Beranda / Urban / Terperangkap Gairah Suami Butaku / (S2)-Bab14 • Sore Hari yang Semakin Panas

Share

(S2)-Bab14 • Sore Hari yang Semakin Panas

Penulis: Rae_1243
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-27 21:17:25

"Apa?"

"Menikahlah denganku," ulang Killian, sekali lagi mencium kedua punggung tangan Aila. "Jadilah pendamping hidupku, Kiska."

Aila tidak segera menjawab. Sepasang mata abunya beradu dengan sepasang mata yang segelap langit malam tanpa bintang itu, seolah berusaha mencari kesungguhan hati.

"Tapi, Ansi-"

"Sudah kukatakan 'kan, masalah itu sudah kubereskan," potong Killian dengan nada lembut. "Nanti, kalau kalian bertemu, kamu bisa menanyakan segalanya kepada Ansia. Dia pasti akan menjelaskan semua padamu, Kiska."

'Penjelasan yang sesuai dengan apa yang aku mau untuk kamu dengarkan,' imbuh Killian dalam hati.

Meneguk ludah, dia berusaha mendorong dan mengubur jauh perasaan bersalah yang kerap kali menderanya ini. Bagaimana pun, dia tidak bisa kalau harus kehilangan Aila. Dia benar-benar sudah jatuh hati terhadap perempuan bermata abu itu, dan Killian sanggup melakukan apa pun demi membuat Aila agar tetap bersamanya.

He can be the blackest devil or
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Dya Hidayah
So sweet thorr.. Up lg thorr.. Ngak cukup bab nya
goodnovel comment avatar
Sury yani
Bagaimana ceritanya ini thor.bukannya mama Luci itu protektif kok sekarang mlh ngak banyak tanya atau ikuti mereka yg kekamar
goodnovel comment avatar
Faried Fadillah
oh god.... saia pun kepanasan thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S2)-Bab15 • Rencana Arthur

    Sementara itu, di tempat lainBeberapa hari sebelumnyaWiltshire, Inggris"Agh!"Seorang perempuan muda, berambut coklat keabuan tengah mengangkat sebelah kakinya, sementara separuh tubuhnya berbaring miring di atas sebuah meja dan sebelah kaki yang lain berada di tengah himpitan seorang lelaki yang tengah memasukinya saat ini."Aah! Aah! Hngh! Ngh!"Suara desahannya memenuhi kamar, beradu dengan suara decakan dan tumbukan dari kulit basah dua orang yang saling bertabrakan.Ada seorang lelaki yang tetap memakai kemeja, sementara celana panjangnya melorot sampai sebatas bawah lutut, sedangkan perempuan itu nyaris telanjang bulat dan hanya mengenakan lingerie seksi yang sebetulnya tidak terlalu berguna untuk bisa menutupi tubuh bugilnya."Aah! Yes! More! Keep going!" ceracaunya, memasang wajah nikmat, mencoba untuk lebih memancing lelaki yang tengah menjadi pelanggannya saat ini."Hngh! Oh, God!" seru lelaki yang tidak lagi muda itu, yang

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-28
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S2)-Bab16 • When The Devil ...

    Sepasang mata yang segelap langit malam itu terbuka.Killian terdiam beberapa saat, mencoba menyerap keadaan sekitar, sampai kemudian dia teringat tengah berada di mana. Raut wajah yang semula dingin itu pun melembut, saat menemukan sosok mungil yang tengah meringkuk dalam dekapan. Hembusan napas hangat yang teratur menyapu permukaan dada telanjangnya pun menghantarkan berbagai gelenyar menyenangkan ke seluruh tubuh."Kiska," gumamnya dengan nada nyaris memuja, menyadari betapa tenteram hatinya saat ini.Ujung jari Killian bergerak perlahan, menyibakkan beberapa helai rambut Aila yang terjuntai menutupi sebagian wajah, lalu dia selipkan ke balik telinga. Menunduk, lelaki bersurai hitam itu pun mencium puncak kepala perempuan yang sudah berhasil mendapatkan hatinya. Di sana, Killian sengaja diam berlama-lama sebelum kemudian ciumannya turun ke dahi, lalu ke kedua kelopak mata yang tertutup dalam lelap tidur.Semua itu dia lakukan dengan lembut dan berhati-hati, se

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-29
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S2)-Bab17• ... Arise

    Suasana di pukul dua dini hari itu begitu hening. Bahkan karena saking heningnya, suara detak jam dinding pun sampai bisa terdengar jelas.Seekor cecak baru saja merayap dari dinding ke plafon ruang tamu, saat ada sosok tubuh seseorang yang melayang. Seolah dilempar begitu saja dari lantai dua, tubuh itu melambung, membentur dan menabrak-nabrak meja dan juga kursi serta hiasan yang mengisi ruang tamu, sebelum akhirnya jatuh dengan suara derakan yang keras.Arthur mengerang. Sekujur tubuhnya kesakitan, seolah semua tulang sudah patah dan remuk. Punggung pun berderak ketika dia sedikit bergerak, dan ada tusukan tajam serta menyakitkan di bagian dada, membuat pria separuh baya itu berpikiran bahwa ada tulang rusuk dan tulang punggung yang kemungkinan memang mengalami retak."Siapa?!" tanyanya, berusaha memasang suara bentakan di antara nada mengaduhnya. "Siapa kamu? Kenapa kamu berada di dalam kamar tidur keponakanku? Apakah kamu seorang pencuri yang menyusup masuk? Ha?!

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-01
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S2)-Bab18 • Saat Dini Hari

    Hampir pukul empat dini hari di Adelaide, Australia.Sebuah mobil Bugatti La Voiture berwarna hitam nyaris tidak terlihat sewaktu melesat di jalanan Adelaide yang sepi. Suara mesinnya pun sangat lirih sehingga tidak sampai mengoyak keheningan malam yang masih tersisa.Killian mencengkeram setir mobilnya kuat-kuat. Rahangnya menegang dan sesekali lelaki tampan itu memejamkan kedua matanya dengan raut wajah kaku.Hingga saat ini pun kemarahan lelaki itu belum juga susut, bahkan kalau boleh dikata, malah semakin berkobar. Menarik napas dalam dan menggertakkan rahang, Killian berusaha kuat agar kakinya tidak bablas menjejak pedal gas lebih dalam, yang hanya akan membuat laju mobil Bugatti miliknya melesat semakin cepat.Melirik sekilas, Killian memastikan keadaan Aila yang duduk di kursi penumpang di sebelahnya.Kalau saja tidak ada istrinya itu, pasti sekarang dia akan lebih mengebut lagi. Apalagi, saat pikiran Killian berkecamuk seperti saat ini."F*ck!"

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-02
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S2)-Bab19 • Hari yang Tenang

    Keesokan paginya.Aila mengerang dalam tidurnya. Perempuan berambut coklat itu sesaat menggeliat sebelum akhirnya membuka mata.Ada beberapa saat yang dia habiskan untuk memastikan penglihatan, merasa heran dengan tempat di mana dia berada, membuat sepasang alisnya pun bertaut.Bukankah seharusnya dia berada di dalam kamar tidurnya? Lalu, ini di mana?Meski masih belum melihat ke sekeliling pun, Aila bisa menyadari betapa mewah tempatnya berada sekarang. Sebagai misal, kasur super empuk dan super nyaman tempatnya tidur sekarang ini."Kills?" panggilnya dengan suara serak, khas bangun tidur. "Kills, kamu di man- Akh!"Aila baru saja sedikit mengangkat tubuh hendak bangun, ketika kepalanya mendadak terasa sakit. Rasanya seolah ada sesuatu yang sangat kuat mencengkeram, membuat perempuan bermata abu itu merasa berat dan mual. Meringis dan berdesis nyeri, dia pelan-pelan berusaha untuk duduk sambil memijit pelan pelipisnya.Ini ... kenapa?"Kiska?

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-03
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S2)-Bab20 • Terpaksa Berpisah Lagi

    Pukul 11:45 pmBandara Udara Internasional Adelaide1 James Schofield Dr, Adelaide AustraliaSebuah mobil Bugatti La Voiture berwarna hitam meluncur masuk ke jalur runway bandara dan berhenti persis di dekat sebuah pesawat jet.Beberapa pria dengan setelan jas yang semula berdiri di sekitar pesawat pun segera memasang postur badan yang lebih tegak, dan ketika sang pengendara membuka pintu bagian pengemudi lalu keluar dari mobil, secara serentak mereka pun menundukkan kepala untuk menghormat."Selamat malam, Tuan Muda," sapa seorang lelaki dengan setelan jas yang seragam dengan yang lain dan memiliki rambut berwarna merah, Ethan Shaw. "Semua sudah kami siapkan, sesuai dengan permintaan Tuan Muda."Sebelah alis lawan bicaranya terangkat, dan dengan tanggap, Ethan menjawab pertanyaan yang dilontarkan dalam diam itu."Saya sendiri yang sudah memastikan ulang semuanya, Tuan Muda. Mansion baru untuk Nyonya Muda sudah siap, Nyonya Lewis sudah dirawa

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-04
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S2)-Bab 21 • Kemarahan Gallahan

    "Jangan memandangku seperti itu," sergah Ansia sambil mendengus kesal. "Lalu jangan pula bertanya padaku. Tanyakan saja pada lelaki tua yang sejak tadi kerjanya hanya marah-marah melulu itu. Dia juga yang sudah memaksa aku untuk datang.""Nona Muda, sudah berapa kali saya ingatkan agar Anda bisa bersikap lebih sopan terhadap beliau?" potong, Rafael, seorang pria yang terlihat seumuran dengan Erik. Pria yang tidak lain adalah asisten pribadi Gallahan itu pun menatap Ansia dengan ekspresi wajah yang jelas menunjukkan rasa tidak suka."Dan berapa kali pula sudah kukatakan, bahwa namaku adalah Ansia, bukan 'Nona Muda'?" balas Ansia dengan nada yang tidak kalah kesalnya. "Lagi pula, nggak perlu memanggilku 'Nona Muda'. Panggilan semacam itu, kedengarannya kuno sekali. Ck!"Pria separuh baya itu sudah membuka mulut, berniat untuk membalas omongan pedas Ansia, ketika Gallahan mengangkat sebelah tangan dan membuatnya langsung terdiam."Ian," panggilnya, membuat Killian yang seja

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-05
  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S2)-Bab 22 • Gelandangan Tampan

    "Haa .... Sial sekali." Menengadahkan kepala dan menyergah napas, Killian pun menggerutu. Menggertakkan rahangnya, lelaki bersurai hitam itu sama sekali tidak mengira kalau dia harus keluar dari kediaman Ardhana dengan berjalan kaki seperti ini. Arah dari pelataran depan sampai ke gerbang keluar bukanlah jarak yang cukup dekat. Jangankan dengan berjalan kaki, saat menaiki mobil saja setidaknya masih membutuhkan waktu lebih dari lima menit untuk bisa melewati halaman depan kediaman utama keluarga Ardhana yang luas ini. "Lalu, sekarang aku malah harus jalan kaki," Killian mendengus kesal. "What a perfect damn!" "Si Pak Tua itu ... dia memang benar-benar menyebalkan." Sambil berjalan, Killian pun meneruskan lagi gerutuannya. "Setelah sekian tahun dia enak-enakan menghabiskan waktu untuk berkeliling dunia, bersenang-senang dengan dalih ingin melupakan kesedihan akibat kematian Nenek. Sementara itu, bagaimana denganku?" Berbalik dan memandang

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-07

Bab terbaru

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   See You Again

    Halo, Semua. Apa kabar? Semoga semua dalam keadaan sehat & bahagia. Hari ini, akhirnya cerita Aila dan Killian pun berakhir. Terima kasih atas satu tahun yang begitu mengagumkan. Terima kasih juga karena sudah berkenan mengikuti cerita ini sampai akhir. Saya menyadari bahwa novel ini masih sangat jauh dari kata sempurna dan saya meminta maaf atas segala hal yang tidak memuaskan. Semoga kita bisa bertemu lagi!

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - End • Still, Not The End

    Orion menoleh. Bocah lelaki yang biasanya begitu pendiam itu pun seketika memasang wajah ceria, lantas berlari-lari sambil berseru riang, "Mom!" "Halo, Sayang," sahut Aila, yang juga memburu menyambut putranya dengan kedua tangan terkembang, lalu memeluknya. "Maaf karena Mommy terlambat." "Tidak apa-apa, Mom. Oh, apa Mom tahu kalau Rigel tadi terjatuh dari pohon?" Sepertinya predikat pendiam Orion pun menghilang seketika, sebab anak itu sekarang berceloteh dengan begitu bersemangat. "Oh, ya? Benarkah? Kenapa sampai bisa begit—" "Itu karena tadi ada anak kucing, lalu dia—" "Mommy!" Tidak mau berlama-lama sampai Aila mengomelinya, Rigel langsung memeluk Aila dan sengaja sedikit menggeser posisi Orion agar sedikit menjauh. "Kenapa Mommy lama sekali, sih? Apa Mommy tahu, kalau sewaktu tidak ada Mommy, Kak Lills selalu mengomeliku habis-habisan?" Tersenyum, Aila lantas menepuk-nepuk kepala kedua putra kembarnya. Setelah itu, dia mengulurkan tangan, meminta agar Liliana mendekat. Se

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - End • Orion and Rigel

    "Kills, apa yang kamu lakukan?""Sst, Queen. Aku sedang berusaha mendengarkan anak kita. Kira-kira mereka sedang apa, ya, di dalam perutmu?"Aila tertawa. Lelaki itu bisa menghabiskan waktu bermenit-menit hanya untuk menempelkan telinga di perut Aila. Sambil mengelus-elus dan menciumi perut istrinya, Killian terus saja berbisik dan tertawa bahagia ketika mendapatkan tendangan kecil sebagai balasan."Kills, sudah dong.""Sebentar lagi saja, Queen. Lihat, anak kita gerakannya begitu aktif.""Kamu, sih, senang melihatnya, tapi aku yang merasakan nyeri."Killian terdiam seketika, lalu buru-buru berbisik, "Sayang, kalian kalau menendang jangan terlalu kuat. Kasihan Mommy. Tuh, lihat. Kalau nanti Mommy sampai ngambek terus Daddy tidak diberi jatah, bagaimana?"Aila membelalak. Dengan wajah memerah dia lantas menjewer suaminya itu."Queen, aduh. Sakit. Lepaskan, Queen. Memangnya, aku salah apa?""Salah apa, katamu? Ya Tuhan, Kills. Apa yang baru saja kamu katakan kepada anak-anak kita, ha?"

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 99 • If You're Leaving ....

    Bukankah kehamilan Aila masih menginjak usia tujuh bulan? Killian memang bukan seorang dokter, tapi dia tahu betapa seriusnya situasi saat ini. "Dokter Aiden!" seru seorang dokter laki-laki yang datang berlari-lari menyambut, sesampainya mereka di bagian IRD (Instalasi Rawat Darurat). "Bagaimana status pasien?" "Dokter Cedric, selamat malam! Pasien mengalami preterm PROM (Premature Rupture of Membrane)." "Berapa usia kandungannya?" "Tiga puluh satu minggu." Killian masih sempat menangkap ekspresi tegang yang sekilas melintas di wajah dokter Cedric dan ada perasaan tidak enak yang seketika dia rasakan. "Aiden! Katakan padaku. Apakah ini buruk?" tanyanya, dengan nada panik yang bisa tertangkap jelas dalam suaranya. Dia mencengkeram kemeja Aiden dan menahan dokter muda itu ketika akan menyusul Aila, yang sudah dibawa masuk ke ruang perawatan terlebih dulu oleh dokter Cedric. Ada beberapa detik yang dilewatkan Aiden untuk terdiam. "Begini, Ian. Akan ada beberapa prosedur yang tid

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 98 • Not Today

    Keadaan menjadi semakin baik. Mereka mungkin saja menggerutu, merasa kesal dan kalau bisa, maka akan memilih untuk pergi saja. Namun, nyatanya tidak. Meski dengan perasaan tidak puas, nyatanya tidak ada seorang pun yang beranjak dari tempat duduknya. Entah mengapa, seolah ada sesuatu yang membuat mereka untuk tetap bertahan di tempatnya masing-masing. Ah, bukan. Bukan sesuatu, tapi lebih tepatnya mungkin adalah ... seseorang. "Lihat. Bukankah kalau begini, jadi lebih menyenangkan?" ujar Aila dengan wajah ceria, seolah tidak menyadari apa pun. "Lills, kamu juga suka kan?" Liliana segera mengangguk-angguk, membuat kedua pipinya yang menggemaskan pun terlihat naik turun dengan lucunya. Lalu, dengan penuh semangat dia berseru, "Suka, Mommy! Kalau Mommy suka, Lills juga suka!" Berakhir sudah. Meski masih belum yakin sepenuhnya, tapi mereka seolah memiliki perasaan bahwa dengan ucapan kedua Ibu dan anak itu maka sebuah keputusan telah diambil. Mereka akan makan malam bersama dalam sa

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 97 • Sister

    Ada berbagai macam hal tidak jelas yang silih berganti mengisi mimpi Aila.Seorang perempuan yang berbalik lantas keluar dari sebuah tempat yang seperti ruang kantor; seorang lelaki yang tengah dipeluk oleh perempuan lain, tapi sepasang mata birunya terus memandang ke arah perempuan pertama yang tadi pergi; selembar kertas yang sepertinya berisi hasil pemeriksaan rumah sakit yang disertai oleh sebuah testpack; sebuah tempat yang begitu ramai yang tampaknya adalah bandara dan perempuan yang pertama tadi tengah berjalan menyeret sebuah koper, sembari menunduk dan mengelus-elus perutnya.Tunggu, apakah dia sedang menangis? Ah, iya. Perempuan itu memang sedang menangis.Sebab, kemudian ada sepasang lelaki dan perempuan berusia separuh baya yang lantas menghampiri dan memeluknya, berusaha menenangkan serta menghiburnya. Ketiga orang tersebut lantas berjalan di garbarata, menuju pintu sebuah pesawat dengan posisi perempuan tadi berjalan paling akhir.Lalu, sesaat sebelum melewati kedua pram

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 96 • Two of Three

    Ada begitu banyak hal yang terjadi sejak keributan di pusat perbelanjaan waktu itu.Yang pertama adalah Killian yang segera memburu Aiden dan membuat dokter muda itu uring-uringan nyaris sepanjang hari."Demi Tuhan, Ian! Harus berapa kali lagi aku harus memberi tahumu? Sudah kukatakan bahwa hal itu tidak bisa!"Aiden bahkan harus mencengkeram stetoskopnya erat-erat. Kalau saja tidak ingat bahwa alat medisnya itu keluaran Littmann, pasti dia sudah akan menyumpalkannya ke mulut Killian."Kalau begitu, setidaknya beri aku solusi Aiden! Aku ingin pergi berlibur bersama Queen dan Princess, tapi terkendala dengan paspor dan visa yang Queen miliki."Permasalahan yang dimaksud Killian adalah perbedaan antara wajah dan foto di dokumen perjalanan yang Aila miliki, sehingga jelas tidak memungkinkan bagi perempuan itu untuk bepergian ke luar negeri dengan menggunakan identitas miliknya.Satu-satunya hal yang memungkinkan adalah apabila Aila menggunakan dokumen identitas milik Selena Hills. Namun

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 95 • Surprise Not Surprise

    "Kami pulang!"Ansia berseru gembira, dengan senyuman lebar di wajah dan kedua tangan yang terentang lebar. Baik dia maupun Hugo mengira bahwa akan ada banyak orang yang menyambut kepulangan mereka yang lebih awal ini dengan bahagia.Namun, nyatanya tidak."Ke mana semua orang?" tanya Hugo, memeluk pinggang istrinya, memberi kecupan sekilas di pipi, sebelum akhirnya menjatuhkan diri ke atas sofa. Tampak jelas kalau lelaki itu merasa sangat lelah. "Jam berapa sekarang? Apakah Lexis dan Alden masih belum pulang sekolah?"Istrinya hanya menggeleng kecil dan menaikkan bahu sekilas, terlihat sedikit muram. Syukurlah tidak lama kemudian kepala pelayan datang dan menyambut mereka, serta memberi tahu di mana Risa dan kedua anak kembar mereka berada."Kediaman Ardhana?" Ansia balik bertanya sekedar untuk memastikan. "Jadi, mereka bertiga pergi ke sana?""Betul, Nyonya. Tadi Nyonya Risa memang mengatakan begitu."Bahkan tanpa mau membuang waktu meski sekedar untuk beristirahat sejenak, Ansia d

  • Terperangkap Gairah Suami Butaku   (S4) - Bab 94 • Lost You

    "Lills, hati-hati." Ivona berseru, memandang khawatir ke arah cucu perempuannya. "Jangan lari-lari, Sayang.""Jangan terlalu khawatir," ujar Risa, sembari tersenyum menenangkan. "Lexis dan Alden bersamanya, mereka pasti akan menjaga Lills. Lagi pula, juga ada beberapa pengawal yang sekarang sedang menyertai kita."Ivona tersenyum balik dan mengangguk. "Anda benar, Nyonya Roxanne. Sepertinya memang saya saja yang terlalu khawatir.""Tidak apa-apa. Hal yang wajar, sebab itu berarti Anda sangat menyayangi Lills. Ngomong-ngomong, bagaimana kalau mulai sekarang Anda memanggil saya 'Risa' saja? Yah, agar tidak terlalu kaku."Sekali lagi, Ivona tersenyum dan mengangguk. "Ah, iya. Tentu saja. Kalau begitu, panggil saya dengan 'Ivona' saja. Bagaimana, Risa?"Kali ini, Risa tertawa kecil dan bersambut dengan tawa dari Ivona. Sejak lebih sering menghabiskan waktu dengan makan malam bersama nyaris setiap hari, kedua perempuan baya itu menjadi jauh lebih dekat dibanding sebelumnya.Tentu saja tida

DMCA.com Protection Status