Share

Bab 216 Balas Dendam

"Halo." Suara bass terdengar dari sambungan telepon.

Luel yang mendengar hal itu pun langsung menjauhkan ponselnya untuk tahu siapa yang menghubunginya. Alangkah terkejutnya Luel ketika ternyata Levon yang menghubunginya. Luel merutuki kesalahannya yang sedikit membentak ketika menyapa.

"Hai, Levon." Kali ini suara Luel lebih lembut dibanding tadi.

"Apa aku mengganggumu?" Levon merasa suara keras tadi adalah tanda jika Luel sedang tidak mau diganggu.

Luel langsung bangun. Rasa kantuknya seketika hilang. "Kamu tidak menganggu aku."

"Benarkah?"

"Tentu saja benar."

"Syukurlah. Aku pikir aku mengganggumu." Levon tertawa.

"Ada apa kamu menghubungi aku?" Luel ingin tahu apa yang ingin dikatakan Levon.

"Aku hanya ingin memberitahu jika minggu depan mungkin aku akan ke sana."

Mendengar hal itu Luel langsung girang sekali. Namun, dia berusaha untuk tetap tenang di sambungan telepon.

"Apa kamu sudah bilang Uncle Danish?"

"Belum, rencananya mungkin aku akan bilang sehari sebelumnya. Jika sudah b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Si Abra masih aja jahat ,semoga makin lama mendekam di penjara
goodnovel comment avatar
Triana Aja
masih belum kapok nih Abra...masih bikin masalah
goodnovel comment avatar
Titin Susiyana
benar kan dugaan q pasti si abrakadabra pelaku utama yang mbakar tokonya isha. mampus loh rasain emang enak bakalan tambah lama dipenjara loh abrakadabra. hahahahahahaha puas bgt rasanya udah ketahuan yang bakar tokonya isha.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status