Share

440. Obsesi

Penulis: Lil Seven
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-14 07:53:15

"Gio, dengarkan ayahmu ini."

Raphael mendekat dan duduk berjongkok di depan Gio yang terduduk di tanah dengan rambut acak-acakan.

"Jangan lakukan apa pun hal yang tak bermoral seperti itu. Aku akan mengurung dirimu di bukit kematian sampai satu dekade untuk merenungkan nasibmu dan membebaskan gadis itu dari pengaruhmu, sesuai permintaan Kyle."

Keputusan yang dilontarkan ayahnya tersebut membuat kedua mata Gio terbelalak lebar dengan sorot tak terima.

Dia menggeleng kuat-kuat dengan kemarahan yang memenuhi dadanya.

"Apa?! Ayah, ini nggak adil, Ayah!" serunya dengan sedikit menggeram, kedua tangan vampir muda terkepal dan dia meninjukannya ke tanah sampai bumi bergetar.

Gio menatap ayahnya dengan mata menyipit dan dada bergerak naik turun, rahangnya mengeras dengan eskpresi marah.

Raphael, yang melihat putranya

menolak keras-keras keputusannya

tersebut, menghela napas panjang.

"Tidak adil apa? Aku sudah mendengar semuanya dari Evan, kau seperti biasa awalnya iseng, bukan? Lalu ternyata,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
mir
siapa sih Gerald?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   441. Merebut Luana Dari Kyle

    Gio yang terus berjalan ke belakang. menatap ayahnya dengan tajam. Sorot marah, kecewa dan patah hati memenuhi matanya. "Aku benar-benar nggak menyangka ayah sekejam ini padaku," ulangnya dengan wajah yang dipenuhi rasa kekecewaan yang teramat dalam. "Aku tidak kejam, Gio. Tapi aku mengajarimu konsekuensi," jawab ayahnya dengan suara tenang. Namun, Gio menggeleng dengan mata berkaca-kaca. "Tidak. Ini bukanlah karena Ayah mengajari aku konsekuensi, tapi Ayah memang selalu kejam padaku. Ayah ... tidak pernah menganggap aku anak. Memang selalu begini, bukan?" ucapnya lirih, menatap pusaran lubang portal tersebut dengan eskpresi jijik. Mendengar ucapan Gio tersebut, syahnya menutup lubang portal dan bertanya dengan ekspresi serius. "Apa yang kau bilang ini, Gio?" Gio hanya tertawa sumbang mendengar pertanyaan ayahnya, dengan menghela napas panjang, Gio menjawab. "Aku benar, bukan? Ayah malu punya anak seperti aku. Karena apa? Aku yang tidak pernah menurut aturan? Merepotkan? Atau

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   442. Pertarungan!

    Kyle menyugar rambutnya ke belakang dengan senyum sinis.Memang sedikit terasa aneh saat dia membenci orang yang wajahnya persis.seperti dirinya sendiri, seperti sedang.marah-marah sendiri di cermin.Namun, melihat kemarahan membara.di wajah Gio, Kyle merasa sedikit puas karena sakit hatinya kepada vampir itu yang telah memanipulasi Luana, sedikit terobati.Memandang pria dengan rambut perak seperti cahaya bulan di depannya, Kyle mengerutkkan sedikit hidungnya dengan ujung telunjuk mengetuk-ngetuk meja."Ah, kenapa belum dikurung di bukit.kematian? Aku tahu, ayahmu yang plinplan itu pasti nggak akan tega.melakukan hukuman itu padamu, 'kan?" sindirnya pedas.Gio seketika murka saat mendengar Kyle yang mengolok-olok ayahnya dengan ekspresi meremehkan seperti itu.Dia maju satu langkah sembari.menahan diri untuk tidak menyerang.pria arogan yang sedang duduk di.belakang meja kerjanya tersebut. Kedua tangannya terkepal erat karena menahan kekuatan miliknya."Jangan berani-berani menjelekka

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   443. Tidak Bisa Bertemu Kyle

    "Kyle sudah pulang?"Luana, dengan sedikit memicingkan matanya, menatap penuh selidik kepada Rion."Kenapa dia tidak menemui aku setelah kembali dari dunia vampir? Apakah ada hal buruk yang menimpa dirinya? Apakah ... apakah Kyle terluka? Apakah ayah Gio menghajar dia habis-habisan?" serang Luana dengan rentetan pertanyaan yang membuat Rion kelabakan.Melihat wajah gelisah Luana, Rion semakin kesulitan menjawab."Ah, i-itu.... ""Biarkan aku masuk, dia ... dia ada di dalam, 'kan? Aku membawakan bekal sarapan untuknya, tolong biarkan aku masuk untuk melihat keadaannya," pinta Luana dengan suara memohon.Rion yang panik karena takut jika Luana melihat pertarungan di dalam dan terkena imbas dari pertarungan yang entah sudah selesai atau belum tersebut membuat dia mendorong pelan tubuh Luana untuk sedikit menjauhi ruangan Kyle, sembari harap-harap cemas semoga tuannya tidak melanjutkan pertarungan ini."S-sebentar. Begini, Luana. Tolong jangan masuk ke dalam dulu, ya?" bujuk Rion dengan s

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   444. Mati Saja, Luana!

    Setelah menunggu lama dengan hati gelisah tak tentu arah bahkan tidak bisa fokus pada pekerjaan, Luana tidak juga mendengar kabar tentang Kyle. Rion bahkan saat ini menghilang.Dia tidak berani nekat untuk masuk ke dalam uangan tersebut tanpa seizin dari Rion, meskipun dalam hati ingin rasanya menyerbu ke dalam tanpa memikirkan apa pun.Luana benar-benar gelisah disuruh terus menunggu seperti ini.Dia juga tidak bernminat untuk sarapan sebelum melihat bagaimana kondisi Kyle baik-baik saja atau tidak.Lelah, putus asa dan gelisah membuat Luana memutuskan untuk beristirahatsejenak dengan menelungkupkan wajah di meja depan komputer.Dia hanya bisa berharap bahwa Kyle tidak apa-apa, itu saja.Tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk meja di sebelahnya, spontan Luana mendongak."Lun."Bibirnya tiba-tiba cemberut dengan kening berkerut dalam ketika melihat siapa yang menyapa.Gio.Rambut peraknya acak-acakan, wajahnya juga terluka di sana sini dengan ujung bibir yang robek dan berdarah.Namu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   445. Provokasi

    Luana yang gelisah karena tak kunjung mendapat kabar dari Kyle dan setelah bertatap muka dengan Gio yang membuat dirinya kesal setengah mati sebab ingat bahwa vampir yang hampir saja dia anggap teman tersebut ternyata telah membohongi dirinya dan hampir menjebaknya ke dalam masalah besar, memutuskan ke kamar mandi untuk membasuh muka agar pikirannya kembali segar.Saat dia sudah membasuh muka dan mencuci tangan di westafel, tiba-tiba seorang gadis ramping berdiri di sampingnya."Aku dengar katanya kamu dekat dengan Kyle, benar?"Gadis itu, Jasmine, yang kini memakai dress merah di balik jas yang diakenakan serta lipstik merah menyala langsung bertanya tanpa memandang wajah Luana. Suaranya terdengar jijik dan meremehkan.Gerakan tangan Luana di bawah pancuran air berhenti, menghela napas panjang seraya menatap gadis tinggi yang memakai higheels tersebut lewat pantulan kaca."Kamu nggak punya hak untuk bertanya seperti itu kepadaku," jawab Luana dengan suara dingin.Tinggi tubuh mereka

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   446. Cuci Otak!

    "Kamu akan semakin terkejut kalau kuberi tahu sejak kapan aku tahu fakta tersebut," jawab Luana dengan suara tenang dan senyum manis seakan-akan sedang mengingat banyak kenangan manis antara dirinya dan Kyle. Hal itu membuat Jasmine semakin marah dan tak terima karena merasa bahwa tidak mungkin gadis dari golongan manusia rendahan bisa sedekat itu dengan Kyle. Sedangkan dia?? "Memangnya sejak kapan?" tanyanya dengan napas memburu, antara marah sekaligus penasaran. Melihat ekspresi Jasmine tersebut, Luana langsung tertawa seperti anak kecil yang polos dan lugu lalu menjawab. "Rahasia." "Berengsek, kamu mencoba mempermainkan aku?!" raung Jasmine seperti orang kesetanan, sedang Luana hanya mengendikkan bahu dengan acuh tak acuh lalu berbalik untuk keluar dari kamar mandi. "Aku nggak sedang mempermainkan kamu, aku hanya sedang malas berbicara," jawab Luana dengan cuek. Dia benar-benar sedang banyak pikiran saat ini gara-gara Kyle dan Gio dan fakta bahwa Gio keluar dari ruangan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   447. Kenapa Selalu Terluka?

    "Luana."Rion yang berjalan lebih dulu tiba-tiba berhenti dan menunggu sampai Luana berdiri di sampingnya, lalu mereka pun berjalan beriringan menuju ruangan Kyle. Pria muda itu menoleh dengan penuh simpati kepada Luana yang masih diam sejak tadi padahal sebelumnya dia begitu cerewet menanyakan keadaan Kyle. "Aku nggak tahu apa yang kamu obrolkan dengan Jasmine di kamar mandi itu, tapi tolong jangan terlalu dekat dengannya," pinta Rion dengan ekspresi serius yang langsung dibalas Luana dengan senyuman."Aku tahu," jawabnya singkat.Rion menatap pada Luana yang terlihat sedang sibuk memikirkan sesuatu dan hanya bisa menarik napas panjang.Dia ingin mengatakan pada gadis itu bahwa apa saja yang diucap oleh Jasmine adalah kebohongan, tapi pria itu menahan diri karena merasa bahwa membicarakan orang lain di belakang bukanlah hal baik.Kini keduanya berdiri di depan ruangan Kyle, sebelum Rion membukakan pintu untuk Luana, dia sekali lagi bertanya pada gadis yang tampak gelisah dan risau

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   448. Kita Tidak Bisa Menikah!

    "Tidak, belum. Tapi jangan tinggalkan saya, Tuan."Luana langsung menggeleng sambil memegang kedua tangan Kyle seakan khawatir pria itu akan pergi meninggalkan dirinya.Menghela napas panjang lalu menjawab dengan bahu kuyu."Saya, saya tidak bisa makan tanpa tahu keadaan Anda setelah dari dunia vampir, Tuan. Lagian kenapa Anda begitu jahat? Anda pergi begitu saja tanpa memberi tahu saya bagaimana keadaan Anda setelah dari dunia vampir, bagaimana saya bisa makan dengan tenang?"Jawaban dari Luana meski diucapkan dengan ekspresi merajuk tersebut membuat Kyle tersenyum senang dan balas menggenggam tangannya."Siapa yang kamu bilang jahat, Luana?" tanya Kyle gemas sambil menjawil pelan hidung gadis itu. "Aku sudah datang ke kamarmu tapi waktu itu kamu tidur, Luana," lanjutnya sambil tertawa geli."Ah, itu ... itu...."Seketika gadis itu tergagap tak bisa menjawab, membuat Kyle semakin tertawa geli melihat ekspresinya.Dulu, dulu saat mereka SMA, Kyle tidak pernah melihat ekspresi Luana y

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19

Bab terbaru

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   466. Ketenangan Sebelum Badai

    Pagi hari di kantor. "Selamat pagi, Tuan." Luana segera berdiri dari tempat duduknya dan menyapa Kyle yang baru saja dari luar bersama dengan Rion di belakangnya. Kyle berhenti berjalan menuju ruangannya dan menoleh kepada Luana yang sedang berdiri di balik meja kerja. Pria itu berjalan mendekat dan melayangkan kecupan lembut di pipi sang gadis yang membuat Rion terperanjat kaget, sedang Kyle sendiri tersenyum penuh kasih kepada gadis mungil itu. "Maaf morning kiss-nya telat," ucapnya lembut, yang dibalas Luana dengan gelengan. "Tidak apa, saya tahu Anda sibuk." Kyle menaruh tangannya di pipi Luana dan membelai penuh kasih sayang dengan sorot mata penuh minta maaf. "Sudah makan?" "Sudah." Semenjak Luana menginap di tempat tinggal Kyle selama seminggu, Kyle memang membuat peraturan bahwa harus ada morning kiss sebelum keduanya sama-sama berangkat bekerja. Namun, karena hari ini dia sudah harus berangkat bekerja sejak pukul enam pagi maka morning kiss tersebut pun telat d

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   465. Rencana Licik

    Luana menyingkirkan tangan Kyle dari pundaknya dan menarik napas panjang sambil memejamkan mata. Ini seperti disuruh memilih antara mati di tangan para hantu demi menikah dengan orang yang dicintai atau hidup dengan melepaskan satu-satunya pria yang sangat dicintainya tersebut. "Mau bagaimana lagi, Lun? Aku jugannggak punya kuasa untuk menolaknperintah ayah. Aku ingin membuktikan pada ayah kalau wanita pilihanku ini benar-benar bisa diharapkan. Kamu bisa membantu aku,'kan, Lun?" "Terima kasih atas kepercayaanmu padaku yang begitu besar ini, Kyle. Meski aku .. aku merasa nggak yakin kalau bisa mengatasi semua ini," tukas Luana dengan lemas lunglai. "Kamu pasti bisa, Lun. Kamu selalu bisa menghadapi kesulitan apa pun, jadi kali ini pun aku yakin kamu pasti bisa menyingkirkan rumor tersebut." Melihat keyakinan di mata Kyle, tiba-tiba Luana teringat akan sesuatu. "Aaah, sebentar. Kenapa nggak kamu buktikan sendiri apakah tempat itunberhantu atau enggak? Bukankah kamu berteman dengan

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   464. Dibuang?

    "K-kamu serius? Berhantu?" Luana bahkan tidak tahu sekarang harus berekspresi bagaimana, dia sudah sangat terkejut ketika diberi tahu bahwa akan dipindah kerja karena ayah Kyle yang tak ingin melihat calon menantunya dirumorkan sebagai wanita penggoda. Lalu sekarang, tempat kerja barunya adalah.. hotel berhantu? Ingin sekali rasanya Luana berteriak melontarkan pertanyaan kepada pemilik utama Zeus grup tersebut seperti ini: "Are you kidding me?" Luana bertanya, hanya bisa tertawa sumbang sambil menyugar rambutnya. Sepertinya, sepertinya ini hanya alasan Tuan Besar itu untuk mengusir Luana jauh-jauh dari sisi Kyle, putranya, bukan karena ingin memberi tantangan padanya untuk membuktikan kualitas yang dia miliki. Dia memandang pria yang terasa semakin sulit digapai tersebut dengan sorot putus asa dan bahu lunglai. "Apakah kamu serius saat mengatakan hal itu, Kyle? Serius, apakah hotel itu benar-benar dirumorkan berhantu?" Kyle mengangguk pelan seakan itu bukanlah sebuah masalah

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   463. Tidak Direstui?

    "Kamu ingat nggak, Lun, waktu dulu aku pernah bilang kalau dijodohkan oleh ayah dan para petinggi perusahaan?" "Ah, aku ingat, dan aku baru tahu hari ini kalo gadis itu adalah Jasmine. Hm, kalo pilihan ayahmu adalah gadis seperti Jasmine, dia pasti nggak akan mudah menerima diriku, ya, 'kan Seperti orang tua Rexy." Gadis itu tiba-tiba menunduk, entah kenapa dadanya tiba-tiba terasa sangat sakit hanya karena membayangkan bahwa ayah Kyle ternyata sama dengan ayah Rexy, mantan pacarnya. Melihat Luana yang tiba-tiba bersedih, buru-buru Kyle menjelaskan. "Nggak, bukan gitu, Luana. Ayahku nggak kayak orang tua si berengsek ituyang melihat orang lewat strata sosial. Dia nggak peduli latar belakangmu kayak apa, Luana. Percayalah padaku. Tapi dia sangat peduli dengan image perusahaan dan image-ku." Jawaban dari Kyle sama sekali tidak membuat Luana lega. "lya, lalu? Apakah itu artinya kita ... kita nggak bakal bisa menikah, Kyle?" tanya Luana pesimis. Kyle segera meraih pipi gadis itu da

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   462. Kapan Menikahiku?

    Kyle tersenyum lebar sambil berbaring miring dengan satu tangan sebagai bantal sedang tangan yang lain membelai pipi Luana. "Terima kasih banyak, ya, Lun." Senyum pria itu begitu cerah dengan.mata berbinar-binar, wajahnya segar seperti orang yang baru saja mendapatkan jackpot. Luana balas menggenggam tangan Kyle yang berada di pipinya dan mengangguk sambil tersenyum manis. "Sama-sama." Memang seperti tidak masuk di akal,.tapi apa yang dikatakan oleh Kyle benar. Luana adalah obat yang amat sangat manjur untuk dirinya secara harfiah. Setelah Kyle seperti biasa meminta Luana untuk 'membantunya' dengan segala sentuhan dan keindahan tubuh sang gadis agar cairan kental milik Kyle bisa keluar, perlahan-lahan luka di tubuh Kyle pun membaik. Bahkan bibirnya yang tadi sedikit lebam kebiruan kini terlihat baik-baik saja. Hanya tersisa sedikit warna merah di ujung bibir pria tersebut. Luana mengulurkan tangan dan mengelus rambut Kyle dengan penuh kasih sayang. "Aku senang lihat kamu sem

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   461. Obati Aku, Luana

    "Jadi bagaimana? Apakah aku salah?" tanya Luana dengan gelisah. Kyle mengusap lembut pipi gadis itu untuk menghilangkan kekhawatiran di matanya sebelum kemudian menarik napas panjang. "Kamu nggak salah. Yang salah itu Jasmine," jawab Kyle. "Astaga, Jasmine benar-benar keterlaluan! Bisa-bisanya Jasmine mengarang hal seperti itu, dia benar-benar harus dienyahkan," geram Kyle dengan kesal. "Apa yang dia katakan benar-benar nggak masuk akal, bayi monster yang memakan daging manusia? Kenapa nggak sekalian memakan beruang atau serigala?" Pria itu menyugar rambutnya dan tertawa hambar dan berakhir dengan senyum pahit saat lagi-lagi tahu bahwa Jasmine yang tadi siang dia beri ampunan ternyata telah menyebar berita buruk seperti ini tentangnya. Gadis itu benar-benar sampah! Kyle harus mencari kesempatan untuk melenyapkan dirinya diam-diam, agar tidak terus mengganggu kehidupannya seperti sekarang. "J-jadi semua yang dikatakan Jasmine utu salah?" Ragu-ragu Luana memberanikan diri unt

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   460. Bayi Monster?

    "Kamu tahu apa yang sedang kupikirkan sekarang, Kyle?" Luana justru balik bertanya sehingga Kyle byang tadi sudah pasrah menunggu apa pun jawaban gadis itu akhirnya menatap wajah sang gadis dengan raut penasaran. "Apakah kamu memaki-maki aku dalam hati karena merasa dibohongi, Luana?" Pria itu bertanya dengan was-was, sementara Luana malah menggeleng sambil tersenyum tipis. "Entah kenapa, aku merasa justru ini hal bagus untuk kita, Kyle. Aku pun... sebenarnya sejak siang tadi terus berpikir bahwa suatu hari kamu mungkin akan meninggalkan aku jika aku mengandung benihmu," ungkap Luana dengan jujur. Itulah yang terus menghantuinya sejakmsiang semenjak mendengar ucapan Jasmine di toilet tadi. Terbayang jelas di ingatan masa kecilnya, bagaimana sang ibu yang suka membenturkan kepala ke tembok saat stress melanda dirinya yang berujung memukuli Luana karena merasa bahwa Luana adalah sumber dari segala ketidak bahagiaan yang dialaminya. Luana tidak ingin menjadi wanita seperti sang ib

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   459. Jangan Salah Paham!

    "Terserah!" Luana menggeleng-geleng sambil menutup telinga dengan kedua tangan dan tetap menolak untuk melihat Kyle. Kyle tidak berputus asa, dia menarik pelan tangan Luana dari telinganya, semakin mendekatkan tubuhnya sehingga tubuh dan dada mereka saling menempel untuk menciptakan kedekatan, lalu meraih tangan gadis mungil itu untuk mencoba menjelaskan kesalahpahaman yang sekarang menerpa mereka hanya karena sebuah kalimat yang diucapkan oleh Kyle tadi. "Aku tadi bilang belum siap, bukan karena aku nggak bakal bertanggung jawab atas semua tindakan aku ini, Luana." Kyle mulai berbicara saat dia yakin bahwa Luana sudah mulai mau mendengarkan ucapannya, meski tetap berbaring membelakangi dirinya. Pria itu menarik napas panjang dan bertekad untuk berbicara jujur kepada Luana tentang keanehan cairan kental miliknya tersebut. Dia mengecup pelan ujung rambut Luana dan berkata. "Aku minta maaf karena telah menyinggung perasaanmu, aku benar-benar nggak bermaksud seperti yang kamu kir

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   458. Aku Ingin Memakanmu

    "Kita akan melakukan hal lain," bisik Kyle dengan tatapan menggoda.Dia membaringkan Luana di atas ranjangnya yang empuk sedang dia sendiri berada di atas Luana dengan kedua tangan sebagai tumpuan.Jarak antara wajah mereka hanya beberapa centimeter meter saja, Luana bisa merasakan embusan napas Kyle yang hangat, sehingga jantungnya berdebar kencang.Kyle mendekatkan wajahnya sehingga hidung mereka saling bersentuhan, lalu pria itu mengarahkan bibirnya ke dekat telinga Luana. "Apakah saat ini jantungmu berdebar sangat kencang, Lun?"Bisikan rendah di samping telinganya membuat Luana menggigit bibir bawah seraya mengangguk pelan.Ini benar-benar serangan yang sangat dahsyat untuk jantungnya, di mana seorang pria teramat tampan sedang berada di atas tubuhnya.Pria ini benar-benar membuat Luana gila! Bibirnya yang tipis tapi seksi itu menyeringai nakal sehingga semakin menguatkan aura hot dari dalam dirinya.Aroma musk dari tubuh Kyle membuat jantung Ahra semakin terpacu, selain dadan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status