Share

444. Mati Saja, Luana!

Author: Lil Seven
last update Last Updated: 2025-02-15 17:41:18

Setelah menunggu lama dengan hati gelisah tak tentu arah bahkan tidak bisa fokus pada pekerjaan, Luana tidak juga mendengar kabar tentang Kyle.

Rion bahkan saat ini menghilang.

Dia tidak berani nekat untuk masuk ke dalam uangan tersebut tanpa seizin dari Rion, meskipun dalam hati ingin rasanya menyerbu ke dalam tanpa memikirkan apa pun.

Luana benar-benar gelisah disuruh terus menunggu seperti ini.

Dia juga tidak bernminat untuk sarapan sebelum melihat bagaimana kondisi Kyle baik-baik saja atau tidak.

Lelah, putus asa dan gelisah membuat Luana memutuskan untuk beristirahatsejenak dengan menelungkupkan wajah di meja depan komputer.

Dia hanya bisa berharap bahwa Kyle tidak apa-apa, itu saja.

Tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk meja di sebelahnya, spontan Luana mendongak.

"Lun."

Bibirnya tiba-tiba cemberut dengan kening berkerut dalam ketika melihat siapa yang menyapa.

Gio.

Rambut peraknya acak-acakan, wajahnya juga terluka di sana sini dengan ujung bibir yang robek dan berdarah.

Namu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Windi Iriani
gio jahat banget sich... kasihan kyle sm luna diuji terus cintanya... kaakkk jangan biarin jasmine melakukan hal itu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   445. Provokasi

    Luana yang gelisah karena tak kunjung mendapat kabar dari Kyle dan setelah bertatap muka dengan Gio yang membuat dirinya kesal setengah mati sebab ingat bahwa vampir yang hampir saja dia anggap teman tersebut ternyata telah membohongi dirinya dan hampir menjebaknya ke dalam masalah besar, memutuskan ke kamar mandi untuk membasuh muka agar pikirannya kembali segar.Saat dia sudah membasuh muka dan mencuci tangan di westafel, tiba-tiba seorang gadis ramping berdiri di sampingnya."Aku dengar katanya kamu dekat dengan Kyle, benar?"Gadis itu, Jasmine, yang kini memakai dress merah di balik jas yang diakenakan serta lipstik merah menyala langsung bertanya tanpa memandang wajah Luana. Suaranya terdengar jijik dan meremehkan.Gerakan tangan Luana di bawah pancuran air berhenti, menghela napas panjang seraya menatap gadis tinggi yang memakai higheels tersebut lewat pantulan kaca."Kamu nggak punya hak untuk bertanya seperti itu kepadaku," jawab Luana dengan suara dingin.Tinggi tubuh mereka

    Last Updated : 2025-02-15
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   446. Cuci Otak!

    "Kamu akan semakin terkejut kalau kuberi tahu sejak kapan aku tahu fakta tersebut," jawab Luana dengan suara tenang dan senyum manis seakan-akan sedang mengingat banyak kenangan manis antara dirinya dan Kyle. Hal itu membuat Jasmine semakin marah dan tak terima karena merasa bahwa tidak mungkin gadis dari golongan manusia rendahan bisa sedekat itu dengan Kyle. Sedangkan dia?? "Memangnya sejak kapan?" tanyanya dengan napas memburu, antara marah sekaligus penasaran. Melihat ekspresi Jasmine tersebut, Luana langsung tertawa seperti anak kecil yang polos dan lugu lalu menjawab. "Rahasia." "Berengsek, kamu mencoba mempermainkan aku?!" raung Jasmine seperti orang kesetanan, sedang Luana hanya mengendikkan bahu dengan acuh tak acuh lalu berbalik untuk keluar dari kamar mandi. "Aku nggak sedang mempermainkan kamu, aku hanya sedang malas berbicara," jawab Luana dengan cuek. Dia benar-benar sedang banyak pikiran saat ini gara-gara Kyle dan Gio dan fakta bahwa Gio keluar dari ruangan

    Last Updated : 2025-02-16
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   447. Kenapa Selalu Terluka?

    "Luana."Rion yang berjalan lebih dulu tiba-tiba berhenti dan menunggu sampai Luana berdiri di sampingnya, lalu mereka pun berjalan beriringan menuju ruangan Kyle. Pria muda itu menoleh dengan penuh simpati kepada Luana yang masih diam sejak tadi padahal sebelumnya dia begitu cerewet menanyakan keadaan Kyle. "Aku nggak tahu apa yang kamu obrolkan dengan Jasmine di kamar mandi itu, tapi tolong jangan terlalu dekat dengannya," pinta Rion dengan ekspresi serius yang langsung dibalas Luana dengan senyuman."Aku tahu," jawabnya singkat.Rion menatap pada Luana yang terlihat sedang sibuk memikirkan sesuatu dan hanya bisa menarik napas panjang.Dia ingin mengatakan pada gadis itu bahwa apa saja yang diucap oleh Jasmine adalah kebohongan, tapi pria itu menahan diri karena merasa bahwa membicarakan orang lain di belakang bukanlah hal baik.Kini keduanya berdiri di depan ruangan Kyle, sebelum Rion membukakan pintu untuk Luana, dia sekali lagi bertanya pada gadis yang tampak gelisah dan risau

    Last Updated : 2025-02-19
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   448. Kita Tidak Bisa Menikah!

    "Tidak, belum. Tapi jangan tinggalkan saya, Tuan."Luana langsung menggeleng sambil memegang kedua tangan Kyle seakan khawatir pria itu akan pergi meninggalkan dirinya.Menghela napas panjang lalu menjawab dengan bahu kuyu."Saya, saya tidak bisa makan tanpa tahu keadaan Anda setelah dari dunia vampir, Tuan. Lagian kenapa Anda begitu jahat? Anda pergi begitu saja tanpa memberi tahu saya bagaimana keadaan Anda setelah dari dunia vampir, bagaimana saya bisa makan dengan tenang?"Jawaban dari Luana meski diucapkan dengan ekspresi merajuk tersebut membuat Kyle tersenyum senang dan balas menggenggam tangannya."Siapa yang kamu bilang jahat, Luana?" tanya Kyle gemas sambil menjawil pelan hidung gadis itu. "Aku sudah datang ke kamarmu tapi waktu itu kamu tidur, Luana," lanjutnya sambil tertawa geli."Ah, itu ... itu...."Seketika gadis itu tergagap tak bisa menjawab, membuat Kyle semakin tertawa geli melihat ekspresinya.Dulu, dulu saat mereka SMA, Kyle tidak pernah melihat ekspresi Luana y

    Last Updated : 2025-02-19
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   449. Jangan Gegabah!

    "Menurut kamu, Luana kenapa?"Rion yang dipanggil masuk oleh Kyle dan mendapati atasannya tersebut sedang duduk di kursi belakang meja kerjanya dengan tatapan tajam menghunus, hanya bisa merenggangkan ikatan dasinya dan berdehem pelan.Dia benar-benar bingung harus berekspresi bagaimana karena tahu-tahu ditanya seperti itu padahal tidak tahu apa pun permasalahan yang terjadi antara bos-nya tersebut dengan Luana. Sementara itu Kyle yang masih marah karena tak menemukan jawaban atas tindakan aneh Luana, hanya bisa mengetuk-ngetuk meja dengan ujung jemari seraya menyugar rambutnyadengan gelisah."Apa salahku? Kesalahan apa yang aku lakukan sampai dia seperti itu?"Kyle menggumam sendiri dengan ekspresi marah, mengepalkan tangannya kuat-kuat untuk meredam emosi yang seperti membakar dadanya.Sementara itu, Rion yang tak tahu apa-apa, berdiri di depan meja kerja Kyle dengan wajah pucat."M-memangnya apa yang sudah terjadi antara Anda dan Luana, Tuan?" tanya Rion memberanikan diri.Bagaima

    Last Updated : 2025-02-19
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   450. Bunuh Jasmine!

    Kyle menemui Jasmine, ketika itu dia sedang berada di kafetaria untuk makan siang. Seluruh karyawan heboh dengan kedatangan Kyle ke kafetaria yang merupakan sebuah hal langka, apalagi saat pria itu berjalan menemui Jasmine. Ketika Kyle berada di depan Jasmine, gadis itu histeris sedikit sambil menutup mulutnya dengan tangan untuk menahan agar tidak berteriak. Dengan mata berkaca-kaca dia membuka mulutnya dan berbicara dengan Kyle. "Kyle, sungguh, kamu lebih memilih mendatangi aku daripada gadis kampung itu? Apakah ini artinya kita ..." Jasmine tidak meneruskan ucapan, melirik sombong kepada Luana yang duduk tak jauh darinya, yang juga sedang mengawasi ke arah Jasmine dan Kyle. Kyle menyugar rambutnya dengan gusar, menjentikkan jari sehingga membuat segala sesuatu yang ada di situ terhenti, kecuali dirinya dan Jasmine. Manusia biasa tidak akan bisa mendengar isi percakapan mereka saat ini, di mata mereka sekarang, Jasmine dan Kyle hanya sedang bertatapan tanpa bersuara. Setel

    Last Updated : 2025-02-19
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   451. Beri Aku Kesempatan!

    Jasmine menggeleng dengan penuh ketakutan. "Tunggu, jangan lakukan ini, Kyle!" serunya dengan suara gemetar. Dia benar-benar merasa bahwa ini adalah akhir dari hidupnya, Kyle terlihat tak main-main dengan apa yang akan dilakukannya saat ini. Jasmine berdoa dalam hati, jika diberi satu kesempatan lagi untuk hidup maka maka dia akan melakukan apa pun untuk menyelamatkan hidupnya. Untungnya, Rion dengan sigap berdiri di antara Jasmine dan Kyle seraya merentangkan tangannya. "Tuan, tahan emosi Anda! Ingat konsekuensi yang harus Anda hadapi jika melakukan hakim sendiri seperti ini!" seru Rion dengan panik dan pucat. Tepat pada saat itu, telepon di saku Kyle berbunyi, saat dia melihat nama yang tertera di layar, pria itu hanya menghela napas panjang. "Haaaah." Dia melirik dingin ke arah Jasmine yang sudah kehilangan keberaniannya dan hanya meringkuk ketakutan di lantai dengan tatapan dingin sebelum mengangkat telepon dari Ayahnya. "Ada apa, Ayah?" Kyle bertanya dengan su

    Last Updated : 2025-02-20
  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   452. Tolong aku, Luana.

    Kyle mondar-mandir di ruangannya yang luas dalam penthouse yang dia tinggali dengan sesekali melihat jam tangan.Keningnya berkerut dalam sebelum kemudian duduk di pinggir ranjang sambil menyugar rambutnya dengan gelisah."Ke mana dia?"Ini sudah lewat pukul sembilan malam, tapi Luana belum juga datang ke penthouse miliknya padahal mereka berdua sudah saling berjanji untuk tinggal di sini selama satu minggu."Apakah sesuatu terjadi padanya?" gumam Kyle, gelisah. Tadi Kyle sudah bertanya kepada Rion dan Rion memastikan bahwa Luana sudah pulang dari kantor, tapi kenapa gadis itu tak kunjung datang ke sini?Bukankah dia sudah membawa satu koper dan ditaruh di salah satu kamarnya ini? Kenapa tak ke sini?Kyle benar-benar gelisah, teringat kembali bagaimana tadi siang dengan wajah sendu Luana meminta untuk membatalkan pernikahan."Apa aku susul saja?"Kyle mondar-mandir dengan gelisah. Ingin rasanya Kyle memerintahkan bodyguard untuk menjemput Luana di mana pun dia sekarang berada dan me

    Last Updated : 2025-02-20

Latest chapter

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   574. Aku Pecat Saja Mereka, Bagaimana?

    Tubuh Jamie adalah satu-satunya tubuh pria yang pernah dia peluk dan akan selamanya menjadi satu-satunya orang yang dipeluk olehnya. Berada di pelukan pria tegap ini selalu nyaman, Lyodra juga merasa begitu tenang dengan aroma harum dari tubuh Jamie yang terus menemani dirinya sejak masa sulit sampai sekarang. Jadi, setelah berhasil memeluknya lagi, sungguh sangat disayangkan kalau langsung melepaskannya begitu saja, kan? "Terus?" Jamie bertanya lagi, kali ini sambil membenahi rambut Lyodra yang jatuh menutupi pipi gadis itu, lalu menyelipkan nya ke belakang telinga. Sikap yang sangat manis, membuat jantung Lyodra berdebar kencang. "Hati aku. Sakit banget," keluh Lyodra dengan bibir cemberut dan suara manja, masih memeluk Jamie meski sedikit melonggarkan pelukan sehingga bisa menatap wajah tampan Jamie. "Kenapa?" Jamie bertanya dengan suara lembut, yang membuat Lyodra menghela napas panjang dan mengeratkan pelukan. "Om, peluknya lamaan dikit, ya? Kan aku masih sak

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   573. Tak Sanggup Melihatmu Dengan Wanita Lain

    "Ahhh, benarkah dia sudah punya pacar?" Lyodra llemas bukan main setelah mendengar gosip tentang Jamie yang dilontarkan Luna saat makan siang tadi. "Jamie sudah berciuman sama cewek bernama Shane itu, apa artinya mereka akan pacaran?" gumam Lyodra dengan wajah murung. Padahal dia baru saja bersuka cita karena perlakuan Jamie pagi ini, tapi sekarang... setelah diangkat tinggi-tinggi seperti itu, dia tiba-tiba seperti dihempaskan ke bumi begitu saja. Sakit. "Secantik apa sih cewek yang namanya nona Shane itu? Sampe bisa menggelayut manja di lengan Jamie?" gerutu Lyodra yang merasa cemburu hanya dengan mendengar ceritanya. Dia tak terima ada gadis yang dekat dengan Jamie, meski pada kenyataannya, dia sendiri bukan siapa-siapa Jamie. "Ahhh, aku nggak terima!" Lyodra yang diserang rasa cemburu yang menggila, mulai men stalking semua hal tentang Nathalie Shane, mulai dari tempat sekolah dan tempat kerjanya sekarang. "Haaaah?? Dia saingankuu??!" Setelah melihat semua ha

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   572. Shane? Sainganku?

    Saat Lyodra sedang sibuk memikirkan apakah dia harus menggoda Jamie dan menabrak tembok besi antara dia dan Jamie, Ervyl, si biang gosip mulai melontarkan sesuatu yang membuat semua orang yang ada di meja makan itu terkejut. "Eh, aku tiba-tiba kepikiran loh sejak kemarin, bos kita akhir-akhir ini penampilannya agak beda ya nggak sih? Apa diam-diam di kantor ini ada yang disukai sama si bos?" Suasana mendadak hening mendengar ucapan Ervyl, Andin yang sedang mengunyah makanannya bahkan menghentikan kunyahan. "Jangan bercanda." "Itu nggak mungkin, 'kan?" Andin menyahut, menatap teman-temannya meminta kepastian, sedang Lyodra yang diam-diam tertarik dengan fakta itu, menyimak obrolan dengan semangat. "Eh, serius, deh. Masa kalian nggak merhatiin sih kalo dia itu setiap hari selalu lebih cakep dari hari kemarin?" sahut Ervyl yang masih kukuh pada pendirian kalau sepertinya bos mereka berubah akhir-akhir ini. "Yaelah, Ryl. Dari dulu kali bos kita makin hari makin tampan, kay

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   571. Haruskah Aku Menggodanya?

    Namun, tentu saja tak ada respon atas pertanyaan Jamie tersebut karena Lyodra benar-benar sudah tertidur lelap. "Ya ampun, Lyodra. Gimana bisa ada cewek yang begitu ceroboh kayak kamu," ucapnya. Geleng-geleng kepala. Jamie pun memelankan laju mobil, lalu dengan satu tangan, dia menutupi badan depan Lyodra dengan jas miliknya. "Dasar." Dia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat gadis itu yang kini benar-benar terlelap dalam tidurnya tersebut. Jamie yang melajukan mobilnya dan kini sudah sampai di rumahnya, dengan hati-hati mengangkat tubuh Lyodra yang sedang tertidur tersebut dan membawanya ke salah satu kamar yang ada di sana. "Lyodra?" Panggilan Jamie tak mendapat jawaban. Kini Lyodra sudah dia baringkan di ranjang kamarnya, gadis itu tidur dengan sangat nyenyak. Jamie yang berdiri di dekat ranjang menatap gadis yang sedang tertidur dengan wajah damai tersebut seraya menarik napas panjang. "Gadis bodoh," ucapnya pelan. Bisa-bisanya saat sedang bekerja dia malah t

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   570. Perhatian Terselubung

    Kini Lyodra sadar sepenuhnya kenapa para karyawan perempuan di kantor Jamie selalu diam-diam histeris tiap kali bertemu bos mereka ini. Pria ini... punya segalanya. Karisma, suara, sikap dingin tapi hangat. Dan tentu saja, pesona yang bahkan bisa membakar siapa pun hanya dengan duduk diam seperti sekarang. "Kenapa memangnya dengan leher dan tulang selangkaku?" tanya Jamie dengan santai, nadanya seperti biasa: tenang, tapi tajam. Seolah dia tahu bahwa tubuhnya adalah godaan terbesar Lyodra. Lyodra menggigit bibir bawah sebelum menjawab pertanyaan bos-nya tersebut. Matanya sempat ingin menatap, tapi cepat-cepat ia alihkan. Keduanya saling pandang beberapa detik—terlalu lama, terlalu sunyi—sebelum Lyodra pura-pura fokus ke jalan lagi. Pura-pura sibuk mengemudi, padahal mobil yang mereka tumpangi adalah mobil pintar. Mobil itu bisa mengemudi sendiri—tapi hati Lyodra? Itu rusak, sejak lama, karena Jamie. Lyodra berdeham satu kali dan menjawab dengan gagap. "Gara-gara lihat it

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   570. Pertemuan Bisnis

    Jamie sendiri merasa puas dengan kepatuhan Lyodra, bagaimana pun juga dia sangat khawatir jika gadis kecil itu minum dan berakhir mabuk, karena Luke pasti akan memarahinya. Tapi yang lebih jujur, Jamie hanya tak rela ada yang melihat Lyodra kehilangan kontrol—dia ingin gadis itu selalu dalam lindungannya. Pesta berjalan dengan lancar, Jamie yang merasa kasihan jika Lyodra menemani dirinya terlalu larut malam akhirnya memutuskan untuk mengajak Lyodra untuk pulang lebih awal. "Langsung antar saja ke tempat tinggalku," perintah Jamie yang duduk di samping Lyodra yang sedang duduk di balik kemudi, seraya menarik turun dasi yang dia pakai dan membuka kancing baju yang mencekik leher. Penampilannya berubah menjadi kasual, tapi anehnya terlihat seksi. Terlalu seksi. "Baik, Tuan," jawab Lyodra lalu segera memfokuskan pandangan ke depan karena tidak mau terpergok telah terpesona beberapa detik dengan penampilan bos-nya tersebut. Dia akui, meski image-nya terkenal sebagai pria yang

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   569. Tembok Besi

    Setelah seminggu bekerja, Jamie mulai menyesuaikan diri dengan ritme baru. Bekerja dengan Lyodra, meski masih dalam tahap awal, terasa lebih mudah. Keputusan-keputusan kecil yang ia buat untuk melibatkan Lyodra dalam banyak hal—meski tidak selalu diungkapkan dengan kata-kata—terasa seperti pengakuan tak langsung. Jam kerja hampir berakhir, dan Lyodra menyiapkan laporan terakhir untuk Jamie. Namun, ketika ia menyerahkan dokumen yang sudah disiapkan, Jamie berhenti sejenak menatapnya. “Lyodra,” panggilnya, suaranya lebih lembut dari biasanya. “Ya, Tuan?” Jamie menatapnya, dengan sedikit keraguan di matanya. “Kerja kamu sangat baik. Terima kasih.” Lyodra terkejut, dan senyumnya merekah. “Terima kasih, Tuan Jamie. Itu berarti banyak.” Jamie menatapnya, dan untuk sesaat, ada sesuatu yang berbeda dalam tatapannya. Sebuah kehangatan yang tak biasa. “Mungkin kamu memang punya potensi lebih dari yang aku kira.” Lyodra hanya bisa tersenyum, meski hatinya berdebar. Lyodra

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   568. Bekerja Profesional

    “Laporan meeting pagi sudah saya susun sesuai format yang biasa Anda gunakan tiga tahun lalu, dan ini data terbaru dari divisi pemasaran. Saya juga siapkan jadwal Anda hari ini, lengkap dengan catatan kecil untuk setiap klien, termasuk preferensi kopi mereka.” Lyodra menyampaikan laporan dengan fasih. Jamie hanya menatap Lyodra selama beberapa detik. Sorot matanya sulit ditebak. Diam. Dingin seperti biasa. Tapi bukan itu yang membuat Lyodra gugup—melainkan kenyataan bahwa ia akhirnya berdiri di hadapan pria itu, bukan sebagai gadis kecil yang dulu, tapi sebagai sekretaris pribadi yang ia harap bisa diandalkan. Luke bersandar ke dinding, mengangkat jempol diam-diam. “Gila. Hari kedua dan semuanya sudah sangat rapi," gumamnya pelan. Luke merasa sangat bangga karena hasil didikannya ternyata luar biasa. Jamie akhirnya bicara. “Bagus. Terus pertahankan seperti ini, Lyodra.” Satu kalimat. Pendek. Tapi cukup membuat Lyodra nyaris menangis bahagia. Ia menunduk sedikit,

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   567. Tekad Lyodra

    Sore itu, langit Jakarta mulai berubah jingga. Di dalam taksi menuju kantor pusat JC Corporation, Lyodra tak bisa menyembunyikan kegugupannya. Jari-jarinya terus bermain dengan ujung blazer putihnya, sesekali ia menatap bayangannya sendiri di jendela. “Hari ini... aku akan bertemu dia lagi,” gumam Lyodra, suaranya nyaris seperti bisikan. Ingatan itu datang seperti gelombang. Tentang seorang pria muda berjas hitam, dengan tatapan dingin namun tangan yang hangat menyelamatkannya dari mimpi buruk masa lalu. Pria yang ia sebut cinta pertamanya. Pria yang selalu hadir dalam doanya selama bertahun-tahun. Jamie. Taksi berhenti di depan gedung tinggi menjulang dengan logo 'JC Corp' yang elegan dan dingin. Lyodra menatap ke atas, meneguk napas dalam-dalam, lalu tersenyum kecil. “Aku sudah dewasa, Jamie. Aku datang bukan sebagai gadis kecil yang dulu kamu selamatkan, tapi sebagai wanita yang ingin kamu lihat. Yang ingin kamu banggakan.” Setelah menyelesaikan registrasi masuk dan men

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status