Share

Bab 4. Takdir Tuhan

Author: ZeeHyung
last update Last Updated: 2024-11-16 10:43:40

Olla menggelengkan kepala, dia tidak terima diperlakukan seperti itu. Poin itu membuat hatinya terluka. Kenapa melarang dia hamil. Sebenci itukah pria yang di depannya ini kepadanya? Dia yang sudah membuat dirinya seperti ini, tapi kenapa dia yang marah. Seharusnya, dialah yang marah kepada pria tidak punya hati ini.

“Aku tidak akan tanda tangan. Ini sama saja, Anda kejam dan benar-benar tidak punya hati. Tapi, Anda jangan khawatir, saya tidak akan merayu Anda dan menggoda Anda, dan saya juga tidak akan berdekatan dengan Anda, apalagi jatuh cinta dengan Anda. Saya akan jaga jarak dengan Anda agar saya tidak hamil. Dan untuk harta, saya tidak akan sudi menerima satu sen pun dari Anda karena saya bukan pengemis. Saya akan pergi setelah Anda mendapatkan harta dari kakek. Jika tidak ada yang ingin Anda katakan, saya permisi,” ucap Olla yang segera pergi.

Rafly yang melihat Olla pergi semakin murka. Dia tidak suka dibantah oleh siapapun.

“Olla, dengar baik-baik. Saya tidak akan pernah mengakui anakmu itu. Dengar itu, Olla!” teriak Rafly dengan suara lantang.

Olla yang berniat membuka pintu terpaku di depan pintu, dia tidak menyangka, kalau Rafly tidak mau mengakui anaknya jika dia hamil. Olla menghapus air matanya dengan tangan bergetar.

“Baik, jika itu yang Anda inginkan, Tuan. Lagipula, melakukan sekali tidak akan mungkin membuat saya hamil. Anda jangan khawatir, tidak akan ada tuntutan sama sekali dari saya untuk Anda jika saya hamil nantinya,” jawab Olla dengan tegas.

Olla langsung keluar dari ruangan itu. Hatinya hancur sangat hancur. Menikah karena kesucian direbut, sekarang Rafly meminta dia menandatangani surat pranikah yang isinya bukan pembagian harta lagi, akan tetapi di dalamnya tertulis Rafly melarang dia untuk hamil. Dan jika hamil, dia harus gugurkan janin itu, bukankah itu kejam?

Olla mendengar suara teriakan Rafly dengan kencang akan tetapi, dia mengabaikannya. Olla tidak peduli karena dia sudah terlanjur sakit hati. Sampai di depan lift, tangan Olla gemetar saat tombol ditekan dan setelah terbuka, Olla segera masuk.

Tangis pun pecah, Olla tidak bisa membendung kesedihannya. Olla memukul dadanya berkali-kali. Sesak di dada membuat dia ingin bunuh diri.

“Kenapa dengan dia, kenapa Tuhan? Aku di sini korbannya, bukan dia. Aku juga tidak mau menikah dengan dia, aku masih ingin menikmati duniaku. Dia yang sudah menghancurkan hidupku, tapi kenapa dia yang merasa tersakiti, harusnya aku, Tuhan. Harusnya, aku!” tangis Olla.

Olla menumpahkan semua kesedihan yang dia rasakan. Dan saat pintu lift terbuka, buru-buru Olla keluar dan dia berlari. Olla keluar dari pintu yang pertama dia masuk. Jadi, tidak ada karyawan suaminya yang tau.

Olla berlari cukup kencang dan saat di halte bus, Olla duduk dan menutup wajahnya. Dia lagi-lagi menangis mengingat semua yang terjadi. Hujan turun dengan cukup deras, Olla mengangkat kepalanya dan menatap ke arah langit yang gelap.

“Apakah ini takdirku, Tuhan? Apakah aku tidak bisa bahagia? Kapan aku bahagia, Tuhan? Kapan aku bisa mendapatkan kebahagiaan itu?” tanya Olla dengan tangis yang tiada henti.

Cukup lama Olla berada di tempat tersebut, dia berharap agar hujan reda, akan tetapi hujan semakin deras dan mau tidak mau Olla pulang menggunakan taksi.

Di dalam taksi, Olla masih memikirkan bagaimana caranya menolak untuk menandatangani surat tersebut. Dia tidak mau ada perjanjian yang tidak masuk akal seperti itu.

“Nona, sudah sampai,” jawab supir taksi.

Olla segera turun dari taksi setelah membayar taksi Olla langsung masuk ke dalam rumah. Tubuh Olla basah walaupun tidak kuyup. Satpam yang melihat Olla lari menghindari hujan hanya geleng kepala.

Saat di dalam rumah terdengar suara teriakkan cukup kencang. Olla berhenti mendengar suara itu memanggilnya. Olla berhenti sejenak dan menoleh ke sumber suara. Ternyata, suara itu berasal dari ibu mertuanya.

“Dari mana?” tanya Nyonya Megumi sorot mata tajam.

“Saya diminta, Tuan Rafly untuk ke kantornya, Nyonya,” jawab Olla jujur.

Nyonya Megumi menaikkan alisnya. Dia heran kenapa anaknya meminta Olla ke kantor. Nyonya Megumi melihat dari atas sampai bawah, tubuhnya basah walaupun tidak terlalu.

“Kenapa dia memintamu kesana?” tanya Nyonya Megumi lagi.

“Untuk ….” Olla menghentikan sejenak ucapannya karena mendengar suara Tuan Mathias dan Tuan Abraham.

“Sudah sana pergi. Ganti pakaianmu dan satu lagi jangan katakan kamu ke sana. Ingat itu, awas kalau kamu katakan kalau kamu ke sana,” ancam Nyonya Megumi.

Olla hanya menganggukkan kepala dan pergi dari hadapan Nyonya Megumi. Olla bergegas naik ke lantai atas dan mengganti pakaiannya.

Saat di dalam kamar, tubuh Olla merosot ke bawah, lagi-lagi dirinya menangis. Mengingat apa yang terjadi hari ini.

“Apa yang harus aku katakan ke Rafly jika dia kekeh meminta tanda tanganku. Apakah aku akan menandatangani surat itu. Dan jika aku beneran hamil bagaimana? Tidak mungkin, aku menggugurkan janin yang tidak berdosa ini. Kenapa dia memperlakukan aku seperti ini, kenapa?” tanya Olla kembali pada dirinya.

Cukup lama Olla menangis sampai dirinya tertidur di lantai. Suara ketukan pintu terdengar, Olla yang berada di bawah terkejut mendengar ketukan pintu.

“Nona Olla, saatnya makan malam. Anda sudah ditunggu di meja makan,” ucap Bibi Ann kepada Olla.

Olla menepuk keningnya, dia baru sadar kalau dia harus berganti pakaian tetapi dia belum juga berganti pakaian sama sekali.

“I-iya, Bibi Ann. Saya akan keluar sekarang,” sahut Olla.

Olla segera berdiri dengan cepat, walaupun kepalanya sedikit pusing, Olla tetap kuat berjalan ke kamar mandi dan segera membersihkan diri dengan cepat. Dia tidak mau orang lain menunggunya.

Selesai berpakaian, Olla segera keluar dan turun ke lantai bawah. Terdengar suara ibu mertuanya yang berbincang dengan anggota keluarga lain dan yang lebih mengejutkan suara Rafly.

“Dia sudah pulang, apa dia ingin memintaku untuk menandatangani surat itu?” tanya Olla dengan suara pelan.

Olla berusaha tenang agar tidak terlihat dirinya takut saat berhadapan dengan Rafly. Olla melangkahkan kaki ke arah meja makan. Saat sampai di meja makan, Olla menundukkan kepala ke arah semua anggota keluarga.

“Malam semuanya. Maaf, saya terlambat,” ucap Olla.

“Tidak apa, Nak. Duduklah,” jawab Tuan Mathias.

Olla duduk di sebelah Rafly. Aura Rafly benar-benar membuat dirinya takut dan gugup. Tanpa sengaja, dirinya menekan paha Rafly. Niat hati ingin menekan tempat duduk di sisi kirinya karena terlalu gugup, dia melakukan yang tidak terduga hingga membuat Rafly refleksi terkejut dan menoleh ke arahnya.

Olla yang melihat Rafly menoleh ke arahnya, ikut terkejut dan gugup. Olla mengutuk dirinya karena menekan paha Rafly. Bola mata Olla kesana kemari saat tatapan Rafly tertuju ke arahnya.

Rafly yang tahu jika Olla tidak sengaja dan gugup saat dia memandangnya, hanya menatapnya tanpa ada satu patah kata pun yang keluar dari mulutnya.

Melihat tatapan dingin dari Rafly membuat Olla semakin gugup sehingga dentingan sendok yang dia pegang jatuh sehingga semua orang memandang ke arah Olla. 

“Kenapa dengan kamu, Nak?” tanya Tuan Mathias.

Olla yang ditanya oleh Tuan Mathias gugup, akan tetapi dia berusaha tenang agar Tuan Mathias tidak curiga.

“Oh, ini Kakek, tangan Olla licin jadi jatuh sendoknya. Maafkan Olla, maaf semuanya,” jawab Olla dengan raut wajahnya yang gugup.

Rafly kembali fokus dengan makanannya, dia tidak memperdulikan apa yang Olla lakukan.

Olla makan dengan cepat dia takut jika Rafly murka karena dia sudah pergi begitu saja tadi siang. Setelah semua anggota keluarga selesai makan, Olla bergegas naik ke lantai dua. Saat, dia masuk ke kamar, Rafly juga ikut masuk.

Rafly menutup pintu kamar dan dia berdiri tepat di depan Olla.

“Bagaimana, Olla?” tanya Rafly yang sedikit ambigu.

Karena penasaran, Olla balik bertanya. “Bagaimana apa, Tuan?” tanya Olla dengan gugup.

Related chapters

  • Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia!    Bab 5. Tidak Punya Hati

    Rafly menunjukkan amplop coklat yang tadi siang dia minta kepada Olla untuk tanda tangan. Olla memandang ke arah amplop coklat yang membuat dia mengingat kembali apa isi dari amplop tersebut. "Anda benar-benar tidak punya hati, Tuan Rafly. Anda kejam, tidak bisakah Anda menghapus perjanjian itu?" tanya Olla kembali. Rafly hanya diam dan menggelengkan kepala. Rafly tidak memperdulikan dengan penolakan Olla. Rafly tetap memberikannya dan melemparkan amplop tersebut hingga jatuh ke bawah. Rafly perlahan mendekati Olla. Rafly menatap Olla lekat tanpa rasa bersalah. Rafly bisa lihat dari sorot mata Olla ada rasa amarah, putus asa dan semua rasa bisa dia lihat di mata Olla, terlebih lagi rasa bencinya kepadanya, tapi Rafly tidak peduli sama sekali. "Tanda tangan," jawab Rafly singkat. Setelah mengucapkan itu, Rafly segera meninggalkan Olla. Dia keluar dari kamar dan tidak peduli dengan kondisi Olla saat ini.Olla masih berdiri di depan pintu, dia terpaku mendengar jawaban Rafly yang si

    Last Updated : 2024-11-17
  • Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia!    Bab 6. Masih Sama

    Olla menundukkan kepala saat ibu mertuanya menatap dirinya dengan tatapan mengintimidasi akan tetapi, Olla berusaha untuk tenang dan tersenyum. "Tidak perlu, kakek. Olla ingin di rumah saja. Lagipula, lagi Olla tidak terbiasa dengan perawatan yang seperti itu," jawab Olla yang akhirnya menjawab apa yang ditanyakan oleh Tuan Mathias. Tuan Mathias menoleh ke arah menantunya, dia ingin tahu apakah menantunya yang mengintimidasi cucunya itu itu. Nyonya Megumi tidak menyadari jika mertuanya menatap dirinya. Dia masih terus mengintimidasi Olla dan mendengar jawaban dari Olla dia senang dan tersenyum puas dengan jawaban Olla. Nyonya Megumi menoleh ke arah Tuan Mathias, karena dia ingin memberitahukan kalau Olla menolaknya bukan karena dia. Akan tetapi, saat Nyonya Megumi menoleh ke mertuanya, alangkah terkejutnya dia melihat sorot mata Tuan Mathias. Hingga dirinya, gugup dan jadi salah tingkah. "Ada apa, Daddy?" tanya Nyonya Molen yang raut wajahnya ketakutan. "Kenapa kamu tersenyum?

    Last Updated : 2024-12-06
  • Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia!    Bab 7. Maafkan Saya

    "Rafly, kenapa kamu tidak mengundang aku saat menikah? Apa kamu melupakan aku? Aku temanmu, tapi kamu melupakan aku. Jika bukan karena kakek, aku tidak akan tahu kamu menikah," ucap seseorang yang berjalan ke arah Rafly dan duduk telat di depannya. Edgar Emiliano, seorang pengusaha hotel dan dia juga teman masa kecil Rafly dan Edgar sama seperti Rafly, dia memiliki klan mafia yang sangat terkenal kejam. "Jangan dengarkan dia. Aku tidak pernah menikah. Kenapa kamu ke sini? Apa tidak dikejar FBI?" tanya Rafly menatap Edgar yang tersenyum mengejek ke arahnya.. "FBI? Mereka yang takut denganku. Lagipula, aku hanya ingin bertemu denganmu. Siapa yang kamu bunuh, Rafly?" tanya Edgar dengan serius. Rafly menaikkan alisnya, dia tidak tahu kemana arah pembicaraan sahabatnya ini. "Apa maksudmu?" tanya Rafly. Edgar men ondongkan tubuhnya ke Rafly dan dia tersenyum menyeringai ke Rafly hingga membuat Rafly kesal dengan Edgar. Rafly segera berdiri dari kursinya dan mengabaikan pertanyaan dar

    Last Updated : 2024-12-07
  • Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia!    Bab 8. Kenapa Marah

    Olla melihat kedatangan dari suaminya. Dia tidak menyangka kalau Rafly ada di sini. Olla gugup dan takut karena Rafly menatapnya dengan cukup tajam dan Olla juga melihat ada Dion serta satu pria yang Olla tidak tahu siapa. "Kalian siapa? Apa kalian kenal dia? Kalau kenal bagus, jadi saya minta ganti rugi dengan kalian. Lihat, dia sudah mengotori pakaianku. Lebih tepatnya mereka berdua yang membuat pakaianku seperti ini," jawab wanita tersebut menuju ke arah Olla dan juga pelayan yang saat ini menundukkan kepala.Keduanya tidak berani untuk menatap ke arah Rafly dan yang lainnya. Akan tetapi, pelayan yang menumpahkan makanan ke pakaian wanita itu angkat bicara. "Maaf, Tuan. Sebenarnya, saya yang salah. Saya tidak melihat Nona ini berdiri saya tidak sengaja menyenggol lengannya sehingga Nona ini terkejut hingga membuat nampan yang saya pegang jatuh, sekali lagi maaf," jawab pelayan tersebut mengakui kalau kesalahannya ada pada dia. Wanita tersebut tidak terima, baginya Olla juga sal

    Last Updated : 2024-12-07
  • Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia!    Bab 9. Dilema

    Dion segera membawa Olla pergi, dia tidak ingin menjadi tumbal dari tuannya. Jika tuannya itu marah maka dia harus tidur dengan si Bella, pelihara milik tuannya, walaupun si Bella tersebut jinak dengannya, tapi tetap saja semalaman tidur dengan si Bella akan membuat dia frustasi."Ayo, kakak kita lari. Sekarang, kita dalam bahaya kalau sampai suamimu marah, maka aku akan tidur dengan si Bella, bisa-bisa aku akan begadang selamanya eh semalaman," jawab Dion yang berlari mengejar Rafly yang sudah jauh meninggalkan mereka. Olla yang mendengarnya langsung terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Dion. Olla langsung bertanya ke Dion maksud dari perkataan Dion. "Apa maksudmu, Tuan, apa kamu tidak punya rumah, makanya tidur dengan Bella. Dan Bella itu siapa?" tanya Olla yang membuat Dion melotot."Apa maksudmu aku tidak punya rumah,kakak ipar? Aku punya rumah, siapa yang mengatakan aku tidak punya rumah? Suamimu itu tidak akan maafkan aku dan dia akan marah kepadaku karena kejadian ini. Apa

    Last Updated : 2024-12-07
  • Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia!    Bab 10. Tamu Tak Diundang

    Nyonya Megumi terkejut melihat siapa yang datang. Dia langsung mendekati tamunya. Semua orang yang mengetahui siapa tamu dari Nyonya Megumi terkejut tapi mereka tidak bisa berkata-kata. "Aunty, apa kabar?" tanya seorang wanita yang merentangkan tangannya ke arah Nyonya Megumi untuk memeluk wanita paruh baya yang masih cantik itu. "Sayang, Aunty. Menantu Aunty yang paling cantik, apa kabar, Sayang?" tanya Nyonya Megumi dengan senyum bahagia melihat siapa yang datang ke rumahnya. Niken Wilona muncul di depannya. Wanita yang anggun, cantik dan dia juga seorang model papan atas. Siapa yang tidak mengenal Niken Wilona. "Aunty bisa saja. Oh, ya, dimana Rafly? Apa dia belum pulang. Aku sudah mengirim dia pesan untuk menjemput aku. Tapi, you now lah, Aunty bagaimana Rafly, dia sama sekali tidak membalas pesanku. Aku sedih sekali dengan sikap Aldrich padaku, Aunty," adu Niken dengan wajah sendu. Nyonya Megumi menghela napas. Dia tidak mengerti dengan sikap Rafly saat ini. Dia jug

    Last Updated : 2024-12-08
  • Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia!    Bab 11. Terima Kasih

    Suasana di meja makan tidak ada yang berbicara. Sejak perkataan yang keluar dari mulut Tuan Mathias membuat semua orang terdiam. Termasuk, Niken dan Nyonya Megumi. Nyonya Megumi tidak bisa berkata-kata saat ini dia langsung bungkam dengan perkataan dari mertuanya itu. Tentu saja yang dikatakan oleh mertuanya itu menampar dirinya. "Olla, bagaimana dengan belanjamu hari ini? Apa menyenangkan?" tanya Tuan Mathias yang akhirnya membuka suara dan menanyakan kepergian dia ke mall dengan Megumi menantunya itu. Olla yang ditanya hanya bisa diam, dia bingung mau jawab apa. Dirinya tidak tahu apakah dia harus berkata jujur atau tidak. Rafly masih diam, dia tahu jika ibunya meninggalkan Olla di mall karena masalah yang Olla hadapi. "Jadi, kakek," jawab Olla singkat. Nyonya Megumi lega karena Olla jujur kepadanya dan tidak mengatakan apapun. "Banyak yang menyukai Olla. Mereka katakan Olla tidak perlu perawatan, dia sudah cantik alami. Aku jadi tersanjung dengan mereka."Nyonya Megumi menim

    Last Updated : 2024-12-08
  • Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia!    Bab 12. Kenapa Kamu

    "Kamu! Kenapa ada di sini. Buat aku jantungan saja. Ngapain ngendap-ngendap seperti maling?" tanya Nyonya Megumi ke suaminya. "Siapa yang mengendap-ngendap, aku dari tadi memanggilmu. Makanya, kamu itu jangan merencanakan sesuatu tanpa aku ketahui. Jika nanti kalau sudah ketahuan, kamu merengek-rengek kepadaku minta bantuanku. Sekarang, aku tanya padamu, apa yang kamu janjikan kepada Niken?" tanya Tuan Abraham kepada istrinya Nyonya Megumi. "Aku tidak ada menjanjikan apa-apa, kamu jangan berpikiran yang aneh-aneh, lebih baik tidur sana, menyebalkan," omel Nyonya Megumi yang segera masuk.Nyonya Megumi menghentakkan kakinya dengan kencang di depan Tuan Abraham. Dia sangat kesal dengan suaminya itu, bisa-bisanya mengejutkan dirinya yang melamun. Dia berpikir kalau itu adalah tuan Mathias namun, nyatanya bukan. Rafly yang masih berada di ruangan kerjanya terlihat fokus dan dia menyusun beberapa barang yang akan dikirim dan juga dia saat ini sedang berkomunikasi dengan Dion melalui Sky

    Last Updated : 2024-12-08

Latest chapter

  • Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia!    Bab 63. Adrian Menemukan Bukti

    "Kita harus buat anak lagi, agar kita bisa bahagia. Banyak anak banyak rezki, aku suka anak-anak. Kamu setuju, Sayang?" tanya Rafly. Rafly hanya mendengar tawa dari suster dan Dokter tapi tidak mendengar suara Olla. Rafly menoleh ke arah Olla yang sudah tertidur. "Istri Anda sudah tidur, dia tidak mendengar apa yang Anda katakan. Dan dia harus menjalani proses penyembuhan paling lama tiga sampai lima bulan. Jadi, tolong Anda jangan agresif, ya," jawab Dokter membuat Rafly tersenyum. Rafly sangat malu, dia tidak tahu harus berkata apa. Olla yang sudah dibersihkan segera dibawa ke ruangan khusus dan bayinya juga. Di luar ruangan sahabat Rafly sudah berkumpul dan Dion ada di sana. Dia menatap ke arah Rafly dan tersenyum kecil. "Pingsan, itu harusnya disematkan untuk istriku dan aku, ini malah kamu," omel Rafly yang protes karena asistennya pingsan. "Namanya saja jatuh, ya wajar kalau saya seperti tadi pingsan," jawab Dion. "Selamat atas kelahiran bayi kembar tigamu, semoga dia men

  • Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia!    Bab 62. Melahirkan

    Rafly dan Dion tidak bisa berbicara karena saat ini mereka sudah ketahuan oleh Olla. Keduanya duduk memandang ke arah Olla yang menatap mereka berdua dengan tatapan yang tajam. Olla masih menunggu jawaban dari keduanya. "Kenapa diam?" tanya Olla. "Mau jawab apa," sahut Rafly dengan tenangOlla menatap tajam ke arah Rafly yang malah mengatakan mau jawab apa. Olla geram karena Rafly bukannya mengatakan sesuatu tapi malah diam dan menjawab dengan tenang tanpa rasa bersalah sama sekali. "Sudah cukup, jangan buat aku kesal, kenapa kamu malah tenang, Rafly. Ada harimau di rumah ini dan temanku akan mati, aku tidak terima. Dia tidak boleh di sini dan jangan kamu pekerjakan temanku, kalau memang tidak ada pekerjaan di tempatmu jangan katakan ada. Kamu menyebalkan," rajuk Olla protes kepada Rafly. Mendengar apa yang dikatakan oleh Olla, Rafly hanya bisa diam, dia bersalah karena sudah membohongi Olla dan tidak memberitahukan siapa Bella itu. Rafly bangun dan mendekati istrinya, dia yang d

  • Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia!    Bab 61. Membujuk Rafly

    Rafly sudah tidak sabar ingin dengar apa yang akan Olla katakan. Dia yakin kalau Olla menginginkan itu dan dia tersenyum ke arah Olla dengan senyum malu-malu dan wajahnya mulai merona. Olla yang melihat perubahan dari Rafly tertawa sambil memegang perutnya yang sudah mulai tenang karena usapan lembut dari Rafly membuat ketiga anaknya tidak lagi tantrum di dalam perut.Melihat Olla tertawa tentu saja Rafly menaikkan alisnya, dia sepertinya tidak mengerti kenapa Olla tertawa. "Kamu tertawa, kenapa? Apa ada yang lucu?" tanya Rafly.Olla menggelengkan kepala dan dia membisikkan sesuatu di telinga Rafly. Rafly langsung terkejut dan dia memandang ke arah Olla, dia tidak percaya jika Olla tahu apa yang ada di pikirannya. "Kamu ini benar-benar, ya, keterlaluan mengerjai aku. Aku sudah semangat, tapi kamu malah mengatakan itu. Ya, sudah kita pergi makan dan beli es krim saja di tempat lain. Pak, pergi ke mall lainnya," ucap Rafly yang memerintahkan kepada sopir untuk pergi ke mall lain. "B

  • Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia!    Bab 60. Kerja Sama Adrian Dan Niken

    Adrian berbalik dan dia menatap Niken yang saat ini menatap dia. Keduanya tidak ada yang berbicara semuanya bungkam seribu bahasa. Tiba-tiba, Adrian tertawa karena mendengar perkataan Niken. "Hahaha, kamu mengatakan apa tadi? Kita kerja sama? Yakin itu?" tanya Adrian yang meremehkan Niken. Adrian segera pergi, wajahnya berubah menjadi datar dan terlihat wajah ketidaksukaan dia saat berhadapan dengan Niken. Niken mendengar jawaban dari Adrian mengepalkan tangannya. Dia tidak suka Niken mengatakan kerjasama. Dia yakin, Niken pasti mau menyakiti Olla. "Dokter Adrian, tunggu dulu. Sial, tidak tahu diri ke apa dia tidak bisa diajak kerja sama. Apa-apaan ini. Aku benar-benar tidak suka dengan dia. Tidak-tidak, aku harus buat dia kerja sama dengan aku. Aku tidak mau Olla mendapatkan Rafly, dia harus berpisah dengan Rafly," ucapnya. Niken mengejar Adrian, dia ingin Adrian membantunya dia tidak mau Adrian mengabaikannya dan itu akan membuat dia Semakin tidak bisa mendapatkan Rafly. "Adri

  • Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia!    Bab 59. Kecemburuan Adrian

    "Kamu kenal dia? Maksudnya, Olla? Wanita perebut calon suamiku? Apakah kamu kenal dia, Adrian?" tanya Niken yang menatap lekat ke Adrian yang masih memandang Olla dan Rafly yang menjadi pusat perhatian semua pengunjung di mall. Adrian tidak berbicara sama sekali, dia memilih diam dan memperhatikan dengan intens keduanya. Cemburu? Sudah pasti, dia tidak tahu bagaimana mengungkapkannya. Rafly memperlakukan Olla dengan cukup baik, dia berjalan memegang tangan Olla dengan cukup erat dan dia tidak sedikitpun melepaskan Olla. Penjagaan yang super ketat membuat semua orang takjub dengan Rafly. Siapa yang tidak mengenal dengan Rafly, pengusaha hebat dan sukses, mereka tahu kalau Rafly sudah menikah tapi mereka tidak tahu siapa istrinya dan sekarang mereka bisa melihat istri dari Rafly yang sesungguhnya dan juga bisa melihat bagaimana Rafly memperlakukan istrinya dengan cukup baik."Coba lihat itu, pengusaha muda dan tampan ia benar-benar sangat menjaga wanitanya, aku yakin wanitanya sangat

  • Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia!    Bab 58. Membahagiakan Olla

    "Olla, aku pulang cepat bagaimana kita jalan-jalan. Atau kita berenang? Kamu pilih mana?" tanya Rafly menawarkan kepada Olla apakah dia mau pergi dengannya jalan-jalan atau berenang. "Jalan-jalan, sepertinya aku harus banyak gerak agar mudah melahirkan." Olla mengatakan dia ingin jalan agar dirinya tidak kesulitan melahirkan. Rafly yang mendengar perkataan dari Olla terkejut dia tidak menyangka kalau Olla mengatakan mudah melahirkan kalau jalan. "Kamu kenapa lahiran jalan. Lahiran di ruangan bersalin. Bukan jalan. Tidak boleh, aku tidak mengizinkannya. Siapa dokternya yang mengatakan melahirkan jalan. Aku akan habisi dia, mau buat istri aku menderita, kamu berenang saja," jawab Rafly yang membuat Olla mengangga. Sejak kapan melahirkan jalan. Olla menggelengkan kepala, suaminya ini pasti salah dengar atau salah tanggap tentang apa yang dia katakan tadi. "Rafly sayang, bukannya melahirkan sambil jalan. Aku memilih melahirkan di rumah sakit dan diruang bersalin dan meminta jalan aga

  • Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia!    Bab 57. Kesabaran Olla

    "Kenapa kamu terkejut seperti itu, Olla? Tidak suka dengan kehadiran aku? Aku datang ke sini dengan ibu mertuaku, ayah mertuaku dan kakekku siapa lagi kalau bukan Tuan Mathias. Kamu tahu, 'kan siapa kakek dari calon suamiku Rafly, orang kaya dna berpengaruh," ucap Niken yang saat ini posisinya sangat dekat dengan Olla dan Tia sahabat dari Olla. Tia mendengar perkataan dari Niken terkejut, dia memandang ke arah Olla, Tia ingin meminta penjelasan dari Olla atas perkataan dari Niken, akan tetapi melihat raut wajah Olla yang penuh amarah tentu saja dia tidak berani untuk bertanya. "Benarkah seperti itu, kamu datang dengan mereka. Baguslah, sangat bagus, aku senang ternyata sahabat kecil dari suamiku datang dengan mertuaku dan juga kakek dari suamiku. Ada apa ke sini mau melihat kebahagiaanku dengan suamiku? Boleh, tidak apa-apa, aku malah senang karena aku bisa menunjukkan keharmonisan kami, terlebih lagi, kami juga sepertinya ingin memperlihatkan kepada kamu dimana posisimu saat ini,"

  • Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia!    Bab 56. Aku Kembali

    Nancy mengatakan apa yang ingin dia katakan. Panjang lebar Nancy katakan dan setelah itu dirinya terdiam sesaat karena Nancy menghentikan ucapannya dan dia melanjutkan lagi apa yang ingin dia katakan. Tentu saja yang dikatakan oleh Nancy membuat mereka terdiam dan mengerjapkan matanya dan dia tahu sendiri kalau saat ini mereka memang membutuhkan informasi itu. "Dari mana kamu tahu semuanya. Siapa kamu sebenarnya, kamu FBI ya, Nancy ?" tanya Edgar yang segera berdiri dan mendekati Nancy yang tersenyum ke arah Edgar dan dia menepuk punfak Edgar. Nancy sangat tahu sekali apa yang dipikirkan oleh mereka semuanya. Dan satu kata itulah yang terlontar di benak mereka. "I am not FBI. I itu hanya orang biasa, sudah I katakan kalau ini buka salon dan sebelum ke sini itu sudah banyak orang-orang yang datang ke sana, mereka dari kota pakaian mereka seperti you semua dan mereka juga berbicara masalah ini. Karena kami orang desa tidak tahu maksud pembicaraan mereka, ya kami diam saja, kami tida

  • Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia!    Bab 55. Siapa Nancy

    "Tidak ada kabar sama sekali, Tuan. Saya lihat semuanya sangat tenang dan sepertinya mereka tidak ingin mencari nuklir itu atau mungkin ...." Dion menghentikan ucapannya membuat Rafly yang tadinya fokus dengan tabletnya untuk mengecek saham yang ada di pasar saham mengangkat kepalanya dan memandang ke arah Dion. "Mungkin apa ?" tanya Rafly dengan suara yang datar. "Mungkin yang kita bawa itu bukan nuklir yang sesungguhnya, Anda mengerti, 'kan maksudnya? Atau nuklir itu sudah dicuri, apakah Tuan berpikiran sama dengan saya?" tanya Dion yang membuat Rafly terdiam. Dia mencoba berpikir sejenak. Benarkah itu bukan nuklir yang dimaksud, tapi bagaimana bisa dia tertipu dan apakah benar nuklir itu di curi lagi. Rafly mencoba menghubungi seseorang namun tidak ada tanggapan dari orang tersebut. Orang itu tidak merespon panggilan dari Rafly. "Anda mau menghubungi siapa, Tuan?" tanya Dion yang penasaran."Saya menghubungi Marcel, tapi tidak ada jawaban," jawab Rafly. "Marcel? Marcel, siapa

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status