masih menyertainya.Waktu berjalan begitu cepat, dan tanpa disadari, dua hari telah berlalu sejak Alana dan Alesio kembali dari rumah kaca. Kontrak mereka tersisa 359 hari, Alana selalu menghitungnya dengan tepat, Alana bahkan nyaris tak percaya jika dia dan Alesio mengenal satu sama lain hanya selama 2 minggu. Entah kenapa rasanya seperti Alana sudah mengenal Alesio cukup lama.Suasana di Mansion Kingston semakin akrab, terutama setelah Shia dan Dante kembali dari perjalanannya di Spanyol.Pagi ini, dia sedang sarapan bersama Alesio, Dante, dan Shia. Alana menatap berbagai hidangan di depannya. Hidangan yang disajikan sangat lezat, tetapi pikirannya masih terganggu oleh rencana pernikahannya yang sudah dekat"Jadi kapan kalian akan kembali? Mama de