Share

45. Ditangkap Damien!

Penulis: Lil Seven
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-29 15:20:24

Aku memutuskan untuk menyembunyikan peristiwa tidak menyenangkan dengan Damien dari Richard, tidak ada maksud apa-apa, hanya karena tak ingin masalah ini menjadi semakin besar dan Richard salah paham jika tahu aku bertemu dengan Damien, meski tak ada kesengajaan sama sekali.

Richard juga tak bertanya kenapa aku tidak mengirimkan langsung bekal makan siang ke kantornya.

Dia hanya bilang bahwa aku masih harus membawa bekal makan siang seperti biasa saat ke tempat dia bekerja.

"Sepertinya aku sudah terlalu terbiasa makan masakanmu, Jeany. Jadi aku sekarang tidak bisa kalau harus makan makanan lain saat makan siang," ucapnya.

Hal itu tentu saja membuat aku luluh dan menyingkirkan rasa takut jika harus bertemu Damien di rumah sakit seperti yang terjadi sebelumnya.

Untungnya, besoknya saat aku mengirim bekal ke rumah sakit, dengan ditemani Mayes karena aku masih takut bertemu Damien, semuanya aman-aman saja.

"Selamat siang, Nyonya. Mengantarkan makan siang untuk tuan Dante?"

Security
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   46. Jeany Takut Kepada Richard

    Damien yang mendapat ancaman seperti itu dari Richard bukannya terlihat ketakutan, malah tertawa terbahak-bahak. "Apakah kamu berani melukaiku di sini? Bukankah kamu hanya akan membuat istrimu yang lembut ini ketakutan dan lari?" tantangnya, meraih tanganku dengan kasar lalu menarikku keluar dari mobil. Damien mencengkeram pipiku erat-erat dan menghadapkan wajahku ke arah Richard, seakan-akan sedang menunjukkan kepadaku bagaimana wajah asli seorang Dante Richardo. "Apa maksudmu?"Richard berjalan mendekat dengan lebih cepat, terlihat sekali bagaimana dia tampak sangat tidak nyaman dengan perlakuan Damien padaku. "Yah, apa kamu mengira aku tidak tahu kalau kamu selama ini menyembunyikan kekejamanmu di depan saudaraku yang sangat baik hati ini, tuan Dante Richardo? Bukankah kamu selalu menampakkan topeng pria baik selama di depannya?" ejeknya lagi sambil tertawa sinis, tangan yang satunya masih dia gunakan untuk mencengkeram pipiku sementara tangan yang lain menahan badanku agar tid

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-30
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   47. Richard Diserang!

    Dua hari ini aku berhenti mengirim bekal makan siang kepada Richard. Aku terus kepikiran dengan kata-kata Damien, sehingga menghindari Richard. Namun, setelah tiga hari berlalu, aku akhirnya luluh dengan semua sikap manis Richard dan mulai sedikit melupakan ucapan Damien. "Aku merasa bersalah sudah menghindari dia dan tidak mengirim bekal makan siang padanya. Bukankah dia bilang kalau tidak bisa makan kecuali makanan buatanku?"Berpikir seperti itu, aku pun mulai membuatkan bekal makan siang untuk Richard dan mengirim pesan padanya. [Suamiku, aku akan datang ke rumah sakit mengirim bekal makan siang. Boleh?]Begitu pesan terkirim, pada saat itu juga, Richard langsung menjawab. [Boleh, aku tunggu.]Aku segera tersenyum saat membaca jawabannya. Lega karena sepertinya Richard tidak marah padaku meski aku telah menghindari dirinya beberapa hari ini. Ketika hendak menaruh ponsel, Richard tiba-tiba menelepon. "Hah? Kenapa? Apa dia berubah pikiran?" gumamku, tiba-tiba takut. Setelah

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-30
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   48. Menangis Untuk Richard

    "Richard!"Aku segera berlari masuk tanpa memedulikan apa pun. Sampai di dalam, aku hanya menatap kosong pada pria yang duduk di depanku. Tepatnya, ke arah lengannya teriuka parah dan dia tidak bisa bergerak."Kamu mungkin akan mengatakan bahwa lukamu bukanlah masalah besar." Suara kecil dan tipisku bergema di seluruh kantor.Berbeda denganku, yang memandang keadaan Richard dengan tubuh gemetar, wajah Richard, dengan punggung bersandar di sofa setelah menerima perawatan, tampak sangat rileks."Kamu pasti akan bilang tidak apa-apa, meskipun kamu tidak bisa menggunakan tanganmu samasekali," lanjut ku dengan suara bergetar. Richard belum membicarakan apa pun, tapi aku sudah merasa putus asa dengan keadaan suamiku yang terluka. Kakiku bahkan gemetar dan badanku terhuyung-huyung. "Bagaimana bisa.... "Hatiku berdenyut sakit melihat banyaknya darah yang berceceran, seberapa parah lukanya? Aku benar-benar khawatir. Richard yang memperhatikanku dengan tenang, membuat senyuman indah yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-31
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   49. Mau Kumandikan?

    Pipiku merona mendengar ucapan Richard itu dan memegang tangannya."Tetap saja rasanya pasti sakit, lain kali tolong hati-hati, oke?" pintaku dengan mata sembab."Tidak apa-apa bagiku sakit seperti ini, Jeany. Tapi ini mungkin akan menjadi masalah bagimu,"ucapnya, yang membuat aku bingung. "Masalah untukku? Apa maksudmu, Rich?"Richard menghela napas panjang dan berkata. "Yah, kamu tahu. Meski sudah terluka seperti ini, aku masih harus bekerja, dan, bekerja sendirian dalam kondisi ini rasanya sangat sulit."Mata Richard beralih ke meja dekat ranjang yang disulap menjadi meja kantor dan di atasnya ada tumpukan dokunmen yang belum diproses.Aku yang juga melihat ke arah mana Richard menatap, mengepalkan tinjuku dan melompat."Jangan khawatir, aku akan membantumu," ucapku dengan percaya diri. Tidak ada yang tidak bisa dia lakukan untuknya selama ini, sudah waktunya dia membalas kebaikan Richard. "Ayo duduk. Aku akan menyerahkan kertasnya padamu," ujarku lagi, membantu dia untuk dud

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-31
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   50. Mandi Bersama

    Aku dengan cepat menundukkan kepala dan menatap kosong ke Iantai marmer. Merasa tindakan Richard ini cukup tidak wajar. "Jeany. Menurutku tidak akan mudah bagiku untuk mandi sendirian dalam kondisi seperti ini, jadi tolong panggilkan suster."Richard membahas hal itu lagi padaku yang masih linglung.Menyadari bahwa dia tidak memintaku untuk memandikannya, aku dengan pelan mengangguk dan memegang bel dengan tanganku. Ada masalah juga dengan hal ini.Setelah memikirkan tentang apa yang akan terjadi segera setelah aku menekan bel danmemanggil suster, tatapanku berubah teguh dan berkata. "Jadi kamu akan memamerkan seluruh tubuh telanjangmu kepada wanita lain?" tanyaku dengan suara bergetar. Seperti tak menyadari kecemburuan yang begitu besar dalam diriku, Richard malah tersenyum santai. "Aku tidak mengatakan saya akan memperlihatkan seluruh tubuh telanjangku kepada suster, tetapi aku harus melepas pakaianku untuk mandi, Jeany."Richard menjawab dengan suara tenang, tapi itu hanya me

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-02
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   51. Alasan Richard Terluka

    Saat jakun Richard bergerak naik turun, jantungku berdetak kencang. Apa yang dia inginkan darinya saat ini sudah sangat jelas.Itu tidak terasa memaksa atau apa pun, tapi itu adalah perintah yang tidak bisa kuyolak.Saat tanganku meraih handuk yang jatuh lagi, Richard segera menghentikannya."Dengan tanganmu, Jeany. Gosok dengan tanganmu."Pria berwajah dewa Yunani meminta.Meskipun ada sedikit getaran di pupil mataku, aku menurunkan tanganku sambil menataplurus ke matanya.Otot perut bagian bawah Richard menegang. Melihat itu, panas menyebar ke seluruh tubuhku. Ternyata tubuhku juga sangat menginginkannya. Richard membuatku terengah-engah dan bahkan membuatjy basah, mencapainkedalaman tersembunyi yang tidak bisa dijangkau oleh air yang menetes ke seluruh tubuh kami. Anehnya, hal itu bisa terjadi tanpa Richard menggerakkan lengannya yang terluka. ***Lampu di kantor Richard belum padam hingga jarum jam menunjukkan angka lebih dari tiga.Proyek perdagangan yang baru diluncurkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-02
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   52. Jeany Menolak Bercinta

    Richard sangat senang karena Jeany terus menerus menunjukkan perhatiannya saat lengan Richard terluka, karena itu Richard terus bertahan dengan pura-pura terluka di depan Jeany, sehingga dia bisa terus merasakan dimanja oleh istrinya yang cantik itu. Apalagi saat Jeany mendengar rumor bahwa yang menyerang Richard adalah Damien, saudara tirinya, sehingga membuat Jeany, yang sepertinya merasa bersalah, akhirnya memperlakukan Richard dengan lebih baik. Semuanya terasa sempurna. Namun, ada masalah. Itu karena Jeany menolak bercinta dengannya. "Tidak, tidak bisa, Rich. Lenganmu sedang terluka, Sayang. Aku tidak mau memperparah lukanya dengan memaksamu bercinta. Kamu ingat saat di kamar mandi waktu itu? Aku terus merasa bersalah karena membiarkan dirimu bercinta denganku. Jadi tidak bisa, sampai kamu sembuh total."Jeany yang lembut itu menolak dengan tegas permintaan Richard untuk bercinta sehingga Richard benar-benar frustasi. "Ayolah, Sayang. Hanya dengan satu lengan, aku bisa men

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-03
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   53. Bertengkar!

    "Rich."Aku menelepon Richard yang tengah berada di kantornya karena sesuatu yang cukup mendadak. Lengan Richard sudah benar-benar sembuh sehingga aku tidak menghawatirkan dirinya lagi dan tadi, pemilik kontrakan tempat aku dulu menyewa, menelepon dan mengatakan bahwa aku harus mengambil semua barang-barangku di sana supaya tempatnya bisa disewakan lagi, itulah kenapa sekarang aku terpaksa menelepon Richard di tengah pekerjaannya. "Ya, Sayang?"Richard yang menjawab telepon dariku dengan suara yang begitu lembut sehingga membuat pipiku merona. Sekarang dia sangat sering memanggilku sayang sehingga aku merasa sering tersanjung dengan panggilannya itu. "Emmm, aku berencana pulang ke tempat kos sebentar untuk mengurus beberapa hal, boleh?" tanyaku yang perlu ke rumah yang kusewa untuk menyelesaikan masalah penyewaan kepada pemilik rumah dan membereskan barang-barang milikku yang tersisa di sana. "Boleh dong, Sayang. Apakah perlu kujemput nanti?" tawar Richard dengan lembut, yang seg

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-03

Bab terbaru

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   425. Kamu Berciuman Dengan Gio?!

    "Sekali lagi, itu tugasku, Luna. Kamu nggak usah memikirkan hal yang bukan bagianmu. Tugasmu hanya satu, yaitu selalu bahagia." Ucapan yang meski diucapkan dengan nada datar ala tanpa emosi Kyletersebut, membuat dada Luana rasanya mengembang bahagia. Mungkin karena cinta, sehingga hal biasa seperti itu terdengar luar biasa di telinga Luana, mungkin juga karena jarang sekali Kyle mengatakan hal seperti itu pada orang lain, sehingga Luana merasa istimewa. Kyle yang tidak sadar bahwa kata-katanya tersebut membuat hati seorang gadis meleleh, melanjutkan. "Sedang tugasku adalah membuatkamu bahagia, jadi masalah-masalah nggak penting seperti itu nggak usah kamu pikirkan lagi, mengerti, Luna?" Kyle mengatakan itu dengan suara tegas. "Ya ampun, Tuan...." Luana yang terharu, segera mermeluk erat bos-nya tersebut, tidak menyangka bahwa pria yang dulu saat SMA begitu menyebalkan dan terus mengganggu dirinya, kini tumbuh menjadi pria yang dapat dipercaya seperti ini. Benar-benar pertumb

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   424. Cintaku Hanya Kamu

    "Anda ini bicara apa, sih, Tuan?" Luana mencubit pelan punggung tangan Kyle yang melingkar di perutnya, memiringkan kepala untuk menatap bos-nya. Mendadak gadis itu kesal kepada sang bosyang terlalu mudah curiga dengannya,untuk mengungkapkan rasa kesalnyatersebut, Luana pun memukul pelan punggung tangan Kyle karena tidak puas hanya dengan mencubitnya saja. Sementara itu Kyle balas memandang dirinya dengan ekspresi muka ditekuk, membuat Luana menarik napas panjang dan turun dari pangkuannya. Dia kini duduk di samping sang bos dan memegang kedua tanganya, menggenggam telapak tangan yang besar dan hangat meski sedikit kepalan tersebut. "Tuan, Anda kenapa punya pikiran sesempit itu?" keluhnya sambil sekali lagi menghela napas panjang. "Pikiran sempit katamu?" bantah Kyle, tak terima. Luana menggeleng dengan ekspresi cemberut, menatap intens pria yang tampak tersinggung dengan ucapannya itu. "Tentu saja. Saya benar-benar kecewa saat tahu Anda ternyata mengukur perasaan saya seda

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   423. Mati Cemburu

    "A-apa, Tuan? Pernikahan?" Mulut Luana membulat dengan tatapan bingung saat Kyle menyebut kata pernikahan. Kyle yang berada di atasnya balas memandang gadis di bawahnya dengan bertanya-tanya. "Kenapa kamu seperti linglung begitu saat aku menyebut kata menikah, Luana?" Atas pertanyaan tersebut Luana mengulurkan tangannya dan membelai pipi Kyle yang mulus. Ah, tidak. Tidak mulus karena saat ini adalah satu jerawat kecil nakal berwarna merah muda yang berada di pipi dekat telinga pria itu. Hal itu serta merta membuat konsentrasi Luana buyar dan membuat bibir gadis mungil itu cemberut. "Ish, bagaimana bisa, sih, Anda sampai jerawatan seperti ini, Tuan?Tunggu sebentar, saya akan mengambilkan Anda salep. Saya tidak terima wajah Anda yang setampan dewa ini sampai ditumbuhi jerawat!" Dia melayangkan protes. Luana, dengan lihainya meloloskan diri dari kungkungan Kyle dan berjalan menuju meja rias tak jauh darinya. Kyle hanya mengendikkan bahu dan duduk di tepi ranjang, menunggu g

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   422. Ronde Kedua?

    Anehnya, hal itu tidak ada terjadi hari ini. Di bagian depan celana, hanya ada basah di bagian yang terletak di antara dua pahanya. Seperti normalnya orang yang baru saja mengeluarkan sperma. Sungguh aneh. Cairan itu seperti cairan pria pada umumnya sekarang. Apa yang membuatnya berbeda dengan kejadian ketika di ruangan kantor nya waktu itu? Apakah karena saat itu Kyle sedang berada diambang kehilangan kekuatan, sehingga cairannya juga berpengaruh? Hal ini harus ia bicarakan dengan Rion lagi. Setelah mencapai kesimpulan itu, Kyle bernapas lega dan memandang gadisnya dengan penuh cinta. "Kamu tadi mau melakukan apa sebelum aku ke sini, Luna?" Kyle bertanya kepada Luana yang masih betah memeluk dirinya. "Eummm, makan. Mau merebus mie tadi." Gadis itu menjawab malu-malu. "Ya sudah, sana ke kamar mandi, aku juga mau ambil celana dan baju bersih di mobil. Habis itu kita makan bersama, ya?" ucap Kyle. Luana mengangguk dan dibantu Kyle turun dari meja. Pria i

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   421. Digiring Menuju Puncak Kenikmatan

    Luana terengah-engah karena payudaranya terus dimainkan Kyle, sedangkan Kyle sibuk dengan semua ketegangan dalam dirinya. "Biarkan aku melakukan ini, Lun. Aku sangat merindukannya," ucap Kyle dengan nada tegas. Pria itu memandang payudara Luana dengan sikap menghamba. Di mata Kyle, milik Luana ini selalu yang terbaik. Kedua bulatan itu besar, bulat sempurna, segar, putih mulus dan penuh, seperti mengundang Kyle untuk melesak kan mulutnya di sana, sampai benda itu terhisap sepenuhnya di mulut Kyle. "Ah, aku nggak tahan," desahnya dengan ekspresi serius saat memandang payudara besar Luana, seakan-akan itu cobaan paling berat dalam hidupnya. Pria itu benar-benar tak sabar untuk menggigit bulatan besar milik Luana yang seperti bakpao baru matang tersebut, dengan puncak berwarna merah muda yang menggoda. Pria itu tak sabar untuk melakukan banyak hal di sana. Jadi, Kyle pun mendekatkan mulutnya ke payudara Luana yang terbuka, dan mulai menjilat serta menyedot putingnya y

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   420. Ciuman Panas

    "Aku bicara jujur, Luana." Kyle mengatakan itu dengan tegas, seraya berjalan mendekat seraya mengulurkan tangannya untuk meraih gadis itu ke dalam pelukannya. "Aku tidak pernah berbohong padamu," lanjutnya dengan serius, saat Luana sudah berada di dalam pelukannya. "'Sudahlah, lupakan. Lagian itu juga sudah hampir seminggu lalu," balas Luana sambil menggeleng dengan pasrah. Tidak ada gunanya lagi untuk marah, toh pelukan dari Kyle ini benar-benar membiusnya, mencairkan seluruh kemarahan yang sebelumnya membuncah di dadanya. Luana balas memeluk Kyle, tubuh pria itu besar, ramping dan berotot, sehingga sangat nyaman untuk berada di pelukannya. "Maafkan aku, akhir-akhir ini benar-benar nggak ada waktu istirahat, Luana. Maafkan aku, ya?" bisiknya lembut di samping telinga sang gadis. Luana sekali lagi menggeleng. Meskipun dia membalas pelukan Kyle, bahkan membebankan wajahnyadi dada bidang pria itu, dan dia juga sudah luluh saat Kyle mengatakan maaf pertama, dia tetap pura-pu

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   419. Kamu Marah?

    Sepulang kerja, hujan turun dengan derasnya, membuat Luana benar-benar terkurung di dalam rumah. Dia berencana menghabiskan malam dengan menonton drama setelah berendam di dalam kamar mandi yang membuat tubuhnya segar dan wangi. Luana tiba-tiba berpikir kalau menonton drama di ponsel sambil makan mie yang dicampur telur pasti rasanya nikmat sekali, jadi dia berjalan menuju dapur untuk melaksanakan niatnya tersebut. Dengan handuk masih melilit di kepala karena rambutnya yang masih basah, Luana mulai menyiapkan apa saja yang akan dia masukkan ke dalam mie nya tersebut. Selesai mandi, Luana hanya memakaikaus warna putih long size sampai paha dengan hanya memakai celana dalam tanpa menggunakan bra di dalamnya. Luana berniat menonton drama itu sampai tertidur, jadi dia memutuskan untuk tidak memakai bra agar tidak repot-repot melepasnya ketika hendak tidur nanti. Luana berjongkok untuk mengambil sesuatu dari dalam kulkas, dia mengambil cabe, telur, sosis dan daun bawang Se

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   418. Tantangan!

    Tuan Ivander berkata lagi, kali ini dengan nada lebih putus asa. Kyle yang sejatinya sangat menyayangi ayahnya, akhirnya mengangguk pelan. Pria muda itu mencoba bertoleransi sedikit lagi meski ayahnya selalu bersikap sangat menyebalkan dan seenaknya sendiri. "Silakan Ayah bicara," ucapnya tenang. Kyle kembali duduk saat sang ayah menunjuk kursi, pria itu belum sepenuhnya percaya dengan sang ayah, sehingga duduk dengan ekspresi defensif. Seakan-akan siap pergi kapan saja, jika ucapan sang ayah kembali menyakiti hatinya. Tuan Ivander yang melihat bagaimana Kyle memberi kesempatan, menghela napas lega dan mulai berbicara. "Mengenai masalah sayembara itu, maaf, memang benar, aku sudah tahu semuanya, tentang vampir itu juga, dan Luana yang hampir mati juga. Aku sengaja membuat dokumen itu untuk memancing dirimu kembali sini, karena aku tahu kalau kamu pasti tidak akan terima jika Luana yang disalahkan di insiden pulau itu." Tuan Ivander mulai berbicara panjang lebar.

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   417. Negosiasi Gagal

    Kyle tertawa sumbang mendengar ucapan sinis ayahnya, menjawab dengan mata sedikit menyipit. "Aku tidak menyangka ayah ternyata serendah itu menilai orang. Memangnya apa yang salah dengan asal usul keluarga Luana?" Melihat anaknya yang sudah terbakar amarah, tuan Ivander, ayah Kyle itu hanya memandang dengan santai. "Menurutmu, apakah gadis yang ibunya bekerja di luar, tidak jelas keberadaannya, dan meninggalkan anaknya lalu menikah lagi dan memilih kebahagiaannya sendiri, bukan termasuk perempuan rendahan?" Ayahnya berkata dengan alis terangkat satu. Brak!! Kyle membanting dokumen-dokumen yang tadi dibawanya ke meja kerja sang ayah. "Berhenti mengolok-olok seseorang yang tidak kamu kenal dengan baik, Ayah! Cukup. Jangan menghina Luana lagi!'" "Aku tidak menghina, aku bicara kenyataan. Bagaimana keluarga dia hancur, ibunya meninggalkan ayahnya karena ayahnya tidak mampu bekerja, dan Luana—" "Ayah tidak tahu bagaimana dia bekerja dan berusaha sangat keras menyelesa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status