Share

Bab 178 Siksaan Nikmat

Penulis: Fit Tree Fitri
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Wijaya benar-benar lebih tenang ketika di rumah. Pria itu tidak mengganggu Amira yang terus bersama Keano. Dia sibuk bekerja di ruang kerjanya.

“Harusnya dia bisa membantuku ketika di rumah.” Wijaya tersenyum. Dia melihat jam yang sudah menunjukkan pukul Sembilan malam.

“Apa Keano belum tidur sehingga Amira tidak juga datang kemari?” tanya Wijaya pada dirinya sendiri. Pria itu berharap Amira akan tetap berada di sisinya sebagai seorang istri, asisten dan sekretaris ketika mereka berada di rumah. Terus bekerja sama dalam segala hal.

“Aku akan menghubunginya.” Wijaya mengambil ponsel yang ada di atas meja dan mencoba menghubungi Amira. Sang pemilik ponsel tidak mendengarkan ada panggilan karena dia mematikan nada dering.

“Kenapa tidak diangkat? Apa kamu sudah tidur?” tanya Wijaya yang segera menghubungi bibi. Pria itu masih harus bekerja sehingga tidak ingin keluar dari ruanganya.

Bibi yang sedang berada di dapur segera menerima panggilan dan berjalan menuju ruang kerja. Wanita itu paham
Fit Tree Fitri

Terima kasih. Semoga suka dan berbahagia.

| 62
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
betul-betul ...
goodnovel comment avatar
Saulina Simbolon
blm lg mau bln madu sdh gak tahan. jgn ditahan² amira minta aja wijayakan suamimu terkadang gak papa kl istri sedikit egois kl masalah bercinta. betul gsk thor?
goodnovel comment avatar
Fit Tree Fitri
Terima kasih ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 179 Candu dalam Bercinta

    Amira keluar dari kamar mandi dan berdiri di depan Wijaya Kusuma tanpa bicara sepatah kata pun. Dia sudah merapikan diri dan ingin tidur.“Ada apa?” tanya Wijaya melihat pada Amira.“Aku mau pergi tidur. Sudah jam setengah sebelas,” jawab Amira.“Tidurlah di sofa bed itu. Aku akan menggendong kamu,” tegas Wijaya kembali bekerja.“Hah!” Amira kesal.“Aku mau tidur di kamar,” balas Amira.“Tidak boleh. Kita akan pergi ke kamar bersama. Sekarang kamu tidur di sana dan jangan membantah,” ucap Wijaya. Pria itu sudah tahu bahwa Amira berbohong karena dia selalu mendapatkan laporan dari bibi tentang masa mentruasi seorang wanita.“Berani-beraninya kamu berbohong padaku,” ucap Wijaya di dalam hati. Dia melihat Amira berjalan menuju sofa dan merebahkan diri. Wanita itu memang sudah sangat mengantuk.“Bajuku sudah basah dan lengket,” tegas Amira.“Buka saja. Aku akan berikan bajuku untuk kamu,” ucap Wijaya.“Tidak perlu.” Amira mengambil selimut dan memasukan ke dalam bajunya. Dia sudah membersi

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 180 Berharap akan Cinta

    Amira segera keluar dari bak mandi. Dia sangat kesal karena tidak bisa menahan diri dan bahkan memimpin permainan panas dengan Wijaya Kusuma.“Kenapa terburu-buru.” Wijaya memegang tangan Amira yang berdiri di tepi bak mandi. Wanita itu tanpa mengenakan apa pun. Dia membelakangi pria yang sudah membuatnya ikut menggila dalam bercinta.“Kemarilah!” Wijaya menarik kembali tubuh Amira sehingga jatuh ke dalam bak mandi. “Aaahh! Ini berbahaya.” Amira melotot. Dia benar-benar takut.“Jangan pernah pergi begitu saja setelah mencapai puncak kenikmatan.” Wijaya tersenyum. Dua anak manusia itu tidak mengenakan apa pun yang menutupi tubuh telanjang mereka.“Aku sudah dingin,” ucap Amira memalingkan wajahnya. Dia malu setiap kali selesai bercinta dengan Wijaya.“Kenapa membuang wajah dan tidak menatapku ketika berbicara?” Wijaya memegang pipi Amira dan melurukan dengan wajahnya.“Aku suka dengan gaya bercinta kamu yang agresif dan cukup ganas. Kita bisa saling mengimbangi, Sayang.” Wijaya memeluk

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 181 Pagi yang Manis

    Wijaya Kusuma memperhatikan Amira. Dia tidak melihat cemburu dan kecewa pada mata serta senyuman istrinya. Luka yang diterima oleh sang istri jauh lebih sakit dari itu. Perceraian dan dibuang dari pria pertama dalam hidupnya.“Itu bagus. Dulu, Andika tidak buta karena mempertahankan kamu hingga pernikahan, tetapi sayanngnya. Harta dan tahta membuat pria itu membuang kamu.” Wijaya menatap Amira.“Ya.” Amira tersenyum tipis.“Tidak perlu khawatir, Sayang. Sekarang kamu memiliki suami yang lebih berkuasa darinya. Tidak akan ada lagi orang yang berani menyakiti dan merendahkan kamu. Katakan saja apa kamu inginkan. Pasti akan aku berikan,” ucap Wijaya.“Benarkah?” Amira tersenyum.“Kecuali perpisahan,” tegas Wijaya.“Hahaha. Siapa juga yang mau berpisah,” ucap Amira pelan.“Apa? Ulangi lagi.” Wijaya memegang tangan Amira.“Tidak ada. Sudah lewat. Aku selesai.” Amira beranjak dari kursi.“Aku juga ingin bahagia, tetapi bersamamu sangat sulit. Terlalu tinggi puncak yang harus aku daki. Terlal

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 182 Syarat Perceraian

    Wijaya duduk di kursi kerjanya. Dia melihat meja Amira yang kosong. Pria itu sudah merasa rindu saja pada sang istri yang meminta libur karena tubuhnya yang penuh dengan tanda merah akibat ciuman kuat dari papa Keano.“Selamat pagi, Pak. Apa Anda akan mencari sekretaris baru?” tanya Dodi masuk ke dalam ruangan Wijaya.“Apa kamu akan mencarikan untukku? Kalian bisa berbagi tugas dengan Amira. Dia bekerja dari rumah dan akan menemaniku ketika pergi ke luar. Kamu juga bisa melakukan dengan santai. Bagaimana? Apa bisa?” Wijaya menatap Dody.“Apa Non Amira tetap bekerja?” tanya Dody lagi.“Ya. Dia kerja dari rumah. Kalian akan terhubung dengan akun yang sama dan aku tidak akan cemburu pada orang tua seperti kamu.” Wijaya tersenyum.“Saya sadar diri, Pak.” Dody ingin tertawa mendengarkan ucapan jujur Wijaya.“Apa bisa? Gaji kalian akan tetap untuk. Bagaimana?” tanya Wijaya memastikan Dody.“Baiklah. Saya akan tetap berada di sisi Anda.” Dody tersenyum.“Kamu tidak perlu mengurus berkas. Biar

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 183 Pengampunan Wijaya

    Luna pergi ke apartemen Bella. Wanita itu sudah lama tidak dihubungi manager sekaligus temannya. Dia juga tidak mendapatkan tawaran pekerjaan apa pun.“Bella.” Luna masuk ke apartement yang tidak terkunci.“Luna, ada apa?” Bella terlihat berkemas.“Kamu mau pergi?” tanya Luna memperhatikan Bella.“Ya. Kontrak kerja kita sudah putus. Aku harus kembali ke rumahku dan tidak bisa lagi tinggal di apartemen mewah dan mahal ini.” Bella tersenyum kecut.“Apa maksud kamu, Bel?” Luna bingung dengan ucapan Bella.“Semua Perusahaan yang bekerja sama dengan Wijaya Kusuma telah memutuskan hubungan dengan kita. Nama kamu sudah dimasukan dalam daftar hitam oleh Wijaya Kusuma, Lun. Apa kamu tidak tahu?” Bella menatap Luna.“Apa?” Luna yang berdiri terduduk di sofa.“Kamu menikah dengan Wijaya dan mendapatkan ketenaran seperti yang diinginkan, tetapi ketika terlepas darinya. Dia menghancurkan nama kamu dalam sekejap,” jelas Bella memegang tangan Luna.“Aku sudah mencari tahu kenapa tidak ada yang menghu

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 184 Memilih Hadiah

    Wijaya pulang ke rumah. Pria itu memarkirkan mobil di dalam garasi. Dia menaiki tangga menuju kamarnya. Melihat sang istri yang baru selesai mandi dan masih mengenakan handuk.“Halo, Sayang.” Wijaya memeluk Amira dari belakang.“Ah!” Amira terkejut.“Kamu harum sekali. Aku masih berkeringat,” bisik Wijaya di telinga Amira. Dia mencium leher sang istri yang masih basah dan wangi dengan aroma manis.“Mandilah dulu.” Amira tersenyum.“Baiklah. Kamu tunggu aku sebentar.” Wijaya melepaskan pelukan.“Tunggu apa?” tanya Amira bingung.“Jangan berganti pakaian. Tetap kenakan handuk.” Wijaya tersenyum dan masuk ke kamar mandi.“Apa?” Amira bingung.“Kenapa aku tidak boleh berganti pakaian?” tanya Amira melihat Wijaya yang sudah menghilang dari balik pintu kamar mandi yang tertutup.“Hm.” Amira tidak ingin membantah. Dia duduk di sofa dan memangku laptop. Wanita itu tetap bekerja dari rumah walaupun tidak pergi ke kantor. Dia berkomunikasi dengan Dody dengan akun pribadi.“Apa kamu berkerja.” W

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 185 Memaksakan Diri

    Luna berada di apartemen pribadinya. Dia masih punya waktu satu minggu berada di Indonesia. Wanita itu harus pergi ke luar negeri untuk memulai kehidupan baru tanpa Wijaya Kusuma. Mereka juga sedang proses perceraian. “Aku harus memilih gaun terbaik untuk pesta Andika dan Cantika. Aku tidak boleh kalah dengan Amira yang hanya seorang sekretaris itu.” Luna duduk di sofa. Dia memilih fashion yang sedang trend di dunia.“Kenapa aku tidak bisa melihat model yang terbaru?” tanya Luna yang tidak bisa lagi mengakses jaringan modelling dan desain yang bekerja sama dengan Wijaya Kusuma.“Ada apa, Luna?” tanya Bella yang baru keluar dari kamar mandi.“Aku tidak bisa mencari informasi tentang perkembangan model terbaru dunia,” jawab Luna.“Apa kamu lupa sudah masuk daftar hitam Perusahaan Wijaya? Kamu tidak punya kontrak kerja lagi dengan mereka sehingga dipastikan sudah diblokir,” jelas Bella.“Apa?” Luna benar-benar tidak sadar dengan apa yang telah terjadi padanya. Dia sudah hancur dari dunia

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 186 Cemburu yang Lucu

    Wijaya terlihat fokus di dalam ruang kerjanya. Pria itu masih belum tidur. Ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, tetapi tidak akan pernah habisnya karena begitu banyak bisnis yang dijalankan untuk mendapatkan untung yang tinggi.“Luna pergi ke butik.” Wijaya melihat laporan dari pengurus butik.“Dia harus membayar gaun yang dipilihnya. Itu bagus. Aku tidak akan rugi.” Wijaya hanya melihat pesan dari layar ponsel tanpa membukanya.“Bagaimana kabar, Leon? Dia belum lagi mengirim pesan dan informasi dari pulau itu. Apa pria ini masih hidup?” Wijaya menyenderkan punggung ke kursi kerja. Dia melihat jam yang sudah menunjukkan pukul dua belas malam. Pria itu bahkan belum mengantuk sama sekali.Amira yang sudah terlelap meraba kasur yang kosong. Dia benar-benar sudah terbiasa dengan tidur dalam pelukan dan gangguan Wijaya Kusuma. Aroma maskulin sang suami menjadikan dirinya candu dan rindu.“Kemana Wijaya? Apa dia pergi ke luar?” tanya Amira membuka mata dan memperhatikan ruangan yang

Bab terbaru

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 229 Terluka

    Dokter Ibra dan tim sudah tiba di rumah. Mereka mengejutkan Amira yang masih terkurung di ruang tengah. Wanita itu segera beranjak dari sofa.“Siapa?” tanya Amira.“Dokter Ibra.” Mahira bingung dengan kedatangan dokter Ibra di malam hari.“Ada apa ini?” Mahira melihat pelayan wanita yang membukakan pintu.“Di mana Wijaya?” tanya dokter Ibra.“Apa? Apa maksud kamu menanyakan Wijaya?” Amira memegang tangan dokter Ibra. Wanita itu heran karena teman Wijaya memawa tim dokter dengan perlengkapan medis. “Wijaya….” Dokter Ibra menatap mata Amira yang sudah bengkak dan wajahnya sembab. Itu menjelaskan bahwa istri dari Wijaya Kusuma sudah nangis sepanjang malam.“Ayo masuk dan duduk.” Dokter Ibra menarik tangan Amira duduk di sofa. Dia harus menenankan wanita yang bergitu trauma dengan kehilangan.“Siapa yang sakit? Apa Devano terluka?” tanya Amira yang terus menangis dan terisak.“Aku tidak tahu, Amira. Wijaya tidak bisa dihubungi. Kami hanya mendapatkan kiriman symbol bahaya,” jelas dokter I

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 228 Penyerangan

    Andika tidak membangunkan Cantika. Dia segera mematikan tv dan beganti pakaian. Pria itu keluar dari rumah dengan mengendarai mobilnya. Cuaca yang buruk membuat semua penerbangan ditunda. Mereka hanya bisa bepergian menggunakan jalur darat dengan waktu tempuh yang lebih lama.Wijaya yang terus mengawasi penerbangan Devano dengan cepat mengetahu kabar kecelakaan. Ada dua orang anak buahnya yang ikut dalam pesawat. Pria itu dengan cepat pergi ke lokasi dengan mobil terbaiknya bersama Jack dan orang-orang kepercayaan. Dia jauh lebih khawatir akan keselamatan putra Amira karena telah berjanji akan membawa pulang bayi tampan itu kepada sang ibu.“Kamu harus selamat, Devano. Aku tidak mau melihat Amira menangis dan terpuruk lagi.” Wijaya tidak tenang berada di dalam mobil. “Pak, sebaiknya Anda menghubungi Nyonya,” ucap Jack. “Benar.” Wijaya mencari ponsel yang berada di dalam tas. Pria itu melihat ada banyak panggilan tidak terjawab dari Amira.“Ah sial. Ponselku diam. Amira pasti sudah m

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 227 Kecelakaan Pesawat

    Anto dan rombongan tiba di bandara. Mereka terbang dengan pesawat malam agar pergerakan tidak terlalu terlihat.“Hm.” Sulas memperhatikan Devano yang terus terlelap. Bayi itu benar-benar tenang ketika melakukan perjalanan. Dia sudah terbiasa dan merasa nyaman dalam pelukan pengasuhnya.“Kenapa?” tanya Anto yang selalu berada di sisi Sulas.“Aku sudah sayang dan jatuh cinta pada Devano,” jawab Sulas dengan wajah sedihnya. Wanita itu benar-benar tidak rela memberikan Devano kepada Cantika. Dia takut bayi tampan dan sehat akan mendapatkan siksaan dari perempuan yang tega memisahkan seorang anak dari ibunya.“Aku akan meminta Ibu Cantika menjadikan kamu pengasuh Devano. Bagaimana? Apa kamu mau?” Anto mencium dahi Sulas.“Mau,” ucap Sulas cepat dengan senyuman lebar.“Aku akan mengusahakannya.” Anto merangkul Sulas.Pesawat terus berada di udara. Para penumpang terlelap. Cuaca cukup burung di langit. Hujan lebat dan petir kilat menjambar dengan kuat.“Ada apa ini?” Para penumpang yang sedan

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 226 Perjalanan Devano

    Anto dan anak buahnya bergerak di malam hari. Mereka meninggalkan pulau dengan kapal. Bayi tampan dengan kulit putih bersih berada dalam gendongan Sulas. Putra dari Andika dan Amira tertidur lelap. Lelaki kecil itu mampu bersaing dengan Keano. Lahir dari bobot dan bibit terbaik kedua orang tuanya.Wijaya dan Amira tidur dalam senyuman. Mereka tidak tahu bahwa putra yang dijaga dan dilindingi dari kejauhan akan datang sendiri ke kota dan tidak sulit untuk digapai. Berbeda ketika berada di pulau terpencil. Ada bgitu banyak penjaga dan lokasi yang sulit dijangkau.Jack yang selalu memantau pulau menggantikan pekerjaan Leon mendapatkan laporan dari anak buah mereka. Pria itu tidak bisa memberikan perintah menyerang dan merebut Devano karena Wijaya yang tidak bisa dihubungi. Dia hanya bisa terus mengikuti dan mengawasi pergerakan Anto beserta rombongannya. “Ada apa?” tanya Leon.“Devano dibawa keluar pulau. Apa kita rebut sekarang?” Jack melihat pada Leon.“Bukankah ini memang rencana Pak

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 225 Meminta Devano

    Cantika terlihat melamun. Wanita itu benar-benar telah banyak berkorban untuk Andika dan sang suami menjadikan dirinya pemuas nafsu sebagai pengganti Amira. “Apa aku harus membunuh Devano?” tanya Cantika pada dirinya yang duduk di depan cermin meja rias.“Tetapi, jika aku tidak bisa hamil artinya kami tidak akan pernah punya anak sedangkan Devano adalah putra kandung Andikan. Darah daging suamiku.” Cantika benar-benar gelisah.“Aku akan membawa Devano pulang. Mengatakan kepada Andika bahwa itu anak saudara jauh yang ditinggal orang tuanya. Aku akan meminat izin untuk mengadopsinya dengan alasan sebagai pemancing agar bisa hamil dan kasian.” Cantika tersenyum dengan rencananya. Dia mengambil ponsel dan menghubungi penjaga Devano.“Halo, bawa Devano pulang. Aku menginginkan dia. Pulau itu ambil saja untuk kalian,” ucap Cantika.“Baik, Bos.” Pria di seberang panggilan sangat senang. Mereka memiliki pulau pribadi dengan laut yang kaya. “Aku akan membesarkan anak Andika dan Amira. Itu tid

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 224 Tiba di Amerika

    Luna melakukan penerbangan ke Amerika bersama Robert dan Bella. Wanita itu akan memulai karier sebagai aktris dan melanjutkan status modelling. Mereka sudah berada di apartemen milik Perusahaan.“Hah! Akhirnya aku bisa tinggal di tempat yang mewah lagi.” Luna menghempas tubuhnya di kasur.“Apartemen ini benar-benar mewah,” ucap Bella memperhatikan sekeliling. Kamar itu sangat luas dan lengkap. Ada dapur, ruang tamu dan bahkan balkon untuk bersantai. Kolam renang di atas Gedung.“Iya. Amerika memang gila dalam dunia entertaimen. Apalagi perfilm.” Luna beranjak dari kasur dan berjalan ke balkon.“Pemandangan yang indah. Aku suka tempat ini. Mahal.” Luna membentangkan tangan menghidup udara pagi.“Belum kontrak kerja, tetapi kita sudah dapat kemewahan.” Bella mendekati Luna yang berada di balkon.“Wijaya pasti punya saingan di Amerika ini. Aku ingin membuat pria itu menderita dengan kehilangan Amira. Aku akan balas dendam.” Luna mengepalkan tangannya.“Dia mencintai Amira dan membuang dir

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 223 Menikmati Hujan

    Amira berada di halaman belakang. Wanita itu bermain bersama bayi tampan dan cerdasnya. Wanita itu benar-benar telah mengiklaskan Devano dengan adanya Keano.“Non, hari sudah mulai gelap. Sebaiknya Anda dan Keano masuk ke dalam rumah,” ucap bibi.“Bibi bawa Keano ke kamar.” Amira memberikan Keano kepada bibi.“Anda mau kemana?” tanya bibi.“Aku mau menunggu hujan turun.” Amira tersenyum.“Non, nanti Bapak marah,” ucap bibi khawatir.“Tidak akan. Aku suka hujan. Sudah lama tidak bermain air hujan. Bibi masuklah. Aku akan selesai sebelum Pak Wijaya pulang. Hari ini dia lembur.” Amira mendorong tubuh bibi masuk ke dalam rumah. Dia menutup pintu dan duduk di tengah halaman.“Semoga hanya hujan dan tidak ada kilat, Guntur serta petir.” Amira mendongak dan tetesan pertama jatuh tepat di wajahnya.“Aah!” Amira tersenyum. Dia benar-benar menyukai hujan. Aroma dan suara air yang jatuh ke bumi memberikan ketenangan untuknya.“Ahhhhh!” Amira berdiri dan berputar di atas rumput yang basah. Dia men

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 222 Cinta yang Candu

    Wijaya benar-benar serius untuk menjemput Devano. Dia tidak ingin Cantika lebih dulu mengambil bayi dari Amira. Pria it uterus memantau laporan dari anak buahnya yang menjaga di pesisir pantai dekat dari pulau tempat tinggal Devano.“Kita akan berperang jika tidak bisa mengambil Devano baik-baik,” ucap Wijaya. Pria itu berada di rumah sakit.“Apa tidak ada kesempatan?” tanya Leon.“Aku tidak ingin menambahkan korban lagi. Kita akan mengganti para penjaga mereka pelan-pelan. Ambil Devano di mana Cantika akan bergerak,” tegas Wijaya yang duduk di sofa bersama dengan Jack.“Maafkan aku, Bos,” ucap Leon.“Kamu minta maaf untuk apa?” tanya Wijaya menoleh pada Leon yang masih berbaring di tempat tidur.“Saya tidak bisa menyelesaikan tugas,” jawab Leon.“Tugas kamu sudah selesai,” tegas Wijaya.“Ini pertama kalinya orang kepercayaanku terluka. Padahal hanya pergi mencari anak Amira. Berperang melawan musuh dunia bisnis tidak membuatku mengorbankan banyak orang.” Wijaya menatap layar computer

  • Terperangkap Jadi Ibu Susu Bayi Presdir   Bab 221 Ancaman Andika

    Cantika menunggu Andika di dalam kamar. Suaminya benar-benar sering lembur.“Sayang.” Cantika menyambut kedatangan Andika. Wanita itu mengambil jas dan tas dari tangan suaminya. “Kamu mandi dulu,” ucap Cantika tersenyum pada Andika.“Ya.” Andika masuk kamar mandi. Membersihkan diri yang lelah dan gerah. Pria itu keluar dengan hanya mengenakan handuk putih yang melingkar di pinggang.“Sayang.” Cantika memeluk Andika. Dia menggantungkan kedua tangan di leher suaminya.“Ada apa?” tanya Andika mencium bibir Cantika.“Kemarilah! Ada yang mau aku bicarakan.” Cantika menarik Andika ke tempat tidur.“Kamu mau berbicara atau bercinta?” Andika berada di atas kasur dan Cantika duduk di perut ratanya. Jari-jari wanita itu merada dada bidang suaminya.“Sayang, aku belum juga hamil. Apa kita perlu program dengan dokter?” tanya Cantika.“Apa?” Andika terkejut. “Siapa yang tidak sehat?” tanya Andika menatap Cantika.“Aku sudah periksa dan sehat,” jawab Cantika.“Apa itu artinya aku yang tidak sehat?

DMCA.com Protection Status