Share

Bab 54 Hukuman Manis

last update Last Updated: 2024-07-13 13:14:53
Wijaya masih mencurigai Amira yang merencanakan kedatangan Luna di kamar hotel. Pria itu tidak akan mudah dibodohi atau ditipu oleh siapa pun. Orang terdekat yang bisa masuk akun dan ponselnya hanya sang sekretaris.

“Apa sudah kenyang?” tanya Wijaya.

“Ya. Pak Jaya tidak mau coba?” Amira sangat senang malam yang semakin larut karena pria itu tidak akan mengganggu dirinya tidur lagi. Dia juga sudah berhasil mengambil hari bos yang pemarah dan posesif.

“Tidak. Aku tidak terbiasa jajan di pinggir jalan,” ucap Wijaya.

“Kamu juga tidak boleh lagi jajan sembarangan. Makanan dan minuman harus sesuai dengan standar kesehatan agar menghasilkan asi terbaik untuk Keano,” tegas Wijaya.

“Aku akan membayar,” ucap Amira beranjak dari kursi.

“Pakai kartu yang tadi siang.” Wijaya pun berdiri.

“Uang cash.” Amira memberikan uang lima puluh ribu kepada penjual.

“Pesan jus jeruk, tetapi tidak diminum.” Amira melihat jus jeruk Wijaya yang tidak disentuh sama sekali.

“Terima kasih, Non.” Penjual memberikan
Fit Tree Fitri

Terima kasih. Semoga suka.

| 62
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Sri Astuti
semangat nulisnya
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Terlalu vulgar tak?
goodnovel comment avatar
Milaekawati
lanjut lagi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 55 Gairah yang Tertahan

    Wijaya menatap Amira yang benar-benar telah bergairah. Tubuh wanita itu bergetar. Dia tidak bisa lagi menahan diri. Jari-jarinya mencengkram sepray.“Aku akan menunggu kamu memintanya sendiri.” Wijaya mengambil kemeja dan mengenakan kembali. Menutup tubuh Amira dengan selimut. Wanita itu menggeliat di atas kasur. “Ada apa, Bi?:” Wijaya membuka pintu.“Sarapan sudah siap,” ucap bibi.“Apa Keano sudah bangun dan lapar?” tanya Wijaya.“Belum, Tuan. Masih ada asi Cadangan,” jawab bibi.“Bagus. Aku pinjam ibu Keano.” Wijaya menutup dan mengunci pintu. “Apa Keano akan punya adik?” Bibi tersenyum.“Ah, aku sudah mengganggu.” Bibi segera kembali ke kamar Keano. Wijaya kembali melepas kemeja dan membuang sembarangan. Dia tersenyum melihat Amira yang tersiksa karena ransangan yang diciptakan pria itu.“Apak amu mau melanjutkannya?” tanya Wijaya tersenyum.“Kamu jahat!” bentak Amira menggigit bibir. Dia benar-benar heran dengan Wijaya yang berani bermain langsung ke bawah dengan menggunakan mu

    Last Updated : 2024-07-13
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 56 Masuk Rumah Sakit

    Amira tidak tahu bahwa Keano dan bibi sudah pulang ke rumah utama. Dia tidur seharian setelah minum obat. Wanita itu benar-benar terkena flu dan masuk angin.“Hm.” Amira membuka mata dan melihat Wijaya sibuk bekerja. Pria itu duduk di sofa dengan fokus menatap computer lipatnya.“Pukul berapa sekarang?” tanya Amira duduk. Dia tidak sadara dress tidur yang panjang yang dikenakan memiliki model terbuka di bagian dada. Itu benar-benar memperlihatkan tempat susu milik Keano menonjol dan menggoda. “Apak amu sudah lapar?” Wijaya memperhatikan dada Amira. “Ch. Menggoda tanpa sengaja. Benar-benar terlihat polos.” Wijaya mengalihkan pandangan.“Ya. Apa aku sudah boleh bertemu dengan Keano?” Amira kembali merebahkan tubuh ke kasur. Dia benar-benar lemas. Kepala pusing dan hidung yang masih meler. Ada rasa ingin terus bersin.“Pusing sekali,” ucap Amira memegang kepalanya.“Apa kamu mau menularkan sakit kepada Keano?” Wijaya beranjak dari sofa dan mendekati tempat tidur. Dia menyentuh dahi Amir

    Last Updated : 2024-07-14
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 57 Memompa ASI

    Wijaya meminta sopir untuk membelikan pompa asi satu set dengan botol dan tas penyimpanan. Dia hanya menunggu di pintu utama. Pria yang selalu menjadi pusat perhatia, tetapi lelaki itu tidak peduli.“Ini, Pak.” Sopir kembali dengan cepat.“Ya.” Wijaya masuk ke dalam lift dan kembali ke kamar Amira.“Kenapa kamu duduk?” tanya Wijaya melihat Amira yang sudah membuka kancing bajunya. Pria itu segera menutup dan mengunci pintu.“Karena sudah sesak dan sakit,” jawab Amira.“Walaupun sedang sakit. Kamu tetap menghasilkan banyak asi,” ucap Wijaya duduk di samping Amira. Pria itu menyiapkan tisu. Mereka benar-benar bekerja dengan baik.“Kenapa?” Wijaya menatap Amira yang masih belum memompa susunya.“Kamu tidak pergi?” Amira membalas tatapan Wijaya.“Setiap kamu memberi asi untuk Keano juga aku melihatnya,” tegas Wijaya.“Aku tahu kamu butuh bantuan untuk memegangnya,” ucap Wijaya membongkar isi tas.“Semua ini harus dicuci bersih dulu dan dimasak,” jelas Amira.“Ah, benar. Aku akan meminta pe

    Last Updated : 2024-07-15
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 58 Perhatian, tetapi Arogan

    Wijaya benar-benar membuat dokter Ibra heran karena itu sangat betah di dalam kamar Amira. Pria itu bahkan tidak keluar sama sekali.“Pak,” sapa Amira.“Aku tidak mau dipanggil Pak ketika kita hanya berdua saja,” tegas Wijaya yang duduk di sofa. Dia melihat pada Amira yang sudah menghadap dirinya.“Lalu aku harus panggil apa?” tanya Amira.“Apa kamu yakin bertanya padaku?” Wijaya beranjak dari sofa dan mendekati Amira.“Mm.” Amira menatap Wijaya.“Panggil aku Sayang,” bisik Wijaya di telinga Amira.“Apa?” Amira cemberut.“Tidak bisa,” tegas Amira.“Kenapa?” Wijaya menatap Amira dengan sorot matanya yang selalu tajam.“Itu tidak mungkin. Aku panggil Anda Pak Wijaya saja. Tidak usah diubah. Aku akan kesulitan,” jelas Amira.“Malam ketika kamu membohongiku. Lidah kamu sangat lancar memanggilku Sayang.” Wijaya sangat ingin marah karena berhasil ditipu oleh Amira.“Aku tidak membohongi Anda. Kalian memang pasangan suami istri. Sudah sepantasnya tidur berdua di hotel,” ucap Amira.“Kamu tida

    Last Updated : 2024-07-16
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 59 Kegelisahan yang Mencurigakan

    Wijaya keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk putih yang melingkar di pinggangnya dan digulung hingga menjadi pendek di atas lutut. Pria itu berjalan mendekati Amira.“Kenapa tidak berpakain dulu? Bagaimana jika ada yang datang dan melihat kamu?” Amira menatap tajam pada Wijaya.“Pakaianku masih ada di koper.” Wijaya mengambil koper yang diletakkan di samping sofa.“Tidak usah khawatir. Pintu sudah aku kunci. Tidak akan ada yang datang karena tidak ada lagi jadwal kunjungan dokter dan perawat.” Wijaya tersenyum. “Hah! Pria ini benar-benar aneh. Dia berubah dengan cepat. Membingungkan.”Amira memperhatikan Wijaya yang pergi membawa koper ke samping lemari. Pria itu berganti pakaian.“Dia sangat harus,” ucap Amira merebahkan tubuhnya ke sofa.“Apa bisa pulang malam ini? Aku sudah pulih.” Amira menunggu Wijaya selesai ganti pakain.“Apa yang kamu pikirkan?” tanya Wijaya kembali pada Amira.“Apa bisa pulang malam ini?” Amira balik bertanya.“Kenapa mau pulang mala mini?” Dua orang

    Last Updated : 2024-07-17
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 60 Diantara Luna dan Amira

    Amira menepuk tangan Wijaya yang terus berada di atas perutnya. Pria itu benar-benar tidur dengan nyenyak tanpa bergerak sedikit pun. Dia bahkan mampu tidak mengubah posisinya dari awal hingga pagi hari.“Pak, bangun. Sudah pagi.” Amira mengangkat tangan kekar dari atas perutnya.“Panggil sayang baru aku bangau.” Wijaya kembali memeluk Amira.“Sayang, bangun dan pulang,” tegas Amira kesal. Dia sudah lelah berbagi tempat tidur yang sempit.“Apa kamu mengusirku?” bisik Wijaya di telinga Amira.“Hari sudah pagi. Anda akan terlambat pergi ke kantor,” tegas Amira.“Mm.” Wijaya mencium pipi Amira dan turun dari kasur.“Aku akan langsung pulang. Tidak bisa menemani kamu sarapan. Perawat akan datang untuk menjaga dan merawat kamu.” Wijaya masuk ke kamar mandi untuk mandi. Bibi sudah mempersiapkan baju kerja unutk pria itu sehingga dia bisa bersiap lebih cepat.“Hm.” Amira duduk di tepi kasur. Dia menunggu Wijaya selesai mandi.“Aku akan langsung ke kantor dan tidak pulang ke rumah,” ucap Wijay

    Last Updated : 2024-07-18
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 61 Tidak Ada Cinta

    Wijaya mengawasi pergerakan Luna melalui cctv dan laporan dari Dody serta penjaga. Pria itu sesekali melihat jam di dinding.“Aku harus menghubungi Amira. Ponsel dia tertinggal di kamarnya dan tidak aku bawa ikut serta. Untunglah.” Wijaya melakukan panggilan.“Halo, Amira.” Wijaya langsung menyapa ketika panggilan di terim.“Ya. Ada apa?” tanya Amira.“Apa harus ada alasan untuku menghubungi kamu?” Wijaya balik bertanya.“Hah!” Amira benar-benar serba salah untuk memulai percakapan di ponsel dengan Wijaya.“Apa kamu sudah makan? Apa dokter sudah datang? Apa obat sudah diminum?” tanya Wijaya. “Sudah. Aku akan pulang sekarang,” jawab Amira.“Apa?” Wijaya yang awal duduk tenang di kursi segera beranjak. Pria itu melihat jam yang baru menunjukkan pukul sepuluh pagi dan dia akan rapat.“Tetaplah di rumah sakit hingga aku selesai rapat,” tegas Wijaya.“Aku mau pulang dan bertemu dengan Keano. Aku sudah sehat,” balas Amira.“Apa?” Wijaya melihat Luna kembali ke ruanganya.“Aku hubungi lagi.”

    Last Updated : 2024-07-19
  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 62 Penolakan yang Menyakitkan

    Wijaya Kusuma berdiri tegak di depan Luna. Dia menatap istrinya dengan tatapan penuh benci dan amarah. Pria itu tidak suka dibentak apalagi diperintah oleh orang yang tidak penting baginya.“Jangan membuatku muak melihat kamu! Aku tidak peduli harus rugi dengan menghancurkan karier kamu dan pernikahan kita,” tegas Wijaya Kusuma.“Hari ini. Menjauhlah dariku karena aku tidak kamu melihat kamu!” Wijaya Kusuma menatap tajam pada Luna yang berdiri tepat di depannya. Wanita itu harus meremas ujung gaunya karena ketakutan dan gugup. Dia tidak pernah melihat suaminya semarah itu.“Maaf,” ucap Luna pelan.“Pergilah! Terserah kamu mau kemana asal tidak muncul di hadapanku!” Wijaya keluar dari ruangan. Dia langsung masuk ke dalam lift yang mengantarkan dirinya pada lobby hotel.“Pak Wijaya sendirian. Di mana ibu Luna?” Para karyawan benar-benar memperhatikan bos tampan dan dingin mereka.“Pak Wijaya benar-benar selalu bersama Amira ketika datang dan pergi di kantor.” Para wanita benar-benar sang

    Last Updated : 2024-07-20

Latest chapter

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 248 Menghancurkan Musuh

    Wijaya pamit pada istrinya yang mengantarkan hingga ke mobil. Pria itu memberikan pelukan dan ciuman di dahi serta mengusap kepala Amira dengan lembut.“Tidak usah menungguku. Tidurlah dengan nyenyak karena anak-anak akan bangun ketika lapar.” Wijaya tersenyum pada Amira. Pria itu cukup tenang karena istrinya sangat betah di rumah bersama anak-anak dan tidak pernah menuntut apa pun. Walaupun dia seorang wanita karier, tetapi rela meninggalkan semua demi keluarga dan sang suami yang mampu memenuhi segalanya.“Aku tidak mau melihat wajah kusam hingga mata panda. Walaupun punya bayi kamu tetap harus cantik dan terawatl, Sayang.” Wijaya memeluk Amira.“Ya. Aku tidak mau kamu melihat wanita lain,” ucap Amira.“Itu tidak mungkin, Sayang. Aku hanya mau istri Wijaya Kusuma semakin cantik dan menawan. Tidak ada wanita lain yang mampu menandinginya,” tegas Wijaya.“Hahaha.” Amira tertawa lepas.“Masuklah,” ucap Wijaya. “Kamu masuk duluan.” Amira membukakan pintu mobil untuk Wijaya.“Jangan laku

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 247 Rebutan Amira

    Luwiq yang baru tiba di markas benar-benar semakin gelisah karena Wijaya terus mengirimkan foto dan video tentang keluarganya. Pria itu menghancurkan Perusahaan Lucas dengan mudahnya.“Pria ini benar-benar mengerikan. Padahal aku sudah merencanakan ini cukup lama dengan terus mengumpulkan informasi. Ternyata Wijaya sangat misterius dan penuh rahasia.” Luwiq mengepalkan tangannya.“Bos, kita tidak punya kesempatan untuk menculik Non Amira. Wanita itu tidak pernah keluar dari rumahnya,” ucap seorang pria.“Wijaya tahu bahwa dirinya sedang dalam bahaya.” Luwiq menatap pada pria di depannya.“Apa Anda akan datang bertemu dengan Pak Wijaya?” tanya pria itu.“Bertemu atau tidaknya. Dia akan tetap mendapatkan diriku,” jawab Luwiq.“Anda benar. Ini adalah catatan orang-orang yang berurusan dengannya. Mereka hilang tanpa jejak.” Pria itu memberikan berkas kepada Luwiq.“Para wanita itu pernah menyakiti Non Amira,” ucap pria itu lagi.“Wijaya menginginkan aku. Dia bahkan menjadikan orang tua dan

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 246 Wijaya dan Luwiq

    Luwiq tiba di Indonesia. Pria itu menginap di apartemen. Dia merebahkan tubuh di kasur dan mengaktifkan ponsel. “Hah!” Luwiq yang rebahan segera duduk. Dia terkejut mendapatkan foto dan video Luna serta kedua orang tuanya.“Apa yang terjadi?” Luwiq melotot menatap layar ponselnya.“Wijaya!” Luwiq sangat marah. Dia bisa menebak orang yang telah menculik orang tuanya.“Bagaimana dia bisa tahu kalau aku berhubungan dengan papa?” tanya Luwiq pada dirinya sendiri.“Sial!” Luwiq mendapatkan pesan dari Lucas.“Apa yang harus aku lakukan? Dia bahkan telah mengambil Perusahaan papaku. Wijaya ini benar-benar tidak berperasaan. Pria itu bahkan tega menyiksa wanita yang pernah menjadi istrinya.” Luwiq benar-benar gelisah. Dia berani melawan Wijaya, tetapi tidak tahu kemampuan suami dari Amira. Pria kejam yang tidak berperasaan. Balas dendam harus berlipat ganda lebih menyakitkan.“Aku baru saja sampai dan dia hanya memberi waktu satu hari untukku.” Luwiq masih sangat lelah, tetapi dia tidak punya

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 245 Ada Dendam

    Wijaya memperhatikan ekspresi terkejut dari Lucas dan Mariama. Anak pertama Lucas dengan istri yang sudah meninggal dan dirahasiakan. “Apa Anda tidak mengenal Luwiq?” tanya Wijaya. “Aku tidak punya masalah dengan Luwiq, tetapi kenapa dia menargetkan aku dan Amira? Pria itu mau membunuhku,” tegas Wijaya.“Siapa Luwiq?” Wijaya menatap Lucas dan Mariama. “Kami tidak tahu siapa Luwiq. Kamu saja yang punya banyak musuh,” ucap Mariama menatap penuh kebencian kepada Wijaya karena telah membuang putrinya.“Anda tidak kenal. Bagaimana dengan Lucas? Apa dia juga tidak kenal?” tanya Wijaya.“Sepertinya, dia anak yang berbakti yang menyayangi saudarinya sehingga melakukan pembalasan dendam padaku. Dia benar-benar tidak mengenal diriku.” Wijaya menarik kursi dan duduk. Dia memperhatikan Lucas dan Mariama yang tergeletak di lantai dengan kaki yang diborgol dengan besi.“Bagaimana kamu bisa tahu tentang Luwiq?” tanya Lucas.“Tentu saja aku mencarinya hingga ke ujung dunia karena dia membahayakan a

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 244 Kehidupan Pernikahan

    Amira selalu bangun lebih awal agar bisa mengurus sendiri suami dan bayinya. Dia membuka mata dan mencium tiga lelakinya. Beranjak dari kasur dan masuk ke kamar mandi. Wijaya dengan mudat terbangun setiap ada pergerakan. Pria itu melihat sang istri yang sudah hilang di balik pintu.“Mm.” Wijaya tersenyum. Dia pun menyusul istrinya yang tidak pernah mengunci pintu kamar mandi.“Aaahh!” Amira terkejut hingga memegang dadanya dan bersender di dinding. Wanita itu menatap pada Wijaya yang tersenyum.“Sayang, kamu mengejutkanku.” Amira menenangkan dirinya.“Kenapa bangun sangat awal?” tanya Wijaya mencuci muka dan menggosok giginya.“Karena aku mau mengurus anak-anak dan suamiku,” jawab Amira yang sudah membasahi diri di bawah shower.“Apa tidak dingin?” Wijaya memeluk Amira dari belakang.“Tidak, Sayang. Suhu airnya tepat.” Amira memutar tubuh dan menghadap Wijaya. Dia mengecup bibir suaminya yang masih terasa mint dari pasta gigi. Wajah pria itu pun harum karena mendapatkan pembersih denga

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 243 Status Istri Wijaya

    Luwiq duduk di sebuah café di Italia. Dia menunggu seseorang yang telah janjian dengannya. Pria itu datang seorang diri.“Kenapa kamu mengundangku?” tanya Giorgio yang segera duduk di depan Luwiq.“Kamu kenal mereka kan?” Luwiq memberikan foto Amira dan Wijaya.“Apa kamu bermasalah dengan Wijaya?” tanya Giorgio.“Ya. Dia menghancurkan bisnis keluargaku. Aku ingin balas dendam,” jawab Luwiq.“Kamu mau balas dendam dengan cara bagaimana?” Giogio melihat foto Amira.“Membunuh semua anggota keluarga Wijaya dan mengambil istrinya untukku. Tidak masalah sisa Wijaya.” Luwiq tersenyum.“Balas dendam yang seharusnya kamu lakukan adalah membunuh bisnis Wijaya dan bukan menghancurkan keluarganya.” Giorgio mengepalkan tangannya menutupi rasa marah ketika dia tahu Luwiq ingin memiliki Amira.“Dia sudah menghancurkan kehidupan adikku,” ucap Luwiq.“Siapa adik kamu?” tanya Giorgio.“Luna. Dia adalah adik beda ibu, tetapi aku tetap menyayanginya. Sekarang dia terjebak di Amerika dan aku tidak bisa men

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 242 Bayaran yang Mahal

    Cantika benar-benar tidak bisa lari dari rumah Andika. Dia tidak berani mengambil resiko terjun bebas. Ada rasa takut yang tidak bisa dilawan.“Kak Andika, tolong lepaskan aku. Aku terlalu mencintai kamu.” Cantika meringkuk di balkon kamar. Wanita itu hanya bisa menangis seorang diri menunggu Nasib yang akan ditentukan oleh Andika. Dia tertidur di lantai.Andika kembali ke kamar dan melihat tempat tidur yang kosong. Pria itu bisa menebak bahwa Cantika berada di balkon karena pintu yang terbuka.“Kamu tidak akan bisa lagi, Cantika.” Andika membawa tali menuju balkon dan melihat Cantika yang meringkuk di lantai.“Sepertinya kamu suka di sini.” Andia mengikat Cantika di pagar balkon.“Ah. Andika.” Cantika membuka mata. Dia terkejut ketika melihat tangan yang sudah diikat di besi pagar balkon. “Sepertinya kamu lebih suka di sini dari pada di kasur.” Andika tersenyum.“Tidak. Aku mau ke kasur,” ucap Cantika.“Kak, tolong ampuni aku. Aku sangat mencintai kamu sehingga menjadi gelap mata.” C

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 241 Hukuman untuk Cantika

    Andika mengerahkan semua tenaga dan uang untuk mencari keberadaan Devano. Dia yakin bahwa itu adalah anaknya dan Amira. Pria itu ingin bersama kembali dengan mantan istrinya.“Pak, kami menemukan ini di lokasi kecelakaan pesawat.” Anak buah Andika memberikan rekaman video dan foto serta menemukan peluru.“Apa ini?” Andika bingung karena foto dan video itu benar-benar gelap.“Ini adalah mobil Pak Wijaya. Dia terlihat menggendong bayi,” jelas pria itu.“Wijaya!” Andika mengepalkan tangannya. Dia sangat marah karena terlambat datang ke lokasi sehingga Wijaya lebih dulu mendapatkan Devano.“Bayi ini dapat dipastikan adalah Devano karena Wijaya rela turun langsung ke lapangan untuk menjemputnya demi Amira.” Andika benar-benar kesal. Kehidupannya hancur karena Cantika. Dia harus kehilangan wanita yang dicintainya dan seorang anak laki-laki yang tampan.“Sial. Cantika. Aku akan membunuh kamu.” Andika meremas foto yang dipegangnya. “Kita tidak bisa mengambil Devano dari Wijaya. Hentikan penca

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 240 Rindu Bercinta

    Amira dan Wijaya tidur di atas kasur yang sama, tetapi mereka dipisahkan oleh dua bayi laki-laki yang akan memperebutkan asi ketika terbangun.“Sayang, apa bisa kamu tidur di sebelahku?” tanya Wijaya.“Siapa yang akan menjaga Keano?” Amira tersenyum.“Tetapi aku mau memeluk kamu,” ucap Wijaya.“Untuk mala mini. Kita hanya akan memeluk anak-anak.” Amira memejamkan mata dan memeluk Devano.“Hm. Satu saja kami rebutan. Apalagi dua.” Wijaya melihat dua bayi tampan yang ada diantara dirinya dan Amira.Malam semakin larut. Tidur Amira benar-benar nyenyak. Wanita itu tersenyum bahagia memeluk putranya, tetapi mata Wijaya terus terbuka. Dia tidak bisa memejamkan indera penglihatannya karena tidak memeluk sang istri.“Pasti dia sudah tidur.” Wijaya melihat tempat tidur yang memiliki dinding. Pria itu segera turun dan menarik pagar untuk melindungi putrinya. Dia berpindah ke tempat Amira.“Aku tidak bisa tidur. Jika tidak memeluk kamu, Sayang.” Wijaya mencium pipi dan mengecup bibir Amira. Dia m

DMCA.com Protection Status