Beranda / Urban / Terperangkap Gairah Suami Butaku / (S4) - Bab 79 • My Spoiled Devil

Share

(S4) - Bab 79 • My Spoiled Devil

Penulis: Rae_1243
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-08 22:54:26

"Sebenarnya aku merasa tidak enak, Ayah, tapi maaf. Jawabannya adalah tidak. Aku tidak ingin lagi bertemu dengan Re— ehm, maksudku, Andreas."

Claude tersenyum dan mengangguk. "Baiklah, Nak. Ayah memahami keputusanmu. Nanti akan Ayah sampaikan secepatnya kepada Nyonya Shananet."

"Terima kasih, Ay- Hih!"

Secara reflek, Aila terkesiap. Nyaris saja dia berseru kaget, tapi untung masih sempat menggigit bibir dan menahan suaranya. Sementara itu, kedua tangannya pun meremas rok dan punggung Aila pun meremang.

"Kenapa?" tanya Claude dengan wajah cemas. "Aila, ada apa, Nak? Kenapa kamu terlihat tegang dan wajahmu juga memerah?"

Aila menggeleng dengan cepat. Dia lalu berusaha menyunggingkan senyum dan berkata, "Tidak ada apa-apa, Yah. Aku baik-baik-" Memejam, sesaat perempuan itu menarik napas dalam-dalam. "—saja."

Selama beberapa saat Claude masih terlihat khawatir. Namun ketika melihat Killian yang memalingkan wajah dan menahan senyuman, lelaki keturunan Rusia itu pun hanya bisa menghela napa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Anton
bisa jd author bikin cerita dgn andreas berani peluk pinggang sebagai entry point killians menghukum andreas walau agak lebay ceritanya dan gak logic
goodnovel comment avatar
Julia Samuel
Andreas cari gara-gara lagi
goodnovel comment avatar
Sury yani
WAh Andreas benar2 cari mati .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 80 • My Wrathful Devil

    Satu jam lagi sudah memasuki waktu untuk makan siang.Namun, dengan kejamnya Killian justru mengirimkan email ke beberapa kepala bagian dan menginformasikan bahwa rapat akan digelar dalam waktu setengah jam lagi.Lelaki itu masih tersenyum-senyum sendiri karena teringat betapa merana ekspresi wajah yang tadi Ashin perlihatkan, sewaktu dia secara mendadak meminta laporan penjualan sejak awal tahun beserta persentase liukan* di tiga tahun ke belakang.Sebab, bagaimana mungkin staf sekretarisnya itu tidak ingin menangis?Data sebanyak itu sudah harus bisa dia selesaikan sampai sebelum waktu rapat berlangsung. Jadi, dengan kata lain waktu yang Ashin miliki adalah kurang dari tiga puluh menit."Haa ... sebenarnya sejak kapan, ya, menyiksa Ashin bisa sedikit membuat mood-ku membaik?" gumam Killian sambil meninggalkan staf sekretarisnya yang menderita sambil tertawa kecil, sama sekali tidak memiliki rasa bersalah sedikit pun. "Sepertinya, aku benar-benar harus menambah tunjangan gaji untuk A

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-09
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 81 • Symphaty

    Apakah pada akhirnya Killian berhasil menghabisi Andreas? Jawabannya adalah tidak. Lebih tepatnya lagi, belum. Sebab, saat ini lelaki itu masih harus berusaha kuat untuk bisa menahan kemarahannya. Entah sudah berapa kali rahang Killian sampai mengeluarkan suara gemertak yang mengerikan. Sementara sepasang matanya yang segelap langit malam, jelas-jelas memberikan pandangan membunuh ke arah lelaki lain yang duduk tidak jauh darinya dan Aila. "Jadi, apa sebenarnya yang ingin kamu bicarakan?" Suara istrinya yang bertanya berhasil menembus pendengaran Killian. "Katakan saja segera," imbuh Aila, sembari memeluk lengan kanan suaminya. Menarik napas dalam-dalam, Killian kembali berusaha untuk membujuk monster di dalam dirinya. Baiklah. Baik. Kali ini, dia masih akan coba sedikit bersabar. Tidak apa. Ini sama sekali bukan apa-apa. Sebab, demi istrinya Killian sanggup melakukan apa pun. "Apa kamu tidak mendengar pertanyaan istriku?" tanyanya dengan suara yang nyaris menggeram, sambil me

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-11
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 82 • Dopamine

    "Ans!"Hugo berlari memasuki kafe tempat istrinya menunggu. Wajah lelaki itu terlihat cemas, sebab tidak biasanya Ansia tiba-tiba menelepon dan meminta dijemput seperti ini."Ada apa?" tanyanya, segera memindai keadaan Ansia. "Apakah terjadi sesuatu?"Ansia saat ini tengah duduk, sementara Hugo berlutut di depannya. Namun bukannya menjawab pertanyaan suaminya, dia justru memeluk lelaki itu."Ada apa?" tanya Hugo lagi, membelai rambut istrinya dengan lembut. "Katakan sesuatu, Ans. Beri tahu aku, ada apa?"Istrinya itu tidak segera menjawab, tapi justru terisak sehingga membuat Hugo semakin kebingungan.Bukankah seharusnya Ansia sedang menghabiskan waktu bersama Aila? Lalu, kenapa sekarang istrinya itu justru sendirian saja dan malah menangis? Ke mana perginya Aila?Meski belum memahami apa sebenarnya terjadi, tapi Hugo tidak percaya kalau Aila meninggalkan adiknya begitu saja. Di satu sisi, tentu bukan salah lelaki itu apabila mengira bahwa Ansia hanya sendirian.Hugo tidak tahu, bahwa

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-12
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 83 • Kiss!

    Aila sedang berdiri di balkon kamarnya, ketika seseorang tiba-tiba saja datang dan langsung memeluknya dari belakang."Apa yang sedang kamu pikirkan, Queen?" tanya Killian, segera saja menyurukkan wajah di leher istrinya dan menciuminya. "Ada apa? Apakah kamu baik-baik saja?""Apa maksudmu, Kills? Kenapa bertanya seperti itu? Memangnya, aku kenapa?""Entahlah. Sejak kita pulang tadi siang, kamu jadi lebih pendiam."Memutar tubuh istrinya sehingga kini mereka saling berhadapan, Killian lantas mengelus pipi Aila dengan punggung tangan."Ada apa? Beri tahu aku, Queen. Aku tidak akan bisa tahu apa yang sedang kamu pikirkan, kalau kamu tidak mengatakannya."Aila balas membelai pelipis Killian, lalu tersenyum. Sementara lelaki itu justru memejam dan menikmati sentuhannya. "Kills, sebenarnya sejak tadi ada yang aku—"Tiba-tiba saja terdengar suara berisik dari arah pintu kamar mereka, membuat Killian berdecak kesal. Dia sangat tidak suka apabila waktu bermesraan dengan istrinya diganggu."Tu

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-13
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 84 • Bad Dream

    'Babe, bagaimana kabarmu?''Aku tahu bahwa aku tidak memiliki hak apa pun untuk bertanya seperti ini, tapi aku sungguh ingin mengetahui bagaimana keadaanmu.''Apakah dia memperlakukanmu dengan baik? Apakah dia tidak berbuat kasar kepadamu? Babe, kudengar kamu juga tengah mengandung. Aku tahu dengan pasti anak siapa yang sekarang ada di dalam kandunganmu itu, tapi bagaimana dengannya?''Aku terus menerus memikirkan, bagaimana tanggapan dia soal kehamilanmu. Apakah dia percaya padamu? Ataukah ... dia sekedar ingin mengikatmu agar selalu berada di sampingnya?''Babe, apakah kamu bahagia bersamanya? Charlotte memang tidak menceritakan segalanya, tapi dari sedikit hal yang tanpa sengaja dia katakan, aku bisa menarik kesimpulan bahwa dia tidak terlalu percaya padamu. Bukankah dia juga sempat menyeretmu pulang dari rumah orang tuamu sendiri, lalu mengurungmu selama berhari-hari?''Ah, untuk yang satu ini, seharusnya aku tidak terlalu membahasnya. Sebab, aku pun melakukan hal yang sama terhad

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-14
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 85 • Addict

    "Queen ...."Entah sudah berapa kali Killian memanggil istrinya dengan nada merajuk. Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam dan dia beserta Aila sedang berada di dalam kamar.Ya, Tuhan. Setelah berjam-jam yang penuh siksaan, akhirnya mereka bisa berduaan saja.Bisa dikata kalau Killian sudah berada di ambang batas kesabaran karena ulah Ansia tadi. Memikirkan kalau dia harus mengawasi kedua iblis kecil itu selama dua minggu ke depan, membuat lelaki itu nyaris meledak."Queen, ayolah ....""Aku harus bagaimana, Kills? Bukankah kamu sendiri yang sudah berjanji?""Ini curang namanya! Ansia tadi sama sekali tidak memberi tahuku kalau—""Makanya, lain kali jangan terburu-buru menjanjikan apa pun sebelum kami mengetahuinya dengan betul."Mendengus, Killian pun menekuk wajah. Untuk pertama kalinya, lelaki itu terlihat cemberut sehingga membuat Aila merasa geli sendiri."Jangan ngambek dong, Kills," ujarnya sembari duduk di pangkuan suaminya. Mengalungkan sebelah tangan ke belaka

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-15
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 86 • Error

    Waktu menunjukkan tengah malam kurang tujuh menit.Adam menyusup masuk ke RUTAN dengan mudah, tanpa ada keributan sedikit pun. Jumlah petugas yang banyak berjaga di tempat ini, sama sekali bukan masalah baginya.Tentunya, semua hal yang menyusahkan bisa diselesaikan dengan segepok uang kan?"A piece of cake," bisik Adam dengan tersenyumSeolah sedang berjalan di rumahnya sendiri, langkah lelaki itu terbilang sangat santai, meski tetap saja nyaris tidak menimbulkan suara. Beberapa petugas memang sudah berhasil dia suap, tapi bukan berarti Adam bisa bertindak sembrono.Lelaki itu lantas meraih ponselnya, mengutak-atiknya sebentar, kemudian memeriksa kembali denah untuk menuju ruangan yang tengah dia tuju.Lima ratus meter lagi.Meraba saku depan jasnya, Adam memastikan bahwa 'barang itu' sudah dia bawa, meski sebenarnya itu adalah hal yang tidak perlu. Akan menjadi suatu kekonyolan yang sangat besar, apabila dia benar-benar lupa untuk membawa 'barang itu'."Yah, akhirnya kesayanganku bi

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-16
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 87 • Sorry Not Sorry

    Suara notifikasi terdengar, pertanda adanya pesan yang masuk. Meraih ponselnya, Aila masih sempat melirik ke tempat di mana Killian tadi pergi, sebelum akhirnya membuka dan membaca pesan yang baru saja masuk tersebut. Pesan dari Erick. 'Tugas sudah saya laksanakan, Nyonya Muda. Surat tersebut sudah saya kembalikan dan diterima langsung oleh Nyonya Besar Callisto.' Ada senyuman yang menggaris di bibir Aila. Tadi dia memang meminta tolong kepada Erick untuk mengembalikan surat Selena ke kediaman Callisto. Beruntung sekali, karena ternyata kepala pengawal itu justru berhasil memberikannya langsung kepada Nyonya Shananet. "Syukurlah," gumamnya, segera mengetikkan balasan berisi pesan terima kasih kepada Erick. "Dengan begini, aku sudah tidak perlu lagi memiliki alasan apa pun untuk bertemu dengan Andreas." Terdiam, Aila menyadari bahwa masih ada hutang besar yang harus dia bayar kepada Andreas. Entah bagaimana caranya. "Soal itu, biarlah dipikirkan nanti. Sesuai dengan berjalannya

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-18

Bab terbaru

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   See You Again

    Halo, Semua. Apa kabar? Semoga semua dalam keadaan sehat & bahagia. Hari ini, akhirnya cerita Aila dan Killian pun berakhir. Terima kasih atas satu tahun yang begitu mengagumkan. Terima kasih juga karena sudah berkenan mengikuti cerita ini sampai akhir. Saya menyadari bahwa novel ini masih sangat jauh dari kata sempurna dan saya meminta maaf atas segala hal yang tidak memuaskan. Semoga kita bisa bertemu lagi!

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - End • Still, Not The End

    Orion menoleh. Bocah lelaki yang biasanya begitu pendiam itu pun seketika memasang wajah ceria, lantas berlari-lari sambil berseru riang, "Mom!" "Halo, Sayang," sahut Aila, yang juga memburu menyambut putranya dengan kedua tangan terkembang, lalu memeluknya. "Maaf karena Mommy terlambat." "Tidak apa-apa, Mom. Oh, apa Mom tahu kalau Rigel tadi terjatuh dari pohon?" Sepertinya predikat pendiam Orion pun menghilang seketika, sebab anak itu sekarang berceloteh dengan begitu bersemangat. "Oh, ya? Benarkah? Kenapa sampai bisa begit—" "Itu karena tadi ada anak kucing, lalu dia—" "Mommy!" Tidak mau berlama-lama sampai Aila mengomelinya, Rigel langsung memeluk Aila dan sengaja sedikit menggeser posisi Orion agar sedikit menjauh. "Kenapa Mommy lama sekali, sih? Apa Mommy tahu, kalau sewaktu tidak ada Mommy, Kak Lills selalu mengomeliku habis-habisan?" Tersenyum, Aila lantas menepuk-nepuk kepala kedua putra kembarnya. Setelah itu, dia mengulurkan tangan, meminta agar Liliana mendekat. Se

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - End • Orion and Rigel

    "Kills, apa yang kamu lakukan?""Sst, Queen. Aku sedang berusaha mendengarkan anak kita. Kira-kira mereka sedang apa, ya, di dalam perutmu?"Aila tertawa. Lelaki itu bisa menghabiskan waktu bermenit-menit hanya untuk menempelkan telinga di perut Aila. Sambil mengelus-elus dan menciumi perut istrinya, Killian terus saja berbisik dan tertawa bahagia ketika mendapatkan tendangan kecil sebagai balasan."Kills, sudah dong.""Sebentar lagi saja, Queen. Lihat, anak kita gerakannya begitu aktif.""Kamu, sih, senang melihatnya, tapi aku yang merasakan nyeri."Killian terdiam seketika, lalu buru-buru berbisik, "Sayang, kalian kalau menendang jangan terlalu kuat. Kasihan Mommy. Tuh, lihat. Kalau nanti Mommy sampai ngambek terus Daddy tidak diberi jatah, bagaimana?"Aila membelalak. Dengan wajah memerah dia lantas menjewer suaminya itu."Queen, aduh. Sakit. Lepaskan, Queen. Memangnya, aku salah apa?""Salah apa, katamu? Ya Tuhan, Kills. Apa yang baru saja kamu katakan kepada anak-anak kita, ha?"

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 99 • If You're Leaving ....

    Bukankah kehamilan Aila masih menginjak usia tujuh bulan? Killian memang bukan seorang dokter, tapi dia tahu betapa seriusnya situasi saat ini. "Dokter Aiden!" seru seorang dokter laki-laki yang datang berlari-lari menyambut, sesampainya mereka di bagian IRD (Instalasi Rawat Darurat). "Bagaimana status pasien?" "Dokter Cedric, selamat malam! Pasien mengalami preterm PROM (Premature Rupture of Membrane)." "Berapa usia kandungannya?" "Tiga puluh satu minggu." Killian masih sempat menangkap ekspresi tegang yang sekilas melintas di wajah dokter Cedric dan ada perasaan tidak enak yang seketika dia rasakan. "Aiden! Katakan padaku. Apakah ini buruk?" tanyanya, dengan nada panik yang bisa tertangkap jelas dalam suaranya. Dia mencengkeram kemeja Aiden dan menahan dokter muda itu ketika akan menyusul Aila, yang sudah dibawa masuk ke ruang perawatan terlebih dulu oleh dokter Cedric. Ada beberapa detik yang dilewatkan Aiden untuk terdiam. "Begini, Ian. Akan ada beberapa prosedur yang tid

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 98 • Not Today

    Keadaan menjadi semakin baik. Mereka mungkin saja menggerutu, merasa kesal dan kalau bisa, maka akan memilih untuk pergi saja. Namun, nyatanya tidak. Meski dengan perasaan tidak puas, nyatanya tidak ada seorang pun yang beranjak dari tempat duduknya. Entah mengapa, seolah ada sesuatu yang membuat mereka untuk tetap bertahan di tempatnya masing-masing. Ah, bukan. Bukan sesuatu, tapi lebih tepatnya mungkin adalah ... seseorang. "Lihat. Bukankah kalau begini, jadi lebih menyenangkan?" ujar Aila dengan wajah ceria, seolah tidak menyadari apa pun. "Lills, kamu juga suka kan?" Liliana segera mengangguk-angguk, membuat kedua pipinya yang menggemaskan pun terlihat naik turun dengan lucunya. Lalu, dengan penuh semangat dia berseru, "Suka, Mommy! Kalau Mommy suka, Lills juga suka!" Berakhir sudah. Meski masih belum yakin sepenuhnya, tapi mereka seolah memiliki perasaan bahwa dengan ucapan kedua Ibu dan anak itu maka sebuah keputusan telah diambil. Mereka akan makan malam bersama dalam sa

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 97 • Sister

    Ada berbagai macam hal tidak jelas yang silih berganti mengisi mimpi Aila.Seorang perempuan yang berbalik lantas keluar dari sebuah tempat yang seperti ruang kantor; seorang lelaki yang tengah dipeluk oleh perempuan lain, tapi sepasang mata birunya terus memandang ke arah perempuan pertama yang tadi pergi; selembar kertas yang sepertinya berisi hasil pemeriksaan rumah sakit yang disertai oleh sebuah testpack; sebuah tempat yang begitu ramai yang tampaknya adalah bandara dan perempuan yang pertama tadi tengah berjalan menyeret sebuah koper, sembari menunduk dan mengelus-elus perutnya.Tunggu, apakah dia sedang menangis? Ah, iya. Perempuan itu memang sedang menangis.Sebab, kemudian ada sepasang lelaki dan perempuan berusia separuh baya yang lantas menghampiri dan memeluknya, berusaha menenangkan serta menghiburnya. Ketiga orang tersebut lantas berjalan di garbarata, menuju pintu sebuah pesawat dengan posisi perempuan tadi berjalan paling akhir.Lalu, sesaat sebelum melewati kedua pram

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 96 • Two of Three

    Ada begitu banyak hal yang terjadi sejak keributan di pusat perbelanjaan waktu itu.Yang pertama adalah Killian yang segera memburu Aiden dan membuat dokter muda itu uring-uringan nyaris sepanjang hari."Demi Tuhan, Ian! Harus berapa kali lagi aku harus memberi tahumu? Sudah kukatakan bahwa hal itu tidak bisa!"Aiden bahkan harus mencengkeram stetoskopnya erat-erat. Kalau saja tidak ingat bahwa alat medisnya itu keluaran Littmann, pasti dia sudah akan menyumpalkannya ke mulut Killian."Kalau begitu, setidaknya beri aku solusi Aiden! Aku ingin pergi berlibur bersama Queen dan Princess, tapi terkendala dengan paspor dan visa yang Queen miliki."Permasalahan yang dimaksud Killian adalah perbedaan antara wajah dan foto di dokumen perjalanan yang Aila miliki, sehingga jelas tidak memungkinkan bagi perempuan itu untuk bepergian ke luar negeri dengan menggunakan identitas miliknya.Satu-satunya hal yang memungkinkan adalah apabila Aila menggunakan dokumen identitas milik Selena Hills. Namun

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 95 • Surprise Not Surprise

    "Kami pulang!"Ansia berseru gembira, dengan senyuman lebar di wajah dan kedua tangan yang terentang lebar. Baik dia maupun Hugo mengira bahwa akan ada banyak orang yang menyambut kepulangan mereka yang lebih awal ini dengan bahagia.Namun, nyatanya tidak."Ke mana semua orang?" tanya Hugo, memeluk pinggang istrinya, memberi kecupan sekilas di pipi, sebelum akhirnya menjatuhkan diri ke atas sofa. Tampak jelas kalau lelaki itu merasa sangat lelah. "Jam berapa sekarang? Apakah Lexis dan Alden masih belum pulang sekolah?"Istrinya hanya menggeleng kecil dan menaikkan bahu sekilas, terlihat sedikit muram. Syukurlah tidak lama kemudian kepala pelayan datang dan menyambut mereka, serta memberi tahu di mana Risa dan kedua anak kembar mereka berada."Kediaman Ardhana?" Ansia balik bertanya sekedar untuk memastikan. "Jadi, mereka bertiga pergi ke sana?""Betul, Nyonya. Tadi Nyonya Risa memang mengatakan begitu."Bahkan tanpa mau membuang waktu meski sekedar untuk beristirahat sejenak, Ansia d

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 94 • Lost You

    "Lills, hati-hati." Ivona berseru, memandang khawatir ke arah cucu perempuannya. "Jangan lari-lari, Sayang.""Jangan terlalu khawatir," ujar Risa, sembari tersenyum menenangkan. "Lexis dan Alden bersamanya, mereka pasti akan menjaga Lills. Lagi pula, juga ada beberapa pengawal yang sekarang sedang menyertai kita."Ivona tersenyum balik dan mengangguk. "Anda benar, Nyonya Roxanne. Sepertinya memang saya saja yang terlalu khawatir.""Tidak apa-apa. Hal yang wajar, sebab itu berarti Anda sangat menyayangi Lills. Ngomong-ngomong, bagaimana kalau mulai sekarang Anda memanggil saya 'Risa' saja? Yah, agar tidak terlalu kaku."Sekali lagi, Ivona tersenyum dan mengangguk. "Ah, iya. Tentu saja. Kalau begitu, panggil saya dengan 'Ivona' saja. Bagaimana, Risa?"Kali ini, Risa tertawa kecil dan bersambut dengan tawa dari Ivona. Sejak lebih sering menghabiskan waktu dengan makan malam bersama nyaris setiap hari, kedua perempuan baya itu menjadi jauh lebih dekat dibanding sebelumnya.Tentu saja tida

DMCA.com Protection Status